Anda di halaman 1dari 23

Pengaruh Jumlah Penduduk dan Jumlah Kemiskinan di

Indonesia terhadap Pemukiman Kumuh, Pemukiman Di


Bantaran Sungai, dan Pemukiman Di Bawah Sutet
(Pemukiman Unsecured)

Dipresentasikan Oleh :
Gustina Dwi K
Siti Nur Intan L
Erliyan Lutfi P
Dito Ilmam
Arinta Vidya R
Cholida Ana Nia
Nadia June Mawa

Map of Study

O
O
O

tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia


adalah 237.641.326 jiwa (bps.go.id).
berada pada urutan keempat di dunia setelah
Amerika Serikat.
Pertumbuhan penduduk Indonesia pada tahun
2010 naik 15% selama 1 dekade diiringi
dengan peningkatan jumlah penduduk miskin
Pada tahun 2010 jumlah penduduk miskin di
Indonesia adalah 26.047.230 atau 11% dari
jumlah penduduk Indonesia.
jumlah lahan terbatas, menyebabkan harga
tempat tinggal meningkat karena Supply <
Demand
Penduduk miskin yang tidak dapat membeli
tempat tinggal mulai mendirikan tempat tinggal
di berbagai area yang tidak layak menjadikan
adanya Pemukiman Unsecured

Kemiskinan

Kepadatan
Penduduk

Lahan Terbatas

Pemukiman
Unsecured

KEY WORDS
Kata Kunci

csn-media.viva.id

Jumlah Penduduk
Kemiskinan
Pengaruh
Pemukiman Unsecured
Indonesia

The objective of this study


Tujuan dari Penelitian

Untuk

Mengetahui pengaruh dari jumlah penduduk dan


jumlah masyarakat terhadap jumlah Pemukiman Kumuh,
Pemukiman Di Bantaran Sungai, dan Pemukiman Di
Bawah Sutet (Pemukiman Unsecured)
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistika

Materials and Method


Bahan dan Metode

Study Area :
Indonesia
Sumber Data :
Badan Pusat Statistika (BPS)
http://www.bps.go.id/
Tahun Dasar Data Penelitian :
2010
Metode analisis :
regresi linier berganda

Variabel dependent :
jumlah total dari pemukiman
unsecured (Y) :

pemukiman kumuh,
pemukiman di bantaran sungai,
dan pemukiman di bawah SUTET

Variabel Independent :
jumlah penduduk miskin (X1)
jumlah penduduk (X2)

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

Provinsi
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

Jumlah penduduk
4494410
12982204
4846909
5538367
3092265
7450394
1715518
7608405
1223296
1679163
9607787
43053732
32382657
3457491
37476757
10632166
3890757
4500212
4683827
4395983
2212089
3626616
3553143
2270596
2635009
8034776
2232586
1040164
1158651
1533506
1038087
760422
2833381

Jumlah penduduk Indonesia tahun 2010

Jumlah penduduk miskin di Indonesia

Sumber : www.bps.go.id

NO

Tahun

Jumlah

Peningkatan

2000

1.663.533

2004

5.832.665

250%

2009

11.665.330

100%

2010

13.600.00

16%

Jumlah penduduk yang tidak


memiliki rumah
NO
1
2
3
4

Tahun
2000
2004
2009
2010

SUMBER : BAPENAS

Jumlah
4.338.864
13.000.000

Jumlah kebutuhan rumah


NO

Tahun

Jumlah

Peningkatan

2000

1.663.533

2004

5.832.665

250%

2009

11.665.330

100%

2010

13.600.00

16%

pemukiman unsecured

Sumber : Strafaelyudistira.wordpress.com

Sumber : www.acehkita.com

Sumber :
jakartapedia.bpadjakarta.net

Studioriau.com

www.Arsindo.com

Profile responden
Responden adalah penduduk Indonesia yang tersebar di 33 provinsi dan penduduk
miskin tiap provinsi pada tahun 2010 dengan sumber data dari BPS.

