Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sistematika Pemaparan
1.
2.
3.
4.
5.
rusak
dengan
klasikasi
rusak
berat,
rusak
sedang,
rusak
ringan
dan
rusak
total,
jumlah
peserta
didik,
tenaga
pendidik
dan
tenaga
kependidikan
lainnya.
Kerangka Regulasi
Surat Edaran Mendikbud No. 70a/MPN/SE/2010 Tentang Pengarusutamaan Pengurangan Resioka Bencana (PRB) di Sekolah
Meningkatkan kapasitas
lembaga maupun
komunitas sekolah
Membangun
pengetahuan dan
budaya sadar bencana
termasuk contohcontoh praktis
mengenai ancaman,
dan bahaya, bencana
Menguatkan
manajemen berbasis
sekolah (MBS)
Pembangunan
kemitraan
dan
jaringan
antar
berbagai
pihak
Pengintegrasian
PRB
ke
dalam
kurikulum
Integrasi ke dalam
mapel pokok, sesuai
dengan karakteristik
bencana di daerah
setempat
Integrasi ke dalam
mapel mulok sesuai
dengan karakteristik
bencana di daerah
setempat
Integrasi ke dalam
Ekstra-Kurikuler dengan
karakteristik bencana di
daerah setempat
10
11
2001-2007
2. Kemendikbud
memperkenalkan
model
konstruksi
sekolah
aman
yang
berbasis
masyarakat
dan
membangun
sekitar
4.900
sekolah
aman
yang
baru,
1.500
di
antaranya
didanai
oleh
AusAID
melalui
Australia
Indonesia
Basic
EducaJon
Program
(AIBEP)
di
14
provinsi
12
Dana
Abadi
1. Pemetaan
Sekolah
berbasis
GIS
Pendidikan
2. Dana
Alokasi
Khusus
(DAK)
disediakan
bagi
2011
untuk
rehab
rusak
berat
rehabilitasi
dan
3. Sekretariat
Nasional
Sekolah
rekonstruksi
sekolah
Aman
dibentuk
oleh
mulJpihak
rusak
akibat
bencana
di
Kemdikbud
4. model
konstruksi
sekolah
yang
berbasis
masyarakat
2008
Berdiri
BNPB.
Disusun
Model
kurikulum
kebencanaan.
2009
2010
2011
2012
1.
2.
AEPI
membantu
Kemendikbud
dalam
membuat
model
konstruksi
sekolah
berbasis
masyarakat
di
28
provinsi
>25
ribu
sekolah
model
mulJpihak
dalam
Direktori
2013
1. Rembuknas,
inventarisasi
ruang
kelas
1. Kemendiknas
rusak
mengeluarkan
Surat
2. Peluncuran
Perka
BNPB
Edaran
No.70a/2010
4/2012
Pedoman
untuk
pengarusutamaan
Penerapan
Sekolah/
pengurangan
resiko
Madrasah
Aman
dari
bencana
di
sekolah
Bencana
2. Indonesia
ikut
dalam
3. PiloJng
SMAB
oleh
kampanye
Satu
Juta
mulJpihak
di
210
Sekolah
dan
Rumah
Sakit
sekolah
penerima
DAK
di
Aman
Sumbar,
Jabar,
NTB,
NTT,
dan
Jateng
2014
1.
2.
