Isi Adolescene Oldold
Isi Adolescene Oldold
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan adalah salah satu profesi yang berhubungan langsung dengan
manusia. Dari semua tenaga kesehatan, perawatlah yang paling dekat dengan klien. Hal
ini dikarenakan perawat tidak hanya memberikan asuhan keperawatan medis tetapi juga
memberikan asuhan keperawatan lainnya. Semua asuhan keperawatan tersebut sangat
dibutuhkan oleh klien karena perawat mampu membuat klien mengahadapi kondisi yang
dialaminya, memberikan motivasi untuk kesembuhan, dan memberi pendekatan kepada
klien untuk tetap menjaga dan meningkatkan kesehatan klien agar lebih baik lagi.
Namun dalam praktiknya, seorang perawat akan menemui klien dari beragam usia.
Dalam masalah ini, perawat perlu mengetahui apa saja yang menjadi fokusnya saat
menghadapi klien yang mempunyai tahap tumbuh dan kembang yang berbeda. Karena
berhubungan dengan manusia sebagai kliennya, perawat perlu mempelajari tentang
tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami manusia sejak lahir sampai usia
lanjut. Dengan mengetahui tahapan tumbuh dan kembang manusia diharapkan perawat
mampu memberikan asuhan keperawatan dan menjalankan perannya dengan optimal.
Berlatar belakang dari masalah di atas, penulis tertarik untuk membahas tuntas
masalah dan mengangkat judul Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja sampai
Usia Lanjut.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah yang terkandung dalam makalah ini antara lain:
a. Apa saja hal yang menjadi fokus pada tahap pertumbuhan dan perkembangan remaja?
b. Apa saja hal yang menjadi fokus pada tahap pertumbuhan dan perkembangan dewasa
muda sampai usia lanjut?
c. Apa saja hal yang menghambat tahap pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi?
d. Bagaimana peran perawat dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan tersebut?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain:
a. Untuk mengetahui hal-hal yang terjadi dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan
remaja
b. Untuk mengetahui hal-hal yang terjadi dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan
dewasa muda hingga usia lanjut
c. Untuk mengetahui hambatan pertumbuhan dan perkembangan
d. Untuk mengetahui peranan perawat dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan
yang terjadi dalam hidup manusia
1.4 Metode Penulisan
Metode yang dilakukan dalam membahas masalah ini adalah dengan Metode Studi
Pustaka, yaitu Metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan sumber-sumber
yang terkait dengan masalah yang penulis angkat dalam makalah ini, yaitu pertumbuhan
dan perkembangan remaja sampai usia lanjut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses dinamis. Pertumbuhan adalah
perubahan fisik dan bertambahnya ukuran, indikatornya meliputi tinggi badan, berat badan,
dan ukuran tulang. Pertumbuhan secara pesat terjadi pada masa prenatal, neonatal, bayi,
remaja, dan secara lambat pada masa kanak-kanak, serta minimal ketika dewasa.
Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan kemampuan, merupakan
kapasitas dan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Perkembangan manusia merupakan aspek perilaku dari pertumbuhan (Kozier, Erb, Berman &
Snyder: 2004).
Dalam buku Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice edisi ke-7
halaman 354, Kozier, Erb, Berman dan Snyder (2004) membagi tahap-tahap pertumbuhan
dan perkembangan menjadi : neonatal (0-28 hari), masa bayi ( 1 bulan-1 tahun), toddlerhood
(1-3 tahun), preschool (3-6 tahun), usia sekolah (6-12 tahun), remaja (12-20 tahun), dewasa
awal (20-40 tahun), dewasa tengah (40-65 tahun), dan dewasa akhir yang dibagi menjadi tiga,
yaitu : tua awal (65-75 tahun), tua tengah (75-84 tahun), dan tua akhir (85 tahun ke atas).
Menurut Robert Havighurst (1972), pertumbuhan dan perkembangan dibagi menjadi 6
tahap dengan tugas perkembangan masing-masing. Tugas perkembangan adalah tugas yang
muncul dalam kehidupan seorang individu pada periode tertentu, sebuah pencapaian yang
akan menuntun seseorang menuju kebahagiaan dan kesuksesan pada tugas selanjutnya,
sedangkan kegagalan menyebabkan ketidakbahagiaan, tidak diterima oleh masyarakat, dan
kesulitan pada tugas selanjutnya (Havighurst: 1972).
2.1.1
terdapat tiga subfase, yaitu masa remaja awal (11-14 tahun), masa remaja pertengahan (15-17
tahun), masa remaja akhir (18-20 tahun). Menurut (Santrock, 2007) anak perempuan
umumnya lebih dulu mengalami perubahan fisik dibandingkan anak laki-laki, yaitu sekitar
dua tahun lebih awal.
