Anda di halaman 1dari 3

2.

5 Pemeriksaan Kelarutan Aspal dengan Karbon Tetra Klorida (CCl


4
)
Standar spesifikasi :
AASHTO T-44-70
AASHTO D-165-42
2.5.1 Pendahuluan
Kemurnian aspal adalah jumlah bitumen yang larut dalam CCL
4,
dimana semakin sedikit residu atau kotoran yang larut maka kemurnian aspal
makin tinggi.
2.5.2 Maksud dan Tujuan
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui kadar bitumen yang
larut dalam karbon tetra klorida (CCl
4
), sehingga dapat diketahui kemurnian
aspal. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui tingkat
kemurnian aspal dan untuk menentukan apakah aspal yang diuji, layak
digunakan atau tidak sebagai bahan pengikat.
2.5.3 Bahan dan Peralatan
Bahan :
1) Aspal.
2) CCl
4
(100 ml).
Peralatan :
1) Labu Erlenmeyer berkapasitas 125 ml, 1 buah.
2) Kertas saring.
3) Oven.
4) Pompa hisap.
5) Timbangan.
2.5.4 Penyiapan Benda Uji
Bitumen sudah disiapkan di laboratorium dalam bentuk aspal cair
dengan penetrasi 60/70 seberat 3 gram.
21
2.5.5 Prosedur Pengujian
1) Menimbang Labu erlenmeyer.
2) Memasukkan benda uji ke dalam labu erlenmayer hingga suhunya sama
dengan suhu ruangan. Setelah itu, tuangkan 100 ml CCL
4
sedikit demi
sedikit sehingga bitumen larut.

3) Menuangkan kertas saring dan dioven selama 5 menit dan ditimbang.


4) Melipat kertas saring yang telah dioven sehingga menyerupai corong
diletakkan di atas mulut pompa hisap.
5) Menuang larutan dari prosedur b ke atas kertas saring yang telah
disiapkan.
6) Setelah larutan habis, kertas saring dimasukkan ke dalam oven selama 15
menit, lalu ditimbang.
2.5.8 Perhitungan dan Analisa
Berat aspal = (berat erlenmeyer + aspal) (berat
erlenmeyer kosong)
23
= 116,91 113,91
= 3 gram
Berat endapan = (berat kertas saring + endapan) (berat
kertas saring kosong)
= 2 1,23
= 0,77 gram
Prosentase endapan = 0,77/3 x 100%
= 2,31 %
Presentase aspal yang larut = 100% - 2,31%
= 97,69 %
Dari hasil pemeriksaan kelarutan aspal dalam CCl
4
diperoleh nilai
kelarutan aspal = 97,69 %. Ini berarti aspal tersebut tidak memenuhi syarat
untuk aspal penetrasi 60/70 sebesar 99 %.
2.5.9 Kesimpulan
Jumlah bitumen yang larut dalam CCl
4
menyatakan kemurnian aspal
dimana makin besar bitumen yang larut maka tingkat kemurnian aspal makin
tinggi.
Dari hasil pemeriksaan kelarutan aspal dalam CCl
4,
diperoleh nilai
kelarutan CCl
4
= 97,69%. Ini berarti aspal yang diuji tidak memenuhi
persyaratan di mana nilai kelarutan minimal 99%. Aspal tersebut tidak
diperbolehkan untuk dipakai karena mengandung bahan lain >1%, residu
berupa debu atau kotoran yang dapat mengganggu ikatan antara aspal dan

agregat, menurunkan nilai daktilitas, dan plastisitas.


Data pemeriksaan kelarutan aspal dalam CCl
4
dapat pula berfungsi
sebagai pengontrol terhadap material aspal yang dipakai di lapangan.
2.5.10 Saran
1) Untuk menjaga keawetan aspal, maka perlu dicegah terjadinya kontak
antara aspal dengan CCl4 karena dapat menyebabkan kerapuhan pada
aspal.
50
2) Untuk mendapatkan hasil yang akurat, percobaan dilakukan dengan
cermat dan teliti serta percobaan dilakukan dua ( 2 ) kali.

Anda mungkin juga menyukai