Variabel dependent adalah jumlah pemukiman kumuh, pemukiman di bantaran


sungai, dan pemukiman di bawah SUTET (pemukiman unsecured) (Y)

variabel independent adalah jumlah penduduk miskin (X1) dan jumlah penduduk
(X2) pada setiap provinsi di Indonesia.

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Provinsi
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka
Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara
Barat
Nusa Tenggara
Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah

Y
1.064
1.301
565
756
932
1.497
463
578

X1
861900
1490900
430000
500300
241600
1125700
324900
1479900

X2
4494410
12982204
4846909
5538367
3092265
7450394
1715518
7608405

52
143
382
4.014
3.026
175
2.403
1.040
243

67800
129700
312200
4773700
5369200
577300
5529300
758200
174900

1223296
1679163
9607787
43053732
32382657
3457491
37476757
10632166
3890757

576

1009400

4500212

308
1.078
1.097

1014100
428800
164200

4683827
4395983
2212089

Data Penelitian
Sumber : www.bps.go.id

Y = Jumlah Pemukiman Unsecured


X1 = Jumlah Penduduk Miskin
X2 = Jumlah Penduduk

22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

Sumber : bps.go.id

1.309
611
793
726
1.422
466
226
289
246
131
213
436

182000
243000
206700
475000
913400
400700
209900
141300
378600
91100
256300
761600

3626616
3553143
2270596
2635009
8034776
2232586
1040164
1158651
1533506
1038087
760422
2833381

Dari data tersebut jumlah pemukiman unsecured terbanyak adalah 4014 yaitu di provinsi
Jawa Barat, jumlah penduduk miskin terbanyak adalah 5529300 yaitu di provinsi Jawa Timur,
dan jumlah penduduk terbanyak adalah provinsi Jawa Barat yaitu 43053732.

RINGKASAN HASIL REGRESI


Metode Enter
Variabel dan Indikator

konstanta

318,920

Jumlah Penduduk miskin


(X1)

-8,489E-0,05

Jumlah Penduduk (X2)

8,698E-0,05

R square
F ratio
(sig)
Jumlah variabel
independent yang
signifikan
N
Durbin Watson
F tabel
0,05
t tabel
0,05

t ratio
(sig)
3,927
(0,000)
-0,505
(0,617)
3,721
(0,001)

Koefisien Regresi

0,818
67,302
(0,000)
1 dari 2 variabel (50%)
33
1,172

3,32
2,04227

pembahasan

Ho = Jumlah Penduduk dan Jumlah Penduduk miskin tidak mempengaruhi jumlah


pemukiman kumuh, pemukiman di bantaran sungai, dan pemukiman di bawah SUTET
(pemukiman unsecured).

HA = Jumlah Penduduk dan Jumlah Penduduk miskin mempengaruhi jumlah pemukiman


kumuh, pemukiman di bantaran sungai, dan pemukiman di bawah SUTET (pemukiman
unsecured).

Hasil Persamaan dari hasil analisa Regresi pengaruh Jumlah Penduduk (X1) dan Jumlah
penduduk miskin (X2) terhadap jumlah pemukiman kumuh, pemukiman di bantaran
sungai, dan pemukiman di bawah SUTET (pemukiman unsecured) :

Y = 318,920 - 8,489E-0,05X1 + 8,698E-0,05

Nilai 2 sebesar 0,818 menunjukkan bahwa hubungan antara pemukiman unsecured


dengan variabel bebasnya sebesar 81,8 % sedangkan sisanya 18,2 % disebabkan oleh
faktor-faktor lainnya.

F hitung > F tabel = 3,32 dengan 0,05 > sig = 0,000 , sehingga Ho ditolak artinya Jumlah
Penduduk dan Jumlah Penduduk miskin secara bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadap jumlah pemukiman kumuh, pemukiman di bantaran sungai, dan
pemukiman di bawah SUTET (pemukiman unsecured).

