Anda di halaman 1dari 29

Dasar Ilmu Tanah

semester genap 2014/2015

Materi 07: SIFAT BIOLOGI TANAH:


organisme & fungsinya

Komposisi Biomasa Tanah


Akar
(8%)
Mikroorganisme
(70%)

Makrofauna
(22%)

Organisme Tanah
Pada dasarnya organisme tanah dapat dikelompokkan menjadi

mikoflora atau mikroorganisme tanah (bakteri, jamur,


aktinomisetes dan ganggang), dan fauna tanah.
Bakteri adalah organisme yang paling dominan dalam tanah dengan
populasi bisa melebihi 108 per gram tanah dan memiliki 104-106
spesies.
Aktinomisetes merupakan organisme kedua terbesar jumlahnya di
dalam tanah dengan populasi 106-107,
Jamur / fungi merupakan organisme terbesar ketiga jumlahnya di
dalam tanah dengan populasi 104-106 per gram tanah.

Organisme Tanah
Fauna tanah bervariasi dari ukuran mikroskopis

(mikrofauna) sampai dengan yang berukuran lebih besar


seperti cacing tanah dan mamalia kecil yang disebut
makrofauna.
Jumlah fauna tanah sangat bervariasi dalam tanah, berkisar
dari sedikit sampai 106 per gram tanah.
Kecuali jamur dan fauna tanah, kebanyakan organisme tanah
bersel tunggal.
Bersama-sama akar tanaman, mikroorganisme dan fauna
tanah membentuk komponen biota yang berperan penting
dalam proses biogeokimia dalam tanah

Organisme Tanah

Fungsi organisme tanah


Aliran energi dan dekomposisi bahan organik
Aliran energi terkait erat dengan proses akumulasi
dan dekomposisi bahan organik
Jumlah bahan organik yang diperoleh dalam suatu
ekosistem dapat digunakan sebagai ukuran
produktivitas ekosistem tsb
Proses dekomposisi sangat dipengaruhi oleh faktor
lingkungan; mikroba paling dominan cendawan dan
bakteri
Siklus Hara: pertukaran unsur kimia antara bagian
ekosistem yang mati ke bagian yang hidup disebut siklus
hara, pada skala global disebut biogeokimia

Bakteri
Bakteri adalah bentuk kehidupan tertua yang sampai sekarang

masih ada di dunia. Beberapa sampel fosil menunjukkan bahwa


bakteri telah ada sejak lebih dari 2-3 x 109 tahun lalu, dan tersebar
sangat luas di seluruh lingkungan di dunia.
Walaupun ukurannya sangat kecil, jumlah biomasa dan diversitas
bakteri di dalam tanah sangat besar; satu sendok tanah produktif
umumnya mengandung antara 100 juta sampai 1 milyar bakteri.
Sebagian besar sel bakteri dapat dijumpai secara individu atau
dalam bentuk koloni.
Pada dasarnya terdapat empat bentuk utama bakteri, yaitu: cocci
(spherical), batang (rod), vibrio (bentuk koma), dan spiral.
Bakteri penting dalam tanah adalah Pseudomonas, Arthrobacter,
Rhizobium, Bradyrhizobium, Azotobacter, Agrobacterium,
Nitrosomonas dan Nitrobacter

Beberapa Bakteri
Penting dalamTanah

Jamur / Fungi
Jamur dicirikan oleh adanya tubuh

yang tidak bergerak (thallus) yang


tersusun dari filamen panjang
berdinding yang disebut hifa dengan
diameter 3-8 m.
Sekitar 70.000 spesies jamur telah
dapat diidentifikasi dari jumlah spesies
di alam diperkirakan ada 1,5 juta
Sampai saat ini dikenal 5 kelas jamur,
yaitu Oomycetes, Zygomycetes,
Ascomycetes, Deuteromycetes, dan
Basidiomycetes
Jamur penting dalam tanah adalah
Aspergillus, Fusarium, Penicillium,
Trichoderma, Saccharomyces, dan
Rhizopus

Aktinomisetes
Aktinomisetes adalah bakteri yang mirip jamur.
Aktinomisetes memiliki miselia mirip dengan jamur, tetapi hifa

aktinomisetes jauh lebih kecil dibandingkan hifa jamur, berukuran


panjang 10-15 m dan diameter 0,5-1 m.
Aktinomisetes mempunyai kemampuan bersimbiosis dengan tanaman
non legum, dan beberapa spesies dapat menambat nitrogen (genus
Frankia).
Aktinomisetes penting dalam tanah antara lain Rhodococcus, Nocardia,
Frankia and Streptomyces