Tinggi dan berat badan biasanya terjadi masa pre-pubertas, yaitu pada usia 12 tahun
untuk perempuan dan usia 14 tahun untuk laki-laki. Bagi anak perempuan tinggi badan
bertambah 5,7-20,3 cm dan berat badan bertambah 6,8-25 kg. Tinggi badan pada anak laki3
laki meningkat sekitar 10,2-30,5 cm dan berat badan bertambah 6,8-29,5 kg. Individu dewasa
memperoleh 20-25% tinggi badan dan 50% berat badannya pada masa ini (Hockenberry dan
Wilson, 2007).
Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja dapat dilihat dalam tabel berikut :
Remaja Awal (11-14th)
Pertumbuhan
Kecepatan pertumbuhan
mencapai puncak
anak perempuan
Tinggi badan mencapai 95%
reproduktif semakin
lengkap
sekunder
Kognisi
Menggunakan
lanjut
Memperoleh kemampuan
Terbentuknya pikiran
berpikir abstrak
abstrak
Memiliki kemampuan
terbatas
berpikir jauh
idealistik
Mampu meninjau
masalah secara
baru
komprehensif
Perbandingan normalitas
sosial
fungsional telah
jenis
Identitas/ Perubahan Psikososial
Berfokus pada perubahan Mengubah citra diri
ditegakkan
mulai ditegakkan
matang
penolakkan dari
kelompok
Kestabilan kepercayaan
yang kaya
diri
ditegakkan kelompok
Idealistik
teman
pertumbuhan fisik
tentukan
bervariasi
Hubungan dengan Orang Tua
Menentukan batasan
Konflik besar mengenai
Pemisahan emosional
kemandirian-
ketergantungan
telah dilakukan
hubungan orangtua-anak
Tercapainya kemandirian
bergantung pada
orangtua sekaligus
berusaha Mandiri
minimal
Emansipasi hampir
mengenai kendali
dicapai
orangtua
merasa berduka
Hubungan dengan kelompok
Membangun hubungan
Kebutuhan yang kuat akan
Kepentingan kelompok
mengatasi
imej-diri
oleh persahabatan
ketidakstabilan yang
individual
ditimbulkan oleh
oleh kelompok
Pengujian hubungan
pria-wanita
cepat
terhadapkemungkinan
Peningkatan hubungan
hubungan yang
persahabatan dengan
penolakan
permanen
Hubungan ditandai
Berusaha menjadi
pemimpin dalam
dan berbagi
kelompok
Seksualitas
Eksplorasi dan evaluasi
Membentuk hubungan
diri
Kencan terbatas,
menjadi heteroseksual
lain
biasanya bersama
Peningkatan kemampuan
kelompok
tentatif
Kesehatan Psikologis
Perubahan suasana hati
konstan
Sering mengkhayal
Cenderung menyimpan
Kemarahan
kemarahan
diekspresikan melalui
dan memaki
Para remaja sangat sensitif terhadap perubahan fisik yang akan membuat mereka
berbeda dari kelompoknya. Akibatnya mereka ingin mengetahui pola pertumbuhan normal
dan kemajuan pertumbuhan dirinya sendiri. Oleh karena itu, perawat harus memberikan
informasi ini untuk memastikan bahwa pertumbuhan mereka bersifat normal.
2.1.2
telah mampu secara finansial dan telah memperoleh hak suara. Kedewasaan berkembang
secara maksimal karena adanya sebuah nilai filosofi dalam hidup yang telah ditemukan.
Mereka telah mampu memberikan penilaian dan toleransi pada orang lain, lebih mengerti
tujuan dan harapan dalam kehidupan. Seseorang yang telah dewasa akan siap mengalami
berbagai pengalaman baru. Pada tahap ini, mereka mampu menilai dirinya sendiri melalui
perspektif yang berbeda. Young adult biasanya disibukkan oleh banyak tantangan dan
diharapkan akan memberikan sesuatu yang baru bagi lingkungan mereka berada.
Perkembangan fisik pada tahap ini ditandai dengan sistem muskuloskeletal dan
koordinasi yang mengalami perkembangan secara baik. Periode ini merupakan periode emas
dari tahap tumbuh dan kembang manusia. Semua sistem berada dalam fungsi maksimal,
contohnya sistem kardiovaskular, visual, auditori, dan reproduksi. Meskipun pertumbuhan
6
tubuh terjadi secara minimal, tapi massa otot dan berat badan dapat berubah karena faktor
olahraga, diet, dll.
Pada tahap ini pula, terjadi perubahan psikososial yang besar. Mereka akan
mendapatkan berbagai pengalaman baru dan mengubah gaya hidup dalam proses
pendewasaan. Mereka akan memilih gaya hidup yang akan mereka jalani. Seperti menikah,
melajang, membentuk rumah tangga, mengurus anak, dll. Pendidikan akan menentukan
tingkat kelangsungan hidup dan ekonomi mereka nantinya.
Pada tahap ini sifat egois menurun, namun menurut Piaget perubahan ini tidak
mempengaruhi
perubahan dalam
perubahan dalam
isi dan
stabilitasnya saja. Saat ini mereka dapat memisahkan diri dari harapan dan aturan orang
lain untuk mendefinisikan moralitas dalam prinsip-prinsip pribadi mereka. Mereka juga akan
lebih mendalami tentang nilai spiritualitas dan sadar diri tentang ajaran-ajaran agama.
Young adult umumnya mempunyai tubuh yang sehat. Masalah kesehatan yang terjadi
biasanya dikarenakan kecelakaan, bunuh diri, hipertensi, penyalahgunaan obat-obatan,
penyakit seksual menular, kekerasan pada wanita, dan kanker. Kanker testicular banyak
diderita oleh pria usia 20-34 tahun (Barkauskas, 1998). Pemeriksaan kanker testikular dapat
dilakukan sendiri untuk mengidentifikasi dan mencegahnya. Harus dilakukan sebulan sekali.
Hampir semua jenis kanker dapat diderita oleh wanita. Salah satunya adalah kanker payudara
yang biasanya diderita oleh wanita berusia dibawah 30 tahun (Murray dan Zentner, 1997
halam 612). Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan sebulan sekali untuk mencegahnya.
Selain itu, wanita juga harus peduli pada kanker serviks dengan rutin melakukan pemeriksaan
Papaniculaou (Pap). Perawat harus melakukan pencegahan, melakukan pemeriksaan, dan
memberikan penyuluhan tentang penyakit seksual menular ini.
Tugas pertumbuhan dan perkembangan pada tahap ini yaitu adanya kenaikan berat
badan dan hasrat seksual, mandiri, mempunyai kehidupan sosial yang baik, mempunyai nilai
cara hidup sehat. Biasanya young adult akan tertarik dengan informasi yang berhubungan
dengan kesehatan mereka. Karena itu, perawat harus mampu memberikan penyuluhan,
bimbingan, dan pendidikan dalam semua masalah kesehatan yang biasanya mereka hadapi.
2.1.3
biasanya berada pada puncak karier, dan perempuan mempunyai lebih sedikit tanggung
7
jawab. Kelompok ini merupakan kelompok usia yang sesungguhnya mengatur masyarakat,
baik dalam hal kekuasaan maupun tanggung jawab.
Menurut Erikson, dalam fase ini seseorang dapat berkembang ke arah generativitas
atau stagnasi. Generativity pada masa ini ialah suatu kekhawatiran mengenai bimbingan dan
persiapan bagi generasi yang akan datang. Disamping mendidik generasi muda maka tingkah
laku yang kreatif dalam mengembangkan kultur merupakan salah satu wujud generativitas
dan perilaku membangun. Kemungkinan yang lain adalah stagnasi atau sikap perilaku
terpaku dan berhenti disebabkan oleh sifat yang egosentris.
Orang yang mencapai integritas diri adalah mereka yang telah mengasuh generasi
muda yang tetap tegar menghadapi kegagalan yang dialami sebagai orang tua; begitu juga
mereka yang telah menghasilkan sesuatu, memperjuangkan ide atau keyakinannya. Integritas
ego atau integritas diri adalah perasaan menjadi bagian dari tata aturan yang ada dalam alam
semesta, perasaan cinta pada sesama manusia dan dengan begitu ikut menimbulkan
keteraturan dunia.
Bagi kebanyakan orang diusia ini mulai mengalami perubahan dalam hal penampilan,
fungsi sensorik dan motorik, dalam fungsi sistem, dalam bereproduksi dan dalam daya
seksual. Sensorik dan motorik mengalami perubahan yang hampir tidak kelihatan (Merril &
Verbrugge, 1999). Umur mempengaruhi masalah visual, biasanya terjadi di 5 area, yaitu :
1.Daya penglihatan; 2.Penglihatan yang dinamis (membaca berpindah menjadi
isyarat);
3.Sensitif pada cahaya; 4.Mencari ketajaman mata; 5.Kecepatan dalam proses informasi
visual (Kline et all., 1992 ; Kline & Scialfa , 1996; Kosnik , Winslow , Kline, Rasinski
&Sekuler, 1998).
Pada tahap ini akan terjadi perubahan penampilan, misalnya kulit yang mulai
mengeriput, osteophorosis, dll. Mereka memelihara berat badan yang berakibat penumpukan
badan yang gendut dan kehilangan tinggi karna penyusutan dari sendi intervertebral. (Merril
& Verbrugge , 1999 ; Whitbourne, 2001).
Walaupun pengalaman seks keduanya menghilang pada kapasitas reproduksi
terkadang selama masa pertengahan dewasa wanita menjadi tak dapat memikul anak-anak
dan kesuburan laki-laki mulai mengalami kemunduran gairah seksual bisa berlanjut selama
kehidupan dewasa.
Hal
Perubahan
Perempuan
Laki-laki
Penurunan pada esterogen dan Penurunan pada testosteron
Hormonal
Gejala
progesteron.
Kekeringan vagina , gangguan pada Tak dapat ditentukan
Perubahan
urine.
Gairah kurang, kurang sering , dan Kehilangan penimbulan pshykologikal,
Seksual
kurang
Kapasitas
Berakhir
Reproduksi
sering
ereksi,
lebih
lama
Kebanyakan usia dewasa pertengahan sangat sehat (Lachman, 2004). Tetapi 15% dari
45-64 tahun menganggap diri mereka dalam tahap kesehatan yang baik sekali. Hanya 17%
usia ini 13 persen dari 45-57 tahun dan 20 persen dari 55-64 tahun berada pada aktivitas
yang dibatasi karena kondisi yang kronis (terutama radang sendi dan kondisi peredaran
darah), karena bertambahnya usia (NCHS, 2004; Schiller & Bernadel 2004).
2.1.4
Lansia memerlukan bantuan dalam identifikasi, definisi, dan resolusi masalah yang
mempengaruhi mereka. Insiden masalah kesehatan kronis yang lebih besar, kemajuan
teknologi dan masalah ekonomi, sosial, dan kesehatan kontemporer masa kini mendorong
profesional keperawatan kesehatan berfokus pada peningkatan harapan dan kualitas hidup
(Stanhope dan Lancaster, 1992).
Ada beberapa klasifikasi lansia (Barbara Kozier : 2001) seperti berikut ini:
a. Young Old (65-74 tahun)
b. Middle Old (74-84 tahun)
c. Old-Old (85 tahun-meninggal)
Setiap klasifikasi diatas memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda, diantaranya pada tahap
Young Old seseorang harus beradaptasi dengan masa pensiun, perubahan fisik, dan
berkembangnya penyakit kronik. Pada tahap Middle Old diperlukan adaptasi terhadap
penurunan kecepatan pergerakan, kemampuan sensori, dan peningkatan ketergantungan pada
orang lain. Tahap yang terakhir old-old atau biasa dikenal dengan extreme aged, biasanya
akan terjadi peningkatan gangguan fisik.
Perubahan tersebut berasal dari beberapa aspek (Barbara Kozier: 2001) berikut :
a. Perubahan Fisik
Banyak perubahan fisik yang terjadi dan merupakan sesuatu yang normal. Perubahan
tersebut bukan patologis namun biasanya membuat seseorang rentan terhadap penyakit.
b. Perubahan Psikososial
Lansia mengalami perubahan psikososial yang melibatkan proses transisi kehidupan
dan kehilangan (Potter&Perry : 2004)
1. Pensiun
Beberapa orang menerimanya dan mengisi waktu dengan kegiatan keagamaan
dan kegiatan di komunitasnya. Sedangkan sebagian lainnya beranggapan pensiun
berarti tidak berguna lagi. Pensiun juga memicu masalah sosial lainnya seperti isolasi
sosial dan keuangan (Potter&Perry : 2004).
2. Relokasi
Beberapa lansia stres karena relokasi, hal ini biasanya karena lansia telah merasa
nyaman dengan lingkungan lamanya dan enggan meninggalkannya.
4. Kematian
Para lansia pasti pernah mengalami kematian orang-orang terdekatnya. Kematian
pasangan merupakan salah satu hal yang paling menyakitkan, karena akan menimbulkan
rasa kehilangan yang mendalam, empati dan kesendirian (Barbara Kozier : 2001).
c. Perubahan Kognitif
Disfungsional kemampuan kognitif disebabkan oleh faktor utama yaitu delirium atau
kerusakan umum fungsi intelektual yang mengganggu fungsi sosial dan okupasi, serta
dementia atau sindrom otak menyerupai dimensia irreversibel tetapi secara klinis dibedakan
oleh adanya tingkat kesadaran tidak jelas atau lebih tepatnya perubahan perhatian dan
kesadaran.
10
Beberapa teori dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan usia lanjut yaitu :
1. Teori Biologis
a. Teori Radikal Bebas, menyatakan bahwa penuaan disebabkan akumulasi kerusakan
irrevesibel akibat senyawa pengokisidasi
b. Teori Cross-Link, diperkirakan akibat reaksi kimia yang menimbulkan senyawa antara
molekul-molekul yang normalnya terpisah.
c. Teori Imunologis, dengan bertambahnya usia kemampuan sistem imun untuk
menghancurkan bakteri, virus, dan jamur melemah, bahkan sistem ini mungkin tidak
memulai serangannya sehingga sel mutasi terbentuk beberapa kali.
2. Teori Psikososial
a. Teori Disengagement, menyatakan bahwa orang yang menua menarik diri dari peran
yang biasanya terikat pada aktivitas yang lebih introspektif dan berfokus pada diri
sendiri.
b. Teori Aktivitas, menjelaskan bahwa orang tua yang aktif secara sosial lebih cenderung
menyesuaikan diri terhadap penuaan dengan baik karena mereka memiliki semangat
dan kepuasan hidup yang tinggi, penyesuaian serta kesehatan mental yang lebih
positif daripada lansia yang kurang terlibat secara sosial.
c. Teori Kontinuitas, menyatakan bahwa kepribadian tetap sama dan perilaku menjadi
lebih mudah diprediksi seiring penuaan.
Tugas perkembangan lansia, yaitu menyesuaikan terhadap penurunan kekuatan fisik
dan kesehatan, menyesuaikan terhadap masa pensiun dan penurunan atau penetapan
pendapatan, menyesuaikan terhadap kematian pasangan, menerima diri sendiri sebagai
individu lansia, mempertahankan kepuasan pengaturan hidup, mendefinisikan ulang
hubungan dengan anak, menemukan cara untuk mempertahankan kualitas hidup.
11
BAB III
KESIMPULAN
Dari sumber-sumber yang penulis peroleh, maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Setiap manusia mengalami tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan dalam
hidupnya. Tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan manusia yaitu : neonatal (028 hari), masa bayi ( 1 bulan-1 tahun), toddlerhood (1-3 tahun), preschool (3-6 tahun),
usia sekolah (6-12 tahun), remaja (12-20 tahun), dewasa awal (20-40 tahun), dewasa
tengah (40-65 tahun), dan dewasa akhir yang dibagi menjadi tiga, yaitu : tua awal (65-75
tahun), tua tengah (75-84 tahun), dan tua akhir (85 tahun ke atas).
b. Dalam setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi selalu ada
perubahan. Diantaranya perubahan pada fisik, psykis, spritual, sosial, dll. Tahapan
pertumbuhan dan perkembangan manusia mengalami kenaikan, yaitu sejak neonatal
sampai dewasa, dan mulai mengalami kemunduran setelah memasuki dewasa akhir.
c. Dalam setiap tahapan, terdapat tugas perkembangan yang berbeda-beda sesuai dengan
tahapan masing-masing.
d. Selalu ada faktor yang menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut.
e. Perawat harus mampu mengerti dan memahami setiap tahap pertumbuhan dan
perkembangan serta segala hal yang terdapat didalamnya untuk mampu memberikan
asuhan keperawatan dengan optimal.
12
Daftar Pustaka
Craven, Ruth and Hirnle Contance. 2000. Fundamental of Nusing. US : Lippincott (p.276277)
Dacey, John and John Traves. Human Development : Across The Lifespan Second Edition.
USA : Brown and Benchmark (p.535)
Kozier, Barbara. 2000. Fundamental of Nursing. New Jersey: Prentice-Hall Inc. (p.376-425)
Kozier, B., Erb, G., Berman, A.J., & Snyder. 2004. Fundamentals of Nursing: Concepts,
Process and Practice. 7th Ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Papalia, D.E., Sterns, H.L., Feldman, R.D., Camp, C.J. (2002). Adult Development and
Aging. 2nd Ed. New York: McGraw Hill.
Potter & Perry. 2004. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Potter, P.A. & Perry, A.G. 2005. Fundamentals of Nursing: Concepts, Process and Practice.
6th Ed. St. Louis, MI: Elsevier Mosby.
Santrock, J.W. 2004. Life-Span Development. 9th Ed. New York: McGraw Hill.
13