Anda di halaman 1dari 9

Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik

Prokariota adalah organisme sederhana, uniseluler yang tidak memiliki nukleus sel yang
dibatasi membran. Eukariota bisa uniseluler atau multiseluler, sel-sel mereka mengandung
inti yang berbeda, serta struktur fungsional yang disebut organel.
Tempat prokariotik dan eukariotik
Prokariota tidak memiliki nukleus dan organel lainnya, secara khusus, wadah yang terikat
membran, sedangkan eukariota memiliki mereka. Bahkan, kata eukariota berarti inti
sejati. Pada eukariota, genom sel akan terletak pada nukleus. Transkripsi dengan demikian
terjadi dalam inti, dan transkrip mRNA kemudian diekspor melalui pori-pori inti (pori-pori
pada selubung nukleus) ke sitoplasma untuk diterjemahkan. Sebaliknya, transkripsi dan
translasi pada prokariotik tidak spasial atau temporal terpisah.
Inisiasi Transkripsi
Elemen Promotor adalah urutan DNA pendek yang mengikat faktor inisiasi transkripsi sel.
Prokariota memiliki tiga elemen promotor. Eukariota memiliki satu set jauh lebih besar dari
elemen promotor, yang utama adalah kotak TATA. Faktor inisiasi transkripsi eukariotik
merakit sebuah kompleks inisiasi, yang memisahkan pada akhir inisiasi. Faktor inisiasi
transkripsi prokariotik tidak merakit sebuah kompleks inisiasi.
Ribosom sel prokariotik dan eukariotik
Ribosom adalah lokasi terjemahan terdiri dari RNA dan protein yang mengikat mRNA sel
dan tRNA. Prokariota memiliki ribosom 70S sedangkan eukariota memiliki ribosom 80S .
S mengacu pada koefisien sedimentasi, sebuah ukuran seberapa besar partikel, massa dan
bentuk. Sebuah ribosom 80S terdiri dari ribosom subunit 40S dan subunit 60S sementara 70S
terdiri dari subunit 30S dan subunit 50S.
Polisistronik mRNA sel prokariotik dan eukariotik
Selain memiliki transkripsi dan mesin translasi yang berbeda, prokariota dan eukariota
berbeda dalam regulasi gen mereka. Reagulasi eukariotik jauh lebih kompleks dan sering
bergantung pada berbagai mekanisme umpan balik, proses perkembangan dan faktor

lingkungan. Sebaliknya, prokariotik mengatur seluruh jalur metabolisme dan tidak mengatur
masing-masing enzim secara terpisah. Enzim bakteri untuk jalur tertentu yang berdekatan
satu sama lain pada DNA sel dan ditranskripsikan menjadi satu mRNA. mRNA ini disebut
polisistronik mRNA. Ketika sel membutuhkan lebih atau kurang enzim di jalur ini, secara
sederhana mentranskripsi lebih atau kurang dari mRNA jalur itu.
Badan inti
Sel prokariotik dan eukariotik keduanya memiliki badan inti yang mengandung kromosom.
Kromosom adalah helai bahan genetik yang terdiri dari asam deoksiribonukleat, atau DNA.
Eukariota memiliki inti sejati, yang terdiri dari satu atau lebih pasang kromosom linear, dan
dipisahkan dari bagian sel dengan membran inti. Nukleus juga berisi nukleolus, yang
merupakan struktur yang merakit komponen yang diperlukan untuk sintesis protein.
Sebaliknya, badan inti prokariotik, atau nukleoid, tidak memiliki membran inti. Ini berisi satu
kromosom melingkar terdiri dari DNA, dan tidak memiliki nukleolus.
Struktur sel prokariotik dan eukariotik
Sel prokariotik dan eukariotik dikelilingi oleh membran plasma yang membuat sel menjadi
utuh, dan mengatur perjalanan zat ke dalam dan keluar dari sel. Semua prokariota memiliki
dinding sel yang kaku yang mengelilingi membran plasma. Beberapa eukariota seperti
tanaman, alga dan jamur juga memiliki dinding sel. Lainnya, seperti hewan dan sel protista,
tidak. Selain nukleus, sel eukariotik mengandung organel mikroskopis, termasuk ribosom,
retikulum endoplasma, aparatus Golgi, mitokondria dan berbagai jenis vesikel, yang masingmasing melakukan fungsi khusus. Beberapa eukariota juga memiliki kloroplas, di mana
fotosintesis terjadi. Dengan pengecualian dari ribosom, prokariota tidak memiliki organel.
Karena kesederhanaan mereka, prokariota jauh lebih kecil daripada eukariota. Hal ini
memungkinkan nutrisi untuk cepat mencapai setiap bagian dari interior sel.
Fungsi hidup
Semua sel mereplikasi melalui proses yang disebut pembelahan sel. Prokariota membagi
melalui pembelahan biner, di mana satu sel terbagi menjadi dua bagian yang hampir sama.
Pembelahan sel eukariotik membutuhkan mitosis, yang merupakan proses yang kompleks
yang melibatkan duplikasi kromosom dalam nuklus. Sel kelamin eukariotik, seperti telur dan

