Anda di halaman 1dari 25

Manajemen Expor Impor

Perdagangan Internasional
(makalah)

Oleh:
Ari Wahyu Suyono 1211031121
Febmi Ferbienti

1211031123

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perekonomian dalam suatu negara, merupakan salah satu wacana yang
menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain
mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan,
kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi
menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu negara karena dapat menjadi
salah satu ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian perekonomian bangsa tersebut,
meskipun tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran yang lain. Wijono (2005) menyatakan
bahwa

pertumbuhan

ekonomi

merupakan

salah

satu

indikator

kemajuan

pembangunan.
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah
perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi
mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore, 2004). Jika aktifitas
perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen
tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan.
Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia
menetapkan kebijakan yang berupa export promotion. Dengan demikian, kebijakan
tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan. Ketika
perdagangan internasional menjadi pokok bahasan, tentunya perpindahan modal antar
negara menjadi bagian yang penting juga untuk dipelajari. Sejalan dengan teori yang
dikemukakan oleh Vernon, perpindahan modal khususnya untuk investasi langsung,
diawali dengan adanya perdagangan internasional (Appleyard, 2004).
Ketika terjadi perdagangan internasional yang berupa ekspor dan impor, akan
memunculkan kemungkinan untuk memindahkan tempat produksi. Peningkatan
ukuran pasar yang semakin besar yang ditandai dengan peningkatan impor suatu jenis
barang pada suatu negara, akan memunculkan kemungkinan untuk memproduksi
barang tersebut di negara importir. Kemungkinan itu didasarkan dengan melihat
perbandingan antara biaya produksi di negara eksportir ditambah dengan biaya
transportasi dengan biaya yang muncul jika barang tersebut diproduksi di negara

importir. Jika biaya produksi di negara eksportir ditambah biaya transportasi lebih
besar dari biaya produksi di negara importir, maka investor akan memindahkan lokasi
produksinya di negara importir (Appleyard, 2004).

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian
Perdagangan Internasional
Adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk
negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat
berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan
pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara
lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama
untuk meningkatkan GDP.
1.1.1

Keunggulan Komparatif
Pada mulanya perdangangan internasional dilakukakan untuk mempertukarkan
suatu jenis barang yang disatu pihak dengan pihak lain yang saling membutuhkan.
Secara garis besar dapat disimpulkan:

1. Perbedaan sumber alam tiap negara.

2. Perbedaan tingkat kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).

3. Perbedaan tingkat inovasi (Tingkat Teknologi yang dimiliki).

4. Sistem Perekonomian Terbuka.


Adanya perbedaan sumber alam di setiap negara membuat setiap negara saling
membutuhkan dan bergantung dengan Negara lain. Keunggulan komparatif diatas
hanya mungkin diseimbangkan dengan melakukan Perdagangan Internasional.
1.2 Komunikasi Dagang
Adalah cara bagaimana penjual memperkenalkan produknya atau barang dagangnya yang
akan dijual ke tempat pemasaran tertentu (target market)

Untuk dapat melkukan komunikasi dagang secara efektif, diperlukan suatu media yang
dapat menampung dan menyampaikan pesan kepada orang orang yang ada di pasar
untuk dipengaruhi agar membeli produknya.
Langkah dalam mencapai komunikasi dagang atau ekspor yang efektif adalah sebagai
berikut:
1. Identifikasi target market
a. Pengecer: ditargetkan menjual produk kepada konsumen dalam persediaan besar
untuk memelihara pasar secara kontinyu.
b. Pembeli pasar: targetnya adalah pabrik, untukmenyediakan bahan baku banyak
dalam proses produksinya.
c. Ditributor: ditargetkn untuk suatu area tertentu, atau negara tertentu.
d. Konsumen: segmen atau pembeli yang dikelompokkan dalam golongan
pendapatan tinggi, menengah, rendah, jenis kelamin tertentu, gaya hidup tertentu.
2. Memilih media
a. Iklan langsung: katalog, surat langsung, sampel dan hadiah.
b. Pameran dagang (tradefair/exhibition: general trade fair, atau spesilized trade fair.
c. Pameran, acara khusus, demonstrasi, dan sample.
d. Media massa: koran, majalah berlangganan, TV, radio, bioskop, internet, video,
poster, trade press, dan TV raksasa dipersimpangan jalan.
3. Mempersiapkan pasar yang akan dimuat dalam media dengan menonjolkan keunggulan
dan keistimewaan produk antara lain dalam keindahan, kekuatan,kelezatan, kenyamanan,
selera, maupun gaya hidup.
4. Pemanfaatan biaya yang efisien, untuk penggunaan dana (karena biaya kecil) perlu
dibuat prioritas target market.

