Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

PADA PASIEN NT DENGAN ANSIETAS


DI RUANG CEMPAKA RSUD BANGLI
12-17 SEPTEMBER 2015

OLEH:
KADEK PONI MARJAYANTI
P07120214026

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN

2016PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


DI RUANG CEMPAKA RSUD BANGLI
PRODI D-IV KEPERAWATAN
POLTEKKES DENPASAR
I. IDENTITAS KLIEN
Nama

: Ny. NT

Tanggal Rawat : 26 Agustus 2016

Umur

: 65 tahun

Tanggal Pengkajian : 12 September 2016

Alamat

: Br. Dadia Puri Bunutin

Pendidikan

: SD

Agama

: Hindu

Status

: Menikah

Pekerjaan

: Wiraswasta

JenisKel.

: Perempuan

No RM

: 244188

Ruang Rawat : Cempaka

II. ALASAN MASUK


1. Keluhan utama :
Saat MRS : Nyeri pada kaki kiri.
Saat pengkajian : Nyeri dan bengkak pada kaki kiri karena luka gangrene yang
bernanah, terasa semakin meluas, tidak kunjung kering dan riwayat putus obat untuk
mengontrol kadar gula darah sejak 6 bulan yang lalu, nyeri dirasakan dengan skala 7
(rentang 0-10), nyeri yang dirasakan konstan dan tidak menjalar.
2. Autoanamesis :
Pasien datang ke UGD RSUD Bangli diantar oleh suami dan anaknya pada tanggal 26
Agustus 2016 karena nyeri dan bengkak di kaki kiri pasien dengan luka gangrene yang
bernanah, terasa semakin meluas, dan tidak kunjung kering.
3. Heteroanamnesis:
Menantu pasien mengatakan pasien diketahui memiliki riwayat penyakit DM dari
ayahnya, sebelumnya pasien pernah mengalami luka pada kaki kanan saat 3 tahun
yang lalu namun pasien tidak dibawa ke pelayanan kesehatan melainkan pasien
menggunkan pengobatan herbal dan dalam waktu 2 minggu luka di kaki bagian kanan
tersebut bisa sembuh dan mengering. Karena itu, pasien dan keluarga memutuskan
untuk berhenti minum obat untuk mengontrol gula darahnya sejak 6 bulan yang lalu

dan beralih menggunakan pengobatan herbal. Akhirnya kaki pasien sembuh dibagian
ibu jari namun luka yang di bagian samping telapak kaki dan di betis bawah bagian
dalam tidak kunjung membaik dan semakin parah sehingga pada tanggal 26 Agustus
2016 keluarga pasien membawa pasien ke UGD RSU Bangli pada puku 09.00 pagi,
lalu diputuskan oleh dokter untuk perawatan lebih lanjut di ruang Cempaka kamar 4
dengan nomor RM 244188. Saat pengkajian, pasien mengatakan bahwa ia merasa
cemas karena luka yang meluas, bernanah dan tak kunjung kering. Pasien mengatakan
takut kakinya akan diamputasi.
4. Riwayat Penyakit Pasien
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi, stroke dan
penyakit menular serta penyakit gangguan jiwa, namun keluarga pasien mengatakan bahwa
ayahnya memiliki penyakit yang sama dengan pasien yaitu diabetes militus. Pasien tidak
memiliki riwayat merokok, minum-minuman keras dan alergi terhadap makanan tertentu
ataupun dengan obat-obat tertentu.
III.FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami situasi yang sama sebelumnya ?

( ) ya

()tidak

Jelaskan : Keluarga pasien mengatakan pasien pernah mengalami situasi yang sama
sebelumnya yaitu sekitar 3 tahun lalu dan pada saat itu yang luka adalah kaki bagian
kanan pasien namun luka tersebut bisa disembuhkan dalam waktu 2 minggu dengan
menggunakan pengobatan herbal.
2. Pengobatan sebelumnya ?
( ) berhasil

kurang berhasil

tidak berhasil

Jelaskan : Keluarga pasien mengatakan luka di kaki pasien yang 3 tahun yang lalu
diobati dengan obat herbal dan bisa disembuhkan dalam waktu 2 minggu.
3. Riwayat Trauma
Pelaku/usia