sperma, membagi dengan proses yang sama dengan mitosis, yang disebut meiosis. Sel
prokariotik mungkin atau mungkin tidak membutuhkan oksigen untuk melakukan fungsi
mempertahankan hidup, sementara sel-sel eukariotik membutuhkan oksigen. Sel-sel dari
kedua jenis dapat bergerak menggunakan proyeksi mirip rambut yang disebut silia atau
flagela. Beberapa eukariota memiliki silia atau flagela. Beberapa prokariota memiliki flagela,
tetapi semua dari mereka tidak memiliki silia.

Tabel Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik

No

PROKARIOTIK

EUKARIOTIK

Tidak memiliki inti yang sebenarnya,

Memiliki nukleus yang sebenarnya

materi inti tersebar dalam sitoplasma

karena materi inti dilingkupi oleh

karena tidak mempunyai membran inti

membran inti
Memiliki DNA yang lebih
kompleks, lebih banyak

Memiliki DNA yang lebih sederhana,

mengandung pasangan basa

lebih sedikit mengandung pasangan

nukleotida, sehingga harus digulung

basa nukleotida, berbentuk sirkuler

pada protein histon (ada histonnya)


Memiliki kromosom lebih dari 1

Hanya memiliki kromosom tunggal

(satu)

Tidak memiliki intron, hanya ekson

Memiliki intron dan ekson

Memiliki operon

Tidak memiliki operon

Proses transkipsi dan translasi dapat

Transkipsi terjadi di inti, dan

terjadi secara simultan

translasi terjadi di sitoplasma.


Keduanya tidak dapat berjalan

secara bersamaan.
Transkipsi lebih rumit terjadi,
dikarenakan akses RNA polymerase
terhadap DNA lebih lama akibat
7

Proses transkipsi terjadi lebih

DNA dikemas secara kompak

sederhana

dengan protein histon

Proses regulasi sintesis protein lebih

Proses regulasi sintesis proteinnya

sederhana

lebih kompleks

Organisme representatif
Para ilmuwan mengklasifikasikan organisme hidup menurut kelompok, berdasarkan
karakteristik bersama. Salah satu klasifikasi tersebut adalah kingdom. Keenam kingdom
adalah Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia. Archaebacteria dan
Eubacteria adalah prokariota. Archaebacteria adalah organisme uniseluler umum ditemukan
di lingkungan yang keras. Eubacteria berkembang di mana-mana, dan merupakan jenis
bakteri bersama yang kebanyakan orang akrab. Protista (seperti protozoa dan ganggang),
fungi, tumbuhan dan hewan eukariota.
Bakteri Coliform
Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan
manusia. Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih
tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran
bakteri patogen.Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah
koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi
Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain
(Dad,2000). Contoh bakteri coliform adalah, Esherichia coli danEntereobacter
aerogenes.Jadi, coliform adalah indikator kualitas air.Makin sedikit kandungan coliform,
artinya, kualitas air semakin baik.
Menurut Karsinah(1994), bakteri koliform adalah kelompok bakteri gram negatif yang tidak
dapat membentuk spora, yang berbentuk bacillus dan ditemukan di dalam usus halus
manusia. Kelompok bakteri ini juga merupakan kelompok bakteri yang bersifat aerobik dan

