Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan
bahwa pembentukan Pemerintah Negara Indonesia adalah
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan
upaya tersebut Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (3)
memerintahkan
agar
Pemerintah
mengusahakan
dan
dengan
Undang-Undang.
Perwujudan
dari
amanat
nomor
Pendidikan Nasional.
Seiring dengan
20
tahun
perubahan
2003
waktu
tentang
dalam
Sistem
kurikulum,
dan
bertaqwa
kepada
Tuhan
Yang
Maha
Esa,
yang
terdapat
pada
kurikulum
2013,
dan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kurikulum 2013
Secara etimologi kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani yaitu
curir yang artinya pelari, dan currere yang artinya tempat berpacu atau tempat
berlomba yang berarti jarak tempuh lari, yaitu jarak yang harus ditempuh
dalam kegiatan berlari mulai dari start hingga finish.
Istilah kurikulum tersebut digunakan dalam dunia pendidikan dengan
alasan kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta
didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sehingga kurikulum memiliki
beberapa aspek penting seperti perencanaan pengalaman belajar, program
sebuah lembaga pendidikan yang diwujudkan dalam sebuah dokumen serta
hasil dari implementasi dokumen yang telah disusun.
Kurikulum 2013 merupakan implementasi dari UU no. 32 tahun 2013.
Kurikulum 2013 ini merupakan kelanjutan dan penyempurna dari kurikulum
berbasis kompetensi (KBK) dan KTSP. Akan tetapi lebih mengacu pada
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana
amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang terdapat
pada pasal 35, dimana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
standar nasional yang telah disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji
publik kurikulum 2013 yang diharapkan dapat menjaring pendapat dan
masukan dari masyarakat secara positif.
Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem
Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan
Kurikulum 2013
SKL
(Standar
Kelulusan)
KTSP
Kompetensi SI (Standar Isi) ditentukan terlebih
ditentukan
( Standar Isi)
Kompetensi lulusan meliputi aspek Lebih
menekankan
pada
aspek
kelas I-III
pelajaran Jumlah pelajaran lebih sedikit dan
perminggu lebih banyak dan jumlah jumlah mata pelajaran lebih banhyak
mata
5
pelajaran
lebih
dibanding KTSP
Proses pembelajaran setiap tema Standar proses dalam pembelajaran
dilakukan dengan pendekatan ilmiah terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan
yaitu
standar
proses
dalam konfirmasi
sebagai
pembelajaran
Standar penilaian
media
kompetensi
dan
sikap,
pengetahuan
wajib
Penjurusan mulai kelas X untuk Penjurusan mulai kelas XI
10
jenjang SMA/MA
BK
lebih
siswa
sehingga
pemerintah
berharap
dapat
Landasan Filosofis
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan
bangsa dengan segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter
bangsa masa kini. Berbagai perkembangan dalam ilmu, teknologi, budaya,
ekonomi, sosial, politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan umat
manusia, dikemas dalam konten pendidikan.
3. Landasan Teoritis
Landasan Empiris
Dewasa ini kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan
dan kasus pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan
ini juga menimpa generasi muda. Walaupun belum ada kajian ilmiah bahwa
kekerasan tersebut berasal dari kurikulum, namun para ahli pendidikan dan
tokoh masyarakat menyatakan bahwa salah satu akar masalahnya adalah
implementasi kurikulum. Yang terlalu menekankan aspek kognitif dan
keterkungkungan peserta didik di ruang belajarnya dengan kegiatan yang
kurang menantang peserta didik. Oleh karena itu kurikulum 2013 ini hadir
untuk menjawab segala persoalan yang berkaitan dengan masalah tersebut
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum 2013 dari segi materi lebih fleksibel artinya lebih mudah
dipahami oleh siswa dan juga para pendidik karena jam mata pelajaran
dikurangi dan menambah jam pelajaran,hal itulah yang sangat menonjol
dalam perubahan pada KTSP menuju Kurikulum 2013. Seperti pada struktur
mata pelajaran sudah tidak menggunakan Standar Kompetensi yang terlalu
banyak melahirkan materi baru, akan tetapi menggunakan 4 Kompetensi Inti
(KI) yang harus dikuasai dan dipahmi oleh peserta didik. Adapun 4
Kompetensi Inti (KI) tersebut adalah KI 1 (spiritual), KI 2 (sosial), KI 3
(pengetahuan) dan KI 4 (keterampilan).
3. Dari segi Media Pembelajaran
Sedangkan dari segi media pembelajaran, perencanaan materi
pengajaran dan proses belajar mengajar membutuhkan penerapan media
yang extra sehingga menuntut seorang guru dan siswa untuk selalu belajar
dan memanfaatkan media pembelajaran yang sudah ada dan yang sudah
dipersiapkan.
4. Dari segi Metode Pembelajaran
Dari segi metode pembelajaran kurikulum 2013 lebih aktif dalam
penggunaan dan pemanfaatan berbagai metode seperti halnya metode
simulasi, sosiodrama, bermain, diskusi, dan metode yang lain yang sangat
mampu menjadi sarana untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang
diharapkan.
5. Dari segi Penilaian
Sistem penilaian pada Kurikulum 2013 dikatakan lebih baik karena
mencakup 3 ranah domain belajar yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Karena ketiga domain tersebut sama-sama menjadi sangat penting dari pada
hanya mengutamakan aspek kognitif (pengetahuan).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum
2013
merupakan
implementasi
dan
Kurikulum
2013
perlu
ditingkatkan
agar
seperti
diadakannya
pelatihan
khusus
yang
ini
dapat
bermanfaat
sebagai
bentuk
dari
kami
mohon
saran
yang
konstruktif
untuk
10