Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AUTOKLAF DAN OVEN


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Farmasetika II

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
AZNAT EFRAIM

NIM 107115034

DWI YULIA ZEN

NIM 107115033

HUSNA SYIFA UNNISA NIM 107115043


RITA EKA AMELIA

NIM 107115040

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


SEKOLAH TINGGI IMU KESEHATAN
AL IRSYAD AL ISLAMIYAH
CILACAP 2016

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sterilisasi

adalah

tindakan

yang

dilakukan

untuk

mnghilangkan

semua

mikroorganisme termasuk endospora bakeri dari benda-benda mati/instrumen. Sterilisasi


dapat dilakukan dalam beberapa cara, salah satunya dengan bahan kimia. Banyak zat kimia
dapat menghambat atau mematikan mikroorganisme berkisar dari unsur logam berat seperti
perak dan tembaga sampai kepada molekul organik yang kompleks seperti persenyawaan
amonium kuartener. Berbagai substansi tersebut menunjukkan efek anti mikrobialnya dalam
berbagai cara dan terhadap berbagai macam mikroorganisme. Efeknya terhadap permukaan
benda atau bahan juga berbeda-beda. Ada yang serasi dan ada yang bersifat merusak. Karena
ini dan juga karena variable-variabel lain, maka perlu sekali diketahui terlebih dahulu
perilaku suatu bahan kimia sebelum digunakan untuk menerapkan praktis tertentu. Sterilisasi
juga dapat di lakukan dengan uap air dalam tekanan yaitu dengan menggunakan autoklaf
serta dengan sterilisasi kering dengan menggunakan oven.
1.2 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.

Apa pengertian dari Autoclaf dan Oven?


Bagaimanakah prinsip kerja Autoclaf dan Oven?
Apa saja bagian bagian serta fungsi dari Autoclaf dan Oven?
Bagaimana cara perawatan Autoclaf dan Oven?
Apa saja keuntungan dan kerugian penggunaan Autoclaf dan Oven ?

1.3 Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.

Mengetahui pengertian dari Autoclaf dan Oven


Mengenal prinsip kerja dari penggunaan Autoclaf dan Oven
Mengenal bagian bagian serta fungsi dari Autoclaf dan Oven
Mengetahui bagaimana cara perawatan Autoclaf dan Oven
Mengetahui keuntungan dan kerugian penggunaan Autoclaf dan Oven
BAB II
AUTOKLAF DAN OVEN

2.1. Pengertian Autoklaf dan Oven


Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan
dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Autoklaf juga disebut dengan
sterilisasi basah. Peralatan yang diguanakan perlu disterilisasi agar pada saat kontak dengan
produk, tidak menyebabkan kontaminasi. Sebelum digunakan otoklaf terlebih dahulu
divalidasi untuk membuktikan bahwa otoklaf berfungsi dengan baik dan mampu
menghasilkan material yang steril. Tekanan yang digunakan adalah 15 Psi atau sekitar 2 atm
dangan suhu

121 C (250 F) dalam waktu 15 menit.Jadi tekanan yang bekerja pada

permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi.


Penurunan

tekanan

pada

autoklaf

tidak

dimaksudkan

untuk

membunuh

mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang
akan membunuh mikroorganisme. Autoklaf ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel
resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan
antibiotik. Jika objek yang disterilisasi tebal atau cukup banyak, transfer panas pada bagian
autoklaf akan melambat sehingga terjadi perpanjangan waktu total.
Oven merupakan salah satu alat laboratorium yang merupakan salah satu alat analitik
yang penting. Fungsinya untuk memamaskan atau mengeringkan alat-alat laboratorium atau
objek-objek lainnya. Selain itu, oven juga dapat digunakan untuk mengeringkan sampel objek
untuk dijadikan sebuah specimen.Memmert merupakan salah satu produsen oven yang sudah
terkenal di dunia, begitu juga di Indonesia. Biasanya digunakan untuk mengeringkan
peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. Dapat pula digunakan
untuk mengukur kadar air. Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu tanur yaitu
berkisar antara 105C.
Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan
spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah.
Sedangkan untuk alat gelas dengan ketelitian tinggi tidak dapat dikeringkan dengan oven.
Apabila alat gelas dengan ketelitian tinggi tersebut dimasukkan ke dalam oven, maka alat
gelas tersebut akan memuai dan berakibat ketelitiannya tidak lagi teliti. Biasanya digunakan
desikator untuk mengeringkannya.

