Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan adalah salah satu profesi yang berhubungan langsung dengan
manusia. Dari semua tenaga kesehatan, perawatlah yang paling dekat dengan klien. Hal
ini dikarenakan perawat tidak hanya memberikan asuhan keperawatan medis tetapi juga
memberikan asuhan keperawatan lainnya. Semua asuhan keperawatan tersebut sangat
dibutuhkan oleh klien karena perawat mampu membuat klien mengahadapi kondisi yang
dialaminya, memberikan motivasi untuk kesembuhan, dan memberi pendekatan kepada
klien untuk tetap menjaga dan meningkatkan kesehatan klien agar lebih baik lagi.
Namun dalam praktiknya, seorang perawat akan menemui klien dari beragam usia.
Dalam masalah ini, perawat perlu mengetahui apa saja yang menjadi fokusnya saat
menghadapi klien yang mempunyai tahap tumbuh dan kembang yang berbeda. Karena
berhubungan dengan manusia sebagai kliennya, perawat perlu mempelajari tentang
tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami manusia sejak lahir sampai usia
lanjut. Dengan mengetahui tahapan tumbuh dan kembang manusia diharapkan perawat
mampu memberikan asuhan keperawatan dan menjalankan perannya dengan optimal.
Berlatar belakang dari masalah di atas, penulis tertarik untuk membahas tuntas
masalah dan mengangkat judul Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja sampai
Usia Lanjut.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah yang terkandung dalam makalah ini antara lain:
a. Apa saja hal yang menjadi fokus pada tahap pertumbuhan dan perkembangan remaja?
b. Apa saja hal yang menjadi fokus pada tahap pertumbuhan dan perkembangan dewasa
muda sampai usia lanjut?
c. Apa saja hal yang menghambat tahap pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi?
d. Bagaimana peran perawat dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan tersebut?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain:
a. Untuk mengetahui hal-hal yang terjadi dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan
remaja
b. Untuk mengetahui hal-hal yang terjadi dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan
dewasa muda hingga usia lanjut
c. Untuk mengetahui hambatan pertumbuhan dan perkembangan
d. Untuk mengetahui peranan perawat dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan
yang terjadi dalam hidup manusia
1.4 Metode Penulisan

Metode yang dilakukan dalam membahas masalah ini adalah dengan Metode Studi
Pustaka, yaitu Metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan sumber-sumber
yang terkait dengan masalah yang penulis angkat dalam makalah ini, yaitu pertumbuhan
dan perkembangan remaja sampai usia lanjut.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses dinamis. Pertumbuhan adalah
perubahan fisik dan bertambahnya ukuran, indikatornya meliputi tinggi badan, berat badan,
dan ukuran tulang. Pertumbuhan secara pesat terjadi pada masa prenatal, neonatal, bayi,
remaja, dan secara lambat pada masa kanak-kanak, serta minimal ketika dewasa.
Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan kemampuan, merupakan
kapasitas dan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Perkembangan manusia merupakan aspek perilaku dari pertumbuhan (Kozier, Erb, Berman &
Snyder: 2004).
Dalam buku Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice edisi ke-7
halaman 354, Kozier, Erb, Berman dan Snyder (2004) membagi tahap-tahap pertumbuhan
dan perkembangan menjadi : neonatal (0-28 hari), masa bayi ( 1 bulan-1 tahun), toddlerhood
(1-3 tahun), preschool (3-6 tahun), usia sekolah (6-12 tahun), remaja (12-20 tahun), dewasa
awal (20-40 tahun), dewasa tengah (40-65 tahun), dan dewasa akhir yang dibagi menjadi tiga,
yaitu : tua awal (65-75 tahun), tua tengah (75-84 tahun), dan tua akhir (85 tahun ke atas).
Menurut Robert Havighurst (1972), pertumbuhan dan perkembangan dibagi menjadi 6
tahap dengan tugas perkembangan masing-masing. Tugas perkembangan adalah tugas yang
muncul dalam kehidupan seorang individu pada periode tertentu, sebuah pencapaian yang
akan menuntun seseorang menuju kebahagiaan dan kesuksesan pada tugas selanjutnya,
sedangkan kegagalan menyebabkan ketidakbahagiaan, tidak diterima oleh masyarakat, dan
kesulitan pada tugas selanjutnya (Havighurst: 1972).
2.1.1