1.2.1

Cara-Cara Berkomunikasi Dagang


komunikasi dagang dipergunakan oleh penjual dalam menggarap perhatian dan minat
pembeli, jadi komunikasi menjebatani penjual dan pembeli.
Menurut sasarannya, komunikasi dibedakan dalam 2 bentuk:
1. Komunikasi langsung (direct communication) biasanya dipergunakan penjual
dalam jumlah relatif kecil. (personal selling)
2. Komunikasi tidak langsung (indicrect communication) biasanya dipergunakan bila
menjual atau mencari order dalam julah besar dalam mata rantai saluran distribusi
sampai kepada pengguna. Kegiatan pemasaran tersebut membutuhkan media yang
menghubungkan secara tidak langsung antara penjual dan pembeli.

1.2.2

Jenis Media Komunikasi yang Efektif

a. Direct Literature
Berupa barang (Leaflet, brosur, katalog) berisi informasi tentang
perusahaan, produk yang dijual, serta secara terpisah dilengkapi dengan spesifikasi
produk dan daftar harga. Kegiatan ini lebih murah dengan advertising di surat
kabar.

b. Surat Langsung
Surat langsung (direct mail) berupa kegiatan mengirim bahan bahan promosi
antara lain sales literature dan informasi teknis lainnya kepada pembeli potensial.

c. Sample dan Hadiah


Pemberian sampel atau hadiah adalah alat untuk publikasi antara lain uji coba rasa,
hadiah dalam ukuran mini (tester) untuk dilihat kualitas, dan dicoba dalam
pemeran aatau kunjungan.

1.2.3

Pameran Dagang (Trade Fair And Exibitions)


Pameran dagang dibagi dalam 2 tipe, yaitu:
1. General trade fair: pengunjung bisnis dan publik, produk yang dipamerkan terdiri
atas berbagai jenis produk, tema, dan tujuan pengenalan produk untuk tes pasar
dan pesanan percobaaan ( trial order).
2. Specialized trade fair: pengunjung biasa, produk yang dipamerkan merupakan
produk tertentu atau kelompok produk, nilai pemesanan besar, tema dan tujuan
bisnis jangka panjang.

1.2.4

Point Of Purchase ( POP )


POP adalah kombinasi kegiatan promosi pada pusat penjualan (departement store)
meliputi pemeran produk, demonstrasi, acara acara khusus, dan sampel untuk
hadiah.

1.2.5

Media Massa
Media massa merupakan wadah yang efektif untuk melakukan pemasaran dengan
terget pasar yang lebi luas. Biasanya dapat dicapai juga dengan pemasangan iklan
surat kabar atau majalah produk namun biasanya sangat mahal. Media komunikasi
yang efektif yang dapat memengaruhi minat terget pasar dalam jumlah besar
adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Koran
Majalah berlangganan
Televisi
Radio
Bioskop ( film )
Poster, dan
Trade press dan tulisan yang dipublikasikan ( Editorial Publicity).

1.3 cara melakukan kontak gadang melalui internet

internet adalah sebuah jaringan yang terdiri dari jutaan komputer yang terletak diberbagai
sudut dunia dan saling berhubungan satu sama lain.

Keuntungan dari internet yaitu:

1. dapat digunakan untuk mencari informasi pasar, teknologi, dan produksi dengan
mudah, cepat, serta murah karena menggunakan pulsa telepon lokal.

2. Dapat mempromosikan produk ekspor

3. Dapat mempelajari produk-produk lain yang dipasarkan di internet

4. Dapat memberikan informasi yang sama bagi semua pihak dalam mendapatkan
informasi tanpa melalui jalurbirokrasi uyang rumit

5. Dapat digunakan sebagi alat berkomunikasi langsung dengan pihak lain di seluruh
dunia.

Cara memiliki sebuah homepage untuk mempromosikan produk ekspor:

1. Meminta kepada ISP atau ICP membuat homepage untuk produk ekspor kita dan
meminta nama alamat http dari homepages kita

2. Menyediakan bahan-bahan promosi yang akan kita tayangkan di internet antara lain
gambar produk dan deskripsinya serta informasi lain.

