Anda di halaman 1dari 2

Gastritis merupakan salah satu penyakit yang umumnya diderita oleh kalangan

remaja, yang disebabkan oleh berbagai faktor misalnya tidak teraturnya pola makan, gaya
hidup dan salah satunya yaitu meningkatnya aktivitas (tugas perkuliahan) sehingga
mahasiswa tidak sempat untuk mengatur pola makannya dan malas untuk makan
(Ardiansyah, 2012).
Angka kejadian penyakit gastritis menurut WHO dibeberapa negara dunia diantaranya
Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, Perancis 29,5%. Di dunia, insiden
gastritis sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun. Insiden terjadinya gastritis di
Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Prevalensi gastritis
yang dikonfirmasi melalui endoskopi pada populasi di Shanghai sekitar 17,2% yang secara
substantial lebih tinggi daripada populasi di barat yang berkisar 4,1% dan bersifat
asimptomatik. Di Indonesia, pada tahun 2007 penyakit gastritis menempati urutan yang ke- 9
dari 50 peringkat utama pasien rawat jalan di seluruh rumah sakit di Indonesia dengan jumlah
kasus 218.500. Di Jakarta pada tahun 2010 dari 1.645 responden terdapat 60% penyakit
gastritis. Penelitian dari divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI
ditemukan pasien yang mengalami gangguan pencernaan di Indonesia selama tahun 2009
sebanyak 86,41% disebabkan oleh gastritis, 12,59% terdapat ulkus, dan 1% disebabkan oleh
kanker lambung (Fahrizal,2009).

Berdasarkan data gastritis pada sebuah jurnal international (JAMA, 2008),


mengungkap bahwa pada abad 21 di Jepang, kurang lebih 100.000 kasus baru per tahunnya
yang ditemukan. Dengan angka mortalitas 0,8%. Sebagai pembanding, Amerika Serikat
sekitar 20.000 kasus baru per tahun dalam satu populasi. Data terakhir dari canser, 5 benua
pada tahun 1998-2002, tercatat 100 kasus baru dengan 80 penderita pada laki-laki dan 20

pada wanita. Data mortalitas dalam kaitannya dengan kasus gastritis di daerah canser Jepang,
pada tahun 2002 angka kematian 24,1 per 100,000 laki-laki dan 9,6 per 100,000 wanita di
Jepang. Jika dibandingkan dengan amerika 3,4 dan 1,7 per 100,000 penduduknya.
Kejadian gastritis di Indonesia menempati urutan ke empat dari sepuluh penyakit
peringkat utama pada pasien rawat jalan pada tahun 2001. Dan pada tahun 2007 kejadian
gastritis menempati urutan pertama dari sepuluh penyakit peringkat utama terbanyak pasien
rawat inap di Rumah Sakit Umum di Indonesia, sebesar 7,95 % (Anonim, 2008).
Kejadian gastritis pada Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2007 sebesar 2245
kasus dan pada tahun 2008 (Mei-Juni) sebesar 1651 kasus (Anonim, 2008a). Di Kota Kendari
yang menjadi ibu kota Propinsi Sulawesi Tenggara, kejadian gastritis menempati urutan ke
sepuluh dari dua puluh penyakit peringkat utama pada tahun 2008 (Anonim, 2008d).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Poliklnik Mahasiswa pada tahun 2006 sampai
2008, penemuan kejadian gastritis sebesar 223 kasus (Anonim, 2008e). Pada mahasiswa
penghuni pondokan/asrama di sekitar Universitas Haluoleo Kecamatan Kambu Tahun 2008,
kejadian gastritis menempati urutan pertama dari berbagai jenis gangguan kesehatan yang ada
sebesar 42,3%. Hal ini disebabkan karena mahasiswa kurang memperhatikan pola hidup
sehat (Putri, 2008).
Gastritis sering disebut sebagai sakit maag merupakan penyakit yang sangat
mengganggu aktivitas dan apabila tidak ditangani dengan baik dapat berakibat fatal. Gastritis
biasanya Salah satu faktor yang dapat menyebabkan gastritis adalah pola makan. Makan
makanan yang tidak teratur dan pola makan yang tidsk baik dapat menyebabkan terjadinya
gatritis. Gejala- gejala gastristis nyeri pada epigastrium, nafsu makan menurun
menimbulkan komplikasi yang mengarah kepada keparahan yaitu kanker lambung dan peptic ulcer.
Selain itu, komplikasi lainnya yang dapat terjadi pada gastritis akut antara lain perdarahan saluran
cerna dan jika terjadi perdarahan yang cukup banyak akan menyebabkan anemia yang
berakibat untuk terjadi kematian.

Anda mungkin juga menyukai