Nilai koefisien regresi X1 sebesar -8,489E-0,05, menunjukkan bahwa


kecenderungan meningkatnya X1 sebesar 1 unit akan menurunkan Y
sebesar -8,489E-0,05.

Namun variabel X1, t hitung < t tabel = 2,04227 sehingga X1 tidak


signifikan atau tidak berpengaruh secara individual terhadap
variabel Y, hal ini dapat juga dilihat dari 0,05 < sig = 0,617.

Variabel X2 memenuhi asumsi t hitung > t tabel = 2,04227 dengan


0,05 > sig = 0,001 X2 signifikan atau berpengaruh secara individual
terhadap variabel Y,

Nilai koefisien regresi X2 sebesar 8,698E-0,05, menunjukkan bahwa


kecenderungan meningkatnya X2 sebesar 1 unit akan meningkatkan
Y sebesar 8,698E-0,05.

Kesimpulan

Secara bersama-sama variabel bebas (X1) dan (X2)


mempengaruhi (Y)

Secara parsial, variabel bebas (X1) tidak mempengaruhi secara


signifikan terhadap(Y) .

variabel (X2) mempengaruhi (Y) secara signifikan.

Biografi of the author


Cholida Ana Nia lahir pada tanggal 28 November
1996 di Jepara. Sekarang Cholida sedang
menjalankan study di Universitas Diponegoro
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Semarang.
Cholida adalah salah satu Mahasiswi berprestasi
dan berbakat dengan pernah meraih IP 4.00 pada
Semester Pertama, dan menjadi pengurus
Kelompok Studi Pasar Modal serta pengurus
ECOFINSC.

Siti Nur Intan Lestari adalah Mahasiswi


Universitas
Diponegoro
Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Semarang. Intan
pernah bersekolah di SMA Negeri 1
Semarang. Mahasiswi yang lahir 31 Juli
1996 ini pernah menerima beasiswa murid
berprestasi Jawa Tengah tahun 2006 dan
2011

Gustina Dwi Kadaruni lahir pada


tanggal 4 Agustus 1997. Gustina
sekarang melanjutkan study di
Universitas
Diponegoro
Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Semarang.
Gustina pernah menjadi pengurus
OSIS pada periode 2008 2011.
Dito
Ilmam
adalah
Mahasiswa
Diponegoro
University
Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Semarang. Dito
lahir pada tanggal 15 April 1996, dito
pernah bersekolah di SD Al Azhar 20
(tahun 2002 2008), SMP Al Azhar 19
(tahun 2008 2011), dan SMA
LABSCHOOL Jakarta (tahun 2011
2014). Dito Ilmam sebagai Ketua
Kelompok Ilmiah Remaja, Ketua Rohani
Islam dan menjadi Eksmud BEM FEB
Undip.

Erliyan Lutfi Pambudi lahir pada


tanggal 13 April 1996. Erliyan
pernah bersekolah di SD Negri 2
Kendal (tahun 2002 2008), SMP
Negeri 2 Kendal (tahun 2008
2011), SMA 1 Kendal (tahun 2011
2014), dan Sekarang Erliyan
melanjutkan study di Universitas
Diponegoro Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Semarang

Arinta Vidya Raharjanti adalah


Mahasiswi Universitas Diponegoro
Fakultas Ekonomika dan Bisinis
Semarang. Arinta lahir pada tanggal 15
April 1996, SMA Negeri 4 Semarang
(tahun 2011 2014). Pada saat itu ia
menjadi anggota OSIS, Palang Merah
Remaja dan Anggota tim Basket.

Nadia June Mawa lahir pada tanggal 7


Juni 1996. Ia sekarang melanjutkan study
di Universitas Diponegoro Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Semarang. Nadia
memiliki banyak prestasi salah satunya
adalah
Stand
Terfavorit
Bazar
Kewirausahaan Livestock and Culture
Parade 2015 oleh Fakultas Peternakan dan
Pertanian Undip.

Sekian & Terima Kasih


Tim Kelompok 3

LAMPIRAN : JURNAL
ACUAN

Anda mungkin juga menyukai