Korban/usia

Saksi/usia

Aniaya fisik

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan kriminal

Jelaskan: Keluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami kekerasan fisik,
seksual, penolakan di keluarga atau masyarakat, dan tindakan kriminal apapun.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Perubahan pertumbuhan dan perkembangan


Berduka antisipasi
Berduka disfungsional
Respon paska trauma
Sindroma trauma perkosaan
Resiko tinggi kekerasan
Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik

8. Lain-lain, jelaskan

...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami situasi yang sama dengan pasien?
() ya

( ) tidak

Hubungan Keluarga
Ayah pasien

Gejala
Gula darah tinggi

Riwayat Pengobatan/Perawatan
Tidak ada

Masalah/Diagnosa Keperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan


5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :
Pasien mengatakan pengalaman yang tidak menyenangkan pada saat kaki pasien luka
pada bagian kanan 3 tahun yang lalu dan luka tersebut bisa disembuhkan pada jangka
waktu yang cukup lama yaitu 2 minggu.
Masalah/Diagnosa Keperawatan :tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
IV.

PEMERIKSAAN FISIK
1. Ukuran vital

TD

: 100/70 mmHg

: 36,3oC

: 88x/m

: 26 x/m

2. Ukuran:

TB :150 cm BB : 50 kg

( )Turun

( ) Naik

IMT : BB (kg) /TB2 (m2) = 50/1,52= 22,22 kg/m2 (IMT= 18,5-22,9)


Jelaskan : Keluarga pasien mengatakan tidak mengetahui BB pasien sebelum
dirawat namun keluarga pasien mengatakan bahwa pasien terlihat jauh lebih
gemuk karena badannya yang membengkak. Pasien mengatakan selama dirawat,
porsi makannya hanya sedikit yaitu 2-5 sendok bubur lalu dimuntahkan.
3. Keluhan fisik

( )Ya

( )Tidak

Jelaskan: Pasien mengeluh nyeri dan bengkak pada kaki bagian kiri karena luka
gangrene yang bernanah, terasa semakin meluas, tidak kunjung kering dan
riwayat putus obat untuk mengontrol kadar gula darah sejak 6 bulan yang lalu,
nyeri dirasakan dengan skala 7 (rentang 0-10), nyeri yang dirasakan konstan.
Masalah/Diagnosa Keperawatan:

V.

Nyeri Akut

Kerusakan integritas kulit

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram :

65

Keterangan:
: pasien

: menikah

: meninggal

: keturunan

: tinggal serumah

: orang terdekat

: laki-laki
: perempuan
Penjelasan :
Keluarga pasien mengatakan pasien menderita diabetes militus sejak 3 tahun yang
lalu, pasien tidak memiliki riwayat penyakit lain selain diabetes militus, kedua kakek dan
nenek pasien sudah meninggal dunia akibat karena sudah usia dan jatuh sakit , dan ayah
pasien masih hidup dan memiliki penyakit yang sama dengan pasien yaitu diabetes
militus, ayah pasien memiliki 1 orang saudara laki-laki dan 3 orang saudara perempuan
dan tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang sama dengan pasien. Ibu pasien masih
hidup namun tidak memiliki riwayat penyakit yang sama seperti pasien, ibu pasien
memiliki 2 saudara laki-laki. Pasien memiliki 4 saudara, pasien merupakan anak ketiga
dan keempat saudaranya tidak memiliki riwayat penyakit yang sama dengan pasien.
Pasien memiliki 4 orang anak laki-laki dan belum diketahui memiliki riwayat penyakit
yang sama atau tidak dengan pasien. Pasien tinggal dengan suami dan anak pertamanya.
Di dalam keluarga pasien, anak pertamanya sebagai kepala keluarga.
Dalam keluarga pasien tidak terdapat keluarga yang menderita gangguan jiwa/ psikis/
mental. Dan tidak pernah ditemukan kasus penganiyayaan fisik ataupun seksual.
Dalam pengambilan keputusan dalam keluarga pasien menggunakan musyawarah
yaitu mengambil keputusan secara bersama dengan mementingkan pendapat dari masingmasing anggota keluarga, pasien mengambil keputusan dengan bantuan suami dan anakanaknya.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : tidak terdapat Masalah/Diagnosa Keperawatan
2. Konsep Diri
a.

Gambaran diri :
Bagian tubuh yang tidak disukai pasien adalah bagian tubuh pasien yang sedang
luka saat ini yaitu kaki kiri pasien, karena pasien mengatakan terasa bengkak,
nyeri dan berbau.

b.