aerobik fakultatif, dan dapat memfermentasi laktosa dengan pembentukan gas CO2 pada suhu
35oC, selama 48 jam inkubasi.
Menurut Prayitno (1989), bakteri Coliform dapat dibedakan atas 2 golongan yaitu:
(1)Coliform fecal misalnya Escherichia coli, dan (2) Coliform non-fecal
misalnya Enterobacter aerogenes. Coliform fecal adalah bakteri Coliform yang berasal dari
tinja manusia atau hewan berdarah panas lainnya.Sedangkan Coliform non-fecal adalah
bakteri Coliform yang ditemukan pada hewan atau tanaman-tanaman yang telah mati.
Sifat-sifat bakteri koliform adalah: (1) Mampu tumbuh baik pada beberapa jenis substrat
dan dapat mempergunakanberbagai jenis karbohidrat dan komponen organik lain
sebagaisumberenergidanbeberapa komponen nitrogen sederhana sebagai sumber nitrogen;
(2)Mempunyai sifat dapat mensistesa vitamin; (3) Mempunyai interval suhu pertumbuhan
antara 10-46,5oC; (4) Mampu menghasilkan asam dan gas gula; (5) Dapat menghilangkan
rasa pada bahan pangan; (6)Pseudomonas aerogenes dapat menyebabkan pelendiran
(Suriawiria, 1996).
Keberadaan E. coli dalam air dapat menjadi indikator adanya pencemaran air oleh tinja. E.
coli digunakan sebagai indikator pemeriksaan kualitas bakteriologis secara universal dalam
analisis dengan alasan sebagai berikut: (1) E. coli secara normal hanya ditemukan di saluran
pencernaan manusia (sebagai flora normal) atau hewan mamalia, atau bahan yang telah
terkontaminasi dengan tinja manusia atau hewan, jarang sekali ditemukan dalam air dengan
kualitas kebersihan yang tinggi; (2) E. coli mudah diperiksa di laboratorium dan
sensitivitasnya tinggi jika pemeriksaan dilakukan dengan benar;(3) Bila dalam air tersebut
ditemukan E. coli, maka air tersebut dianggap berbahaya bagi penggunaan domestik; (4) Ada
kemungkinan bakteri enterik patogen yang lain dapat ditemukan bersama-sama dengan E.
coli dalam air tersebut.
E. coli adalah bakteri komensal pada usus manusia dan umumnya bukan patogen penyebab
penyakit. Tetapi apabila di dalam air tersebut terdeteksi adanya E.coli yang bersifat fecal,
apabiladikonsumsi terus-menerus dalam jangka panjang maka akan berdampak pada
timbulnya penyakit seperti radang usus, diare, infeksi pada saluran kemih dan saluran
empedu. Jadi, adanya E. coli dalam air minum menunjukkan bahwa air minum itu pernah
terkontaminasi kotoran manusia dan mungkin dapat mengandung patogen usus, sehingga