2.2. Prinsip Kerja


a. Autoclaf

Autoklaf menghasilkan uap panas yang bersumber dari panas yang dihasilkan oleh
api. Autoklaf dapat dioperasionalkan pada suhu 115-1500C. Bila sterilisasi efektif dilakukan
pada lamanya waktu, misalnya pada media nutrisi yang volumenya 25-50 ml disterilisasikan
di autoklaf dengan suhu 121C selama 15-20 menit pada tekanan 1.5kg/cm2.
Autoklaf ditujukan untuk membunuh sel resisten (endospora) yang diproduksi oleh
bakteri. Endospora adalah sel yang tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik.
Endospora dapat dibunuh pada suhu 100 C, yang merupakan titik didih air pada tekanan
atmosfer normal. Endospora dapat dibunuh pada suhu 121C, dengan waktu 4-5 menit. Pada
suhu 65 C sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik.
Ketika suhu di dalam autoklaf mencapai 121 C, perhitunga waktu sterilisasin autoklaf
dimulai. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian
dalam autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk
memastikan bahwa semua objek bersuhu 121 C untuk waktu 10-15 menit. Ketika cairan
dalam volume besar akan diautoklaf dibutuhkan perpanjangan waktu, dibutuhkan waktu yang
lama untuk volume yang besar sengga mencapai suhu sterilisasi.
b. Oven

Cara Kerja :
1. Bungkus alat-alat gelas dengan menggunakan kertas atau alumunium foil.
2. Atur pengatur suhu oven menjadi 180C dan alat di sterilkan 2-3 jam.
Prinsip Kerja :
1. Oven merupakan alat sterilisasi dengan menggunakan Uap Panas Kering.
2. Protein mikroba akan mengalami dehidrasi hingga terjadi kekeringan, selanjutnya
teroksidasi oleh oksigen di udara sehingga menyebabkan matinya mikroba.

2.3. Jenis-Jenis Autoklaf


Autoklaf tertdapat tiga jenis, yang dibagi berdasarkan perbedaan bagaimana udara
dihilangkan dari autoklaf selama proses sterilisasi.
1.

Gravity Displacement Autoclave


Di dalam ruang autoklaf terdapat udara yang dipindahkan hanya berdasarkan
gravitasi. Prinsipnya adalah memanfaatkan keringanan uap dibandingkan dengan udara,
sehingga udara terletak di bawah uap. Cara kerjanya dimulai dengan memasukan uap melalui
bagian atas autoklaf sehingga udara tertekan ke bawah. Secara perlahan, uap mulai semakin
banyak sehingga menekan udara semakin turun dan keluar melalui saluran di bagian bawah

autoklaf, selanjutnya suhu meningkat dan terjadi sterilisasi. Autoklaf ini dapat bekerja dengan
cakupan suhu antara 121-134 C dengan waktu 10-30 menit.
2.

Prevacuum atau High Vacuum Autoclave


Autoklaf ini adalah jenis autoklaf

yang dilengkapi pompa, yang mengevakuasi

hampir semua udara dari dalam autoklaf. Cara kerjan autoklaf ini

dimulai dengan

pengeluaran udara. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses ini adalah 8-10 menit.
Ketika keadaan vakum tercipta, uap dimasukkan ke dalam autoklaf. Akibat kevakuman udara,
uap segera berhubungan dengan seluruh permukaan benda, kemudian terjadi peningkatan
suhu sehingga proses sterilisasi berlangsung. Autoklaf ini bekerja dengan suhu 132-135 C
dengan waktu 3-4 menit.
3.

Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave


Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave adalah jenis autoklaf yang menggunakan aliran
uap dan dorongan tekanan di atas tekanan atmosfer dengan rangkaian berulang. Waktu siklus
yang ada pada autoklaf ini tergantung pada benda yang disterilisasi.
2.4. Bagian-Bagian Autoklaf dan Oven
a. Autoclaf
Berikut adalah gambar yang menunjukan bagian-bagian dari autoklaf:

Keterangan:
1.

2.
3.