Identitas diri

Pasien mengatakan sebelum dirawat ia bekerja membuat anyaman bambu di


rumahnya.
c. Peran

Peran pasien dalam keluarga adalah sebagai ibu bagi anak-anaknya dan istri bagi
suaminya. Menurut pasien, kemampuannya dalam berhubungan dengan keluarga
sangat baik dan ia bangga bisa membesarkan anak-anaknya sampai semua sudah
bekerja seperti sekarang.
d.

Ideal Diri

Pasien mengatakan bahwa ia berharap luka di kakinya cepat mengering dan tidak
kambuh lagi, badannya tidak membengkak dan ia juga mengeluh ingin cepat
pulang karena jenuh terlalu lama di rumah sakit.
e. Harga Diri

Saat pengkajian pasien mengatakan tidak ada masalah dengan keluarga begitu
pula orang lain dengan dirinya, pasien bisa berkomunikasi dan berinteraksi
seperti biasanya tanpa merasa malu akibat lukanya.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : Gangguan citra tubuh
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Pasien mengatakan bahwa ia dekat dengan suami dan semua anak-anak lakilakinya, dan menantu pasien selalu setia merawat dan menemani pasien selama di
RS.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Pasien mengatakan sebelum ia mengetahui menderita diabetes mellitus, ia pernah
ikut serta dalam kelompok di desanya dan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya
seperti apabila ada tetangga yang memiliki upacara-upacara keagamaan,
pernikahan dll.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Pasien mengatakan sebelum ia menderita penyakit seperti sekarang ia bisa bebas
bergaul dan sesekali mengunjungi rumah orang yang di sekitarnya. Namun sejak
sakit, ia sulit untuk berjalan dan mengurangi aktivitas fisiknya.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
4.

Spiritual
a. Nilai dan keyakinan

Pasien mengatakan tidak mengetahui pandangan dan keyakinan terhadap


kecemasannya saat ini sesuai dengan norma budaya dan agama yang dianutnya.

Pasien mengatakan bahwa ia beragama Hindu dan ia menerima keberadaan Ida


Sang Hyang Widhi Wasa sebagai Sang Pencipta.
b. Kegiatan ibadah

Pasien mengatakan sebelum dirawat ia biasa mebanten dan sembahyang pagi dan
sore hari. Setelah kakinya bengkak dan masuk rumah sakit pasien mengatakan
hanya berdoa dalam hati supaya luka di kakinya cepat kering dan tidak sampai
diamputasi.
Masalah/DiagnosaKeperawatan
VI.

: tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan

STATUS MENTAL
1. Penampilan
( ) Tidak Rapi

( )Penggunaan pakaian tidak sesuai

( ) Cara pakaian tidak seperti biasanya


Jelaskan: Pasien berpenampilan tidak rapi, kuku kaki dan tangan panjang dan kotor ,
pasien mengatakan mandi hanya di lap setiap 2 kali sehari, rambut pasien sebahu dan
tampak berantakan seperti tidak disisir dan tidak diikat rapi. Pasien tidak
menggunakan pakaian, pasien hanya menggunakan pempers dan selimut saja. Bau
pasien agak sedikit menyengat karena bau dari kaki kiri pasien yang luka. Pasien
BAB dan BAK diatas tempat tidur dengan dibantu oleh keluarganya.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : Defisit perawatan diri ( Mandi, Makan, Toileting,
dan Berhias)
2. Pembicaraan
( )Cepat

( )Apatis

( )Kasar

( ) Lambat

( )Gagap

( ) Membisu

( )Inkoherensi

( )Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan: Saat diajak berbicara, pasien nampak tenang, dengan kecepatan lambat dan
intonasi yang sesuai, terdapat koherensi dan nampak kontak mata serta pasien mampu
memulai pembicaraan.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : tidak terdapat Masalah/Diagnosa Keperawatan
3. Aktivitasmotorik/psikomotor
-

Kelambatan

Hipokinesia, hipoaktifitas
Katalepsi
Sub stupor katatonik
Fleksibilitasserea
Jelaskan: Saat berkomunikasi pasien nampak tenang namun sedikit lesu. Tidak terlihat
aktivitas motorik berlebihan yang ditunjukkan pasien selama pengkajian..
Masalah/DiagnosaKeperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
-

