Anda di halaman 1dari 3

PENCEGAHAN AIR ASAM TAMBANG ( AAT )

Mencegah terbentuknya Air Asam Tambang (AAT)


Meniadakan salah satu atau lebih unsur pembentuk Air Asam Tambang (AAT)
Cara kering ( pemisahan, penimbunan, pelapisan, dsb )
Cara basah ( wet land )
PENDEKATAN HIDROLOGI
Prinsip : menjaga agar air tidak mengaliri material pirit ( KEEP WATER AWAY FROM
PYRITIC MATERIAL )
Tempatkan timbunan diatas permukaan air tanah, padatkan dan lapisi dengan liat
Parit pengeak ( diversion ditcth ) untuk mengurangi infiltrasi.
PENGENDALIAN ASAM TAMBANG DI PENIMBUNAN BATUAN
Pelapisan
Pelapisan dengan liat
o Bentonit ( efektif karena sifat mengembang dan melapisi/menutup )
o Stabilisasi dari erosi dan penetrasi akar
Pelapisan dengan bahan sintetik
o Aspal
o Ter
o Semen
o Plastic film
o Geotekstil
Minimisasi oksigen
Pelapisan dengan lapisan pengkonsumsi oksigen ( tanah pucuk yang mengandung
mikroorganisme aktif ) adalah strategi yang baik untuk mengurangi O2
Pemadatan pada saat kontruksi
Pemadatan pada permukaan dan lereng bagian luar untuk mengurangi difusi O2 dan
konveksi udara ke dalam timbunan.
Jalur difusi oksigen banyak terdapat pada batuan penutup yang kering tingkat difusi
oksigen sangat berkurang pada batuan penutup yang telah dijenuhkan sebagian.
Bakterisida
Surfaktan anion
Asam organic pengawet makanan
Percobaan dengan Sodium Lauril Sulfat (SLS) mampu mengurangi pembentukan AAT
hingga 60 90 % pada coal refuse.
Pengendalian ( treatment ) Air Asam Tambang (AAT)
Penetralan dengan kapur
Penstabilan/pengendapan logam-logam pada sulfide tersebut.

PENGENDALIAN EROSI DAN SEDIMENTASI PRINSIP UMUM PENGENDALIAN


EROSI
Menyesuaikan pembangunan dengan kondisi topografi dan tanah didaerah kegiatan
o Lakukan penilaian terhadap karakteristik fisik lapangan yaitu topografi, tanah dan
pengaliran
o Manfaatkan topografi yang ada
o Manfaatkan pola drainase alamiah
Membuat rencana kendali erosi dan sedimentasi sebelum dilakukan kegiatan yang dapat
mengganggu tanah
o Dibuat oleh atau dengan bantuan tenaga ahli yang mampu mengidentifikasi daerahdaerah yang akan mengalami masalah erosi dan sedimentasi
o Harus dilaksanakan sesuai dengan rencana
Sedapat mungkin mempertahankan tumbuhan alami
o Pertahankan dan lindungi sampai pada saat kegiatan penebasan benar-benar akan
dilaksanakan
o Buat daerah penyangga di sekitar lokasi kegiatan
Meminimalkan luas dan lamanya tanah terbuka buat jadwal pengupasan dan

pembentukan lereng untuk mengurangi luas daerah terganggu sampai pada tingkat yang
paling minimum
Berupaya untuk menahan sedimen di lokasi/sumbernya
o Sedimen dari lokasi kegiatan harus ditangkap dengan kolam sedimen
o Kolam dan perangkap sedimen harus disiapkan sebelum kegiatan konstruksi dimulai.
Mengalirkan air limpasan menjauh dari daerah yang terganggu
o Saluran pengelak harus digunakan untuk memotong air larian dan mengalihkannya
menjauhi daerah kegiatan
o Saluran pengelak harus di siapkan sebelum dilakukannya kegiatan
Meminimalkan panjang dan kemiringan lereng
o Lereng berteras saluran dan penahan sedimen harus digunakan untuk memotong aliran
air pada lereng yang curam dan panjang
o Harus diterapkan upaya untuk memperlambat kecepatan air larian
Menstabilkan daerah terganggu sesegera mungkin
o Melakukan upaya stabilisasi seperti penanaman tumbuhan penambatan, mulsa, kolam
sedimen, anyaman pengendali erosi, dll
o Perbaikan dan pemeliharaan
Berupaya memperlambat kecepatan air limpasan yang keluar dari lokasi kegiatan
o Mengurangi kecepatan air limpasan dengan menjaga keberadaan tumbuhan penutup
o Membuang luapan air limpasan ke saluran alami
Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan terhadap sarana kendali erosi secara berkala
o Menugaskan seseorang yang bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan dan
pemeliharaan harian
o Melakukan pemeriksaan setelah terjadi banjir
o Melakukan perbaikan segera

Anda mungkin juga menyukai