3. Bertindak aktif dalam mempromosikan homepages dan jangan bergantung kepada


usaha promosi dari ISP atau ICP saja

4. Mencantumkan alamat http kita bussiness card, kop surat, atau amplop, yang biasanya
digunakan untuk berkorespondensi dan memberitahukan semua calon pembeli atau
langganan termasuk ITPC dan KBRI mengenai keberadaan produk kita di internet

Keuntungan promosi di internet adalah sebagai berikut:

1. Menjadi srana umum dalam era globlisasi\

2. Biaya pembuatan dan pemasangan sangat murah bila dibandingkan dengan brosur
maupun katalog

3. Dapat dibuat secara interaktif yang tidak dimiliki oleh media promosi lain.

Email
Email merupakan alat komunikasi untuk mengadakan korespondensi dan paling
banyak digunakan dalam jaringan internet. Email merupakan surat elektronik yang
dikirim langsung ke komputer pribadi di mana saja sepanjang komputer tersebut telah
bergabung dalam jaringan internet, jadi tidak seperti halnya surat yang harus dikirim
melalui pos.
Keuntungan menggunakan email adalah sebagai berikut:
1. Dapat digunakan untuk mentransfer dan menerima salinan dari dokumen (file)
melaui internet.
2. Dapat berlangganan electronic discussion group,

electronic journals, dan

electonic newsgroups.
3. Memperoleh salinan bebas dari beberapa software komputer yang ada dalam
internet.
4. Mendapatkan salian suara, grafik, dan multimedia dari internet.
5. Bukan hnya cepat, tetapi juga murah.
6. Pesan peasan dapat diberikan sekaligus ke beberapa alamat, mailing list.
Bentuk alamat email sebagai berikut. Alamat email selalu mengandung huruf @
(dibaca: et)
Contoh : Esb-dpe @idola.net.id
Boci123 @cbn.net.id
1.4 Konsiderasi Sebelum Melakukan Perdagangan Internasional
Sebelum memulai hubungan dagang dengan pihak luar negeri seorang eksportir
harus mempelajari terlebiih dahulu gambaran umum dari negeri si calon pembeli di
antaranya masalah politik, hukum, dan ekonomi di tempat transaksi akan

berlangsung. Hal hal yang perlu diperjelas sebelum memulai transaksi dagang
dengan pihak luar dari negara negara lain adalah sebagai berikut.

1.4.1

Pengertian Incoterms
INCOTERMS atau International Commercial Terms adalah istilah istilah yang
digunakan dalam perdagangan internasional

(misalnya CFR artinya Cost and

Freight, dulu dapat disingkat C & F, namun sekarang tidak oleh lagi) dan istilah
dagang harus menggunakan INCOTERMS agar ada kesamaan pengertian diantara
pembuat kontrak.
International Chamber of Commerce (ICC) untuk pertama kali pada tahun 1936
menerbitkan seperangkat peraturan internasional untuk penafsiran syarat syarat
perdagangan (trade terms). Peraturan ini dikenal sebagai Incoterms 1936.
Perubahan perubahan dan tambahan telah dilakukan kemudian berturut turut
pada tahun 1953, 197, 1976, 1980, 1990, dan kini tahun 2000 untuk menjadikan
peraturan ini sejalan dengan peraktik perdagangan internasional yang kini berlaku.
Terlihat adanya dua buah kesalahpahaman tentang Incoterms yang sangat lazim:
1. Pertama, Incoterms sering disalahpahami sebagai aplikasi dari kontrak
pengangkutan melebihi dari kontrak jual-beli. Incoterms kadang kala sering
dianggap kliru agar pihak lain mempunyai kewajiban tertentu. Sangat penting
bagi eksportir dan importir untuk mempertimbangkan hubungan praktis antara
berbagai bentuk kontrak (kontrak angkutan, kontrak asuransi, kotrak
pembiayaan).
2. Kedua, Incoterms berkaitan dengan sejumlah kewajiban kewajiban tertentu
yang diharuskan kepada pihak pihak terkait seperti kewajiban penjual untuk
menempatkan barang barang ke dalam kewenangan pembeli atau
menyerahkannya untuk diangkut di tempat tujuan. Juga berhubungan dengan
pembagian resiko antara pihak pihak dalam kasus itu.
Selanjutnya Incoterms berusan pula dengan masalah penyelesaian izin ekspor
dan izin barang, pengepakan barang barang, kewajiban pembeli untuk
menerima penyerahan barang dan kewajiban untuk membuktikan bahwa tugas
itu sudah dilaksanakan.

