Anda di halaman 1dari 29

Konsep

Pelayanan
Antenatal
Terpadu

Balikpapan, 4 Maret 2015

PENGANTAR

INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT


7 VARIABEL 30 INDIKATOR sumber: Riskesdas 2013 dan Podes 2011
Kesehatan
Reproduksi

(3 indikator 10%)

Kesehatan Balita
(6 indikator 20%)

Kesehatan
Lingkungan
(2 indikator - 6% )

Pelayanan
Kesehatan

(5 indikator 17%)

Indeks Pembangunan
Kesehatan Masyarakat
(IPKM)

Penyakit Menular
(3 indikator 10%)

Perilaku Kesehatan
(5 indikator 17%)

Penyakit Tidak
Menular
(6 indikator 20%)

IPKM NASIONAL TAHUN 2013


0,0000
Bali
DKI
Kepri
Kaltim
DIY
Banten
Jateng
Riau
Sumbar
Jabar
Lampung
Sulut
Sumut
Jatim
Indonesia
Babel
Jambi
Bengkulu
Sumsel
Sulsel
NTB
Sultra
Kalbar
Gorontalo
Kalteng
Aceh
Sulbar
Papua Barat
Maluku Utara
Maluku
Sulteng
Kalsel
NTT
Papua

0,1000

0,2000

0,3000

0,4000

0,5000

0,6000

0,7000

0,6503
0,6085
0,6081
0,5757
0,5733
0,5682
0,5631
0,5535
0,5462
0,5458
0,5449
0,5427
0,5415

0,5411

0,5404
0,5363
0,5343
0,5328
0,5301
0,5244
0,5236
0,5161
0,5145
0,5108
0,5053
0,5051
0,4985
0,4966
0,4960
0,4937
0,4889
0,4857
0,4622
0,4387

IPKM : 0,5404

POSISI MASING - MASING VARIABEL


IPKM : 0,5404
Kelompok Indikator
Kesehatan Balita
Kesehatan Reproduksi

Pelayanan Kesehatan
Perilaku Kesehatan
Penyakit Tidak Menular
Penyakit Menular
Kesehatan Lingkungan

Nilai Indeks Nasional


0,6114
0,4756
0,3808

0,3652
0,6267
0,7507
0,5430

KESEHATAN REPRODUKSI
0,0000
Bali
DIY
Jateng
Lampung
DKI
Bengkulu
Jatim
Kepri
Jabar
Sumbar
Riau
Indonesia
Babel
NTB
Sumsel
Jambi
Banten
Kalbar
Aceh
Maluku Utara
Sulbar
Sulut
Papua Barat
Sumut
NTT
Maluku
Kaltim
Papua
Gorontalo
Kalsel
Kalteng
Sulsel
Sultra
Sulteng

0,1000

0,2000

0,3000

0,4000

0,5000

0,6000

0,5414
0,5197
0,5143
0,5127
0,5059

0,7000

0,5901

0,4931

0,4885
0,4879
0,4858
0,4789

0,4756

0,4747
0,4728
0,4639
0,4608
0,4589
0,4337
0,4327
0,3760
0,3760
0,3432
0,3405
0,3322
0,3312
0,3272
0,3270
0,3206
0,3189

0,2707
0,2411
0,2216
0,2142
0,2011

APA MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI?


IPKM Kesehatan Reproduksi : 0,4756
Indikator

Prevalensi/Cakupan
Nasional

Penggunaan Alat Kontrasepsi (MKJP)

11,28

Pemeriksaan Kehamilan (K4)

60,93

Kurang Energi Kronik (KEK)

20,97

Cakupan MKJP Nasional (11,28). Perlu peningkatan konseling yang berkualitas dan
memanfaatkan ANC untuk promosi KB pasca persalinan yang diarahkan pada
MKJP.
2. Bila dilihat dari cakupan K4, masih terdapat 30,07 % ibu hamil yang tidak melakukan
pemeriksaan kehamilan secara rutin sesuai standar (1-1-2)
3. Dari total ibu hamil yang ada, yang terdeteksi KEK masih tinggi (20,97%), yang
memerlukan upaya untuk melakukan pencegahan sebelum ibu hamil dan meningkatkan
kemampuan petugas dalam melakukan deteksi dini dan tatalaksana ibu hamil KEK
1.

Apa masalah pelayanan kesehatan?


IPKM Pelayanan Kesehatan: 0,3808
Indikator

Nasional

Persalinan oleh nakes di faskes

69,99

Proporsi kecamatan dengan jumlah dokter cukup


(1/2500 pend)

9,55

Proporsi desa dengan kecukupan jumlah Posyandu per


desa

40,72

Proporsi desa dengan kecukupan jumlah bidan per


penduduk

24,54

Kepemilikan Jaminan
Pelayanan Kesehatan

49,47

TARGET PENURUNAN AKI DALAM RPJMN 2015-2019

INDIKATOR

Angka Kematian Ibu (AKI) per


100,000 kelahiran hidup :

CAPAIN
TERAKHIR
(TAHUN
2012)

Target
(2019)