Ganggang
Ganggang adalah organisme sederhana mirip

tanaman.
Seperti halnya tanaman, ganggang umumnya
menggunakan energi sinar matahari untuk
membuat makanannya melalui proses yang
disebut fotosintesis.
Namun demikian, ganggang tidak mempunyai
akar, daun, dan bentuk struktur lainnya seperti
yang dimiliki tanaman
Ganggang menangkap energi matahari dan
menghasilkan lebih banyak oksigen (produk
sampingan fotosintesis) dibandingkan tanaman.
Oleh karena itu ganggang dianggap sebagai
organisme fotosintensis yang terpenting di
bumi.
Jenis utama ganggang adalah ganggang
merah, ganggang coklat emas, gangang
coklat, diatom, dan gangang hijau

Protozoa
Protozoa merupakan invertebrata yang paling banyak dijumpai dan

merupakan hewan paling sederhana, bersel tunggal dan


diperkirakan ada 30.000 spesies.
Ukuran tubuhnya beberapa kali lebih besar dibandingkan bakteri,
diameternya berkisar dari 5 sampai 500 m.
Berdasarkan bentuknya, protozoa dikelompokkan menjadi tiga
kelompok yaitu flagelata, amoeba dan ciliata
Peran protozoa lainnya adalah mengatur populasi organisme

Nematoda
Nematoda adalah cacing tidak bersegmen

dengan ukuran panjang 1 mm dengan diameter


<50 m.
Nematoda yang hidup bebas dapat
dikelompokkan menjadi empat kelompok utama
atas dasar makannya, yaitu (a) pemakan bakteri
(Bacterial-feeders), (b). Pemakan jamur (Fungalfeeders), (c) nematoda predator (Predatory
nematodes) yang memakan semua jenis nematoda
dan protozoa, dan (d) Omnivora yang memakan
berbagai jenis organisme.
Nematoda mempunyai peran ekologi atau fungsi

ekosistem tanah.
Beberapa spesies berperan dalam proses-proses

tanah. Misalnya, pemakan bakteri berpengaruh


terhadap proses mineralisasi karena memakan
bakteri yang terlibat dalam mineralisasi.

Mikroarthropda
Arthropoda adalah invertebrata yang tidak mempunyai tulang

belakang dan penyangga tubuhnya adalah eksoskeleton.


Kelompok mikroarthropoda yang penting adalah
collembola (springtail), acari (tungau), Rotifera, dan
Echytraeida.
Berdasarkan fungsinya di dalam tanah, mikroarthropoda
dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok yakni,
penggerek (shredders), predator, herbivora, dan
pemakan jamur

Acari
Acari (ordo Acariniformes) merupakan fauna tanah yang

paling banyak jumlahnya


Empat subordo didalam tanah, yakni (a) Prostigmata, (b)
Mesostigmata, (b) Astigmata dan (d) Cryptosigmata
(Wallwork, 1970
Acari, terutsms tungau (terutama Cryptostigmata)
berperan penting dalam fragmentasi seresah tanaman.

Collembola (springtail)
Collembola (merupakan mesofauna tanah yang juga penting.
Organisme ini merupakan insekta primitif berukuran kecil,

dan merupakan mikroarhropoda tanah yang berjumlah


banyak.
Collembola umumnya hanya dapat hidup pada kondisi
lembab, dan umumnya hidup di permukaan tanah, walau ada
juga yang dapat hidup pada lapisan tanah yang lebih dalam.
Collembola memakan bakteri, hifa dan spora jamur,
mendekomposisi bahan organik, hewan atau tanaman hidup.

Rotifera
Rotifera dapat dijumpai pada lingkungan berair dan pada tanah

lembab.
Di dalam tanah, rotifera tinggal dalam lapisan air di sekitar partikel
tanah.
Beberapa spesies rotifera memiliki mekanisme protektif yang
menyebabkan rotifera bisa bertahan hidup pada kondisi tanah yang
kering.
Rotifera merupakan bagian rantai makanan dan juga memakan sisa
hewan, protozoa dan ganggang.
Rotifera juga dijumpai pada lichen yang tumbuh pada cabang
pohon dan batuan, pada tanah dan seresah tanaman, dan pada
jamur yang tumbuh dekat pohon mati.

Enchytraeida
Cacing enchytraeida berukuran lebih kecil dibandingkan

cacing tanah.
Populasi tertinggi dijumpai pada tanah-tanah masam,
tetapi jumlahnya tidak tersebar merata.
Enchytraeida merupakan fauna yang biomasanya paling
banyak pada ekosistem pegunungan dan memainkan
peran penting dalam siklus karbon.