Mengapa Incoterms Harus Direvisi?


Sebab utamanya adalah untuk menyesuaikan dengan perkembangan praktis bisnis.
Dalam revisi tahun 1980 telah diperkenalkan syarat FREE CARRIER (kini FCA)
untuk menyesuaikan dengan kasus di mana titik penerimaan barang dalam
perdagangan tidak lagi seperti penyerahan FOB tradisional (melewati pagar kapal),
tetapi di suatu titik di darat, sebelum barang di muat ke atas kapal, di mana barang
barang terlebih dahulu dimasukkan ke dalam peti kemas untuk selanjutnya
diangkut melaui laut atau dengan alat transpor lain secara kombinasi (combined
transport).
Selanjutnya pada revisi tahun 1990, pasal pasal yang menyangkut kewajiban
penjual tentang bukti penyerahan barang yang tadinya dalam dokumen kertas, telah
dapat diganti dengan EDI-messages, asalkan pihak pihak terkait sepakat
melakukan komunikasi dengan media elektronika.
Incoterm 2000
Selama proses revisi yang memakan waktu 2 tahun, ICC telah meminta pandangan
dan tanggapan atas perubahan di dunia perdagangan yang mewakili berbagai
sektor melalui komite nasional di setiap negara anggota yang merupakan mitra
dagang dengan ICC.
Katakata yang dipakai dalam Incoterms tepat menggambarkan praktis bisnis yang
sesungguhnya dan perubahan yang substansial telah dilakukan mengenai:
1. Penyelesaian pabean dan pembayaran kewajiban pembayaran pajak pada
syarat FAS dan DEQ; dan
2. Kewajiban muat bongkar pada syarat FCA.
Pemakaian Incoterms Dalam Kontrak Jual-Beli
Sangatlah penting bagi pihak pihak yang ingin memakai Incoterms dalam
menyusun kontrak jual-belinya, untuk merujuk pada Incoterms yang sedang
berlaku. Kegagalan dalam merujuk pada Incoterms yang sedang berlaku bisa
menimbulkan perselisihan, apakah yang dimaksud Incoterms yang sedang berlaku
ataukah Incoterms sebelumnya. Pengusaha harus secara tegas menyatakan
Incoterms yang dipergunakan misalnya Incoterms 2000.
Sruktur Incoterms

Pada tahun

1990 untuk memudahkan pengertian, maka syarat syarat

dikelompokkan ke dalam 4 kategori, mulai dengan syarat syarat di mana penjual


hanya menyiapkan barang untuk pembeli di tempat penjual sendiri (Syarat E = Ex
Works) disusul kedua di mana penjual diminta untuk menyerahkan barang kepada
pengangkut yang ditunjuk pembeli (syarat F = FCA, FAS, FOB), dilanjutkan
dengan syarat C di mana penjual harus mengontrak angkutan tetapi tanpa
menanggung risiko kerugian dan kerusakan atas barang barang atau biaya
tambahan akibat peristiwa yang terjadi setelah pengapalan barang barang (CFR,
CIF, CPT dan CIP) dan akhirnya syarat D di mana penjual harus menanggung
semua biaya dan risiko yang diperluukan untuk membawa barang barang ke
tempat tujuan (DAF, DES, DDU atau DDP).
Pengertian Singkatan-singkatan dalam Incoterms 2000
1. Ex Works = EXW berarti bahwa penjual melakukan penyerahan barang, bila dia
menempatkan barang-barang itu untuk pembeli di tempat kediaman penjual atau
tempat lain yang ditentukan (yaitu tempat kerja, pabrik, gudang, dan lain-lain), belum
diurus izin (clearance) ekspornya dan juga tidak dimuat ke atas kendaraan
pengangkutan mana pun. Syarat ini merupakan kewajiban yang paling ringan bagi
penjual, dan pembeli wajib menanggung semua biaya dan risiko yang terkait dengan
kewajiban untuk mengambil barang-barang itu dari tempat penjual. Syarat ini jangan
dipakai jika pembeli tidak mungkin mengurus izin ekspor, baik langsung maupun
tidak langsung.