359

306

TRAGIS

AKI = 359 /100.000


KH
Maka,
Jumlah ibu yang
meninggal 1 tahun =
AKI x Jumlah
Kelahiran hidup =
(359/100.000)x 4,5
juta = 16.155
Jumlah pesawat @
400 penumpang =
9.900/400 =

40 pesawat

Di Indonesia setiap tahun ada 40 pesawat


Boeing 777 Jatuh @ 400 penumpang Ibu
hamil/melahirkan
10

JAWA BARAT
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
SUMATERA UTARA
BANTEN
LAMPUNG
NUSA TENGGARA TIMUR
ACEH
SUMATERA SELATAN
RIAU
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI TENGAH
NUSA TENGGARA BARAT
SULAWESI SELATAN
PAPUA
KALIMANTAN BARAT
DKI JAKARTA
KALIMANTAN SELATAN
SUMATERA BARAT
SULAWESI TENGGARA
SULAWESI UTARA
MALUKU
KALIMANTAN TENGAH
JAMBI
KEPULAUAN RIAU
SULAWESI BARAT
GORONTALO
PAPUA BARAT
MALUKU UTARA
BALI
BENGKULU
D I YOGYAKARTA
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
249
216
158
157
152
144
135
125
122
117
108
96
96
93
91
90
79
77
74
72
58
54
52
52
51
50
49
48
46
33

765
668
642

JUMLAH KEMATIAN IBU


INDONESIA, 2013
50% kematian

25% kematian

25% kematian

Jumlah Total Kematian Ibu: 5.019

Laporan Rutin Program Kesehatan Ibu Tahun 2013 yang diterima dari Dinkes Provinsi (per 12/03/2014)

Pelayanan Antenatal
100
90

89,6

88,4

86,1

85,9

80
66,2

Persen

70
60
48,5

50
40

28,6

30

19,9

20
10
0
BB

TB

Tensi

TT

Tab.Fe

T.Fundus

5T

P.Darah

Komponen Antenatal Care

Riskesdas 2007

5T: Sumut, Sulteng: 6,8% ; DIY: 58%

PELAYANAN ANTENATAL

PELAYANAN ANTENATAL
Pengertian
Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan terhadap ibu
hamil untuk menjaga kehamilannya

Tujuan
Mempersiapkan ibu hamil agar dapat bersalin dengan sehat
dan selamat, dan memperoleh bayi yang sehat

Deteksi & antisipasi dini kelainan kehamilan


Deteksi & antisipasi dini kelainan janin
14

1. Akses pelayanan antenatal (K1)


Jumlah ibu hamil yang pertama kali mendapat
pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam
satu tahun

X 100 %

Cakupan K1 adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali


mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Indikator (akses) ini di gunakan untuk mengetahui jangkauan
pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam
menggerakkan masyarakat

2. Cakupan pelayanan antenatal (K4)


Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan
antenatal K4 di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu

X 100 %

Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah dalam waktu


satu tahun

Cakupan K4 adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh


pelayanan antenatal sesuai dengan standar, paling sedikit empat
kali dengan distribusi waktu: 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali ke-2,
dan 2 kali pada trimester ke-3 di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil dan kemampuan
manajemen atapun kelangsungan program KIA

PELAYANAN ANTENATAL TERPADU


17

Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal


komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu
hamil serta terpadu dengan program lain yang memerlukan
intervensi selama kehamilannya

Pelayanan antenatal komprehensif meliputi hal-hal sebagai berikut:


1. Mengupayakan kehamilan yang sehat
2. Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit/komplikasi
kehamilan
3. Melakukan penatalaksanaan awal kasus serta rujukan cepat dan
tepat waktu bila diperlukan
4. Persiapan persalinan yang bersih dan aman
5. Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan
rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi

Kerangka Konsep
Pelayanan Antenatal Terpadu
Masalah
Ibu
Hamil

ANC

Ibu hamil beresiko


Ibu Hamil dengan Komplikasi
Kebidanan
Ibu Hamil dengan masalah
gizi
Ibu Hamil dengan PTM
Ibu Hamil dengan IMS
Ibu Hamil dengan HIV AIDS
Ibu Hamil dengan malaria
Ibu Hamil dengan TB

Penanganan
lebih lanjut
sesuai masalah

Rujuk

Ibu Hamil
sehat
Persalinan
Aman

Note : Walaupun dirujuk, bidan


penanggung jawab wilayah tetap
melakukan pemantauan

STANDAR
PELAYANAN ANTENATAL

STANDAR PELAYANAN ANTENATAL


1
2
3
4

Timbang Badan dan Ukur Tinggi Badan


Ukur Tekanan Darah
Nilai Status Gizi (ukur LiLA)
(ukur) Tinggi Fundus Uteri

5 Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin


6 Skrining Status Imunisasi TT (dan Pemberian Imunisasi TT)
7 Pemberian Tablet Besi (minimal 90 Tablet selama kehamilan)
8

