Dikirim ke : lukmanarhami@gmail.com
Format file : Metode Penelitian_Ali Zainuddin_5315117178
Metode Pembelajaran
Istilah metode berasal dari bahasa Yunani methodos jalan, cara. Karena itu, metode
diartikan cara melakukan sesuatu.
Dalam dunia pembelajaran, metode diartikan cara untuk mencapai tujuan. Jadi, metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara-cara menyeluruh (dari awal sampai akhir) dengan
urutan yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran.
Secara keseluruhan metode pengajaran mencakup tiga tahap kegiatan, yaitu persiapan
(preparasi), pelaksanaan (presentasi), dan penilaian (evaluasi). Setiap tahap diisi pula oleh
langkah-Iangkah kegiatan yang lebih spesifik. Dari bagan di atas terlihat bahwa tahap I
(persiapan) tidak kelihatan di sekolah karena biasa dilakukan guru di rumah. Ini
membuktikan bahwa metode pengajaran itu luas cakupannya, mencakup kegiatan guru yang
ada di rumah sampai ke sekolah dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah rencana
pembelajaran yang mencakup pemilihan, penentuan, dan peyusunan secara sistematis bahan
yang akan diajarkan, serta kemungkinan pengadaan remidi dan bagaimana
pengembangannya. Karena itu,metode pengajaran dapat dikatan sebagai cara-cara guru
mencapai tujuan pengajaran dari awal sampai akhir yang terdiri atas lima kegiatan
pokok. Kegiatan-kegiatan tersebut sebagai berikut:
1) pemilihan bahan,
2) penyusunan bahan,
3) penyajian,
4) pemantapan, dan
5) penilaian formatif.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara prosedural sebenarnya semua metode
pengajaran itu sama. Yang membedakannya adalah pendekatan dan prinsip-prinsip yang
dianutnya. Hal itu karena keduanya, terutama pendekatan, sangat menentukan corak sebuah
metode pengajaran. Metode disusun (dilaksanakan tahap-tahapnya) dengan berpedoman
kepada pendekatan dan prinsip-prinsip yang dianut. Pendekatan (dan juga prinsip) inilah yang
mempengaruhi setiap langkah kegiatan metode, yaitu mempengaruhi pemilihan bahan,
penyusunan, pengajian, pemantapan, dan juga penilaian. Karena itu, tidak heran bila namanama metode pengajaran bahasa banyak yang menggunakan nama-nama pendekatannya.
Sumber : Prisip pendekatan metode teknik strategi dan Model pembelajaran, 2012
Media Pembelajaran
Dalam pembelajaran (instructional), sumber informasi adalah dosen, guru, instruktur, peserta
didik, bahan bacaan dan sebagainya. Menurut Schramm (1977), media pembelajaran adalah
teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran. Briggs (1977) mendifinisikan media pembelajaran sebagai sarana fisik untuk
menyampaikan isi / materi pembelajaran. Sedang menurut Arief S. Sadiman (1986) media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
peserta didik sehingga proses belajar terjadi
Berdasarkan fitur yang dimilikinya media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi: (1)
media cetak/teks; (2) media pameran/display; (3) media audio; (4) gambar bergerak/motion
pictures; (5) multimedia; (5) media berbasis web atau internet.
Ragam media yang digunakan untuk aktivitas belajar dan pembelajaran juga dapat
dikelompokkan berdasarkan cara pemanfaatannya mejadi media tradiosinal dan media digital.
Media tradisional adalah ragam media yang digunakan dengan tanpa dukungan perangkat
kelektronik atau komputer. Sedangkan media digital adalah ragam media yang penggunaanya
harus didukung oleh penggunaan perangkat komputer.
Ragam media yang tergolong sebagai media tradisional yaitu: buku, poster, realia, dan
model. Walaupun tidak tergolong sebagai media yang mutakhir, media tradisional tetap
pouler untuk digunakan sebagai sumber belajar. Contoh media yang tergolong digital adalah
media audio, video, animasi, visual atau program multiedia dan program yang ditayangkan
lewat jaringan internet..