2. Free Carrier = FCA berarti bahwa penjual melakukan penyerahan barang-barang


yang sudah mendapat izin ekspor, kepada pengangkat yang ditunjuk pembeli ditempat
tujuan.Harus dicatat bahwa pemilihan tempat penyerahan mempunyai dampak pada
kewajiban muat bongkar barang-barang. Syarat ini dapat dipergunakan tanpa
memandang jenis alat angkut, termasuk combined transport.

3. Free Alongside Ship (FAS) berarti bahwa penjual melakukanb penyerahan barangbarang, jika barang-barang itu ditempatkan di samping kapal pada pelabuhan

pengapalan yang disebut. Syarat FAS menuntut penjual mengurus izin ekspor. Ini
salah satu yang diubah dalam incoterms 1990 di mana sebelumnya menuntut pembeli
untuk mengurus izin ekspor. Syarat ini hanya dapat dipakai untuk angkutan laut dan
sungai saja.
4. Free On Board(FOB) berarti bahwa penjual melakukan penyerahan barang-barang
jika barang-barang melewati pagar kapal di pelabuhan pengapalan yang disebut.
Syarat FOB menuntut penjual untuk izin ekspor. Syarat ini hanya dapat dipakai untuk
angkutan laut dan sungai saja. Jika pihak-pihak bersangkutan tidak bermaksud untuk
menyerahkan barang melewati pagar kapal, maka syarat FCA yang harus dipakai.
5. Cost and Freight (CFR) bahwa penjual melakukan penyerahan barang-barang jika
barang-barang melewati pagar kapal di pelabuhan pengapalan. Syarat CFR menuntut
penjual untuk menyelesaikan izin ekspor. Syarat ini hanya dapat dipakai untuk
angkutan laut dan sungai saja. Jika pihak-pihak terkait tidak bermaksud melakukan
penyerahan barang melewati pagar kapal, maka sebaiknya memakai syarat CPT.
6. Cost, Insurance, and Freight (CIF) berarti bahwa penjual melakukan penyerahan
barang-barang jika barang-barang itu melewati pagar kapal di pelabuhan pengapalan.
Penjual wajib membayar semua biaya dan ongkos angkut yang perlu untuk
mengangkut barang-barang itu sampai ke pelabuhan tujuan tersebut. Syarat CIF
menuntut penjualuntuk menyelesaikan izin ekspor. Syarat ini hanya dapat dipakai
untuk laut dan sungai. Jika pihak-pihak bersangkutan tidak bermaksud untuk
menyerahkan brang melewati pagar kapal, maka syarat CIP harus dipakai.
7. Carriage Paid To (CPT) berarti bahwa penjual menyerahkan brang-barang kepada
pengangkut yang ditunjuknya sendiri, tetapi penjual wajib pula membayar ongkos
angkut yang perlu mengangkut barang-barang itu sampai ke tempat tujuan yang
disebut. Carrier berarti setiap orang yang mengadakan kontrak angkutan,
bertanggung jawab melakukan atau menjamin terlaksananya pengangkutan dengan
kereta api, jalan darat, laut, sungai atau dengan kombinasi dari alat angkut itu. Syarat
CPT mewajibkan penjual menyelesaikan izin ekspor. Syarat ini boleh dipakai untuk
alat angkut apa saja, termasuk combined transport(multimoda transport)