Roadmap
Sekolah
Aman
Jndakan
awal
kolaborasi
BNPB
dan
Kemdikbud
didukung
KPB,
Bank
Dunia,
Klaster
pendidikan
PRB
2015
1. Integrasi
bangunan
tahan
gempa
ke
dalam
petunjuk
teknis
DAK
SMP
2. koordinasi
insJtusi
di
dalam
Kemendikbud
terkait
Sekolah
Aman,
melalui
Sekretariat
di
Kemendikbud
13
14
Proyeksi Kebutuhan Unit Sekolah Baru (USB) dan Ruang Kelas Baru (RKB)
Kebutuhan
Ruang
Total
Pemenuhan
Rasio
Rombel
dan
ruang
Kenaikan
APK
di
Kebutuhan
Kelas
(1:1)
Daerah
Prioritas
1
Kebutuhan
Target
Kebutuhan
Ruang
Rombel
Ruang
Kelas
Ruang
Kenaikan
Ruang
Satuan Pendidikan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
SD
SMP
SMA
SMK
SDLB/SMPLB/SMLB
TOTAL
136.963 579.558
Jenjang
(1)
Total
Konversi
ke
Konversi
ke
Kebutuhan
Unit
Sekolah
Ruang
Kelas
Ruang
Baru
(USB)
Baru
(RKB)
(2)
(3)
(4)
Intervensi
APBN
2015
RAPBN 2016
Sisa Kekurangan
USB
RKB
USB
RKB
USB
RKB
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
SD
SMP
SMA
SMK
SDLB/SMPLB/SMLB
TOTAL
15
Baik
(2)
Rusak
Rusak
Ringan
Sedang
(3)
(4)
Rusak
Berat
Jumlah
(5)
(6)
(8)
(9=5-7-8)
SD
5.715
84.501
SMP
14.834
SMA
4.165
SMK
3.485
SDLB/SMPLB/SMLB/SLB
Jumlah
389.771 786.128
13.131
150
11.465
552
107.537
16
17
18
19
Tantangan Ke Depan
20
Tantangan
Kedepan
Ada
258,000
sekolah
di
Indonesia
diperkirakan
sejumlah
75%
sekolah
berada
di
wilayah
rawan
bencana.
Kebanyakan
Sekolah
SD
dibangun
pada
tahun
80an
dimana
aspek
ketahanan
terhadap
bencana
belum
diperhaJkan,
terdapat
201
Sekolah
yang
mempunyai
Risiko
Jnggi
menurut
pemetaan
yang
baru.
Pengarusutamaan
dan
pengintegrasian
pengurangan
risiko
bencana
di
sektor
pendidikan
merupakan
tantangan
dalam
memenuhi
kerangka
SDGs.
Komitmen
dalam
pelaksanaan
Sekolah
Aman
belum
diikuJ
dengan
pelaksanaan
secara
nasional.
Banyak
kegiatan
pilot
yang
sudah
dihasilkan
perlu
diintegrasikan
dalam
program
yang
ada.
Peningkatan
parJsipasi
masyarakat
yang
lebih
luas,
termasuk
dunia
usaha
dan
dunia
industri
dan
anak.
Tantangan
Kedepan
Koordinasi
antar
pusat
dan
daerah
perlu
diBngkatkan.
Penguatan
kemitraan
dengan
para
stakeholders
untuk
pelaksanaan
Sekolah
Aman
terintegrasi
dalam
Gerakan
Sekolah
yang
lebih
Aman,
Inklusif,
dan
Ramah
Anak
mulai
dengan
pengajuan
Peraturan
Presiden
yang
diinisiasi
K/L
dan
mulJpihak
P e n g u a t a n S e k r e t a r i a t S e k o l a h A m a n a g a r d a p a t
Terima kasih
28
Pelaksanaan
Gerakan
Sekolah
Aman,
Inklusif,
dan
Ramah
Anak
2. Juli 2010: Kementerian Pendidikan diwakili Wakil Menteri Pendidikan turut dalam
Kampanye
Sekolah
Aman
bersama
dengan
Kemenkes,
BNPB
yang
dipimpin
oleh
Kemenko
Kesejahteraan
Rakyat.
Hadir
juga
perwakilan
dari
kementerian
lainnya,
NGO,
Mitra
Pembangunan
Internasional,
para
akademisi
dan
stakeholder
lainnya
perhitungan
cepat
lokasi
sekolah
di
wilayah
rawan
bencana,
yang
menghasilkan
sekitar
75%
sekolah
terletak
di
daerah
rawan
bencana.
Pelaksanaan
Gerakan
Sekolah
Aman,
Inklusif,
dan
Ramah
Anak
21) 2012-2013:
Australia
EducaJon
Partnership
with
Indonesia
(AEPI)
membantu
22) 170
paket
bansos
PRB
dan
Penerapan
sekolah
aman
di
SMA/SMK
dan
SMLB
dari
Direktorat
PKPLK,
Ditjen.
Dikmen
pada
TA
2012.
23) Juknis
Rehab
Madrasah
Kementerian
Agama
yang
diterbitkan
tahun
2012
disusun
merujuk
pada
Perka
No.
4/2012
tentang
Pedoman
Penerapan
Sekolah/Madrasah
Aman
dari
Bencana
dan
kebijakan
SRA
24) 2013
-
sekarang:
Beberapa
provinsi
sudah
mulai
menyusun
rencana
konJnjensi
pendidikan
ataupun
POS
Penanggulangan
Bencana
bidang
Pendidikan.