Peningkatan:
Hyperkinesia, hiperaktifitas

Grimace

Gagap

Otomatisma

Stereotipi

Negativisme

() Gaduh gelisah Katatonik

Reaksikonversi

Mannarism

Verbigerasi

Katapleksi

Berjalan kaku/rigid

TIK

Kompulsif

Ekhopraxia
Command automatism
Jelaskan :
Saat pengkajian pasien tidak mengalami peningkatan aktivitas motorik , namun pasien
menunjukan gerakan motorik kegelisahan (Agitasi) dari raut wajah pasien ketika
pengkajian saat ditanya mengenai kondisi dan luka di kaki pasien, pasien mengatakan
takut kalau lukanya tidak sembuh-sembuh lalu akhirnya diamputasi.
Masalah/Diagnosa Keperawatan :
-

Ansietas (sedang)

Gangguan Mobilitas fisik

4. Alam perasaan
( ) Sedih

PutusAsa Gembira berlebihan

( ) Ketakutan

Kuatir

Jelaskan: Saat pengkajian pasien mengatakan sedih karena kondisinya yang belum
membaik dan pasien mengatakan takut karena kondisi luka pada bagian kaki kiri
belum mengering sampai 18 hari masa perawatan di RS.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : Ansietas (sedang)
5. Afek/ emosi

( ) Datar

Tumpul

Labil

Tidak sesuai

Jelaskan:Saat pengkajian klien terlihat datar namun mampu berbicara nyambung dan
menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh perawat dan keluarga.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : tidak ada Masalah/DiagnosaKeperawatan
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan

Mudah tersinggung

Tidak kooperatif

Kontak mata kurang

Defensif
Curiga

Jelaskan : Selama pengkajian, pasien bersikap kooperatif, terdapat kontak mata, mau
mengungkapkan pendapat dan mendengar pendapat orang lain serta mau
menunjukkan sikap terbuka dan percaya terhadap orang lain.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
7. Persepsi
Pendengaran

Pengelihatan

( ) Pengecapan

Penghidu

Perabaan

Jelaskan :
Pasien tidak mengalami gangguan persepsi. Saat pengkajian klien mengatakan tidak
pernah mendengar suara-suara aneh dan melihat bayangan aneh selama ini. Pasien
mengalami gangguan pengecapan karena mengeluh lidahnya terasa pahit.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : tidak ada Masalah/DiagnosaKeperawatan
8. Proses pikir
Sirkumstansial

Tangensial

Kehilangan asosiasi

Flight of ideas

Blocking

Pengulangan pembicaraan/ preservarasi

Jelaskan :
Pasien mampu menjawab sesuai dengan yang ditanyakan.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
9. Isi pikir
Obsesi

Hipokondria

Ide yang terkait

Phobia

Depersonalisasi

Pikiranmagis

Waham
Agama

Somatik

Kebesaran Curiga

Nihilistik

Sisippikir

Siarpikir

Kontrolpikir

Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak mengalami gejala-gejala gangguan isi pikir.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
10. Tingkat kesadaran
Bingung

Sedasi

Stupor

Tempat

Orang

Disorientasi:
Waktu
Jelaskan :
Selama pengkajian, pasien tidak tampak bingung maupun kacau. Pasien tidak
mengalami sedasi maupun stupor. Orientasi pasien terhadap waktu, tempat dan orang
jelas. Pada saat pengkajian tingkat kesadaran pasien compos mentis.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang

Gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini

Konfabulasi

Jelaskan :
Daya ingat jangka panjang : pasien masih ingat kejadian-kejadian yang pernah
dialami dulu seperti kejadian 3 tahun lalu saat kaki pasien luka di sebelah kanan dan
menggunakan pengobatan herbal, serta riwayat penyakit keluarganya.
Daya ingat jangka pendek : pasien mampu mengingat porsi makan dan kualitas
tidurnya kemarin.
Daya ingat saat ini : Pasien mampu mengingat bahwa ia sudah makan siang, namun
sedikit karena mual muntah dan sudah minum obat.
Masalah/DiagnosaKeperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih

Tidak mampu berkonsentrasi

Tidak mampu berhitung sederhana


Jelaskan :
Selama pengkajian, perhatian pasien tidak mudah teralihkan ke objek lain (focus),
pasien

mampu

pembicaraannya

berkonsentrasi
dan

tidak

dibuktikan

meminta

dengan

ia

observer/pengkaji

mampu

mengulang

untuk

mengulangi

pembicaraan.