Cacing Tanah
Cacing tanah merupakan fauna yang telah ada di daratan sejak

600 juta tahun yang lalu.


Aktivitas cacing tanah dapat mengubah struktur tanah, aliran
air tanah, dinamika hara dan pertumbuhan tanaman.
Keberadaan cacing tanah tidak penting bagi sistem tanah yang
sehat, tetapi keberadaan cacing tanah dalam tanah merupakan
bioindikator dari tanah yang sehat.

Cacing Tanah
Berdasarkan pada perannya dalam ekosistem,
Epigeik (epigeic),
hidup dan makan di permukaan tanah, berperan dalam penghancuran

seresah dan pelepasan unsur hara tetapi tidak aktif dalam penyebaran
seresah ke dalam profil tanah.
Anesik (anecic)
memindahkan seresah dari permukaan tanah dan aktif memakan serta

bergerak ke dalam tanah untuk berlindung dari serangan predator


maupun kondisi iklim yang kurang menguntungkan.
Endogeik (endogeic)
hidup di dalam tanah, pemakan bahan organik dan akar tanaman yang

mati serta liat (gephagous). Tipe ini juga disebut ecosystem engineers.

Rayap
Rayap yang termasuk dalam ordo

Isoptera dan dapat dikelompokkan


menjadi
rayap penghuni tanah atau
rayap penghuni kayu;
rayap penghuni kayu tidak membentuk
sarang, tetapi hidup pada lubang-lubang
dalam kayu pohon di daerah hutan
tropika

Rayap merupakan serangga sosial

hidup dalam koloni yang tersusun dari


tiga kasta, yaitu: pekerja, prajurit, dan
reproduktif (raja dan ratu).

Rayap
Rayap mempengaruhi ketersediaan unsur hara melalui

pemindahan bahan organik dan tanah ke mound yang


kemudian didistribusikan kembali ke tanah melalui degradasi
alami dan erosi.
Sarang gundukan mempunyai kandungan bahan organik yang
lebih tinggi tinggi dibandingkan tanah di sekitarnya.
Rayap berkontribusi pada pertukaran karbon, nitrogen
oksigen, sulfur, fosfor, kalsium, magnesium, kalium dan
natrium.
Pengaruh terbesar adalah pada siklus karbon dan nitrogen

Milipida dan Sentipida


Milipida adalah organisme mirip cacing dengan dua pasang kaki pada tiap segmen

tubuhnya, kecuali pada tiga segmen terakhir yang hanya mempunyai satu pasang kaki
Milipida menyukai kondisi lembab dan umumnya dijumpai pada timbunan seresah
atau mulsa.
Milipida berperan dalam siklus kalsium dalam tanah, karena milipida memiliki
eksoskeleton berkapur (calcareus eksoskeleton) yang dapat menyerap kalsium.
Sentipida mirip milipida tetapi memiliki tubuh yang lebih pipih dan hanya satu pasang

kaki pada setiap segmen tubuhnya


Sentipida umumnya dijumpai pada tanah hutan, dan merupakan salah satu predator
penting.

Semut
Semut (Hymenoptera) merupakan fauna yang habitat makannya

bervariasi termasuk dalam karnivora, saprofit, predator dan


perombak.
Semut mempengaruhi sistem struktur tanah dengan menggali
sarang dan menimbun lapisan tanah tipis di permukaan.
Semut lebih menyukai tanah dengan kandungan bahan
organik tinggi di bandingkan tanah dengan bahan organik
rendah.
Semut mempunyai pengaruh yang penting terhadap
produktivitas dan stabilitas ekosistem

Moluska (gastropoda)
Moluska adalah makrofauna tanah yang lebih banyak dijumpai

di daerah marin dibandingkan di daratan


Dikenal dua kelompok moluska di daratan, yaitu slug dan
snail (siput) yang keduanya sangat peka terhadap perubahan
lingkungan habitatnya.
Walaupun jumlah moluska (atau gastropoda) sangat kecil di
dalam tanah, moluska ini mempunyai peranan yang penting
dalam bidang pertanian dan ekologi karena moluska dapat
meningkatkan intensitas aktivitas herbivora.
Snail (siput) dengan aktivitas enzim selulase yang tinggi
menyebabkan kerusakan daun tanaman.

Fungsi Organisme Tanah


Di dalam tanah, masing-masing organisme memainkan

peran penting dalam ekosistem, terutama terkait


dengan aliran energi dan siklus unsur hara
sebagai akibat dari aktivitas utama organisme hidup,
yaitu tumbuh dan berkembang
Secara ringkas beberapa fungsi organisme tanah
disajikan pada Tabel berikut

Akhir Materi 07

Anda mungkin juga menyukai