8. Carriage and Insurance Paid To (CIP) berarti bahwa penjual menyerahkan barangbarang kepada pengangkut yang ditunjuk sendiri, tetapi penjual wajib pula membayar
ongkos angkut yang perlu untuk mengangkut barang-barang itu sampai ke
tempattujuan yang tersebut. Syarat CIP mewajibkan penjual menyelesaikan izin
ekspor. Syarat ini boleh dipakai untuk alat angkut apa saja, termasuk alat angkut
aneka wahana (multimoda transport).
9. Delivered At Frontier......(DAF) berarti bahwa penjual menyerahkna barang-barang
itu jika telah ditempatkan ke dalam kewenangan pembeli pada saat datangnya alat
angkut, belum dibongkar, sudah diurus izin ekspornya, namun belum diurus izin
impornya di tempat pada titik yang disebut di wilayah perbatasan, tetapi belum
memasuki wilayah pabean dari negara yang dituju. Istilah frontier boleh dipakai untuk
daerah perbatasan mana saja, termasuk perbatasan dari negara eksportir itu sendiri.
Syarat ini boleh dipakai untuk alat angkut apa saja bilamana barang-barang itu harus
diserahkan di perbatasan daratan.
10. Delivered At Ship (DES) berarti bahwa penjual menyerahkan barang-barang jika
barang-barang itu ditempatkan ke dalam kewenangan pembeli diatas kapal, belum
diurus izin impornya, di pelabuhan tujuan yang disebut. Penjual wajib memikul
semua biaya dan risiko yang terkait dengan pengangkutan barang-barang itu sampai
ke pelabuhan tujuan yang disebut sebelum dibongkar. Syarat ini hanya dapat dipakai
bila barang-barang akan diserahkan melalui laut atau sungai dengan alat angkut aneka
wahana (combined transport) diatas kapal dipelabuhan tujuan.
11. Delivered Ex Quay (DEQ) berarti bahwa penjual menyerahkan barang-barang itu
ditempatkan ke dalam kewenangan pembeli di atas kapal, belum diurus izin
impornya, di pelabuhan tujuan yang disebut. Syarat DEQ menuntut pembeli mengurus
izin impor dan pembayaran semua biaya resmi, bea masuk, pajak-pajak, dan biayabiaya lain yang dipungut atas impor. Syarat ini adalah kebalikan dari versi incoterms
1990 yang mengharuskan penjual untuk mengurus izin impor.

12. Delivered Duty Unpaid(DDU) berarti bahwa penjual menyerahkan barang-barang


kepada pembeli, belum diurus izin impornya, dan belum dibongkar dari atas kapal alat

angkut yang baru datang di tempat tujuan yang di sebut. Penjual wajib memikul
semua biaya dan risiko yang terkait dengan pengangkutan barang-barang itu sampai
ke sana, kecuali bea masuk (istilah ini termasuk tanggung jawab mengurus kewajiban
pabean, pembayaran biaya resmi, Bea masuk, Pajak-pajak, dan biaya lainnya). Syarat
ini dapat dipakai untuk alat angkut apa saja, tetapi jika penyerahan barang akan
dilakukan di pelabuhan tujuan di ats dermaga, supaya dipakai syarat DES atau DEQ.

13. Delivered Duty paid (DDP) berarti bahwa penjual menyerahkan barang barang
kepada pembeli, sudah diurus izin impornya, namun belum dibongkar dari atas alat
angkut yang baru datang di tempat tujuan yang disebut. Penjual wajib menaggung
semua biaya biaya dan risiko yang terkait dengan pengangkutan barang itu sampai
ke sana, termasuk tanggung jawab mengurus Bea Masuk yang diperlukan di negara
tujuan. Sementara syarat EXW menggambarkan tanggung jawab yang minimal dari
penjual, maka syarat DDP memberikan gambaran suatu tanggung jawab yang
maksimal kepada penjual.Jika pihak pihhak terkait menginginkan pembeli yang
akan menanggung semua risiko dan biaya pengimporan ini, maka pakai syarat DDU.
Syarat ini boleh dipakai untuk jenis alat angkut mana saja, tetapi bila penyerahan
barang akan dilakukan di pelabuhan tujuan di atas sebuah kapal atau di atas dermaga,
maka dipakai syarat DES atau DEQ.

1.4.2

Tigkat Fraudulent

Fraud dalam perdagangan internasioanal antara lain:

1. Fraud dapat terjdi jika suatu bank yang terlibat dalam pembiayaan da

2. Fraud sangat susah diantisipasi sebelum terjadi, jika kita dapat belajar dari
kejadian-kejadian yang lalu, tetapi lebih penting dan harus lebih wapada terhadap
cara baru

Letter of credit (L/C) selalu menjadi target yang paling populer. Bagaimana
dokumen palsu diserahkan oleh eksportir untuk memperoleh pembayaran atas
barang yang tidak pernah diserahkan.

Contoh-contoh Fraudulent L/C

1. L/C gadunagn dikirimkan oleh importir dengan menggunakan kode bank yang
dikirimkan langsungbkepada eksportir baru

2. Instruksi dalam L/C untuk mengirimkan semua dokumen kepada Issue Bank
P.O.Box nomor... yang dipakai oleh importir.

3. Instruksi yang mengatakan klaim pada bank di negeri eksportir atas negara
lain.

4. Importir mengambil dokumen mengeluarkan barang, sehingga eksportir tidak


dapat memperoleh pembayaran.