Selain

itu,

pasien

mampu

melakukan

pengurangan

maupun

penjumlahan pada benda-benda nyata.


Masalah/DiagnosaKeperawatan: tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan

Gangguan bermakna

Jelaskan :
Masalah/Diagnosa Keperawatan :
Pasien tidak mengalami gangguan kemampuan penilaian karena mampu mengambil
keputusan sendiri, misalnya saat pasien mengatakan memutuskan untuk menggunakan
pengobatan herbal dan berhenti minum obat dokter.
Masalah/DiagnosaKeperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita

Menyalahkan hal-hal di luar dirinya

Jelaskan :
Pasien mengatakan tahu akan penyakitnya dan penyebabnya yaitu karena faktor
keturunan.
Masalah/DiagnosaKeperawatan : tidak ada Masalah/Diagnosa Keperawatan
VII.

KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


Makan
( ) Bantuan minimal
() Bantual total
Penjelasan

: Saat pengkajian pada pukul 17.00 Wita pasien makan dari pagi

dengan diet BB DM type II, pasien menghabiskan makan paginya 2 sendok


makan, karena ia merasa mual dan muntah sebanyak 5x dalam sehari, pasien hanya
makan bubur nasinya saja, daging dan sayurnya tidak dimakan karena pasien tidak
suka. Dan untuk makan siangnya pasien mengatakan makan nasi yang dicampur
ketela yang dibelikan oleh keluarganya di luar RS dan habis 5 sendok makan
bubur. Pasien mengatakan saat kaki kanannya luka dan diperiksa oleh dokter, ia
disarankan untuk puasa selama 2 bulan. Setelah luka kaki kanannya kering, pola
makannya kembali tidak teratur dan mengonsumsi obat herbal.

Defekasi/berkemih
( ) Bantuan minimal
( ) Bantual total
Penjelasan

Saat

pengkajian

keluarga

pasien

mengatakan

pasien

BAB/BAK diatas tempat tidur menggunakan pampers karena pasien tidak mampu
pergi ke toilet akibat luka pada kaki kirinya. Dari pagi pasien sudah BAB satu kali
dengan konsistensi lembek warna kuning kecoklatan dan cukup banyak, pasien
BAK dari pagi sudah 3 kali.
Mandi
( )Bantuan minimal
( ) Bantual total
Penjelasan

: Saat pengkajian keluarga pasien mengatakan pasien mandi

hanya dengan dilap saja menggunakan air hangat-hangat kuku setiap 2 kali sehari
di atas tempat tidur, pasien tidak mampu mandi di kamar mandi karena tidak bisa
berjalan. Selama dirawat dirumah sakit pasien belum pernah gosok gigi, keramas
dan potong kuku.
Berpakaian/berhias
( ) Bantuan minimal
( ) Bantual total
Penjelasan

: Saat pengkajian keluarga pasien mengatakan pasien

tidak memakai pakaian hanya menggunakan pempers dan kain/kamen saja karena
situasi ruangan yang panas, untuk penampilan pasien terlihat masih berantakan
rambut masih acak-acakan. Dan ketika pasien ditanya untuk memilih baju tapi
pasien menolak untuk dipakaikan baju.
Istirahat dan tidur
Tidur siang lama
Tidur malam lama

: 12.30 s.d 14.00 Wita


: 21.00 s.d 05.30 Wita

Aktivitas sebelum/setelah tidur

:-

Penjelasan : keluarga pasien mengatakan pasien mudah terbangun pada dini


hari jam 01.00 atau 02.00 Wita karena tubuhnya terasa panas.
Penggunaan obat

( ) Bantuan minimal
( ) Bantuan total
Penjelasan

: Saat pengkajian keluarga pasien mengatakan pasien

tidak bisa minum obat sendiri sehingga dibantu oleh anak atau menantunya.
Pemeliharaan kesehatan
Ya
Tidak
Perawatan lanjutan

Sistem pendukung
Penjelasan : Keluarga pasien mengatakan pasien apabila sudah sembuh akan tetap
kontrol ke rumah sakit dan akan meminum obat secara rutin dan tetap melakukan diet
dan mengatur pola makan serta lebih rajin berolahraga.
Aktivitas di dalam rumah
Ya
Tidak
Mempersiapkan makanan

