Anda di halaman 1dari 8

Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk

penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.


Sedangkan prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang
memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Sarana Lingkungan meliputi:
Fasilitas sosial yaitu sekolah, tempat ibadah, klinik/puskesmas atau rumah sakit
yang pada umumnya disediakan oleh pemerintah. Sedangkan prasarana
lingkungan meliputi jalan dan jembatan, air bersih, listrik, telepon, jaringan air
kotor dan persampahan.
Komponen prasarana kota yaitu :
Fisik meliputi : geografi, geologi, topografi, morfologi, klimatologi dan

jalan.
Sosial meliputi : penduduk, pendidikan, peribadatan, kesenian,

kesehatan, olahraga, rekreasi dan pelayanan umum.


Ekonomi meliputi : tenaga kerja, kegiatan usaha, perdagangan, jasa,

industri dan pariwisata.


Utilitas meliputi : air bersih, listrik, gas, telekomunikasi, drainase,

sanitasi dan sampah.


Menurut Departemen PU Cipta Karya, prasarana dan sarana dasar lingkungan
meliputi :
Prasarana lingkungan adalah jalan, saluran air bersih, saluran air limbah,

saluran air hujan, pembuangan sampah dan jaringan jalan.


Sarana lingkungan adalah kelengkapan lingkungan yang berupa fasilitas
pendidikan, kesehatan, perdagangan, pemerintahan dan pelayanan umum,

peribadatan, rekreasi, kebudayaan, olahraga dan lapangan terbuka.


Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah telah menentukan kriteria lingkungan
permukiman yang layak dan berkualitas antara lain sebagai berikut :
Tidak terganggu oleh polusi
Tersedia akan air bersih
Memberi kemungkinan untuk berkembang
Mempunyai stabilitas yang baik Mudah dan aman mencapai tempat

kerja.
Jarak rumah dengan lainnya tidak terlalu berdampingan sehingga
memungkinkan penyiaran matahari langsung, peredaran udara lancar dan
menghindari bahaya kebakaran.

Mempunyai Ventilasi dan penghawaan cukup, sesuai persyaratan

kesehatan (minimal 1/10 dari luas lantai ).


Cukup penerangan baik penerangan alam maupan penerangan buatan.
Lantai tidak lembab, tersebut dari tegel, papan, plasteran sehingga air

tidak merembes keatas dan lantai mudah di bersihkan.


Adanya pemisahan ruang dalam rumah menurut fungsinya, misalnya

ruang tamu, ruang makan, ruang tidur, dapur, KM/ WC.


Tersedia tempat mandi dan jamban yang memenuhi syarat kesehatan
yaitu peletakan minimal 10 meter dari sumber air, mudah dibersihkan,
luas minimal 1 x 1 m serta mempunyai rumah dan atap serta mempunyai

sistem drainase.
Konstruksi cukup kuat terhadap angin dan gempa.
Ketentuan Pemukiman Yang Baik:
Lokasinya sedemikian rupa sehingga tidak terganggu oleh kegiatan lain
seperti pabrik, yang umumnya dapat memberikan dampak pada
pencemaran udara atau pencemaran lingkungan lainnya. Misalnya : jauh

dari lokasi pembuangan sampah (TPA).


Mempunyai akses terhadap pusat-pusat pelayanan pendidikan, kesehatan,

perdagangan
Mempunyai fasilitas drainase, yang dapat mengalirkan air hujan dengan
cepat dan tidak sampai menimbulkan genangan air walaupun hujan yang

lebat sekalipun.
Mempunyai fasilitas air bersih, berupa jaringan distribusi yang siap untuk
disalurkan ke masing- masing rumah. Dilengkapi dengan fasilitas
pembuangan air kotor (tinja) yang dapat dibuat dengan sistem individual

yaitu septik tank ataupun septik tank komunal.


Adanya fasilitas pembuangan sampah secara teratur agar lingkungan

permukiman tetap nyaman.


Dilengkapi dengan fasilitas umum seperti taman bermain anak, lapangan,
tempat beribadah, pendidikan, kesehatan sesuai dengan skala besarnya

permukiman ini. Dilayani oleh jaringan listrik dan telepon.


Prasarana Lingkungan adalah kelengkapan lingkungan yang meliputi
antara lain:
Jalan;
Saluran pembuangan air limbah.
Saluran pembuangan air hujan.

Standar Prasarana Lingkungan Perumahan & Pemukiman:


Prasarana Jalan, dibagi:
Jalan penghubung lingkungan perumahan, yaitu jalan

yang

menghubungkan lingkungan perumahan dengan jalan lokal terdekat.


Lebar jalan badan tersebut minimal 13 m, lebar perkerasan aspal minimal

6 meter dan bahu jalan 1 meter.