25) 2013-2014: Rangkaian Seminar terkait Sekolah Aman yang diadakan di Provinsi NTB,
DKI,
dan
pelaJhan
di
kabupaten
yang
bukan
merupakan
kabupaten
percontohan,
serta
Socialisasi
mengenai
Sekolah
Aman
terhadap
semua
Dinas
Pendidikan
provinsi/
kabupaten/
kota
dalam
Rakernas
di
Jakarta;
demonstrasi
kegiatan
Sekolah
Aman
dalam
kegiatan
bulan
PRB
tahun
2013.
30
Pelaksanaan
Gerakan
Sekolah
Aman,
Inklusif,
dan
Ramah
Anak
26) 2014:
Peningkatan
koordinasi
insJtusi
di
dalam
Kemendikbud
terkait
program
Sekolah
Aman
yang
didukung
oleh
UNICEF.
27) 2014: Integrasi bangunan tahan gempa ke dalam pedoman teknis bagi rekonstruksi dan
membangun
unit
kelas
baru
di
Jngkat
sekolah
menengah
dengan
menggunakan
DAK.
Penyusunan
drai
pedoman
bagi
penanggulangan
bencana
28) Penerbitan
dummy
panduan
dan
modul
penanganan
psikososial
penyintas
anak
SMAN
1
Simpang
Empat
pasca
erupsi
Gunung
Sinabung
oleh
PKLK
didukung
KerLiP,
BNPB,
UNICEF
29) 2015: Penyusunan modul standar Sekolah Aman yang Komprehensif yang mereeksikan
keJga
pilar
Sekolah
Aman
yang
Komprehensif,
diikuJ
dengan
penyusunan
pedoman
fasilitator
Sekolah
Aman
yang
Komprehensif
(sedang
berjalan
dan
pelaJhan
akan
mulai
dilakukan
per
2016).
30) 2015:
Workshop
dan
PelaBhan
bagi
36.000
SD
dan
SMP
mengenai
Sekolah
Aman
yang
Komprehensif,
dipimpin
oleh
Direktorat
SMP
Pelaksanaan
Gerakan
Sekolah
Aman,
Inklusif,
dan
Ramah
Anak
31) 2015:
Penyusunan
Roadmap
Sekolah
Aman
(rencana
penyelesaian
Sep15)
32) 2015:
PelaJhan
30
guru
dan
murid
SMK
di
Bandung
oleh
UNESCO
bekerjasama
dengan
Sekretariat
Sekolah
Aman
33) 2015: Perluasan inisiasi YES for Safer School yang dilaksanakan Disdik Provinsi Jawa Barat dan
KerLiP
sejak
2011
dengan
dukungan
mulJpihak
ke
790
sekolah
inklusi,
1374
SMK
dan
SLB
di
Jawa
Barat.
34) 2015:
Penyusunan
naskah
akademik
Penyelenggaraan
Sekolah
Darurat,
Buku
Saku
dan
media
sosial
YES
for
Safer
School
oleh
PKLK
Ditjen
Dikdasmen
Kemdikbud
35) 2015:
Penyusunan
naskah
akademik
Penyelenggaraan
Sekolah
Darurat,
Buku
Saku
dan
media
sosial
YES
for
Safer
School
oleh
PKLK
Ditjen
Dikdasmen
Kemdikbud
36) 2015:
Pameran
pada
Hari
PRB
Internasional
di
Surakarta,
16-18
Oktober
2015
oleh
Kemdikbud
didukung
KemPPPA,
KemPUPR,
Kemdagri,
Bappenas,
KLHK,
Kemkes,
BNPB,
KerLiP,
KPB,
Planas
PRB,
dan
mulJpihak
37) 2015:
Workshop
dan
PelaBhan
Agen
Sekolah
Aman,
inklusif
dan
ramah
anak
dalam
LDK
dalam
untuk
50
peserta
didik
ADEM
Papua,
dan
Papua
Barat
oleh
Dit
PKLK
Dikdasmen
Kemdikbud
38) 2015: Bantuan kit-kit untuk sekolah terkait dengan Sekolah Aman, inklusif dan Ramah Anak
32
Pelaksanaan
Gerakan
Sekolah
Aman,
Inklusif,
dan
Ramah
Anak
UU
No.
