Anda di halaman 1dari 3

BAB I

Tatanan Sosial dan Pengendalian Sosial

POKOK PEMBAHASAN MAKROSOSIOLOGI


Makrososiologi menggunakan sudut pandangan struktural, sudut pandangan klasik
Durkheim (Douglas, 1973). Perumusan Durkheim mengenai pokok pembahasan sosiologi
menunjukkan bahwa pokok perhatian sosiologi ialah tatanan meso dan mikro, karena fakta
sosial mengacu pada institusi yang mengendalikan individu dalam masyarakat. Durkheim
berpandangan bahwa sosiologi ialah ilmu masyarakat dan mempelajari institusi (Inkeles,
1965).
STRUKTUR SOSIAL
George C. Homans mengaitkan struktur dengan perilaku sosial elementer dalam
hubungan sosial sehari-hari. Lenski berbicara mengenai struktur masyarakat yang diarahkan
oleh kecenderungan jangka panjang yang menandai sejarah. Di kala Talcott Parsons berbicara
mengenai struktur ia berbicara mengenai kesalingketerkaitan antara institusi, bukan
kesalingketerkaitan antar manusia. Coleman melihat struktur sebagai pola hubungan
antarmanusia dan antarkelompok manusia (lihat Blau, 1975).
Dalam membahas struktur sosial, Linton menggunakan dua konsep penting: status
(status) dan peran (role). Tipologi lain yang juga dipopulerkan Linton (1968:360) ialah
pembagian status menjadi status yang diperoleh (ascribed status) dan status yang diraih
(achieved status).
Merton (1965) memperkenalkan konsep perangkat peran (role-set), yang
didefinisikannya sebagai pelengkap hubungan peran yang dipunyai konsep perangkat peran
ini menurut Merton berbeda dengan konsep peran majemuk (multiple roles), yang
menurutnya mengacu pada suatu perangkat peran yang terkait dengan berbagai status yang
dipunyai individu.

INSTITUSI SOSIAL
Durkheim mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari institusi. Dalam bahasa
Indonesia dijumpai terjemahan berlainan dari konsep institution. Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi (1964), menggunakan istilah lembaga kemasyarakatan sebagai
terjemahan konsep social institution. Koentjaraningrat, Mely G. Tan dan Harsja W. Bachtar
menggunaka istilah pranata.
Sebagaimana halnya dengan konsep lain, maka mengenai konsep institusi pun
dijumpai berbagai definisi. Kornblum (1988:60), institusi ialah suatu struktur status dan peran
yang diarahkan ke pemenuhan keperluan dasar anggota masyarakat.
MASYARAKAT
Dari berbagai definisi telah kita lihat bahwa makrososiologi mempelajari masyarakat.
Menurut Talcott Parsons (1968), masyarakat ialah suatu sistem sosial yang swasembada
melebihi masa hidup individu normal, dan merekrut anggota secara reproduksi biologis serta
melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya. Edward Shills, pun menekankan pada
aspek pemenuhan keperluan sendiri yang dibaginya dalam tiga komponen: pengaturan diri,
reproduksi sendiri, dan penciptaan diri.
PENGENDALIAN SOSIAL
Berger (1978:83-84) mendefinisikan pengendalian sosial sebagai berbagai cara yang
digunakan masyarakat untuk menertibkan anggota yang membangkang. Roucek (1965),
mengemukakan bahwa pengendalian sosial adalah suatu istilah kolektif yang mengacu pada
proses terencana maupun tidak melalui mana individu diajarkan, dibujuk ataupun dipaksa
untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup kelompok.
Menurut Berger cara pengendalian sosial terakhir dan tertua ialah paksaan fisik.
Berger mengemukakan bahwa semua orang hidup dalam situasi dalam mana kekerasan fisik
dapat digunakan secara resmi dan secara sah manakala semua cara paksaan lain gagal
(1978:86). Ia pun menyebutkan sejumlah mekanisme lain yang digunakan masyarakat untuk
mengendalikan anggotanya, yaitu membujuk, memperolok-olokkan, mendesas-desuskan,
mempermalukan, dan mengkucilkan (lihat Berger, 1978:87-92).
Berger berpendapat bahwa setiap individu dalam masyarakat berada di pusat
seperangkat lingkaran konsentris yang masing-masing mewakili suatu sistem pengendalian
sosial (1978:93). Menurut Berger (1978:101) hidup kita tidak hanya dikuasai oleh orang yang
hidup masa kini tetapi juga oleh mereka yang telah meninggal selama berabad-abad.

Roucek berpendapat bahwa pengendalian sosial dapat diklasifikasikan dengan


berbagai cara. Menurutnya ada pengendalian sosial yang dijalankan secara institusi, dan ada
yang tidak; ada yang bersifat formal dan ada yang informal; dll.

Anda mungkin juga menyukai