Menjaga kerapian rumah

Mencuci pakaian

Mengatur keuangan

Penjalasan : Keluarga pasien mengatakan sebelum pasien sakit bisa menyiapkan


makanan (masak) setiap hari, bersih-bersih rumah , dan mencuci pakaiannya dan
pakaian suaminya. Selain itu, pasien mengatakan sebelum sakit biasanya ia bekerja
menganyam bambu untuk dijual. Setelah sakit, yang menggantikan tugasnya di rumah
adalah menantunya.
Aktivitas di luar rumah
Ya

Tidak

Belanja
Transportasi

Lain-lain
Penjelasan : Keluarga pasien mengatakan pasien saat masih sembuh bisa berbelanja
untuk keperluan sehari-hari kepasar. Untuk pergi ke suatu tempat yang jauh biasanya
pasien diantar oleh suaminya namun apabila tempatnya dekat pasien akan jalan kaki.
Pasien mengatakan biasa jalan-jalan pagi setiap hari di sekitar rumahnya.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : tidak ada masalah keperawatn
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif

Maladaptif

Bicara dengan orang lain

Minum alcohol

Mampu menyelesaikan masalah

Reaksi lambat

Teknik relokasi

Berkerja berlebihan

Aktivitas konstruktif

Menghindar

Olahraga

Mencederai diri

Lainnya

Reaksi berlebih
Lainnya

Jelaskan :
Saat pengkajian pasien mengatakan bila memiliki masalah ia akan memikirkan masalah
itu sendiri dan akhirnya akan berpikir negatif.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : Koping individu tidak efektif.
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok:
Saat pengkajian pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik. Di ruangan pasien
mengatakan tidak ada masalah karena keluarga selalu mendampingi dan merawat
pasien dengan sabar.
Masalah dengan lingkungan:
Saat pengkajian pasien mengatakan sebelum maupun setelah MRS, hubungan dengan
lingkungan sekitarnya baik. Pasien mengatakan tidak mengalami masalah dengan
lingkungan di ruangan.
Masalah dengan pekerjaan :
Saat pengkajian pasien mengatakan memiliki hambatan saat bekerja karena kakinya
yang luka dan bengkak.
Masalah dengan perumahan :
Pasien mengatakan tidak ada masalah dirumahnya. Pasien tinggal dengan suami, anak
laki-laki pertamanya, menantu dan cucunya.
Masalah dengan ekonomi :
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak ada masalah dengan ekonomi.
Masalah dengan pelayanan kesehatan :
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan dirinya.
Masalah lainnya : tidak ada
Masalah/Diagnosa Keperawatan : tidak ada masalah/diagnosa keperawatan

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG :


Penyakit jiwa
( )Faktor presipitasi
( )Koping
Sistem pendukung
( )Penyakit fisik
( )Obat-obatan
Lainnya
Masalah/DiagnosaKeperawatan :

XI.

Koping individu tidak efektif.

Defisiensi pengetahuan

ASPEK MEDIK
1. Diagnosa medik

2. Terapi medik

DM type II

Nama

Dosis

Waktu

Cara

Indikasi

Terapi O2
IVFD RL

3L
20 tpm

Setiap hari
Setiap hari

Pemberian
Nasal kanul
I.V

Pemenuhan Oksigen
Pemenuhan nutrisi dan

Ciproloxacin

2 x 1 fls

06.00 dan

I.V

untuk cairan elektrolit


antibiotik

18.00

Metronidazole
Ondansentron
Pantoprazole
Albumin fls

XII.

3 x 1 fls
3 x 1 amp
2 x 1 vial
2x

06. 14. 22
06. 14. 22
06. 18.
Senin kamis

I.V
I.V
I.V
I.V

Antimikroba
Mual muntah
Pengobatan ulkus lambung
Mengatur tekanan osmotik

PCT fls
Novorapid

3x1
3 x 14

06. 14. 22
06. 14. 22

I.V
SC

dalam darah
Antipiretik
meningkatkan kadar

Lantus

1 x 14

22

SC

insulin dalam tubuh


meningkatkan kadar

Oral

insulin dalam tubuh


Meningkatkan daya tahan

I.O

tubuh
Menekan asam lambung

Vip alb

3 x 2 sendok

Antasida

makan
2 x 10 cc

06. 14. 22
08. 20

DAFTAR MASALAH/DIAGNOSA KEPERAWATAN


Data
Subyektif :