20/2003
tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional
menyatakan
perlakukan
khusus
terhadap
sekolah
yang
berada
di
daerah
rawan
bencana
(2003)
UU
No.
24/2007
tentang
Penanggulangan
Bencana
dan
Rencana
Aksi
Nasional
PRB
2010-2012
yang
menyatakan
bahwa
pendidikan
merupakan
salah
satu
prioritas
(2007)
Permendiknas
No.
24/2007
tentang
Standar
Sarana
Prasana
yang
merekomendasikan
agar
fasilitas
sekolah
dilengkapi
dengan
perangkat
yang
sesuai
untuk
mengatasi
keadaan
darurat
(2007)
Surat
Edaran
Mendiknas
No.
70a/MPN/SE/2010
yang
ditujukan
kepada
Gubernur
dan
Kepala
Daerah
untuk
melaksanakan
strategi
nasional
PRB
di
sekolah
yang
menjadi
kewenangannya
(2010)
Perka
BNPB
No.
4/2012
tentang
Pedoman
Penerapan
Sekolah/
Madrasah
Aman
Bencana
Permeneg
PPPA
no.
8
tahun
2014
tentang
Kebijakan
Sekolah
Ramah
Anak
33
35
1.
2.
3.
Roadmap
Program
2015
1. Pelembagaan
Sekretariat
Sekolah
Aman:
Penyusunan
basis
data
pendukung
dalam
rangka
pengembangan
penyelenggaraan
Sekolah
Aman
yang
Komprehensif
Pengintegrasian
kebijakan
dan
prakJk
baik
ke
dalam
Perpres
Gerakan
SRA
Monitoring
dan
Evaluasi
2. Penyusunan
Perencanaan
Manajemen
Penyelenggaraan
SMAB
3. Implementasi
Penyelenggaraan
Sekolah
Aman
di
Sekolah
Rujukan
4. Penyusunan
naskah
akademik
sekolah
darurat
5. Pelaksanaan
YES
for
safer
School
di
sekolah
piloJng
6. Pameran
di
Hari
PRB
Internasional
7. Pengumpulan
materi-materi
PRB
8. Pemutakhiran
direktori
9. Penyusunan
panduan
penilaian
buku,
sumber
belajar,
dan
sarana
pra
sarana
yang
mengintegrasikan
PRB
dan
SNI
Sekolah
Aman
10. Bina
Remaja
Nusantara
1
2016
Pengintegrasian
Sekretariat
Sekolah
Aman
ke
dalam
Sekretariat
bersama
Implementasi
penataan
sekolah
aman
bencana
a. Persiapan
pelaksanaan
pekerjaan
b. Pengadaan
infrastruktur,
Kurikulum
dan
materi
Edukasi-Sosialisasi
c. Penyelenggaraan
sekolah
aman
bencana
di
sekolah
inklusi
dan
SLB
Pembina
d. Penilaian
SMAB
Monitoring
dan
Evaluasi
Penyelenggaraan
sekolah
aman
bencana
Pelaksanaan
YES
for
safer
School
di
seluruh
sekolah/
madrasah
di
Indonesia
Anugerah
Duta
Anak,
Guru,
keluarga,
dan
Sekolah
PANUTAN
Pengintegrasian
ke
dalam
instrumen
evaluasi
diri
sekolah
Penyusunan
Sistem
Informasi
Sekolah
Aman
SHIAGA
2017
Implementasi
penataan
sekolah
aman
bencana
a. Persiapan
pelaksanaan
pekerjaan
b. Pengadaan
infrastruktur,
Kurikulum
dan
materi
Edukasi-Sosialisasi
c. Penyelenggaraan
sekolah
aman
bencana
di
sekolah
inklusi
dan
SLB
Pembina
d. Penilaian
SMAB
Pelaksanaan
YES
for
safer
School
di
seluruh
sekolah/
madrasah
di
Indonesia
Bina
Remaja
Nusantara
2
Monitoring
dan
evaluasi
penerapan
sekolah
aman
bencana
mencakup
pemantauan
:
a. Proses
pelaksanaan
b. Status
Kegiatan
c. Kemajuan
yang
berlangsung
2018
2019
38
39
40
3 Panduan
Proceeding
Pendampingan
Psikososial
di
Sinabung
Sekolah Darurat
Penilaian
Pasca
Bencana
Pendirian
dan
Penyelenggaraan
Sekolah
Darurat
Penanganan
Psikososial
di
Sinabung