Jalan poros lingkungan perumahan, yaitu jalan yang menghubungkan
masing-masing satuan perumahan . lebar badan jalan ini minimal 11
meter, dengan lebar perkerasan aspal minimal 4,5 meter serta lebar bahu

jalan 1 meter.
Jalan lingkungan perumahan, yaitu jalan yang ada di lingkungan

perumahan.
Standar Sarana Lingkungan:
Fasilitas Pendidikan:
a. Taman Kanak-Kanak
Penduduk pendukung minimal 1000 jiwa dengan luas lahan 1.200 m 2
sedangkan lokasi sebaiknya di tengah-tengah kelompok keluarga, jumlah
murid dengan standar 3 ruang kelas terdiri dari 35-40 murid di setiap
kelas bangunan TK dapat bergabung dengan sarana lain yang tidak saling
mengganggu seperti taman bermain, radius pencapaian maksimal 300
meter dari pusat permukiman, ratio 1 unit TK (2 lokal)/1000 penduduk.
b. Sekolah Dasar
Dibutuhkan sebuah SD dengan penduduk minimum 6.000 jiwa dengan
luas lahan 1.500 m2 ratio jumlah penduduk 12,5 % sedangkan lokasi
sebaiknya ditengah-tengah permukiman dengan radius pencapaian dari
daerah yang dilayani maksimal 1.000 m. Standar jumlah murid 40
murid/kelas. Untuk SD type A terdiri dari 12 kelas ruang belajar, luas
ruang 1.000 m2 dan luas lahan minimal 3.000 m2. untuk SD type B terdiri
dari 6 kelas ruang belajar, luas ruang 6.33 m2 dan luas lahan minimal
2.000 m2. Untuk SD type C terdiri dari 3 kelas ruang belajar, luas ruang
251 m2 dan luas lahan minimal 1.200 m2. Ratio 1 unit SD (12
lokal)/1.600 penduduk. Bangunan SD dapat bergabung dengan sarana
pendidikan lainnya seperti TK, SLTP, SLTA lahan yang dapat

dimanfaatkan bersama sehingga dapat menghemat luas lahan, radius


pencapaian maksimal 750 m dari pusat permukiman.
c. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Minimal penduduknya adalah 25.000 untuk sebuah SLTP, sedangkan
luasnya 10.000 m2. Lokasi digabungkan/kelompokan dengan taman dan
lapangan olahraga. Standar jumlah siswa adalah untuk SMP type A terdiri
dari 27 kelas, luas ruangan 3.077 m2 dengan luas lahan minimal 9.000
m2. Untuk SMP type B terdiri dari 18 kelas, luas ruangan 2.282 m2
dengan luas lahan minimal 9.000 m2. Untuk SMP type C terdiri dari 9
kelas, luas ruangan 1.502 m2 dengan luas lahan minimal 6.000 m2.
Perencanaan kebutuhan sarana pendidikan SLTP dengan jumlah
penduduk asal SMP 6,5 %. Radius pencapaian maksimal 1.500 m dari
pusat permukiman. Ratio 1 unit SMP (7 RKB)/4.800 penduduk.
d. Sekolah Menengah Atas (SMA)
Penduduk minimal 30.000 orang dengan 1 unit SMA, sedangkan luas
lahan 20.000 m2, kriteria lokasi digabungkan/dikelompokkan dengan
taman dan lapangan olahraga. Standar 30 siswa dengan 14 kelas
(pagi/sore) untuk sebuah SMA. Radius pencapaian maksimal 1500 m 2
dari pusat permukiman.
Sarana Kesehatan:
a. Balai Pengobatan
Penduduk minimal 3.000 orang, dengan luas lahan 300 m2. Lokasi
terletak ditengah-tengah lingkungan permukiman, sedangkan radius
pencapaian adalah maksimal 1.500 meter.
b. Pustu
Penduduk minimal 6.000 orang, luas lahan adalah 500 m 2, lokasi terletak
ditengah-tengah permukiman, dengan radius maksimal 1.500 meter.
c. BKIA + RS Bersalin
Penduduk minimal 10.000 orang, luas lahan adalah 1.500 m2, lokasi
terletak ditengah-tengah permukiman, dengan radius maksimal 2.000
meter.
d. Puskesmas
Penduduk minimal 30.000 orang, luas lahan adalah 6.500 m2, lokasi
sebaiknya berada pada pusat lingkungan bersama dengan pelayanan
pemerintah, dengan radius maksimal 2.000 meter.
e. Rumah Sakit

Penduduk minimal 240.000 orang, luas lahan adalah 86.400 m 2, lokasi


dipilih di daerah yang cukup tenang, dengan radiusnya merata dengan
daerah yang dilayani.
f. Apotik
Penduduk minimal 10.000 orang, luas lahan adalah 350 m2, lokasi
sebaiknya tersebar diantara kelompok keluarga, dengan radius maksimal
1.500 meter.
g. Tempat Prakter Dokter
Penduduk minimal 5.000 orang, luas lahan adalah 500 m 2, lokasi dapat
berolkasi dengan rumah tinggal atau permukiman, dengan radius

maksimal 1.500 meter.