tidak layak untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, standar air minum mensyaratkan E. coli
harus absen dalam 100 ml.
1. PEMBAHASAN
Pada praktikum mikrobiologi ini dilakukan pengujian air minum dengan metode
MPN.Sampel air minum berasal dari air tanah yang dimasak, air minum isi ulang, dan air
tanah yang disuling dengan mesin.Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan
(presumtive test), uji konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test).
Dalam uji tahap pertama, keberadaan coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah;
masih dalamdugaan.Uji ini mendeteksi sifat fermentatif coliform dalam sampel.Karena
beberapa jenis bakteri selain coliform juga memiliki sifat fermentatif, diperlukan uji
konfirmasi untuk mengetes kembali kebenaran adanya coliform dengan bantuan medium
selektif diferensial. Uji kelengkapan kembali meyakinkan hasil tes uji konfirmasi dengan
mendeteksi sifat fermentatif dan pengamatan mikroskop terhadap ciri-ciri coliform:
berbentuk batang, gram negatif, tidak-berspora.
Uji Penduga (Presumptive test)
Pada uji ini masing-masing sampel air ini disiapkan sebanyak 500 ml untuk kemudian dibuat
3 seri larutan perlakuan. Untuk larutan seri pertama, sampel air dipipet sebanyak 10 ml dan
dimasukkan ke dalam 3 tabung reaksi berisi medium LBG 10 mL yang telah berisi tabung
durham. Sedangkan larutan seri kedua berupa 1 mL sampel air yang dimasukkan ke dalam
tabung reaksi berisi medium LBT 5 mL yang didalamnya juga mengandung tabung durham.
Larutan yang terakhir adalah larutan seri ketiga yang dibuat dengan mencampur 0,1 mL
sampel air dalam 5 mL LBT di dalam tabung reaksi berisi tabung durham. Ketiga seri larutan
uji ini kemudian diinkubasi pada suhu 35-37oC selama 24 jam.Setelah masa inkubasi selesai,
diamati tabung yang membentuk gelembung gas.Adanya gelembung ini menunjukkan hasil
reaksi positif sehingga dapat diperlakukan untuk uji selanjutnya.Uji postif juga ditunjukan
dengan terjadinya perubahan warna medium yaitu dari merah menjadi kuning atau oranye.
Hasil dari uji menunjukkan bahwa ketiga jenis sampel pada medium LBG dan semua tabung
dengan sampel air suling menunjukkan hasil positif dengan adanya perubahan warna dan
gelembung udara pada tabung durham. Sesuai dengan referensi, bakteri koliform memiliki
kemampuan memfermentasi laktosa dan menghasilkan gas CO2 pada pada suhu 35-37oC
selama 24 jam.

Hasil positif pada semua tabung berisi sampel air suling mengindikasikan banyaknya bakteri
koliform pada sampel tersebut, sehingga pada tahap pengenceran yang tinggi pun masih
terdapat bakteri koliform. Sedangkan pada sampel air masak dan air isi ulang tidak
didapatkan hasil positif pada tabung LBT berisi sampel 1 ml dan 0,1 ml yang
mengindikasikan keberadaan bakteri koliform yang lebih sedikit.
Uji Penguat (Confirmed Test)
Uji penguat dilakukan dengan menginokulasikan satu ose biakan dari tabung yang
memberikan hasil uji positif ke media BGLBB (Brilliant Green Lactose Bile
Broth).Penggunaan BGLBB berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan flora mikroba yang
tidak diharapkan. Media BGLBB merupakan media yang akan berwarna hijau metalik jika
terdapat reaksi fermen dengan media. Warna ini berasal dari adanya koloni koliform yang
bereaksi dengan BGLBB. E. Coli merupakan bakteri fermentasi, seringkali menghasilkan
warnahijau metalik mengkilap. Bakteri yang menfermentasi dengan lambat akan
menghasilkan koloni berwarna merah muda.
Brilliant green Lactose Bile Broth dibuat dari :Peptone 10 g, Lactose 10 g, Oxgall 20 g
Brilliant green 0,0133 g, Aquades 1 liter. Dibuat dengan melarutkan Peptone dan Lactose
dalam 500 ml Aquades.Tambahkan 20 gram Oxgall dalam 200 ml Aquades. Atur pH 7,0-7,5.
Aduk dan tambahkan Aquades hingga 975 ml. Atur pH 7,4 tambahkan 13,3 ml 0,1 %
Brilliant green. Tepatkan hingga 1 liter. Pipet ke dalam yang berisi tabung durham.
Sterilisasi selama 15 menit pada suhu 121oC.
Selanjutnya, tabung di inkubasikan pada suhu 35-37oC dan suhu 44oC selama 24 jam.Hal ini
untuk mengetahui apakah sampel air tersebut mengandung bakteri coliform fekal maupun
non fekal.Bakteri coliformfecal mampu bertahan hidup dan melakukan metabolisme dengan
baik pada suhu 44oC.Hasil uji menunjukkan hasil yang positif koliform fecal pada sampel air
masak dan air suling.Sedangkan pada air isi ulang menunjukkan positif bakteri koliform non
fecal.
Setelah penggunaan medium BGLBB, bakteri kemudian dibiakkan dalam medium endo agar
dengan mengambil sampel dari tabung BGLBB yang menunjukkan hasil positif sebanyak 3-5
ose, kemudian dilakukan streak pada media endo agar. Media Endo Agar adalah media kultur
selektif dan diferensial untuk mendeteksi keberadaan bakteri koliform fekal dan
mikroorganisme lainnya. Selektivitas media endo agar tersusun atas sodium sulfate atau
kombinasi basic fuchsin, yang menghasilkan suspensi mikroorganisme gram positif.Bakteri

