Anda di halaman 1dari 21

I.

Profil PT TELKOM
Logo

Visi
Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di
kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik
Misi
Telkom mempunyai misi memberikan layanan "one stop infocom services with excellent
quality and competitive price and to be the role model as the best managed Indonesian
corporation" dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa
kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.
Telkom

akan

mengelola

bisnis

melalui

praktek-praktek

terbaik

dengan

mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang


kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung
secara sinergis.
II.

Latar Belakang PT Telkom Idonesia


PT. Telkom Tbk. adalah suatu badan milik negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang
jasa telekomunikasi. PT. Telkom Tbk. menyediakan sarana dan jasa layanan telekomunikasi dan
informasi kepada masyarakat luas sampai ke pelosok daerah di seluruh Indonesia.
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) adalah perusahaan penyelenggara bisnis
T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media and Edutainmet) terbesar di Indonesia. Dengan
portofolio yang terdiri dari sembilan anak perusahaan konsolidasi yang bergerak di bidang
telepon tidak bergerak, seluler, aplikasi, konten, komunikasi data, property dan konstruksi,
1

Telkom Group adalah salah satu dari perusahaan BUMN terbesar di Indonesia, yang memiliki
sekitar Rp.139.104 Miliar kapitalisasi pasar di BEI pada akhir tahun 2008. Telkom adalah
pemain paling dominan dalam industri telekomunikasi
Sejarah Telkom di Indonesia pertama kali berawal dari sebuah badan usaha swasta
penyediaan layanan pos dan telegrap yang didirikan kolonial Belanda pada tahun 1882. Pada
tahun 1961 status jawatan diubah menjadi perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi.
Kemudian pada tahun 1965 pemerintah memisahkannya menjadi perusahan Negara Pos dan Giro
dan perusahaan Negara Telekomunikasi. Pada tahun 1974 Perusahaan Negara Telekomunikasi
disesuaikan menjadi perusahaan Umum Telekomunikasi yang menyelenggarakan jasa
Telekomunikasi Nasional dan Internasional. Pada tahun 1989 pemerintah Indonesia
mengeluarkan UU No.3/ 1989 mengenai Telekomunikasi, yang isinya tentang peran swasta
dalam penyelenggaraan Telekomunikasi. Pada tahun 1991 Perusahaan Umum Telekomunikasi
berubah bentuk menjadi perusahaan Perseroan (Persero), Telekomunikasi Indonesia berdasarkan
PP No.25/ 1991 sampai sekarang.
Direktur Utama Telkom saat ini adalah Arief Yahya yang menggantikan Rinaldi
Firmansyah pada 11 Mei 2012 yang lalu. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi
terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan
telepon seluler sebanyak 104 juta. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak
perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
III.

Strategi Bisnis Telkom


Mengoptimalkan layanan POTS dan memperkuat infrastruktur broadband.
Mengkonsolidasikan dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak
bergerak/Fixed Wireless Access (FWA) serta mengelola portofolio nirkabel.
Mengintegrasikan Solusi Ekosistem Telkom Group.
Berinvestasi di layanan Teknologi Informasi (TI).
Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
Berinvestasi pada peluang bisnis wholesale dan internasional yang strategis.
Berinvestasi pada peluang domestik yang strategis dengan mengoptimalkan penggunaan
aset yang dimiliki.

Mengintegrasikan Next Generation Network (NGN) dan Operational support system,


Business support system, Customer support system and Enterprise relations management
(OBCE).
Menyelaraskan struktur bisnis dengan pengelolaan portofolio.
Melakukan transformasi budaya Perusahaan.
IV.

Opini Masyarakat
Komisaris Jendral Alfian merespon apa yang telah dilakukan untuk kesatuan Telkom

mengatakan sejauh dalam bentuk sarana pendukung Internet Broadband Learning Center Telkom
Learning serta ribuan bibit pohon buah ke daerah-daerah di Kelapa Dua Brimob Mako sangat
berguna. Banyak anggota di unit dan pelopor Gegana memanfaatkan media internet yang ada
dalam lingkungan saat ini BLC dan kita berubah menjadi hijau setelah pohon telah ditanam bibit
bantuan, mudah-mudahan kesadaran ini kita bisa merasakan lagi, katanya.
V.

Analisa SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk

mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam
mencapai tujuan tersebut.
Analisa SWOT terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
Strength adalah situasi atau kondisi internal yang merupakan kekuatan dari
organisasi/perusahaan pada saat ini.
Weakness adalah situasi atau kondisi internal yang merupakan kelemahan dari
organisasi atau perusahaan pada saat ini.
Opportunity adalah situasi atau kondisi eksternal yang merupakan peluang untuk
berkembang bagi organisasi/perusahaan di masa depan.
Threat adalah situasi atau kondisi eksternal yang merupakan ancaman

bagi

organisasi/perusahaan dan dapat mengancam eksistensi organisasi/perusahaan di


masa depan.

1. Strength (Kekuatan)
Telkom memiliki kekuatan finansial yang besar. Hal ini memudahkan Telkom untuk
melakukan investasi peralatan telekomunikasi yang mahal. Selain itu, mereka juga
telah memiliki jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup segenap wilayah tanah
air sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi dan penetrasi pasar.
Sepanjang

tahun

2008, jumlah

pelanggan

Perusahaan

terus

menunjukkan

pertumbuhan yang pesat.


Pilihan produk dan cakupan serta beragam jenis layanan yang ditawarkan merupakan
keunggulan strategis yang dimiliki Telkom.
Dari sisi keuangan, Telkom terus menunjukkan arus kas yang kuat dan rasio hutang
terhadap ekuitas yang sehat.
Sejumlah departemen dan instansi Pemerintah (tidak termasuk BUMN) membeli
layanan Telkom sebagai pelanggan langsung, dengan termin yang dinegosiasikan
secara komersil.
Sudah menggunakan teknologi Wi-Fi terbaru yaitu kabel fiber optic pada layanan
Indihome.
2. Weakness (Kelemahan)
Jumlah pekerjanya terlampau besar; sehingga kurang efisien dan boros dalam
anggaran untuk gaji pegawainya.
Langkah strategis merger & akuisisi, investasi & divestasi serta pengelolaan anak
perusahaan mengandung peluang dan risiko yang dapat mempengaruhi performansi
keuangan perusahaan.
Kepentingan Pemegang Saham Pengendali dapat berbeda dengan kepentingan
Pemegang Saham Telkom lainnya.
Kebocoran Pendapatan berpotensi terjadi akibat kelemahan internal dan masalah
eksternal dan jika terjadi dapat menimbulkan kerugian pada hasil usaha Telkom.
3. Opportunity
Industri telekomunikasi dan informasi akan terus memiliki peranan penting di
Indonesia seiring pertumbuhan yang berkesinambungan sejalan dengan pertumbuhan
ekonomi Indonesia.

Permintaan masyarakat yang tinggi akan akses internet merupakan pasar yang sangat
potensial.
Selain itu jumlah penduduk Indonesia yang besar, dan baru sedikit yang telah
memiliki akses broadband internet, tentu merupakan peluang pasar yang sangat baik
bagi pertumbuhan bisnis Telkom.
4. Threats
1. Masyarakat semakin menuntut mobilitas dan fleksibilitas dari alat komunikasinya,
telepon rumah tradisional tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Kondisi persaingan akan menjadi semakin ketat, para operator bertarung untuk
mendapatkan pelanggan-pelanggan yang jumlahnya makin kecil.

3. Reformasi menghasilkan regulasi baru yang berlaku mulai bulan September 2000,
yang dimaksudkan untuk meningkatkan persaingan dengan penghapusan monopoli,
meningkatkan transparansi dan memberi gambaran mendatang yang jelas tentang
kerangka regulasi, menciptakan peluang bagi aliansi strategis dengan mitra asing dan
memfasilitasi masuknya pemain baru dalam industri telekomunikasi.
4. Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil atau Pemerintah
akan menerapkan kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan
pertumbuhan ekonomi atau yang tidak berdampak negatif terhadap kondisi regulasi
telekomunikasi pada saat ini.
5. Kemungkinan krisis keuangan global akan berdampak buruk secara material terhadap
Telkom.
6. Jaringan Telkom, khususnya jaringan akses kabel , dapat menghadapi potensi
ancaman keamanan, seperti pencurian atau vandalisme yang dapat berdampak pada
hasil usahanya.
7. Pada PT Telkom, ancaman yang muncul adalah adanya teknologi telpon seluler yang
ternyata telah menggerus pendapatan mereka dalam produk telpon tetap di rumah
(fixed phone). Jika kecenderungan ini terus berlanjut, maka pendapatan mereka dari
telpon rumah bisa hilang atau lenyap sama sekali dan ini sangat membahayakan
bisnis mereka, sebab sebagian besar pendapatan mereka disumbang oleh telpon
rumah. Selain itu, adanya teknologi-teknologi baru yang mulai hadir seperti WIMAX

tentu akan mengancam kelangsungan bisnis mereka jika mereka tidak adaptif
terhadap kemajuan teknologi itu.

8. Sebagai BUMN, mereka juga relatif dibebani dengan beragam peraturan dan regulasi
yang acap membuat mereka lamban dalam mengambil keputusan strategis. Juga
intervensi dari pemerintah kadang membuat mereka juga tidak bisa bersikap dinamis
dengan perubahan pasar.
VI.

General Environment (E.T.O.P)


1. Sektor Teknologi
Memiliki beragam invovasi produk dan layanan yang ditawarkan (+)
Sudah menggunakan teknologi Wi-Fi terbaru yaitu kabel fiber optik (+)
Ekspansi akuisisi unit usaha Fixed Wireless Access (FWA) StarOne milik PT Indosat
Tbk untuk disinergikan dengan usaha sejenis Flexi. (+)
Pengembangan teknologi kabel laut (+)
Masyarakat semakin menuntut mobilitas dan fleksibilitas dari alat komunikasi (+)
2. Sektor Sosial Ekonomi
Permintaan masyarakat yang tinggi akan akses internet (+)
3. Sektor Pemerintah
Sejumlah instansi pemerintah membeli layanan Telkom (+)

Undang-undang No. 11/2008 terkait dengan transaksi dan informasi secara elektronik,
memungkinkan Telkom dapat memperluas peluang usaha di bidang informasi dan
transaksi elektronik, termasuk e-payment. (+)
PP No. 25/1991 Telkom berubah menjadi Persero (BUMN) sehingga terkadang
terdapat intervensi dari pemerintah yang membuat Telkom tidak dapat bersifat dinamis
dengan perubahan pasar (-)
4. Sektor Pelanggan
Tidak hanya pelanggan dengan usia produktif, namun juga anak-anak usia dini dan
orang dewasa dengan usia 50 tahun ke atas juga menjadi pelanggan akibat dari
kemajuan teknologi sehingga mereka tidak lagi buta teknologi (+)
5. Sektor Pesaing
6

Undang-undang No. 36/1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan


telekomunikasi. Contohnya seperti, Smartfren, Indosat, dan Biznet (-)
6. International Environment
Tidak tentunya nilai kurs sehingga mempengaruhi pendapatan dari anak perusahaan
Telkom yang ada di luar negeri (-)
Korporasi dengan luar negeri sehingga Telkom dapat memiliki anak perusahaan di luar
negeri
VII.

S.A.P PT. Telkom Tbk.


BIDANG
Pemasaran/Distribusi
Keuangan

VIII.

Kekuatan dan Kelemahan


+ Pangsa pasar meningkat 10%
- Biaya promosi terus meningkat 15%
+ Jumlah pemilik saham meningkat 23,24%

Litbang

+ Peningkatan laba bersih sebesar 10% dari tahun sebelumnya


+ Perkembangan layanan jaringan internet

Personalia

+ Perkembangan jaringan via satelit


+ Adanya Human Capital Master Plan

Kesimpulan
Dari Analisis SWOT PT. Telkom Tbk. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam sebuah perusahaan sangat penting untuk menjaga dan memelihara hubungan yang
baik antara perusahaan dengan masyarakat. Karena fungsi Public Relations adalah
menciptakan opini publik yang positif bagi perusahaan agar citra perusahaan yang baik
tetap terjaga.
2. Informasi yang diberikan Public Relations kepada publik internal, tidak terkesan
melebih-lebihkan pendapat masyarakat luar terhadap perusahaan. Sehingga para
karyawan / staf dapat melaksanakan tugasnya tepat sasaran atau sesuai target perusahaan.
Dan informasi yang diberikan harus up to date agar kegiatan perusahaan tetap berjalan
dengan lancar.
3. Selalu mempertahankan semangat dan loyalitas karyawan/staf kepada perusahaan.

4. Keinginan dan kebutuhan masyarakat, sebagai konsumen, sangat perlu diperhatikan demi
mempertahankan perusahaan.
5. Diterima tidaknya suatu perusahaan atau disukai tidaknya produksi perusahaan oleh
masyarakat, salah satunya bergantung pada hasil kerja Public Relations sebuah
perusahaan.
Lampiran
1. Gambar Inovasi PT. Telkom Tbk.

2. SDM PT TELKOM
Dalam upaya memenangkan kompetisi global, kami secara berkesinambungan
mengembangkan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program sertifikasi dan
program global talent. Hal ini sebagai bentuk dalam menghadapi ASEAN Economic Community
(AEC) pada tahun 2015 mendatang. Kami memahami keberadaan SDM memiliki peran dan
posisi strategis dalam upaya pencapaian visi menjadi perusahaan berstandar global. Untuk itulah
kami terus mengembangkan SDM yang ada sekaligus membangun hubungan ketenagakerjaan
yang baik dengan para karyawan.
A. Profil SDM
Kami memiliki 25,011 orang karyawan per tanggal 31 Desember 2013, yang terdiri dari
17,881 karyawan Telkom dan 7,130 karyawan di entitas anak. Jumlah ini menurun 2.6%
dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012, sejalan dengan berlanjutnya
program multi exit sebagai bagian dari upaya revitalisasi dan penigkatan efisiensi SDM
Telkom sejak tahun 2002.
1.

Profil karyawan berdasarkan posisi jabatan


Telko Entita

Jabatan

s Anak

Telko
m

Group

Jabatan di tahun 2013


Manajeme
n Senior
Manajeme
n Madya

135

306

441

2.711 1.276 3.987

Pengawas 9.936 2.095 12.031


Lainnya
Jumlah

5.099 3.453 8.552


di

tahun 2013

1,8
15,
9
48,
1
34,
2

17.881 7.130 25.011 100

Jabatan di tahun 2012


Manajeme 132

255

387

1,5
9

n Senior
Manajeme

14,

2.571 1.048 3.619

n Madya

Pengawas 9.991 1.774 11.765


Lainnya

8
38,

6.491 3.421 9.912

Jumlah

45,

di

19.185 6.498 25.683 100


tahun 2012
2.
Profil karyawan berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat

Telko

Pendidikan m

Entita Telko
s

Anak Group
Tingkat Pendidikan di tahun 2013
Pra
Kuliah
Lulusan
Diploma

5.632 665

6.297 25,2

4.260 974

5.234 20,9

Lulusan
Universita 6.262 5.002 11.264 45,0
s
Pasca

1.727 489

Sarjana
Jumlah

di 17.88

tahun 2013 1

2.216 8,9

7.130 25.011

100,
0

Tingkat Pendidikan di tahun 2012


Pra
Kuliah
Lulusan
Diploma
Lulusan

6.349 515

6.864 26,7

4.619 926

5.545 21,6

6.506 4.634 11.140 43,4

Universita
10

s
Pasca

1.711 423

Sarjana
Jumlah

di 19.18

6.498

2.134 8,3
25.68 100,

tahun 2012 5
3
0
3.
Profil karyawan berdasarkan usia
Kelompok

Telkom

Entitas Telkom

Usia
Anak Group
Kelompok usia di tahun 2013

<30

756

1.644

2.400

9,6

31 - 45

4.170

2.001

6.171

24,7

>45

12.955 3.485

16.440

65,7

17.881 7.130

25.011

100,0

Jumlah

di

tahun 2013

Kelompok usia di tahun 2012


<30

820

1.538

2.358

9,2

31 - 45

4.654

4.429

9.083

35,4

>45

13.711 531

14.242

55,4

25.683

100,0

Jumlah

di

19.185 6.498
tahun 2012
B. Pengelolaan SDM

Kami telah menyusun Human Capital Master Plan untuk mengoptimalkan potensi human
capital yang ada di Telkom Group. Penyusunan Human Capital MasterPlan dilakukan secara
terpadu dengan merujuk pada perencanaan korporasi jangka panjang maupun tahunan serta
strategi

bisnis

masing-masing

perusahaan

yang

tergabung

di

Telkom

Group.

Penyusunan Human Capital Master Plan juga didasarkan pada analisis penawaran dan
permintaan yang akurat serta terukur, yaitu dengan menggunakan referensi data acuan,
terutama acuan rasio produktivitas pada beberapa Perusahaan sejenis. Informasi yang ada
dalam Human Capital Master Plan Telkom Group terdiri dari:
1.

Proyeksi mengenai jumlah human capital yang dihitung berdasarkan portofolio bisnis
selama periode lima tahun ke depan.

11

2.

Proyeksi tentang komposisi human capital secara rinci dengan mengacu pada
komposisi job stream, pendidikan, usia dan jabatan.

3.

Rencana ketenagakerjaan yang berisi rencana SDM tahunan di masing-masing


Perusahaan yang termasuk jajaran Telkom Group.
Penyusunan Human Capital Master Plan Telkom Group yang terpadu membantu
Perusahaan dalam:

4.

Memproyeksikan kebutuhan human capital secara tepat, baik dari sisi jumlah dan
kompetensinya;

5.

Menyusun rencana pengalokasian karyawan dan rencana pengembangan karir; dan

6.

Mengukur produktivitas human capital.

Pemenuhan kebutuhan SDM serta infrastruktur terkait dilakukan dengan berdasar pada
prinsip sinergi dan optimalisasi sumber daya internal yang ada di jajaran Telkom Group.
Strategi pengelolaan SDM kami menekankan pada harmonisasi jumlah dan kompetensi SDM
searah dengan portofolio bisnis yang semakin fokus pada TIMES. Kami juga berupaya
meningkatkan sinergi dan efisiensi di antara Perusahaan di jajaran Telkom Group dan terus
menekankan penerapan nilai-nilai Perusahaan yang telah ditetapkan. Upaya ini
diimplementasikan dengan menyusun rencana pengalokasian karyawan untuk lima tahun ke
depan dan rencana ketenagakerjaan setiap tahun agar dapat memberikan informasi yang lebih
akurat untuk mendukung kemajuan usaha perusahaan.
Rencana pengalokasian karyawan disusun paling lambat pada triwulan keempat setiap tahun
dan berlaku selama satu tahun ke depan. Rencana pengalokasian karyawan berisi berbagai
informasi diantaranya: nama posisi yang sudah, atau sedang dan akan dijabat oleh
karyawan; layer posisi; job stream; lokasi kerja; jumlah formasi; rencana pengaturan
karyawan tiap bulan termasuk promosi, mutasi, status penugasan (berjangka waktu/tidak
berjangka waktu); dan mutasi masuk dan keluar (in/out).
Rencana ketenagakerjaan disusun dengan mengidentifikasi kebutuhan karyawan, yang
mengacu pada Human Capital Plan atau Rolling Human Capital PlanTelkom Group. Fokus
dari rencana ketenagakerjaan adalah pada peningkatan produktivitas dan efisiensi dengan
merujuk pada acuan yang kompetitif. Kami berharap dapat meningkatkan efisiensi dengan
mengurangi jumlah tenaga kerja yang ada di samping tetap melakukan rekrutmen sekitar
20% dari jumlah karyawan yang keluar.
12

Rencana ketenagakerjaan mencakup penjelasan mengenai profil sumber daya yang dihitung
berdasarkan aktivitas bisnis dari tiap perusahaan di jajaran Telkom Group, serta penjelasan
berdasarkan pekerjaan, posisi, umur dan latar belakang pendidikan.

Rekrutmen SDM

Pelaksanaan rekrut SDM kami dilakukan dengan mengoptimalkan sumber daya internal
melalui sinergi di jajaran Telkom Group dengan tujuan mengedepankan efisiensi dalam hal
biaya pergantian karyawan di masing-masing perusahaan, serta untuk mendapatkan kandidat
terbaik sesuai kualifikasi yang dibutuhkan. Selain itu, sinergi ini dengan sendirinya juga
memfasilitasi pengembangan karir setiap karyawan di jajaran Telkom Group. Jika
dimungkinkan, kebutuhan karyawan akan dipenuhi oleh kandidat yang berasal dari dalam.
Untuk rekrutmen dari ekstenal, kami bermaksud memperbaiki komposisi karyawan dari segi
usia dan pendidikan. Oleh karena itu rekrut dari eksternal kami fokus pada rekrutasi fresh
graduate dengan pendidikan strata-1 dan strata-2 dengan bidang studi yang sejalan dengan
portofolio bisnis. Kami mencari talentyang memiliki softskill dan hardskill yang hebat untuk
menjadi future leader perusahaan.
Pelaksanaan rekrutasi tahun 2013 telah dilakukan sebanyak tiga kali melalui sumber job fair.
Lingkup pelaksanaan sinergi meliputi:
1.

Pelaksanaan job fair/career days.

2.

Pelaksanaan bersama seleksi tahap I (Psikotes).

3.

Pemanfaatan bersama atas database kandidat.

4.

Inisiatif sinergi di bidang rekrutmen lainnya.

Pada tahun 2013, kami telah merekrut karyawan baru sebanyak 838 orang.

2. Pengembangan Kompetensi SDM


3. Competency Based Human Resources Management (CBHRM)
Kami telah menetapkan strategi pengembangan kompetensi human capital yang
dituangkan dalam Human Capital Master Plan, yang senantiasa diperbaharui setiap
tahunnya guna menyesuaikan dengan dinamika bisnis Perusahaan. Pelaksanaannya juga
diselaraskan dengan strategi bisnis yang berdasarkan kepada Corporate Strategic

13

Scenario (CSS), Master Plan for Human Capital (MPHC), Human Capital Development
Plan (HCD Plan), transformasi organisasi serta kondisi keuangan Perusahaan.
Kami menerapkan pendekatan CBHRM dalam rangka penilaian terhadap kompetensi
SDM yang ada. Model CBHRM terdiri atas Core Competency (values), Generic
Competency (Personal Quality), dan Specific Competency (Skill & Knowledge). Ketiga
model ini dikembangkan dan disempurnakan untuk mendukung penilaian kemampuan
pegawai secara adil dan transparan.
Kami memiliki direktori kompetensi

yang

memuat

daftar

kompetensi

yang

diperlukanPerusahaan, yang senantiasa diperbaharui agar mampu menyesuaikan dengan


dinamika lingkungan bisnis, termasuk jenis-jenis kompetensi skill & knowledge yang
sesuai dengan perubahan portofolio bisnis menjadi TIMES.
Pengembangan kompetensi karyawan dititikberatkan pada hal-hal berikut ini:
Pengembangan character yang didasarkan pada budaya perusahaan

The Telkom Way yang berlandaskan pada filosofi To be The Best (Ihsan), Principle to
be The Star (Solid, Speed, Smart) dan Practices to be the Winner (Imagine, Focus,
Action).

Pengembangan Competence yang berstandar global.

Pengembangan Chiefship (Leadership)


Telkom Leadership

Architecture yang

yang

berlandaskan

didasarkan
prinsip Lead

pada
by

Heart dan Manage by Head.


Menyusul transformasi bisnis Perusahaan yang terfokus pada bisnis TIMES, penguatan
kompetensi SDM dilakukan dengan pelatihan dan pendidikan yang bersifat perubahan
kompetensi dan pengembangan kompetensi, baik yang terkait langsung maupun tidak
langsung terhadap strategi bisnis dan operasional. Pelatihan untuk perubahan kompetensi
bertujuan untuk menyiapkan kompetensi karyawan agar mampu menyikapi perubahan
telekomunikasi berbasis TDM menjadi telekomunikasi berbasis IP dan kompetensi
IMES. Sementara itu, pelatihan untuk pengembangan kompetensi bertujuan untuk
menyiapkan karyawan dengan kompetensi tertentu guna mendukung portofolio bisnis
Perusahaan.
Selama 2013, fokus program pelatihan dan pendidikan bagi karyawan yang kami
selenggarakan meliputi di bidang teknologi, pemasaran dan manajemen telekomunikasi,
informasi bisnis dan pengembangan bisnis new wave untuk mendukung terwujudnya visi
14

Telkom

menjadi market

diselenggarakan

di

leader dalam

Telkom Corporate

penyelenggaraan
University serta

TIMES.
di

Pelatihan

berbagai

ini

lembaga

pendidikan/pelatihan eksternal terkemuka.


Untuk meningkatkan kerja sama unit bisnis Telkom Group dan untuk efisiensi biaya
dilakukan sinergi Telkom Group yang meliputi kerja sama program, kerja sama
partisipan, maupun kerja sama di bidang fasilitas.
Kemudian guna menciptakan pemimpin masa depan, disediakan program pengembangan
kepemimpinan yang telah diikuti oleh 897 karyawan, meliputi program:
Kepemimpinan Tingkat Dasar (Emerging Leaders Development

Program, First Line Development Program, Coaching for Supervisor);


Kepemimpinan

Tingkat

Menengah

(Managerial

Development

Program, Coaching for Manager, 4DX Certification); dan


Kepemimpinan Tingkat Senior (Executive Development Program,

Commissionership Executive Program, Directorship Executive Program).


Penetapan keikutsertaan karyawan dalam keseluruhan program pengembangan
kompetensi tersebut ditentukan oleh kebutuhan Perusahaan dan karyawan dengan
memperhatikan kesetaraan gender dan persamaaan kesempatan kepada seluruh
karyawan.
Upaya lain yang dilakukan perusahaan untuk mengembangkan kompetensi karyawan
juga termasuk fasilitas Knowledge Management dimana setiap karyawan berkesempatan
untuk bertukar ide, konsep dan berbagi informasi melalui artikel yang dapat diakses oleh
semua karyawan.
Agar karyawan tergerak mengikuti jalur pengembangan kompetensi Perusahaan, kami
telah menerapkan sistem penilaian yang obyektif atas kinerja karyawan. Penilaian atas
kinerja masing-masing karyawan terkait dua aspek, yaitu aspek hasil, berdasarkan
sasaran kerja individu dan aspek proses, berdasarkan kompetensi-kompetensi yang
dipersyaratkan. Pelaksanaannya dilakukan secara online terhadap sejumlah indikator
perilaku terkait yang ditunjukkan oleh karyawan saat bekerja (demonstrated behavior).
2. Telkom CorpU
Dalam mengaplikasikan value perusahaan yakni commitment to long term dan caring
meritocracy, kami melakukan investasi pada aspek SDM (invest in people). Untuk
15

merealisasikannya,

maka

pembinaan

pimpinan

(leader)

dan

karyawan

(people)

merupakan strategic initiative pertama dan utama yang diformulasikan sebagai Center of
Excellence. Sebagai upaya mewujudkan center of excellence tersebut, maka pada tanggal 28
September 2012 dibentuklah Telkom Corporate University (Telkom CorpU) yang
diharapkan dapat menciptakan suatu sistem yang dapat melahirkan leader danpeople yang
unggul. Adapun fungsi utama Telkom CorpU sebagai center of excellence ada tiga yaitu:
Center of chiefship (creating great leader)

Telkom CorpU diharapkan mampu melahirkan leader-leader masa depan yang semakin
berkualitas dan berkelas internasional, yang secara berkesinambungan mampu melakukan
estafet kepemimpinannya sesuai tuntutan jaman. Kami meyakini bahwa leader yang
berhasil, akan mampu melahirkan leader-leader berikutnya yang jauh lebih berhasil.
Dengan demikian, melalui Telkom CorpU ini maka akan terjadi kaderisasi yang sukses.
Center of competence (creating great people)

Telkom CorpU diharapkan mampu menghasilkan people yang berkualitas tinggi dan
tangguh, karena people inilah yang sangat berperan dalam keberhasilan Perusahaan.
Center of certification (creating global standard)

Telkom CorpU diharapkan mampu mencetak SDM dengan global standard. Setiap program
pengembangan leadership dan kompetensi harus memiliki standar internasional dan setiap
lulusannya memiliki sertifikasi dengan standar internasional.
Global Talent Program, yang selanjutnya disebut GTP adalah penugasan khusus kepada
karyawan

bertalenta

untuk

dibentuk

menjadi great

people yang

bertujuan

untuk

memenangkan persaingan dan mencapai sasaran-sasaran bisnis perusahaan melalui


pengalaman penugasan internasional dan Sertifikasi. Program yang sudah diinisiasi sejak
tahun 2012 ini diharapkan dapat menghasilkan talent-talent yang kredibel dan mampu
bersaing dengan perusahaan-perusahaan internasional. Program ini diawali dengan proses
rekrutmen berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, pencocokan Profil talent dengan
penugasan kerja, pembekalan awal sebelum penugasan (pre-departure), penugasan baik di
dalam maupun di luar negeri, ujian akhir serta penempatan akhir.
Kami secara bertahap telah mengirimkan talent-talent dalam GTP agar mereka
mempunyai global

exposure dan global

experience sehingga

dapat

bersaing

dengan

perusahaan-perusahaan berskala internasional. Pada tahun 2013 ini kami telah mengirimkan
16

sebanyak 1.010 orang ke 25 negara. Program Telkom CorpU lainnya pada tahun 2013 yaitu
international certification di berbagai bidang bagi 1.471 orang.
3. Remunerasi Karyawan
Kami memberikan paket remunerasi yang kompetitif sesuai dengan harga pasar, yang terdiri
dari gaji pokok dan tunjangan, benefit serta insentif dan bonus yang dikaitkan dengan kinerja
dan berbagai fasilitas termasuk fasilitas kesehatan bagi karyawan dan keluarganya. Kami
juga menyediakan program pensiun dan program kesehatan paska kerja. Paket remunerasi ini
senantiasa dievaluasi agar pergerakan gaji karyawan sesuai dengan harga pasar.
Untuk pemberian bonus, kami telah melakukan pencatatan (accrued) dalam tahun berjalan
namun baru akan mendistribusikannya pada tahun berikutnya. Dalam kurun waktu lima
tahun terakhir, kami telah membayarkan bonus tahunan berkisar antara Rp326,9 miliar
sampai Rp513,9 miliar. Terkait pemberian bonus tahun 2013, kami akan berpegang pada
penyelesaian audit atas Laporan Keuangan 2013 serta persetujuan dari RUPS. Entitas anak
juga memberikan paket remunerasi yang kompetitif bagi karyawannya.
4. Penghargaan Karyawan
Setiap tahun, secara simultan kami memberikan beberapa bentuk penghargaan sebagai
apresiasi terhadap karyawan yang berprestasi dalam mendukung pencapaian target bisnis.
Pemberian penghargaan diatur dalam kebijakan Telkom Employee Reward yang diberikan
secara individual dan kelompok dalam berbagai jenis dan bentuk sesuai dengan tingkat
kepentingan

Perusahaan

yang

meliputi

pemberian

apresiasi

berupa

kesempatan

melaksanakan ziarah/ibadah keagamaan, benchmarking ke industri telekomunikasi dan


perusahaan berskala global, serta kesempatan mengikuti seminar internasional, dan
pemberian insentif khusus. Program penghargaan juga dilakukan oleh perusahaan di jajaran
Telkom Group dalam rangka memotivasi karyawan mereka.
5. Pelayanan SDM Berbasis TI
Untuk memfasilitasi proses kerja seluruh karyawan, kami membangun infrastruktur
komunikasi yang terintegrasi untuk mempermudah koordinasi kebijakan dan sosialisasi
strategi bisnis Perusahaan antara pembuat kebijakan, pengelola SDM dan karyawan.
Infrastruktur tersebut adalah website Human Capital & General Affairs yang dapat diakses
oleh karyawan yang ingin mengetahui berbagai kebijakan dan informasi lain terkait
pengelolaan dan pengembangan SDM.

17

Pengembangan aplikasi SDM dirancang untuk memenuhi kebutuhan Telkom Group yaitu
IHCMS Telkom Group (Integrated Human Capital Management System Telkom Group).
Layanan-layanan SDM berbasis TI terdiri dari Sasaran Kerja Individu (SKI) online,
absensi online, Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) online, cuti online, career
online dan Setoran Pajak Tahunan/Surat Pemberitahuan (SPT) online. Kami juga
menerapkan berbagai aplikasi TI seperti proses otomatisasi bisnis Perusahaan baik berupa
nota dinas elektronik, virtual meeting, shared files, online survei, dan intranet. Dalam
penerapan program Go Green , kami mengganti pengadministrasian SDM dengan
aplikasi Employee Self Service (ESS).
Pada prinsipnya kami telah menerapkan Go Green, yaitu administrasi SDM telah
digantikan oleh aplikasi ESS (Employee Self Service), sehingga bisa dikategorikan Paperless
Office.
6. Program Pensiun
Usia pensiun untuk seluruh karyawan kami adalah 56 tahun. Kami memiliki dua program
pensiun, yaitu
a.

Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)


Perhitungan pensiun bagi peserta PPMP didasarkan atas masa kerja, dan besaran gaji
dasar pada saat pensiun. Manfaat Pensiun dibayarkan kepada karyawan setelah mereka
berhenti bekerja dan dapat dialihkan kepada tanggungan jika karyawan tersebut
meninggal. Dana Pensiun Telkom bertugas mengelola program ini dan sumber utama
pendanaan. Dana Pensiun Telkom berasal dari iuran karyawan dan Perusahaan.
Partisipasi karyawan dalam program ini sebesar 18% dari gaji pokok (sebelum bulan
Maret 2003, tingkat kontribusi karyawan adalah sebesar 8,4%) sedangkan Perusahaan
memberikan kontribusi sisanya. Minimum manfaat pensiun bulanan untuk karyawan
yang pensiun sekitar Rp425.000 setiap bulannya. Kontribusi kami kepada Dana Pensiun
Telkom mencapai Rp187 miliar, Rp186 miliar dan Rp182 miliar masing-masing untuk
tahun-tahun yang berakhir 31 Desember, 2011, 2012 dan 2013.
Telkomsel juga melaksanakan PPMP bagi karyawannya. Dengan program ini, karyawan
berhak mendapatkan manfaat pensiun yang dihitung berdasarkan gaji dasar atau gaji
bersih terakhir yang diterima, dan masa bakti karyawan. PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
mengelola program ini berdasarkan kontrak asuransi tahunan. Hingga tahun 2004,
kontribusi karyawan kepada program ini adalah sebesar 5% dari gaji yang dibayarkan
18

bulanan sementara Telkomsel membayar sisa kontribusi yang ditetapkan. Sejak tahun
2005, kontribusi terhadap program dilakukan sepenuhnya oleh Telkomsel. Infomedia juga
menyelenggarakan PPMP bagi karyawannya.
a.

Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)


Kami menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi karyawan tetap yang direkrut
sejak tanggal 1 Juli 2002. PPIP dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK), dimana karyawan dapat memilih di antara berbagai DPLK yang
menyelenggarakan program ini. Kontribusi tahunan kami terhadap PPIP ditetapkan
berdasarkan persentase tertentu dari gaji dasar karyawan peserta, yaitu mencapai Rp5
miliar, Rp5 miliar dan Rp6 miliar masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31
Desember 2011, 2012 dan 2013.
Untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih efektif dan kompetitif, kami juga
memiliki program Pensiun Dini (Pendi). Program ini sejalan dengan pelaksanaan Human
Capital Master Plan 2013-2017 yang diperkirakan akan mengurangi jumlah karyawan
Telkom sebanyak 1.548 karyawan. Program ini ditawarkan secara sukarela kepada
karyawan yang dianggap telah memenuhi persyaratan tertentu terkait pendidikan, usia,
jabatan dan kinerja. Sejak tahun 2002 hingga 31 Desember 2013, kami telah
mengeluarkan dana sebesar Rp7,3 triliun sebagai kompensasi bagi 14.195 karyawan yang
mengikuti program ini. Pada tahun 2013, kami tidak melaksanakan program pensiun dini.
7. Program Pelayanan Kesehatan

a.

Pengelolaan Kesehatan Karyawan


Kami percaya bahwa peningkatan kesejahteraan karyawan diharapkan berdampak pada
perbaikan produktivitas perusahaan. Untuk itu, kami menyediakan layanan kesehatan
bagi karyawan dan pensiunan beserta keluarga intinya yang dikelola oleh Yayasan
Kesehatan (Yakes). Hingga 31 Desember 2013, total karyawan dan pensiunan beserta
keluarga intinya yang menjadi peserta layanan kesehatan Yakes mencapai 113,629 orang.

a.

Pelayanan Kesehatan Pasca Kerja


Perhatian Perusahaan terhadap kesejahteraan juga berlanjut hingga karyawan memasuki
masa pensiun, yaitu di antaranya dengan menyediakan jaminan kesehatan untuk seluruh
karyawan yang telah pensiun, termasuk istri atau suami dan anak. Kami menyediakan dua
jenis pendanaan untuk jaminan kesehatan pensiun, yakni:
19

Bagi karyawan yang diangkat sebagai calon pegawai


sebelum tanggal 1 November 1995 dan memiliki masa kerja lebih dari 20 tahun,
mereka berhak mengikuti jaminan layanan kesehatan yang dikelola oleh Yakes.
Kontribusi Perusahaan terhadap pelaksanaan program ini sebesar Rp361 miliar,
Rp300 miliar dan Rp301 miliar masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013.

Bagi semua karyawan tetap lainnya, mereka memperoleh


layanan kesehatan dalam bentuk tunjangan asuransi. Kami memberikan kontribusi
sebesar Rp19 miliar, Rp18 miliar dan Rp17 miliar masing-masing untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013 untuk menjalankan
program ini.

Entitas anak memberikan tunjangan kesehatan melalui program jaminan kesehatan yang
disponsori oleh pemerintah yang dikenal sebagai Jamsostek.
8. Pengelolaan Hubungan Karyawan dengan Manajemen
Merujuk pada Keputusan Presiden No.83 tahun 1998 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No.87
tahun 1948 mengenai Kebebasan Berserikat dan Perlindungan atas Hak Membentuk
Organisasi, beberapa karyawan kami mendirikan Serikat Karyawan Telkom atau
SEKAR. Hingga 31 Desember 2013, SEKAR beranggotakan 16,283 karyawan atau 91.1%
dari jumlah karyawan dalam status bekerja di Telkom dan dipekerjakan di joint venture
company (JVC).
Sesuai dengan UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan serta Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.16/MEN/XI/2011 Tentang Tata Cara Pembuatan
dan Pengesahan Peraturan Perusahaan Serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja
Bersama (PKB), SEKAR berhak mewakili karyawan dalam perundingan PKB dengan
manajemen Perusahaan. Saat ini PKB yang berlaku adalah PKB V yang berlaku sejak
tanggal 23 Agustus 2013, dan berakhir pada 23 Agustus 2015.
Telkomsel dan Infomedia juga memiliki Serikat Pekerja. Serikat Pekerja Telkomsel atau
SEPAKAT beranggotakan 3,972 karyawan atau 92.5% dari jumlah karyawan Telkomsel.
Baik di Telkom maupun di entitas anak perusahaan yang memiliki serikat pekerja tidak
pernah mengalami aksi serikat kerja yang berarti.
9. Aktivitas Ekstrakurikuler

20

Kami memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk berpartisipasi dalam berbagai
aktivitas ekstrakurikuler, terutama yang dapat mendukung produktivitas karyawan. Aktivitas
ekstrakurikuler karyawan meliputi bidang keagamaan, budaya dan olahraga. Kegiatan ini
juga terbuka bagi keluarga karyawan, seperti dalam kompetisi pembacaan Al-Quran, paduan
suara gereja dan Utsawa Dharma Gita (Hindu) dan kegiatan olah raga.
10. Biaya Pendidikan & Pelatihan SDM
Untuk pelaksanaan program pelatihan dan pendidikan selama tahun 2013, kami
mengalokasikan dana Rp265,3 miliar, atau rata-rata sebesar Rp10,6 juta per karyawan yang
mengikuti program tersebut. Pada tahun 2012, biaya yang dialokasikan sebesar Rp158
miliar.

21

Anda mungkin juga menyukai