5. Eksportir mengirimkan barang tak berharga dalam pengepakan rapi

6. Eksportir menyerahkan shipping doccument kepada bank dan memperoleh


pembayaran

7. Variasi-variasi: barang tidak dikirimkan, tetapi dokumen gadungan diterbitkan


dan diserahkan untuk pembayaran.

Meminimalisasi Fraud:

1. Bila perlu dan secara praktik, pembeli seharusnya minta dengan tegas
Certificate of inspection diterbitkan oleh agen independen yang akan
memeriksa barang untuk menetapkan kuantitas dan kualitas barang sebelum
dimuat di atas kapal yang disebutkan namanya.

2. Memeriksa kesanggupan penjual yang menyuplaibarang melalui asosiasi


perdagangan, kamar dagang, dan lain-lain.

3. Teliti dimana kapal, tanggal-tanggal keberangkatan, dan tanggal tiba menurut


daftar perkapalan, shipping guide, atau dicek dengan carriers agent

4. Hindari perkapalan kecil dan mereka yang menawarkan biaya rendah.


Gunakanlah perusahaan pelayaran yang mempunyai jadwal rute. Akan tetapi,
mungkin pembeli akan menunjuk perusahaan perkapalan tertentu untuk
digunakan.

5. Periksa umur dari kapal dengan carriers agent atau lloyds register

6. Periksa loyds register apakah kapal itu sanggup mengangkut jumlah dan jenis
cargo.

7. Jika perusahaan besar dan sering mencarter kapal, biasanya menjadi anggota
internasioanal maritime bureau (IMB) yang mendistribusikan informasi
penting kepada anggotanya. IMB juga menyediakan informasi charter party,
pergerakan kapal, pemilik kapal, serta investigasi fraud dan malpragtik.

8. Dapatkan kredibilitas dan laporan keuangan dari bank bank dan perusahaan
peneliti.

9. Periksa jika L/C meminta air waybill ditujukan kepada pemohon. Adalah
lebih baik ditujukan kepada bank penerbit. Mintakan amandemen bila perlu

10. Periksa apakah dokumen yang di ajukan berisi koreksi dan jika demikian
koreksi diautentikasi.

1.4.3

Nilai Intelektual

Hak-hak atas kepemilikan nilai intelektual: pendaftaran merek dagang, hak paten, atau
hak cipta, baik dalam negeri maupun luar negeri.

1.4.4

Keadaan politik dan Ekonomi

Keadaan politik yang swaktu-waktu berubah ubah akan sangat berpengaruh pada
perdagangan internasioanl dan mengandung risiko tinggi, termasuk diantaranya:

1. Kebijakan pemerintah yang bersifat membatasi

2. Kebijakan pemerintah dalam valuta asing

3. Pembatasan tarifdan kuota

4. Pengambil alihan perusahaan asing

5. Perizinan ekspor impor

6. Embargo perdagangan

7. Peraturan anti dumping

8. Pemeriksaan perbandingan harga

9. Pembatasan harga penjualan kembali

10. Keperluan yang menyangkut kesehatan

11. Kebijaksanaan mengenai barang-barang berbahaya dan

12. Perpajakan

1.4.5

Pembatasan Devisa

Ketentuan devisa dari negara importir dan eksportir: risiko-risiko yang terkandung di
dalamnya dan kemampuan pihak-pihak untuk memenuhinya:

1. Ketentuan devisa dan prosedurnya

2. Perizinan

3. Pembatasan valuta yang convertible

4. Fluktuasi atas kurva valuta asing

5. Mengatasi dan hedging atas kenaikan kurs valuta asing dan

6. Kredibilitas pembuka L/C

1.4.6

Uniform Customs and Practica for Documentary Credits (UCPDC)

Acuan setiap L/C adalah uniform L/C adalah UCPDC yang diterbitkan oleh
international Chamber of Commers, yang dalam sejarahnya selalu diubah setiap 10
tahun dan terakhir adalah revisi-2007.