Test Lab Sederhana (Hb, Protein Urin) dan atau berdasarkan


indikasi (HBsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC

9 Tata Laksana Kasus


20

10 Temu Wicara (Konseling) termasuk P4K serta KB PP

ILUSTRASI
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU

Saat ibu mengetahui dirinya hamil

Petugas kesehatan bersama dengan kader harus melakukan pendataan terhadap sasaran ibu
hamil dan menemukan sedini mungkin ibu hamil tersebut
Ibu hamil dan keluarganya harus segera melakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan untuk memastikan kehamilannya dan mengetahui kondisi janin yang
dikandungnya

Saat ibu melakukan pemeriksaan


kehamilan oleh tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan
Pelayanan
Antenatal 10 T
1 Timbang Badan dan Ukur Tinggi
Badan
2 Ukur Tekanan Darah
3 Nilai Status Gizi (ukur LiLA)
4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri
5 Tentukan Presentasi Janin dan
Denyut Jantung Janin
6 Skrining Status Imunisasi TT (dan
Pemberian Imunisasi TT)
7 Pemberian Tablet Besi (90 Tablet
selama kehamilan)
8 Test Lab Sederhana (Hb, Protein
Urin) dan atau berdasarkan indikasi
(HBsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC
9 Tata Laksana Kasus
10 Temu Wicara (Konseling) termasuk
P4K serta KB PP

Nakes yang kompeten


(Dokter, Bidan, Perawat
terlatih)

Petugas kesehatan harus melakukan pelayanan antenatal sesuai standar (10 T) dan terpadu dengan program lain termasuk pencatatannya di
dalam kartu ibu dan buku KIA yang selanjutnya di masukkan dalam kohort dan register kohort
Petugas kesehatan harus memiliki kompetensi dalam melakukan deteksi dini ibu hamil dan memberikan konseling yang optimal
Petugas kesehatan harus mulai membuat kesepakatan P4K/ Amanat Persalinan dengan ibu hamil dan suami/ keluarganya
Laboratorium di puskesmas harus mampu melakukan pemeriksaan rutin sederhana pada ibu hamil
Ibu hamil dan suami/ keluarganya berhak mendapatkan pelayanan antenatal yang berkualitas termasuk konselingnya

Saat hasil pemeriksaan antenatal tidak


bagus dan dirujukan secara internal
Pemeriksaan di BP oleh
dokter

Laboratorium

Rujukan internal di puskesmas

Konselling sesuai
program terkait

Ibu hamil dan


suami/
keluarganya
siap merawat
dan menjaga
kehamilannya

Dokter wajib melakukan pemeriksaan yang standar dan memberikan terapi sesuai dengan program
terkait dan terkini
Petugas KIA wajib memantau dan mencatat ibu hamil sekalipun ibu hamil masih dalam rujukan internal
Petuas KIA wajib memberikan perawatan lanjutan sesuai dengan terapi dan konseling pasca rujukan
Petugas kesehatan pemegang program lain yang terkait harus memberikan konseling yang berkualitas

Saat hasil pemeriksaan antenatal bagus

Ibu hamil dan suami/


keluarganya siap merawat dan
menjaga kehamilannya
Petugas kesehatan harus mengajak ibu hamil untuk ikut kelas ibu hamil
Ibu hamil dan keluarganya wajib melakukan pemeriksaan antenatal rutin minimal 4 kali selama kehamilan sesuai dengan
distribusi waktunya (1x tr I, 1x tr II, dan 2x tr III)
Ibu hamil dan suami/ keluarganya wajib membaca dan mempelajari buku KIA termasuk menganal tanda bahaya pada
kehamilan
Ibu hamil dan keluarganya wajib mendiskusikan mengenai kesepakatan P4K/amanat persalinan

Saat hasil pemeriksaan antenatal tidak


bagus dan dirujuk secara eksternal
Puskesmas

Rumah Sakit

Rujukan eksternal di Rumah Sakit Rujukan

Ibu hamil dan suami/


keluarganya siap
merawat dan menjaga
kehamilannya

Dokter di puskesmas wajib membuat surat rujukan eksternal ke Rumah Sakit


Petugas kesehatan di puskesmas wajib mendampingi pasien pada saat rujukan kecuali jika kondisi pasien masih baik
Rumah Sakit wajib memberikan rujukan balik ke puskesmas dan puskesmas wajib menindaklanjuti sampai ke bidan desa
Petugas KIA di puskesmas wajib memantau dan mencatat ibu hamil sekalipun ibu hamil masih dalam rujukan eksternal
Petuas KIA di puskesmas wajib memberikan perawatan lanjutan sesuai dengan terapi dan konseling pasca rujukan

ILUSTRASI KASUS DALAM


PELAYANAN ANTENATAL TERPADU

Contoh Kasus 1
Perlukah
Imunisasi TT
Anamnesis :
Tdk ada Keluhan

Seorang wanita, usia


22 tahun, mempunyai
1 anak, datang dengan
keluhan mesntruasi
terlambat selama 2
minggu. Apa yang
akan anda lakukan

Pemeriksaan Fisik :
BB = 45kg.....

Diagnosis:
...........

Riwayat Demam

Batuk lebih dari 3


minggu, pernafasan
cuping hidung ..

HB = 9, LiLa 20
Tekanan Darah 140/90

Terapi :
...........

Keputihan

Anda mungkin juga menyukai