Tombol pengatur waktu mundur (timer)


Timer pada autoklaf berfungsi sebagai pengaturan waktu lama atau sebentarnya proses
sterilisasi, sesuai dengan kebutuhan/penggunaan yang di inginkan.
Katup uap
Katup uap adalah komponen yang berfungsi sebagai tempat keluarnya uap air.
Pengukur tekanan
Pengukur tekanan adalah komponen yang berfungsu untuk mengetahiu tekanan uap yang
berada didalam autoklaf saat proses sterilisasi berlangsung.

4.
5.
6.

7.

Kelep pengamanan
Kelep pengaman berfungsi sebagai penahan atau pengunci dari penutup autoklaf.
Tombol on/off
Tombol ini berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan mesin autoklaf.
Termometer
Termometer adalah komponen yang berfungsi untuk mengetahui suhu yang sudah
dicapai pada saat pensterilan.
Lempeng sumber panas
Ini adalah komponen yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi kalor (panas).
Pada dasarnya heater terbuat dari kumparan/lilitan kawat tembaga yang jika dialiri arus

listrik akan menghasilkan energi panas.


8. Aquades (H2O)
9.
Skrup pengamanan
10. Angsa
Angsa adalah komponen yang berfungsi sebagai batas penambahan air.
Selain keterangan yang di atas, autoklaf juga memiliki komponen lain yaitu Pompa Vacum,
pada autoclave pompa vacum berfungsi untuk menghisap udara atau uap campuran dari
kamar/ruang sterilisasi (chamber), setelah proses sterilisasi selesai uap panas akan segera
hilang. Sehingga saat yuser membuka lied handle terbuka uap panas yang ada di dalam
chamber sudah berkurang sehingga tidak membahayakan yuser saat mengeluarakan
alat/peralatan yang hendak dipakai dari dalam Autoklaf. Selain pompa vacun, autoklaf juga
memiliki Penutup yang berfungsi sebagai penutup autoklaf pada saat proses sterilisasi.
Terdapat juga temperatur yang digunakan untuk mengatur suhu pada saat akan melakukan
proses sterilisasi.
b. Oven

Bagian-bagian dari oven antara lain, yaitu :


1.
2.
3.
4.

Temperatur berfungsi sebagai pengatur suhu yang ada di dalam oven.


Rak oven berfungsi sebagai tempat meletakkan bahan atau alat yang akan dipanaskan.
Pintu oven berfungsi sebagai pembuka dan penutup oven.
Tombol ON/OFF (POWER) untuk menghidupkan dan mematikan system kerja alat
apabila untuk memulai pemanasan dan mengakhiri pemanasan. Selain itu juga terdapat

5.
6.
7.

tombol untuk menghidupkan dan mematikan kipas pada oven.


Kaki oven berfungsi sebagai penopang badan oven.
Knop berwarna biru berfungsi untuk menaikturunkan kecepatan putaran kipas.
Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar PV

8.

menunjukkan suhu alat sedangkan SV menunjukkan suhu yang diinginkan.


Tombol SET UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah) digunakan untuk
mensetting suhu yang diinginkan atau dapat pula untuk mensetting waktu.

2.5. Cara Penggunaan Autoklaf dan Oven


a. Autoclaf
Cara penggunaan autoklaf sederhana yang biasanya dipake di Laboratorium, untuk
mensterilkan alat adalah sebagai berikut :
1.

Sebelum kita menggunakan autoklaf, terlebih dahulu kita harus memahami bagianbagian yang ada pada autoklaf beserta fungsi -fungsinya.

2.

Bahan yang akan disterilkan diletakan pada wadah alumunium, disusunan dengan rapi,

3.
4.
5.

dan diantara wadah-wadah tersebut diberi rongga untuk pergerakan uap air dan udara.
Autoklaf diisi dengan akuades sampai elemen pemanas terendam air.
tubuh sterilisator telah cocok dengan tempatnya, yang terletak pada tutup.
Tutup autoklaf dengan rapat, pastikan baut-baut yang ada dibagian atas tutup sudah

6.

terpasang.
Putar serentak secara bersama-sama baut-baut yang berlawanan letaknya, agar tutup

7.
8.
9.

autoklaf ini berada pada posisi yang tepat.


