Procesus Alveolaris
Procesus Alveolaris
PROSESUS ALVEOLAR
disusun untuk memenuhi tugas bagian Periodonsia
disusun oleh:
apikolingual, dan area inter radikular (Newman, Takei, Klokkevold, & Carranza,
2006).
mesial
atau
distal
dari
puncak
septum
interdental
telah
Fase injury dari trauma oklusi menghasilkan gambaran hilangnya lamina dura
di apikal furkasi, dan daerah marginal. Hilangnya lamina dura mengasilkan
pelebaran membran periodontal. Fase repair merupakan usaha untuk menguatkan
struktur periodontal agar mampu menahan beban yang lebih besar. Secara
radiografis, manifestasi yang terlihat yaitu pelebaran membran periodontal baik
itu lokalisata atau generalisata. Pelebaran membran periodontal tersebut diikuti
dengan bertambahnya ketebalan lamina dura dan terkadang terjadi kondensasi
tulang cancellous perialveolar.
Lesi traumatik yang lebih parah menunjukkan kehilangan tulang angular yang
dalam, jika dikombinasikan dengan inflamasi marginal mungkin dapat terjadi
pembentukan poket infrabony. Akan terlihat dalam radiografik berupa gambaran
radiolusen yang lebar pada periapikal. Resorpsi akar dari tekanan yang berlebihan
mungkin juga akan terlihat, seperti yang diakibatkan oleh alat orthodontik.
5.3 Krater
Krater merupakan cekungan pada puncak tulang interdental di dalam
permukaan dinding fasial dan lingual. Tingginya frekuensi krater interdental
dikarenakan:
a. Pada area interdental terakumulasi plak yang susah untuk dibersihkan.
b. Bentuk septum interdental pada molar rahang bawah yang normal datar
atau cekung pada faciolingual dapat membentuk krater.
dapat berupa horizontal, vertikal dan krater sering berkembang pada area
interradikular.
DAFTAR PUSTAKA
Newman, MG., Takei, HH., Klokenvold,PR., & Carranza FA. (2006). Clinical
Periodontology 10th Edition. Missouri : Saunders Elsevier.
Wolf, H. F., & Hassell, T. M. (2006). Color atlas of dental hygiene. Stuttgart:
Thieme.