Sarana Peribadatan
Fasilitas peribadatan

merupakan

kehidupan

untuk

mengisi

kebutuhan rohani yang perlu disediakan lingkungan yang direncanakan


sesuai kebutuhan masyarakat bersangkutan. Oleh karena berbagai macam
agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat penghuni, maka
keputusan jenis dan jumlah fasilitas peribadatan dibangun setelah
lingkungan dihuni selama beberapa waktu. Pendekatan perencanaan
berdasarkan populasi sebagai berikut :
< 40 orang yang beribadah perlu disediakan Mushalah
> 40 orang yang beribadah perlu disediakan Masjid
> 15 orang Kepala Keluarga Katolik/Kristen disediakan Gereja
Radius Pencapaian maksimal 300 meter dari pusat permukiman.
Sarana Perdagangan
a. Warung / Kios
Penduduknya minimal 250 jiwa atau 50 kk, dibutuhkan sebuah
warung/kios. Criteria lokasinya dibuat lingkungan yang mudah dicapai
dengan radius pencapaian maksimal 500 meter.
b. Pusat Perbelanjaan Lingkungan (Pertokoan)
Pendduknya minimal 30.000 jiwa, dengan luas lahan 13.500 m 2. Kriteria
lokasi terletak pada jalan utama lingkungan dan mengelompok dengan
pusat lingkungan.
c. Pusat Perbelanjaan Niaga
Penduduknya minimal 120.000 jiwa dengan luas lahan 36.000 m 2.
Kriteria lokasi dipusat-pusat kecamatan dekat dengan Terminal

kecamatan.
Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum

Dalam rangka usaha memberikan pelayanan kepada masyarakat


yang bersifat umum, maka dibutuhkan fasilitas pemerintah dan pelayanan
umum. Dasar pendekatannya adalah untuk melayani setiap unit
administrasi pemerintah, baik informal (RT, RW) maupun formal
(kelurahan, kecamatan) sesuai dengan tingkatannya,
Sesuai dengan tingkat kebutuhan Rencana Tata Ruang maka
fasilitas pemerintahan dan pelayanan umum yang harus termuat dalam
satuan permukiman adalah sebagai berikut :
1. Pos Hansip + Balai Pertemuan
Jumlah penduduk minimal 2.500 jiwa, dengan luas lahan 3.000 m2.
2. Kantor Kelurahan/Lingkungan
Jumlah penduduk minimal 30.000 jiwa, dengan luas lahan 500 m2.
3. Kantor Pos/Polisi
Jumlah penduduk minimal 30.000-120.000 jiwa, dengan luas lahan
100-300 m2.
4. Pos Pemadam Kebakaran
Jumlah penduduk minimal 30.000-120.000 jiwa, dengan luas lahan
200-300 m2.
5. Parkir Umum dan MCK
Jumlah penduduk minimal 2.500-120.000 jiwa, dengan luas lahan

100-4.000 m2.
Sarana Olahraga/Open Space dan Rekreasi
Sarana umum lainnya yaitu sarana rekreasi dan budaya, disediakan
kepada masyarakat, sesuai dengan kondisi dan situasi permukiman
masyarakat yang dilayaninya. Sesuai dengan tingkat kebutuhan Rencana
Tata Ruang maka fasilitas pemerintahan dan pelayanan umum yang harus
termuat dalam satuan permukiman adalah sebagai berikut :
1. Tempat bermain (anak-anak)
Penduduknya minimal 250 jiwa dengan luas lahan 250 m2. Kriteria
lokasi tergantung pada tata kehidupan dan struktur penduduk
sehingga di dalam memilih sarana ini perlu adanya penyesuaian
dengan kondisi dan situasi setempat.
2. Tempat Bermain (Bola Voly + Bulutangkis dan daerah terbuka)
Jumlah penduduk minimal 2.500 jiwa, dengan luas lahan 1.250 m2
3. Lapangan Olah Raga (Sepak Bola)
Jumlah penduduk minimal 30.000 jiwa, dengan luas lahan 9.000 m2
4. Bioskop
Jumlah penduduk minimal 30.000 jiwa, dengan luas lahan 200 m2
5. Gedung serba guna
Jumlah penduduk minimal 30.000 jiwa, dengan luas lahan 1.000 m2

SUMBER
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0ahUKEwj169NvsHPAhXFu48KHZ0_CNQQFggeMAA&url=https%3A%2F
%2Felearning.unsri.ac.id%2Fpluginfile.php%2F51076%2Fmod_resource
%2Fcontent%2F1%2FSARANA%2520%2520PRASARANA
%2520LINGKUNGAN%2520PEMUKIMAN
%2520PERKOTAAN.pdf&usg=AFQjCNGT3zisBqI09JTMUNJIJbC1DSM6jA&
sig2=FeUaJLS-GWO4LMVRPtRwxA&cad=rja di akses 03 Oktober 2016
http://ramadanuhraa.blogspot.co.id/ Diposkan 17 April 2013 oleh Ramadan uhra
di akses 03 Oktober 2016

STUDIO PERANCANGAN
PERMUKIMAN I
STANDAR KEBUTUHAN SARANA
DAN PRASARANA KOTA

Oleh:
MOH. YUSUF / F 221 14 059

FAKULTAS TEKNIK
S1 ARSITEKTUR
UNIVERSITAS TADULAKO
2016 / 2017

Anda mungkin juga menyukai