koliform memfermentasi laktosa, menghasilkan koloni berwarna merah muda hingga warna
merah seperti bunga mawar serta berbagai pewarnaan yang mirip dan bakteri E. coli
menghasilkan koloni berwarna hijau metalik.Koloni organisme yang tidak memfermentasi
laktosa tidak berwarna sehingga tampak kontras dengan latar media yang berwarna merah
muda.
Berdasarkan pengamatan, tidak terjadi perubahan warna menjadi hijau metalik pada
koloni bakteri.Hal ini menunjukkan bahwa pada ketiga sampel tidak terdapat bakteri fecal E.
colli namun tetap terdapat bakteri koliform non fecal pada media dari sampel air 2 dan
kemungkinan terdapat koloni bakteri fecal maupun non fecal pada media dari sampel 1 dan 3.
Hal ini dapat dilihat bahwa pada media 1,2 dan 3 terdapat koloni yang berwarna pink. Koloni
pink tersebut menandakan bahwa terdapat koloni coliform.
Uji Pelengkap (Completed Test)
Uji pelengkap dilakukan apabila terdapat hasil positif dari uji penguat, yaitu terdapat koloni
bakteri yang berwarna hijau metalik pada media BGLBB.Koloni tersebut selanjutnya diuji
pewarnaan gram, diinokulasikan ke media LBT dan diinokulasikan ke media NA (Nutrient
Agar) miring. Biakan yang diinokulasikan ke dalam media LBT dan NA selanjutnya
diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Kemudian diamati perubahan warna dan gas yang
terbentuk pada tabung berisi media LBT dan biakan.Namun, karena pada uji penguat tidak
didapatkan sample dengan hasil uji hijau metalik maka praktikum ini tidak dilanjutkan hingga
uji pelengkap.
1. F.
1.

KESIMPULAN
Sampel air minum yang direbus dan air suling saringan listrik positif
mengandung bakteri coliform fecal maupun non fecal sedangkan sampel air isi
ulang hanya mengandung coliform nonfecal

2.

Seluruh sampel bebas dari bakteri E.Colli

3.

LB, BGLBB dan endo agar merupakan media selektif untuk bakteri coliform
serta menghambat pertumbuhan bakteri lain terutama bakteri gram positif

DAFTAR PUSTAKA
Association of Official Analytical Chemistry (AOAC). 2000. Official Methods of Analysis.
Mc Graw Hill Press. Canada
Dad.2000.Bacterial Chemistry and Physiology. John Wiley & Sons, Inc., New York

Fardiaz.1989. Analisis Mikrobiologi Pangan.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan IPB.


Bogor
Dwidjoseputro, D. 2003. Dasar-Dasar Mikrobiologi.Djabamtan. Jakarta.
Pelczar, M.J. dan Chan, E. C.S. 2005.Dasar-Dasar Mikrobiologi 1.Universitas Indonesia.
Jakarta.
Suriawiria, U. 1996. Mikrobiologi Umum. Alumni. Bandung.
Waluyo, L. 2007. Mikrobiologi Umum edisi revisi.UMM Press. Malang.
Wesley dan Margaret. 1990. Mikrobiologi Dasar. Jakarta. Erlangga.
Volk dan Wheeler.1998.Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai