BIDANG KEGIATAN :
PKM-ARTIKEL ILMIAH
Diusulkan oleh
B04140091
B04140075
B04130170
H24140001
I14130088
2014
2014
2013
2014
2013
PENDAHULUAN
METODE
Lokasi
Pengambilan data dilakukan di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) resor
Karang Ranjang, Cibunar, dan Cidaon pada bulan Juli-Agustus 2015. Resor
Karang Ranjang memiliki tiga tipe ekosistem yaitu ekosistem hutan dataran
rendah, hutan mangrove, dan hutan pantai. Sedangkan resor Cibunar dan Cidaon
memiliki ekosistem hutan dataran rendah, hutan pantai, hutan mangrove, dan
padang rumput. Ketiga resor mempunyai topografi datar hingga berbukit dan
vegetasi hutannya didominasi oleh kelompok suku Arecaceae khususnya pohon
langkap (Arenga obtusifolia) dan rotan (Daemonorops spp dan Calamus Spp).
Peralatan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Global Positioning System
(GPS) merk Garmin eTrex, kompas, pita tagging, tali rafia, alat pengukur waktu,
kamera digital, tallly sheet, buku panduan lapang pakan badak jawa, program
QGis 21.2, dan program SPSS 20.
Metode Pengambilan Data
Analisis Vegetasi Tumbuhan Pakan Di Sekitar Kubangan
Penentuan lokasi kubangan dilakukan secara acak (Random sampling) di
tiga resor, baik kubangan yang bersifat permanen maupun temporal. Kubangankubangan yang telah ditemukan, ditandai dengan GPS untuk melihat sebarannya
kemudian dilakukan analisis vegetasi. Vegetasi yang dianalisis adalah vegetasi
tumbuhan bawah, semai dan pancang yang menjadi tumbuhan pakan badak jawa.
Metode yang digunakan adalah jalur berpetak dengan pembagian petak
pengamatan sebanyak 10 plot (Gambar 1). Jarak antar plot 50 m pada masingmasing kubangan. Plot pengamatan ukuran 5 m x 5 m untuk vegetasi tingkat
tumbuhan bawah, semai dan pancang.
Gambar 1Gambar
Sketsa1.pembuatan
contoh.
Metode jalurplot
berpetak
Analisis Data
Jenis-jenis yang ditemukan diidentifikasi sampai tingkat spesies dan
dihitung kerapatan relatifnya menggunakan rumus:
KR (%) = (Kindividu/Ktotal) x 100%
Selanjutnya, tumbuhan pakan dibagi dalam tiga kategori menurut
Burhanuddin dan Prayitno (1997), yaitu 1) sangat disukai, 2) disukai, 3) cukup
disukai. Data kerapatan relatif (KR) digunakan sebagai variabel dalam analisis
tingkat kesamaan (S) struktur komunitas tumbuhan pakan badak jawa di sekitar
kubangan. Penentuan tingkat kesamaan ini berdasarkan metode kluster
(pengelompokan) menggunakan program SPSS.
HASIL
Ditemukan delapan kubangan badak jawa pada penelitian ini, yaitu tiga
kubangan di Karang Ranjang, dua kubangan di Cibunar dan tiga kubangan di
Cidaon. Kubangan-kubangan tersebut bersifat permanen atau selalu dipakai oleh
badak jawa selama hidupnya dan tersebar di lokasi penelitian (Gambar 3. Peta
sebaran kubangan badak jawa di TNUK). Kubangan-kubangan tersebut dibagi
menjadi kubangan 1 (K1) sampai kubangan 8 (K8). Sebanyak 97 jenis dari 46
famili tumbuhan pakan badak jawa ditemukan di seluruh kubangan yang terdiri
atas 16 tumbuhan bawah dan 66 tumbuhan semai maupun pancang. Namun,
sebanyak 18 jenis belum teridentifikasi sampai tingkat spesies. Famili yang paling
banyak ditemukan adalah Moraceae (9 spesies), Euphorbiaceae (5 spesies),
Rubiaceae (4 spesies), Myrtaceae (4 spesies), Arecaceae (3 spesies), Lauraceae (3
spesies), Rutaceae (3 spesies), dan Ebenaceae (3 spesies).
Tabel 1. List jenis tumbuhan pakan badak jawa di kubangan berdasarkan yang
paling dominan dan yang paling banyak tersebar)
Tumbuhan
Nama Ilmiah
Sebaran Kubangan
Ki lalayu
Lepisanthes tetraphylla
Ki geunteul
Diosspyros frutescens
Teureup
Arctocarpus elastic
Heucit
Bacauria javanica
Sulangkar
Leea sambucina***
Ki calung
Diospyros macrophylla*
Bangban
Donax cannaeformis**
Kililin
tidak teridentifikasi
Ki laja pohon
Pseudovaria raticulata
K1-K8
Sayar
Coryota mitis
K1-K8
3.Peta
Kubangan badak jawa di TNUK.
Gambar
sebaran
Nama Lokal
Bangban
Cacabean
Amis mata
Kigeunteul
Lampeni II
Sayar
Kilaja
Sulangkar
Tepus
Ipis kulit
Donax cannaeformis
Ophiorrhiza canescens
Kerapatan
Relatif (%)
23.82804
16.41823
Ficus Montana
Diosspyros frutescens
Ardisia zollingeri
Coryota mitis
Pseudovaria raticulata
Leea sambucina
Ammomum coccineum
Decasperus fruticosum
11.69799
8.198315
8.0903
5.767984
2.79758
2.635558
1.857853
1.25297
Nama Ilmiah
Keterangan
Tumbuhan bawah
Tumbuhan bawah
Tumbuhan awah
Pancang
Pancang
Tumbuhan bawah
Pancang
Tumbuhan bawah
Tumbuhan bawah
Pancang
Tingkat kesamaan (S) struktur komunitas tumbuhan pakan badak jawa antar
kubangan dianalisis berdasarkan variabel kerapatan relatif masing-masing
tumbuhan pakan di setiap kubangan. Matriks tingkat kesamaan pada tabel 3 dan
dendrogram pada gambar 5 menunjukkan bahwa K1 dan K2 memiliki tingkat
kesamaan komunitas tumbuhan pakan yang dekat (E = 0.000 dan -136.897, CI =
95%). Sedangkan tingkat kesamaan struktur komunitas tumbuhan pakan yang
paling jauh adalah antar K1 dan K7 dengan nilai 0.000 sampai -313.752, (CI =
95%). Sebaliknya, K7 menunjukkan hubungan komunitas tumbuhan yang lebih
dekat dengan K5. Tumbuhan pakan yang ditemukan di K5 dan K7 cukup
bervariasi namun menunjukkan tingkat kedekatan yang relatif dekat jika
dibandingkan dengan K1.
bagi badak jawa untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Hal ini
menyebabkan tumbuhan pakan merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan
populasi badak jawa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hoogerwerf
(1970) serta Schenkel dan Schenkel-Hulliger (1972) di TNUK terdapat 150 jenis
tumbuhan pakan badak jawa. Penelitian lain yang dilakukan Amman (1985),
menemukan bahwa terdapat 190 jenis tumbuhan pakan dan 252 jenis dari 73
famili (Muntasib 2002). Tumbuhan pakan di sekitar kubangan, ditemukan 174
jenis (Santosa et al 2010) dan dalam penelitian ini ditemukan 103 jenis tumbuhan
pakan yang setiap jenisnya bervariasi dan didominasi oleh jenis tertentu. Famili
yang paling banyak ditemukan adalah famili Moraceae. Putro (1997)
menyebutkan tumbuhan pakan yang paling banyak dijumpai di TNUK adalah
famili Moraceae dan Rubiaceae. Variasi tiap jenis tumbuhan pakan ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: kesuburan tanah, ketidakstabilan
iklim (climatic instability), serta adanya kecendrungan dominasi satu atau
beberapa spesies tumbuhan tertentu seperti langkap yang mendominasi hampir
seluruh habitat badak jawa di TNUK (Putro 1997).
Dari 15 jenis yang dikategorikan sebagai tumbuhan pakan sangat disukai,
disukai dan cukup disukai, hanya enam jenis yang tersebar cukup merata, yaitu
sulangkar (Leea sambicina), tepus (Ammomum caciaecum), ki endog
(Xanthophyllum flavescens), ki calung (Diospiros macrophylla), songgom
(Barringtonia macrocxarpa), dan bangban (Donax cannaeformi). Sulangkar
(Leea sambicina) dan tepus (Ammomum caciaecum). Tumbuhan bawah jenis
Bangban (Donax cannaeformi) yang baru-baru ini diketahui sebagai tumbuhan
pakan yang disukai badak jawa tersebar di seluruh kubangan kecuali kubangan
lima dan memiliki kerapatan relatif lebih tinggi (23.82%) daripada tumbuhan
pakan lainnya. Tingginya kerapatan relatif tumbuhan bawah di sekitar kubangan
terutama jenis bangban, menurut Putro (1997), disebabkan daya tahannya
terhadap kerapatan tajuk yang menutupi intensitas cahaya matahari yang masuk
ke lantai hutan mengingat vegetasi kubangan badak jawa cenderung rapat dan
ditutupi pohon-pohon yang memiliki tajuk yang rapat (Schenkel dan SchenkelHulliger 1972; .
Analisis kesamaan struktur komunitas tumbuhan pakan badak jawa
berfungsi untuk mengevaluasi kondisi habitat badak Jawa ; Hommel 1987).
Analisis menunjukkan bahwa vegetasi di sekitar kubangan bersifat heterogen.
Menurut Hommel (1987), vegetasi yang heterogen menunjukkan habitat badak
jawa tidak memiliki hubungan yang erat dengan tipe vegetasi tertentu. Keadaan
ini juga memberikan indikasi bahwa badak Jawa tidak tergantung pada tipe
vegetasi tertentu untuk pemilihan tempat berkubang.
Jenis tumbuhan pakan yang ditemukan dalam penelitian ini menunjukan
bahwa jenisjenis tersebut merupakan jenis yang lebih adaptif terhadap
lingkungan. Soerianegara dan Indrawan (1988) menegaskan bahwa tumbuhan
mempunyai korelasi yang sangat nyata dengan tempat tumbuh (habitat) dalam hal
penyebaran jenis, kerapatan dan dominansinya. Suatu jenis dikatakan adaptif
dalam komunitas, apabila jenis tersebut berhasil memanfaatkan sebagian besar
sumber daya yang ada untuk pertumbuhan hidupnya dibanding dengan jenis yang
lain. Oleh karena itu, tumbuhan bawah, semai dan pancang yang memiliki
kerapatan relatif tinggi dapat dikatakan sebagai tumbuhan yang mampu
beradaptasi lebih baik daripada tumbuhan lainnya.
SIMPULAN
Sebanyak 103 jenis dari 47 famili tumbuhan pakan badak jawa ditemukan
di seluruh kubangan yang terdiri atas 13 tumbuhan bawah dan 80 tumbuhan semai
maupun pancang. Struktur dan komposisi vegetasi tumbuhan pakan di sekitar
kubangan bersifat heterogen.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
segala rahmat sehingga penelitian ini dapat terlaksana. Terima kasih kepada drh.
Agus Setiyono, MS, PhD, APVet selaku Wakil Dekan Fakultas Kedokteran
Hewan, Bapak Jarwadi B. Hernowo selaku Pembina UKM Uni Konservasi Fauna
IPB, serta Drh. Aulia Andi Mustika, M.Si selaku pembimbing PKM-AI ini.
Terima kasih pula kepada pihak Taman Nasional Ujung Kulon yang telah
memberi kesempatan penulis untuk melakukan penelitian di Taman Nasional
Ujung Kulon serta Uni Konservasi Fauna atas kesempatan dan dukungannya
DAFTAR PUSTAKA
[IUCN]. 2016. Redlist : Rhinoceros sondaica, Desmarest 1822. Di akses pada
bulan Maret 2016.
[Peraturan Pemerintan No 7]. 1999. Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan
Satwa.
Amman, H. 1985. Contributions to The Ecology and Sociology of The Javan
Rhinoceros (Rhinoceros sondaicus Desm.). Inaugural dissertation.
Philosophisch-Naturwissenschaftlichen Fakultat der Universitat Basel.
Econom-Druck AG, Basel.
Burhanuddin, M. dan Prayitno, W., 1997. Analisis potensi dan manajemen
tumbuhan pakan badak jawa (Rhinoceros sondaicus, Desm.) Di Taman
Nasional Ujung Kulon. Media Konservasi, pp.4966.
Hoogerwerf, A. 1970. Udjung Kulon The Land of The Last Javan Rhinoceros. E.J.
Brill, Leiden.
Hommel, W.F.M.P. 1987. Landscape Ecology of Ujung Kulon (West Java,
Indonesia). Privately Published.
Hutajulu, M.B., 2007. Studi karakteristik ekologi harimau sumatera (Panthera
tigris sumatrae (Pocock 1929) berdasarkan camera trap di lansekap tesso
nilo-bukit tigapuluh, Riau.
Purnomo, H. dan Koswara, D.A., 2009. Taman nasional ujung kulon harapan
terakhir kelestarian habitat dan populasi badak jawa (Rhinoceros sondaica,
Desmarest 1822).
Putro, R., 1997. Heterogenitas Habitat Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus Desm.
1822) Di Taman Nasional Ujung Kulon). Media Konservasi, pp.1740.
Rahmat, U.M. et al., 2012. Pemodelan kesesuaian habitat badak jawa (Rhinoceros
sondaica Desmarest 1822) di taman nasional ujung kulon. Jurnal
Manajemen Hutan Tropika, 18(2), pp.129137.
Rahmat, U.M., Santosa, Y. dan Kartono, A.P., 2008. Analisis Preferensi Habitat
Badak Jawa ( Rhinoceros sondaicus , Desmarest 1822 ) di Taman Nasional
Ujung Kulon Habitat Preference Analysis of Javan Rhino ( Rhinoceros
sondaicus , Desmarest 1822 ) in Ujung Kulon National Park. JMHT, XIV(3),
pp.115124.
Rinaldi D, Yeni AM, H. Arief. 1997. Status Populasi dan Perilaku Badak Jawa.
Makalah dalam Workshop Panduan Pengelolaan Habitat Badak Jawa
(Rhinoceros sondaicus, Desm.). Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Sadjudin, H.R 1990. Status and Distribution of The Javan Rhino (Rhinoceros
sondaicus Desmarest 1822) in Ujung Kulon National Park. Paper Presented
in Large Mammals Workshop in Chitawan National Park, Nepal. January 29
to February 8, 1990.
Soerianegara, I. dan Indrawan, A., 1988. Ekologi Hutan Indonesia. Jurusan
Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB, Bogor. 123hlm.
Santosa, Y., Budi, L. dan Haris, A., 2015. Journal of Asia-Pacific Biodiversity
Home range and habitat use of reintroduced Javan Deer in Panaitan Island ,
Ujung Kulon National Park. Journal of Asia-Pacific Biodiversity, 8(3),
pp.203209.
Santosa, Y., Wulan, C. dan Hikmat, A., 2010. Studi Karakteristik Kubangan Badak
Jawa (Rhinoceros sondaica, Desmarest 1822) di Taman Nasional Ujung
Kulon. Media Konservasi, 15(1), pp.3135.
Schenkel, R. dan Schenkel-Hulliger, 1972. Census of the Javan Rhino Population
in Udjung Kulon Number of Rhinos estimated ( footprint analysis )
Minimum Maximum Average. Biological Conservation, pp.308309.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing.
1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap
Nur Wicaksana Putra
2. Jenis Kelamin
Laki-Laki
3. Program Studi
Kedokteran Hewan
4. NIM
B04140091
5. Tempat dan Tanggal Lahir
Banyuwangi, 28 Oktober 1995
6. Email
putrapetewantra@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP
081290899050
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama Institusi
SDN 2 Bubuk SMPN
2 SMAN
1
Rogojampi Rogojampi
Jurusan
IPA
Tahun Masuk-Lulus
2002-2008
2008-2011
2011-2014
C. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
1.
2.
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan usulan Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM).
Bogor, 25 April 2016
Ketua Pelaksana,
2. Jenis Kelamin
Perempuan
3. Program Studi
Manajemen
4. NIM
H24140001
5. Tempat dan Tanggal Lahir
Jember, 27 Mei 1996
6. Email
Arinidwi9@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP
085774914022
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama Institusi
SD
SMP 1
SMA 1 Darul
Ngampelrejo 1
Kencong
Ulum Jombang
Jurusan
IPA
Tahun Masuk- 2002-2008
2008-2011
2011-2014
Lulus
C. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
1.
2.
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan usulan Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM).
Bogor, 25 April 2016
Anggota,
3. Anggota Pelaksana 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap
2. Jenis Kelamin
3. Program Studi
4. NIM
Heisi Nurvidea PP
Perempuan
Kedokteran Hewan
B04140070
5.
Anggota Pelaksana 4
A. Identitas Diri
1.
Nama Lengkap
Grace Natalie Christina
2.
Jenis Kelamin
Perempuan
3.
Program Studi
Gizi Masyarakat
4.
NIM
I14130088
5.
Tempat dan Tanggal Lahir
Jakarta, 24 Desember 1994
6.
Email
Grace.ncm94@gmail.com
7.
Nomor Telepon/HP
081806411994
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama Institusi
SD
Santa SMP Santa SMA Santa
Ursula Jakarta Ursula
Ursula
Jakarta
Jakarta
Jurusan
IPA
Tahun Masuk-Lulus
2001-2007
2007-2010
2010-2013
C. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama
Pertemuan Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Ilmiah/Seminar
Tempat
1.
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1.
Oral
presenter International
Conference
on 2015
Habitat
Biosciences (ICoBio) IPB
Characteristic and
Spatial Distribution
of Javan Leopard at
Ujung
Kulon
National
Park
Indonesia
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan usulan Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM).
Bogor, 25 April 2016
Anggota,
(Grace Natalia)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.
Bogor, 25 April 2016