INSTITUSI SOSIAL
Durkheim mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari institusi. Dalam bahasa
Indonesia dijumpai terjemahan berlainan dari konsep institution. Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi (1964), menggunakan istilah lembaga kemasyarakatan sebagai
terjemahan konsep social institution. Koentjaraningrat, Mely G. Tan dan Harsja W. Bachtar
menggunaka istilah pranata.
Sebagaimana halnya dengan konsep lain, maka mengenai konsep institusi pun
dijumpai berbagai definisi. Kornblum (1988:60), institusi ialah suatu struktur status dan peran
yang diarahkan ke pemenuhan keperluan dasar anggota masyarakat.
MASYARAKAT
Dari berbagai definisi telah kita lihat bahwa makrososiologi mempelajari masyarakat.
Menurut Talcott Parsons (1968), masyarakat ialah suatu sistem sosial yang swasembada
melebihi masa hidup individu normal, dan merekrut anggota secara reproduksi biologis serta
melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya. Edward Shills, pun menekankan pada
aspek pemenuhan keperluan sendiri yang dibaginya dalam tiga komponen: pengaturan diri,
reproduksi sendiri, dan penciptaan diri.
PENGENDALIAN SOSIAL
Berger (1978:83-84) mendefinisikan pengendalian sosial sebagai berbagai cara yang
digunakan masyarakat untuk menertibkan anggota yang membangkang. Roucek (1965),
mengemukakan bahwa pengendalian sosial adalah suatu istilah kolektif yang mengacu pada
proses terencana maupun tidak melalui mana individu diajarkan, dibujuk ataupun dipaksa
untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup kelompok.
Menurut Berger cara pengendalian sosial terakhir dan tertua ialah paksaan fisik.
Berger mengemukakan bahwa semua orang hidup dalam situasi dalam mana kekerasan fisik
dapat digunakan secara resmi dan secara sah manakala semua cara paksaan lain gagal
(1978:86). Ia pun menyebutkan sejumlah mekanisme lain yang digunakan masyarakat untuk
mengendalikan anggotanya, yaitu membujuk, memperolok-olokkan, mendesas-desuskan,
mempermalukan, dan mengkucilkan (lihat Berger, 1978:87-92).
Berger berpendapat bahwa setiap individu dalam masyarakat berada di pusat
seperangkat lingkaran konsentris yang masing-masing mewakili suatu sistem pengendalian
sosial (1978:93). Menurut Berger (1978:101) hidup kita tidak hanya dikuasai oleh orang yang
hidup masa kini tetapi juga oleh mereka yang telah meninggal selama berabad-abad.