Sumber : sumberbelajar.belajar.kemendikbud.go.id
Teknik Pembelajaran
Teknik yaitu cara mengerjakan atau melaksanakan sesuatu. Jadi, teknik pengajaran atau
mengajar adalah daya upaya, usaha-usaha, cara-cara yang digunakan guru untuk
melaksanakan pengajaran atau mengajar di kelas pada waktu tatap muka dalam rangka
menyajikan dan memantapkan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran saat itu.
eknik bersifat implementasional (pelaksanaan) dan terjadinya pada tahap pelaksanaan
pengajaran (penyajian dan pemantapan). Kalau kita perhatikan guru yang sedang mengajar di
kelas, maka yang tampak pada kegiatan guru - murid itu adalah teknik mengajar.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah siasat atau cara yang
dilakukan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk dapat memperoleh
hasil yang optimal. Teknik pembelajaran ditentukan berdasarkan metode yang digunakan, dan
metode disusun berdasarkan pendekatan yang dianut. Dengan kata lain, pendekatan menjadi
dasar penentuan metode, dari metode dapat ditentukan teknik. Karena itu, teknik yang
digunakan guru dapat bervariasi sekali. Untuk metode yang sama dapat digunakan teknik
pembelajaran yang berbeda-beda, bergantung pada berbagai faktor.
Karena itu, teknik pembelajaran yang digunakan guru tergantung pada kemmapuan guru
mencarai akal atau siasat agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan berhasil
dengan baik. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan teknik pembelajaran di
antaranya 1) situasi kelas, 2) lingkungan, 3) kondisi peserta didik, sifat-sifat peserta didik,
dan kondisi yang lain. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah
peserta didik yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis
akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah peserta didiknya
terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang
berbeda pada kelas yang peserta didiknya tergolong aktif dengan kelas yang peserta didiknya
tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor
metode yang sama.
Taktik Pembelajaran
Taktik Pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik
pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama
menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang
digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor
karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi
kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik
karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak
keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman
dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan
menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat)
Sumber : Prisip pendekatan metode teknik strategi dan Model pembelajaran, 2012
a. Alat pelajaran
Alat pelajaran adalah alat-alat yang digunakan untuk rekam-merekam bahan
pelajaran atau alat pelaksanaan kegiatan belajar.
b. Alat peraga
Alat peraga adalah segala macam alat yang digunakan untuk meragakan
(mewujudkan, menjadikan terlihat) objek atau materi pelajaran (yang tidak tampak
mata atau tak terindera, atau susah untuk diindera).
c. Media Pendidikan
Media adalah sesuatu (apapun) yang di dalamnya terkandung pesan (message)
komunikasi, yang merupakan saluran (perantara) komunikasi. Dengan pengertian
dasar serupa itu, maka yang disebut media pendidikan dapat didefinisikan
sebagai segala sesuatu yang berisikan pesan berupa materi pelajaran dari pihak
pemberi materi pelajaran kepada pihak yang diberi pelajaran.
Prasarana pendidikan adalah segala macam alat, perlengkapan, atau benda-benda yang dapat
digunakan untuk memudahkan (membuat nyaman) penyelenggaraan pendidikan.
Sumber : http://tatangmanguny.wordpress.com/2010/04/07/pengertian-sarana-dan-prasaranapendidikan/
Studi yang mempelajari hubungan antara skor pada test masuk perguruan tinggi
dengan indeks prestasi semester pada mahasiswa STIKes di Wilayah Jawa Barat.
Studi analisis faktor mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan, pendidikan, dan
status sosial dengan pemilihan jenis persalinan di desa tertinggal.
Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk dibandingkan
dengan kelompok (kelompok-kelompok) yang dikenai perlakuan eksperimental.
Memusatkan usaha pada pengontrolan varians dengan cara: pemilihan subyek secara
acak, penempatan subyek dalam kelompok-kelompok secara rambang, dan penentuan
perlakuan eksperimental kepada kelompok secara rambang.
Dalam rancangan eksperimental yang klasik, semua variabel penting diusahakan agar
konstan kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan
bervariasi.
Subyek penelitian adalah manusia, misalnya dalam mengukur aspek minat, sikap,
dan perilaku.
Tetap dilakukan randomisasi untuk sampel, sehingga validitas internal masih dapat
dijaga.
Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja.
Penelitian mendasarkan diri kepada observasi aktual dan data mengenai tingkah laku,
dan tidak berdasar pada pendapat subyektif yang didasarkan pada pengalaman masa
lampau.
dan