Pelayanan
Antenatal
Terpadu
PENGANTAR
(3 indikator 10%)
Kesehatan Balita
(6 indikator 20%)
Kesehatan
Lingkungan
(2 indikator - 6% )
Pelayanan
Kesehatan
(5 indikator 17%)
Indeks Pembangunan
Kesehatan Masyarakat
(IPKM)
Penyakit Menular
(3 indikator 10%)
Perilaku Kesehatan
(5 indikator 17%)
Penyakit Tidak
Menular
(6 indikator 20%)
0,1000
0,2000
0,3000
0,4000
0,5000
0,6000
0,7000
0,6503
0,6085
0,6081
0,5757
0,5733
0,5682
0,5631
0,5535
0,5462
0,5458
0,5449
0,5427
0,5415
0,5411
0,5404
0,5363
0,5343
0,5328
0,5301
0,5244
0,5236
0,5161
0,5145
0,5108
0,5053
0,5051
0,4985
0,4966
0,4960
0,4937
0,4889
0,4857
0,4622
0,4387
IPKM : 0,5404
Pelayanan Kesehatan
Perilaku Kesehatan
Penyakit Tidak Menular
Penyakit Menular
Kesehatan Lingkungan
0,3652
0,6267
0,7507
0,5430
KESEHATAN REPRODUKSI
0,0000
Bali
DIY
Jateng
Lampung
DKI
Bengkulu
Jatim
Kepri
Jabar
Sumbar
Riau
Indonesia
Babel
NTB
Sumsel
Jambi
Banten
Kalbar
Aceh
Maluku Utara
Sulbar
Sulut
Papua Barat
Sumut
NTT
Maluku
Kaltim
Papua
Gorontalo
Kalsel
Kalteng
Sulsel
Sultra
Sulteng
0,1000
0,2000
0,3000
0,4000
0,5000
0,6000
0,5414
0,5197
0,5143
0,5127
0,5059
0,7000
0,5901
0,4931
0,4885
0,4879
0,4858
0,4789
0,4756
0,4747
0,4728
0,4639
0,4608
0,4589
0,4337
0,4327
0,3760
0,3760
0,3432
0,3405
0,3322
0,3312
0,3272
0,3270
0,3206
0,3189
0,2707
0,2411
0,2216
0,2142
0,2011
Prevalensi/Cakupan
Nasional
11,28
60,93
20,97
Cakupan MKJP Nasional (11,28). Perlu peningkatan konseling yang berkualitas dan
memanfaatkan ANC untuk promosi KB pasca persalinan yang diarahkan pada
MKJP.
2. Bila dilihat dari cakupan K4, masih terdapat 30,07 % ibu hamil yang tidak melakukan
pemeriksaan kehamilan secara rutin sesuai standar (1-1-2)
3. Dari total ibu hamil yang ada, yang terdeteksi KEK masih tinggi (20,97%), yang
memerlukan upaya untuk melakukan pencegahan sebelum ibu hamil dan meningkatkan
kemampuan petugas dalam melakukan deteksi dini dan tatalaksana ibu hamil KEK
1.
Nasional
69,99
9,55
40,72
24,54
Kepemilikan Jaminan
Pelayanan Kesehatan
49,47
INDIKATOR
CAPAIN
TERAKHIR
(TAHUN
2012)
Target
(2019)
359
306
TRAGIS
40 pesawat
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
SUMATERA UTARA
BANTEN
LAMPUNG
NUSA TENGGARA TIMUR
ACEH
SUMATERA SELATAN
RIAU
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI TENGAH
NUSA TENGGARA BARAT
SULAWESI SELATAN
PAPUA
KALIMANTAN BARAT
DKI JAKARTA
KALIMANTAN SELATAN
SUMATERA BARAT
SULAWESI TENGGARA
SULAWESI UTARA
MALUKU
KALIMANTAN TENGAH
JAMBI
KEPULAUAN RIAU
SULAWESI BARAT
GORONTALO
PAPUA BARAT
MALUKU UTARA
BALI
BENGKULU
D I YOGYAKARTA
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
249
216
158
157
152
144
135
125
122
117
108
96
96
93
91
90
79
77
74
72
58
54
52
52
51
50
49
48
46
33
765
668
642
25% kematian
25% kematian
Laporan Rutin Program Kesehatan Ibu Tahun 2013 yang diterima dari Dinkes Provinsi (per 12/03/2014)
Pelayanan Antenatal
100
90
89,6
88,4
86,1
85,9
80
66,2
Persen
70
60
48,5
50
40
28,6
30
19,9
20
10
0
BB
TB
Tensi
TT
Tab.Fe
T.Fundus
5T
P.Darah
Riskesdas 2007
PELAYANAN ANTENATAL
PELAYANAN ANTENATAL
Pengertian
Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan terhadap ibu
hamil untuk menjaga kehamilannya
Tujuan
Mempersiapkan ibu hamil agar dapat bersalin dengan sehat
dan selamat, dan memperoleh bayi yang sehat
X 100 %
X 100 %
Kerangka Konsep
Pelayanan Antenatal Terpadu
Masalah
Ibu
Hamil
ANC
Penanganan
lebih lanjut
sesuai masalah
Rujuk
Ibu Hamil
sehat
Persalinan
Aman
STANDAR
PELAYANAN ANTENATAL
ILUSTRASI
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
Petugas kesehatan bersama dengan kader harus melakukan pendataan terhadap sasaran ibu
hamil dan menemukan sedini mungkin ibu hamil tersebut
Ibu hamil dan keluarganya harus segera melakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan untuk memastikan kehamilannya dan mengetahui kondisi janin yang
dikandungnya
Petugas kesehatan harus melakukan pelayanan antenatal sesuai standar (10 T) dan terpadu dengan program lain termasuk pencatatannya di
dalam kartu ibu dan buku KIA yang selanjutnya di masukkan dalam kohort dan register kohort
Petugas kesehatan harus memiliki kompetensi dalam melakukan deteksi dini ibu hamil dan memberikan konseling yang optimal
Petugas kesehatan harus mulai membuat kesepakatan P4K/ Amanat Persalinan dengan ibu hamil dan suami/ keluarganya
Laboratorium di puskesmas harus mampu melakukan pemeriksaan rutin sederhana pada ibu hamil
Ibu hamil dan suami/ keluarganya berhak mendapatkan pelayanan antenatal yang berkualitas termasuk konselingnya
Laboratorium
Konselling sesuai
program terkait
Dokter wajib melakukan pemeriksaan yang standar dan memberikan terapi sesuai dengan program
terkait dan terkini
Petugas KIA wajib memantau dan mencatat ibu hamil sekalipun ibu hamil masih dalam rujukan internal
Petuas KIA wajib memberikan perawatan lanjutan sesuai dengan terapi dan konseling pasca rujukan
Petugas kesehatan pemegang program lain yang terkait harus memberikan konseling yang berkualitas
Rumah Sakit
Contoh Kasus 1
Perlukah
Imunisasi TT
Anamnesis :
Tdk ada Keluhan
Pemeriksaan Fisik :
BB = 45kg.....
Diagnosis:
...........
Riwayat Demam
HB = 9, LiLa 20
Tekanan Darah 140/90
Terapi :
...........
Keputihan