Pengatur katup pengaman dibuka, agar udara yang ada di dalam autoklaf keluar.
Setelah itu, pasanglah sumber pemanas.
Nyalakan autoklaf (tombol autoklaf dibawah dinaikkan ke atas tuasnya), diatur timer
dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121 oC (suhu optimal dimana mikroba

akan terdenaturasi).
10. Setelah itu, katup ditutup apabila uap air sudah keluar cukup banyak akan terdengar
bunyi desis dari katup pengaman. Suhu dan tekanan autoklaf akan naik.
11. Skala suhu dan tekanan dibaca sampai mencapai suhu 121 oC dengan tekanan 15 Psi
atau sekitar 2 atm. Suhu distabilkan selama 15 menit dengan cara mengatur sumber
panas.
12. Matikan autoklaf, tunggu hingga tekanan dan suhunya turun hingga mencapai nol.
Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan menjadi nol.
13. Katup pengaman dibuka setelah tekanan autoklaf mencapai nol, katup pengaman dibuka
dengan cara meluruskannya untuk mengeluarkan sisa uap air yang masih ada dalam
autoklaf.
14. Buka tutup autoklaf dengan cara kendurkan terdahulu bautnya, kemudian tutup autoklaf
diputar kemudian diangkat.
15. Jika suhu dan tekananya sudah nol, dan tutupnya sudah dibuka, keluarkan bahan yang
telah diserilkan, kemudian didinginkan.
b. Oven
Cara penggunaan oven yang biasanya dipake di Laboratorium, untuk mensterilkan alat
adalah sebagai berikut :
1. Steker ditancapkan pada sumber listrik.
2. Dinyalakan oven dengan cara menekan knob PUSH/TURN yang merupakan tombol
ON/OFF yang ada pada bagian ujung kiri atas oven hingga muncul display pada oven.
3. Seting temperatur dengan cara menekan tombol SET secara berbarengan dengan memutar
knob PUSH/TURN kekanan untuk menaikkan temperatur, dan kekiri untuk menurunkan
temperatur.

4. Seting pertukaran udara dalam oven dengan cara menggeser tombol air valve ke arah
maksimum untuk membuka lubang udara, dan ke arah minimum untuk menutup lubang
udara.
5. Apabila display temperatur sudah menunjukkan temperatur yang diinginkan, masukkan
peralatan yang akan dikeringkan dan disterilisasi ke dalam oven.
6. Untuk seting waktu (timer) lama penggunaan oven dengan cara menekan tombol SET
selama tiga detik, kemudian lepaskan dan putar knob PUSH/TURN ke kanan atau ke
kiri, pilih modus TIME OPERATION.
7. Tekan knop PUSH/TURN untuk mematikan oven, cabut steker dari sumber.
2.6. Cara Perawatan Autoclaf dan Oven
a. Autoklaf
Cara perawatan autoklaf adalah sebagai berikut:
1.
2.

Gunakan autoklaf sesuai dengan prosedur agar tidak terjadi kerusakan.


Apabila autoklaf telah selesai digunakan, colokanya dicabut dari tempat colok, untuk

3.

mencegah terjadinya kontaminasi.


Air aquadest yang ada di dalam autoklaf sebaiknya dibersihkan atau dikuras bagian

4.

dalamnya menggunakan lap kering, jika selesai digunakan.


Pastikan dibagian dalam autoklaf benar-benar bersih, jika masih belum bersih,
masukan lagi air kedalam autoklah dan dikuras lagi denga lab, lakukan kegiatan ini

5.

berulang-ulang sampai bagian dalam autoklaf tersebut benar-benar bersih.


Simpan autoklaf pada tempat yang kering dan bersih.

b. Oven
Sebelum oven digunakan, dibersihkan terlebih dahulu semua aksesorinya dan rak
tatakannya. Selalu dipastikan steker oven telah tercabut dan oven telah dalam keadaan dingin
sebelum dibersihkan. Membuka pintu oven dengan perlahan dan membersihkan bagian
dalamnya dengan lap yang berbahan lembut dalam air yang hangat atau sabun sejenis
detergen. Dilarang membersihkan oven dengan zat abarsif, dan tidak mengelap bagian
elemen pemanasnya. Bagian luar oven boleh dibersihkan dengan lap basah.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tidak diperbolehkan menggunakan
alat gelas untuk dimasukkan kedalam oven. Menjaga jarak agar selalu berada dalam jarak
minimal 1 antara bagian atas dengan bagian elemen pemanas. Tidak diperbolehkan
menggunakan oven dalam keadaan pintu terbuka. Menghindari terlalu sering membuka pintu
pada saat oven sedang digunakan, hal ini menimbulkan panas dalam oven berkurang dan