Butir-butirterpenting dalam UCPDC 600

1. Definisi-definisi dan interpretasi

2. Availability

3. Nomination

4. Issuing bank undertaking comfirming bank undertaking

5. Standard for examination of documents

6. Discripant documents, waiver, dan notice.

Penerbitan suatu L/C

1 kontrak
2 aplikasi
L/C

4 advis L/C
ds

latter of credit

1. Pembeli dan penjual menandatangani kontrak yang pembayarannya disediakan


melalui L/C

2. Pembeli menginstruksikan banknya menerbitkan L/C untuk keuntungan beneficiary

3. Bank penerbit meminta bank lain, biasanya di negara penjual, untuk mengadviskan
dan mungkin juga menambahkan konfirmasinya dalam L/C.

4. Bank penerus atau pengonfirmasi memberi tahu penjual bahwa L/C telah dibuka

Pihak-pihak terkait dalam suatu L/C

1. Issuing bank

2. Confirming bank, jika ada

3. Reimbursing bank, jika ada

4. Beneficiary atau seller atau drawer


Manfaat suatu L/C

1. Kemudahan pembiayaan

a. Membayar dengan kejelasaan tanpa memihak jika ada janji

b. Memenuhi pembiayaan bagi penjual dan pembeli dengan penyediaan fasilitas


kredit bank

c. Memungkinkan pembeli untuk mendapatkan harga yang lebih murah

d. Mengurangi atau memperkecil resiko dagang

e. Mengurangi resiko politik dan risiko nilai tukar

f. Tidak selalu membutuhkan kolateral kepada issuing bank untuk pembukaan


L/C

g. Memperluas daya penawaran kepada pembeli

2. Memberikan perlindungan hukum

a. Peraturan pemerintah pusat dan daerah

b. Di kebanyakan negara telah dibakukan pengaturan L/C

c. Peraturan atau undang-undang yang mengatur L/C dalam betuk yurisdiksi

d. Tunduk pada ICC publikasi 600 tentang L/C

3. Memberi kepastian bagi para ahli dalam pemeriksaan dokumen

a. Pembeli dijamin bahwa dokumen yang diminta dalam L/C, harus diserahkan
sesuai syarat dan kondisi L/C

b. Pembeli dijamin bahwa dokumen yang diserahkan akan diperiksa oleh


personel bank yang memahami beroperasinya L/C

c. Pembeli yakin bahwa pembayaran akan dilakukan kepada penjual setelah syart
dan kondisi dari L/C dilengkapi.

a. Peranan Advising Bank

Biasanya dua bank terlibat dalam operasi suatu L/C. Issuing bank adalah bank yang
bertindak untuk dan atas kepentingan dari pembeli. Advising bank adalah suatu bank
yang dipilih untuk meneruskan L/C kepada beneficiary dan biasanya berlokasi di
negeri penjual.

b. Pembuatan Kontrak Dagang


Sales contract atau kontrak jual beli, ekspor pada khususnya dapat juga diartikan sebagai
rumusan kesepakatan antara penjual dan pembeli mengenai hak hak dan kewajiban
masing-masing pihak.
Setelah mempelajari cara melakukan komunikasi dagang, dan mencaricalon pembeli di
luar negeri melalui internet, serta memahami incoterms1990/2000 sertaUCPDC maka
persiapan ke arah pembuatan kontrak dagang yang saling menjaga atau menjamin
kepentingan kedua belah pihak, termasuk cara pembayaran yang disepakati, baru
mungkin dilakukan negoisasi dagang dengan calon pembeli.

Sesudah kontrak jual-beli ditandatangani, maka kedua belah pihak sudah harus memulai
melaksanakan kewajiban masing-masing.

Kewajiban pokok dari pembeli adalah melakukan pembukaan L/C sesuai dengan
ketentuan yang dipersyaratkan di dalam kontrak jual-beli. Kewajiban dari penjual
adalah melakukan pengapalan barang barang sesuai dengan peraturan pemerintah yang
berlaku serta syarat-syarat yang disepakati dalam L/C.

Isi kontrak dagang

Sales contrack lahir sebagai hasil dari negoisasi calon eksportir dan importir. Negoisasi
dapat dilakukan dengan surat-menyurat atau dengan tatap muka yang mungkin
menghasilkan:

1. Memorandum of understanding (MOU)

2. Langsung sales contract

Hal hal pokok yang dibicarakan dalam negoisasi terdiri dari:

1. Menyangkut mutu dan jumalah barang

2. Menyangkut syarat harga dan tempat penyerahan barang

3. Menyangkut cara pembayaran yang disepakati dan

4. Menyangkut hal-hal lain yang belum termasuk di atas.

Anda mungkin juga menyukai