MasalahKeperawatan
Nyeri Akut

Pasien mengatakannyeri pada bagian kaki


kiri pasien dengan skala 7 (0-10) nyeri yang
di rasakan konstan.
Obyektif :
Wajah pasien meringis menahan nyeri ketika
luka di tekan dan pasien tampak melindungi area
nyeri
Subyektif :
Pasien mengatakan luka kakinya tidak sembuhsembuh.
Obyektif :

Kerusakan integritas kulit

Luka kaki pasien panjangnya 20 cm dari telapak


kaki sampai betis, luka pada kaki pasien masih
basah dan mengeluarkan banyak nanah dan bau
menyengat

Subyektif :
-

Ansietas (sedang)

Pasien menganggap dirinya mudah


gelisah, takut dan cemas karena
lukanya tidak sembuh sebuh dan luka
yang dirasakan pasien sangat sakit

Pasien mengatakan susah tidur karena


tidak nyaman dengan kondisinya dan
mudah terbangun di malam hari

Obyektif :
1. Pasien nampak terus berkeringat di
dahi dan punggung
2. Pasien terus mengeluh sakit dan
lemes dan kapan bisa pulang
Subyektif :

Gangguan citra tubuh

Pasien mengatakan tidak suka dengan bagian

tubuh pasien yang sedang luka saat ini yaitu


kaki kiri pasien, karena pasien mengatakan
tidak nyaman dan sangat sakit serta bau.
Obyektif :

Luka kaki pasien panjangnya 20 cm dari


telapak kakimengeluarkan nanah dan berbau
menyengat.
Subyektif :

Gangguan Mobilitas fisik

Keluarga pasien mengatakan pasien tidak bisa


melakukan banyak pergerakan baik di tempat
tidur maupun ke kamar mandi karena luka di
kaki pasien.
Obyektif :
Terdapat luka di kaki pasien dengan panjang 20
cm dari telapak kaki sampai betis, di bagian
telapak kaki yaitu di bawah ibu jari.
Subyektif :

Defisit perawatan diri ( Mandi, Makan,

Keluarga pasien mengatakan mandi hanya di Toileting, dan Berhias)

lap setiap 2 kali sehari,

BAB dan BAK

diatas tempat tidur dengan dibantu oleh


keluarganya.
Obyektif :
Pasien berpenampilan tidak rapi, kuku kaki
dan tangan panjang dan kotor , rambut
pasien sebahu dan tampak berantakan seperti
tidak disisr dan tidak diikat rapi. Pasien
tidak menggunakan pakaian, pasien hanya
menggunakan pempers dan selimut saja. Bau
pasien agak sedikit menyengat karena bau
dari kaki kiri pasien yang luka.
Subyektif :

Koping Individu Tidak Efeketif

Pasien mengatakan bila memiliki masalah


lebih suka diam dan memendam masalahnya
sendiri dan akhirnya berpikir negatif.
Obyektif :
Pasien mau berkomunikasi tentang masalahnya
jika saat ditanya saja oleh orang lain.
Subyektif :
Pasien

dan

keluarga

Defisiensi pengetahuan

mengatakan

tidak

mengetahui tentang therapy yang dijalani pasien


baik nama-nama obat dan indikasinya. Pasien
sempat mengalami putus obat selama 6 bulan.
Obyektif :
Wajah keluarga pasien dan pasien tampak
kebingungan

ketika

ditanya

oleh

perawat

mengenai nama-nama obat yang diberikan


kepada pasien dan indikasi dan seputar tentang
penyakit klien.

Perilaku kekerasan

Gangguan perilaku : kecemasan (Ansietas)


XIII. POHON MASALAH

Core Problem

Koping individu tidak efektif


Perasaan takut akan ketidaksembuhan dari penyakit

Perubahan status kesehatan

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Ansietas (sedang) berhubungan dengan perubahan status kesehatan ditandai
dengan pasien mengatakan gelisah, khawatir dan takut akan luka dikakinya tidak
sembuh-sembuh dan pasien keluar keringat menahan nyeri, merasa tidak nyaman
dengan kondisinya sekarang, terus menanyakan kapan bisa pulang, tidak mau makan
dan tidak bisa tidur.

Anda mungkin juga menyukai