hasil tidak akan maksimal. Selalu menggunakan gegep untuk mengambil alat atau bahan
yang telah selesai dipanaskan dari dalam oven. Segera menghentikan pemakaian oven bila
terlihat asap pada kabel listrik. Setelah selesai menggunakan oven, segera mencabut steker
dari stopkontak.
2.7 Keuntungan dan Kerugian
a. Autoklaf
Keuntungan penggunaan autoclaf antara lain :
1. Cepat sterilisasinya, panas dan tekanan menghemat waktu sterilisasi
2. Tidak menyebabkan kekeringan atau gosong untuk media cair atau gel
3. lebih efisien dari pada oven
Kelemahan penggunaan Atoklaf antara lain :
1. Bahan atau alat harus dibungkus dengan kertas agar tidak basah, karena kertas yang
digunakan akan cepat mongering pada suhu kamar
2. Harus memperhatikan tekanan agar tidak over pressure sehingga bida meledak
3. Tidak dapat mensterilkan bahan yang harus selalu kering, dimana mikrobia yang ada
didalamnya tidak dapat ditembus oleh uap dan tetap bertahan hidup
4. Bahan hasil sterilisasi harus dikeringkan lagi sebelum digunakan agar tidak basah dan
mudah terkontaminasi.
b. Oven
Keuntungan dan kerugian penggunaan oven antara lain :
Kerugian
Efisiensi rendah
Butuh suhu tinggi dan waktu lama

Keuntungan
Tidak merusak gelas
Bisa untuk alat yang tertutup rapat
Bisa untuk bahan padat dan tak tahan
lembab
Hasil kering

BAB III
KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan
dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.sedangkan Oven adalah alat
2.

untuk mesterilkan dan pengeringan objek yang akan menjadi specimen penelitian
Fungsi autoklaf dan oven adalah untuk proses pensterillan alat dan bahan yang digunakan

3.

dalam mikrobiologi.
Tekanan yang digunakan untuk mesterilkan bahan yang menggunakan autoklaf adalah 15 Psi

4.

atau sekitar 2 atm, suhu yaitu 121 oC, dengan waktu yang digunakan adalah 15 menit.
alat alat yang disterilkan dalam oven adalah alat-alat yang memiliki tingkat kualitas bahan
yang baik, yaitu tahan terhadap suhu yang tinggi sekitar 1050C

5. Jenis-jenis autoklaf ada tiga yaitu Gravity Displacement Autoclave, Prevacuum atau High
Vacuum Autoclave, dan Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave.
6. Untuk menjaga agar autoklaf dan oven dapat di gunakan hingga jangka waktu yang lama di
perlukan perawatan yang baik dan benar
7. Autoklaf dan Oven memiliki keuntungan dan kerugian masing masing dalam
penggunaanya

DAFTAR PUSTAKA

http://nilukumaladewi.blogspot.co.id/2015/01/makalah-autoklaf.html di akses pada tanggal 2


Oktober 2016 pada jam 22.15
http://bio.unsoed.ac.id/2773-prinsip-sterilisasi-menggunakan-autoclave#.V_MiFcl5K9c di
akses pada tanggal 2 Oktober 2016 pada jam 22.55
http://eendraswati.blogspot.co.id/2013/01/autoclave-oven-watterbath-dan-inkubator.html di
akses pada tanggal 3 Oktober 2016 pada jam 11.23
http://najakhsekar.blogspot.co.id/2015/09/tekniklaboratorium-makalahalat-analitik.html
di akses pada tanggal 3 Oktober 2016 pada jam 10.40
http://holisah-mikrobiologi.blogspot.co.id/2011_11_01_archive.html di akses pada tanggal 3
Oktober 2016 pada jam 10.16

http://catatankecildarirusukkiri.blogspot.co.id/2009/10/mikrobiologi.html di akses pada


tanggal 3 Oktober 2016 pada jam 12.14

Anda mungkin juga menyukai