Pada remaja (adolesence)


Masa remaja merupakan masa transisi, antara usia 13-20 tahun. Pada masa remaja

terdapat tiga subfase, yaitu masa remaja awal (11-14 tahun), masa remaja pertengahan (15-17
tahun), masa remaja akhir (18-20 tahun). Menurut (Santrock, 2007) anak perempuan
umumnya lebih dulu mengalami perubahan fisik dibandingkan anak laki-laki, yaitu sekitar
dua tahun lebih awal.
Tinggi dan berat badan biasanya terjadi masa pre-pubertas, yaitu pada usia 12 tahun
untuk perempuan dan usia 14 tahun untuk laki-laki. Bagi anak perempuan tinggi badan
bertambah 5,7-20,3 cm dan berat badan bertambah 6,8-25 kg. Tinggi badan pada anak laki3

laki meningkat sekitar 10,2-30,5 cm dan berat badan bertambah 6,8-29,5 kg. Individu dewasa
memperoleh 20-25% tinggi badan dan 50% berat badannya pada masa ini (Hockenberry dan
Wilson, 2007).
Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja dapat dilihat dalam tabel berikut :
Remaja Awal (11-14th)
Pertumbuhan
Kecepatan pertumbuhan

Remaja pertengahan (15-17th) Remaja Akhir (18-20th)


Pertumbuhan melambat pada

Matang secara fisik

mencapai puncak

anak perempuan
Tinggi badan mencapai 95%

Pertumbuhan tubuh dan

tinggi badan dewasa

reproduktif semakin
lengkap

Timbul karakteristik seks

Karakteristik seks sekunder

sekunder
Kognisi
Menggunakan

lanjut
Memperoleh kemampuan

Terbentuknya pikiran

kemampuan baru untuk

berpikir abstrak

abstrak

pemikiran abstrak yang

Memiliki kemampuan

Dapat menerima dan

terbatas

intelektual yang umumnya

berpikir jauh

Meraba adanya nilai

idealistik

Mampu meninjau

moral dan energi yang

Memiliki perhatian terhadap

masalah secara

baru

masalah filsafat, politis dan

komprehensif

Perbandingan normalitas

sosial

Identitas intelektual dan

dengan kelompok sesama

fungsional telah

jenis
Identitas/ Perubahan Psikososial
Berfokus pada perubahan Mengubah citra diri

ditegakkan

tubuh yang cepat

Sangat egosentrik, narsisme

peran sesuai gender

Mencoba berbagai peran

yang bertambah besar

mulai ditegakkan

Mengukur daya tarik

Kecenderungan berfokus pada

Identitas selsual yang

melalui penerimaan atau

pengalaman dalam diri dan

matang

penolakkan dari

penemuan jati diri

Fase konsolidasi identitas

kelompok

Memiliki kehidupan fantasi

Kestabilan kepercayaan

Memenuhi syarat yang

yang kaya

diri

ditegakkan kelompok

Idealistik

Merasa nyaman dengan

teman

Mampu memperkirakan akibat

pertumbuhan fisik

Citra tubuh dan definisi

dari tingkah laku dan keputusan

Peran sosial telah di

yang diambil; aplikasi yang

tentukan

bervariasi
Hubungan dengan Orang Tua
Menentukan batasan
Konflik besar mengenai

Pemisahan emosional

kemandirian-

kemandirian dan kendali

dan fisik dari orangtua

ketergantungan

Merupakan titik rendah dalam

telah dilakukan

Keinginan kuat untuk

hubungan orangtua-anak

Tercapainya kemandirian

bergantung pada

Dorongan terbesar untuk

jika anak berasal dari

orangtua sekaligus

emansipasi terhadap orangtua,

konflik yang keluarganya

berusaha Mandiri

berusaha melepaskan diri

minimal

Tidak ada konflik besar

Kebebasan emosional akhir dan

Emansipasi hampir

mengenai kendali

irreversibel dari orangtua,

dicapai

orangtua
merasa berduka
Hubungan dengan kelompok
Membangun hubungan
Kebutuhan yang kuat akan

Kepentingan kelompok

dengan kelompok untuk

identitas untuk menegakkan

berkurang dan digantikan

mengatasi

imej-diri

oleh persahabatan

ketidakstabilan yang

Standar tingkah laki ditentukan

individual

ditimbulkan oleh

oleh kelompok

Pengujian hubungan

perubahan tubuh yang

Penenrimaan oleh kelompok

pria-wanita

cepat

menjadi hal yang teramat

terhadapkemungkinan

Peningkatan hubungan

penting adanya kekuatan akan

hubungan yang

persahabatan dengan

penolakan

permanen

teman sesama jenis

Menjelajahi kemampuan untuk

Hubungan ditandai

Berusaha menjadi

menarik lawan jenis

dengan saling memberi

pemimpin dalam

dan berbagi

kelompok
Seksualitas
Eksplorasi dan evaluasi

Hubungan plural yang banyak

Membentuk hubungan

diri

Pengambilan keputusan untuk

yang stabil dengan orang

Kencan terbatas,

menjadi heteroseksual

lain

biasanya bersama

Eksplorasi daya tarik diri

Peningkatan kemampuan

kelompok

Memiliki perasaan jatuh cinta

untuk menjalin hubungan

Terbentuknya hubungan yang

mtual dan resiprokal


5

tentatif

Kencan sebagai pasangan


pria-wanita
Kedkatan melibatkan
komitmen dan tidak
sekedar eksplorasi dan
romantisme

Kesehatan Psikologis
Perubahan suasana hati

Lebih berfokus kepada diri,

Emosi menjadi lebih

yang sangat fluktuatif

menjadi lebih introspektif

konstan

Sering mengkhayal

Cenderung menarik diri saat

Cenderung menyimpan

Kemarahan

merasa kecewa atau terluka

kemarahan

diekspresikan melalui

Perubahan emosi dalam waktu

suasan hati, ledakan

dan jangkauan tertentu

tempramen, hinaan lisan

Sering merasa tidak berdaya,

dan memaki

kesulitan dalam meminta


bantuan

Para remaja sangat sensitif terhadap perubahan fisik yang akan membuat mereka
berbeda dari kelompoknya. Akibatnya mereka ingin mengetahui pola pertumbuhan normal
dan kemajuan pertumbuhan dirinya sendiri. Oleh karena itu, perawat harus memberikan
informasi ini untuk memastikan bahwa pertumbuhan mereka bersifat normal.
2.1.2

Pada dewasa muda (young adult)


Young adult mempunyai rentang usia 20-40 tahun. Salah satu karakteristiknya adalah

telah mampu secara finansial dan telah memperoleh hak suara. Kedewasaan berkembang
secara maksimal karena adanya sebuah nilai filosofi dalam hidup yang telah ditemukan.
Mereka telah mampu memberikan penilaian dan toleransi pada orang lain, lebih mengerti
tujuan dan harapan dalam kehidupan. Seseorang yang telah dewasa akan siap mengalami
berbagai pengalaman baru. Pada tahap ini, mereka mampu menilai dirinya sendiri melalui
perspektif yang berbeda. Young adult biasanya disibukkan oleh banyak tantangan dan
diharapkan akan memberikan sesuatu yang baru bagi lingkungan mereka berada.
Perkembangan fisik pada tahap ini ditandai dengan sistem muskuloskeletal dan
koordinasi yang mengalami perkembangan secara baik. Periode ini merupakan periode emas
dari tahap tumbuh dan kembang manusia. Semua sistem berada dalam fungsi maksimal,
contohnya sistem kardiovaskular, visual, auditori, dan reproduksi. Meskipun pertumbuhan
6

tubuh terjadi secara minimal, tapi massa otot dan berat badan dapat berubah karena faktor
olahraga, diet, dll.
Pada tahap ini pula, terjadi perubahan psikososial yang besar. Mereka akan
mendapatkan berbagai pengalaman baru dan mengubah gaya hidup dalam proses
pendewasaan. Mereka akan memilih gaya hidup yang akan mereka jalani. Seperti menikah,
melajang, membentuk rumah tangga, mengurus anak, dll. Pendidikan akan menentukan
tingkat kelangsungan hidup dan ekonomi mereka nantinya.
Pada tahap ini sifat egois menurun, namun menurut Piaget perubahan ini tidak
mempengaruhi

perubahan dalam

struktur pemikiran, hanya

perubahan dalam

isi dan

stabilitasnya saja. Saat ini mereka dapat memisahkan diri dari harapan dan aturan orang
lain untuk mendefinisikan moralitas dalam prinsip-prinsip pribadi mereka. Mereka juga akan
lebih mendalami tentang nilai spiritualitas dan sadar diri tentang ajaran-ajaran agama.
Young adult umumnya mempunyai tubuh yang sehat. Masalah kesehatan yang terjadi
biasanya dikarenakan kecelakaan, bunuh diri, hipertensi, penyalahgunaan obat-obatan,
penyakit seksual menular, kekerasan pada wanita, dan kanker. Kanker testicular banyak
diderita oleh pria usia 20-34 tahun (Barkauskas, 1998). Pemeriksaan kanker testikular dapat
dilakukan sendiri untuk mengidentifikasi dan mencegahnya. Harus dilakukan sebulan sekali.
Hampir semua jenis kanker dapat diderita oleh wanita. Salah satunya adalah kanker payudara
yang biasanya diderita oleh wanita berusia dibawah 30 tahun (Murray dan Zentner, 1997
halam 612). Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan sebulan sekali untuk mencegahnya.
Selain itu, wanita juga harus peduli pada kanker serviks dengan rutin melakukan pemeriksaan
Papaniculaou (Pap). Perawat harus melakukan pencegahan, melakukan pemeriksaan, dan
memberikan penyuluhan tentang penyakit seksual menular ini.
Tugas pertumbuhan dan perkembangan pada tahap ini yaitu adanya kenaikan berat
badan dan hasrat seksual, mandiri, mempunyai kehidupan sosial yang baik, mempunyai nilai
cara hidup sehat. Biasanya young adult akan tertarik dengan informasi yang berhubungan
dengan kesehatan mereka. Karena itu, perawat harus mampu memberikan penyuluhan,
bimbingan, dan pendidikan dalam semua masalah kesehatan yang biasanya mereka hadapi.
2.1.3

Pada dewasa tengah (middle adulthood)


Tahap ini (usia antara 40-65 tahun) merupakan masa paling produktif . Laki-laki

biasanya berada pada puncak karier, dan perempuan mempunyai lebih sedikit tanggung
7

jawab. Kelompok ini merupakan kelompok usia yang sesungguhnya mengatur masyarakat,
baik dalam hal kekuasaan maupun tanggung jawab.
Menurut Erikson, dalam fase ini seseorang dapat berkembang ke arah generativitas
atau stagnasi. Generativity pada masa ini ialah suatu kekhawatiran mengenai bimbingan dan
persiapan bagi generasi yang akan datang. Disamping mendidik generasi muda maka tingkah
laku yang kreatif dalam mengembangkan kultur merupakan salah satu wujud generativitas
dan perilaku membangun. Kemungkinan yang lain adalah stagnasi atau sikap perilaku
terpaku dan berhenti disebabkan oleh sifat yang egosentris.
Orang yang mencapai integritas diri adalah mereka yang telah mengasuh generasi
muda yang tetap tegar menghadapi kegagalan yang dialami sebagai orang tua; begitu juga
mereka yang telah menghasilkan sesuatu, memperjuangkan ide atau keyakinannya. Integritas
ego atau integritas diri adalah perasaan menjadi bagian dari tata aturan yang ada dalam alam
semesta, perasaan cinta pada sesama manusia dan dengan begitu ikut menimbulkan
keteraturan dunia.
Bagi kebanyakan orang diusia ini mulai mengalami perubahan dalam hal penampilan,
fungsi sensorik dan motorik, dalam fungsi sistem, dalam bereproduksi dan dalam daya
seksual. Sensorik dan motorik mengalami perubahan yang hampir tidak kelihatan (Merril &
Verbrugge, 1999). Umur mempengaruhi masalah visual, biasanya terjadi di 5 area, yaitu :
1.Daya penglihatan; 2.Penglihatan yang dinamis (membaca berpindah menjadi

isyarat);

3.Sensitif pada cahaya; 4.Mencari ketajaman mata; 5.Kecepatan dalam proses informasi
visual (Kline et all., 1992 ; Kline & Scialfa , 1996; Kosnik , Winslow , Kline, Rasinski
&Sekuler, 1998).
Pada tahap ini akan terjadi perubahan penampilan, misalnya kulit yang mulai
mengeriput, osteophorosis, dll. Mereka memelihara berat badan yang berakibat penumpukan
badan yang gendut dan kehilangan tinggi karna penyusutan dari sendi intervertebral. (Merril
& Verbrugge , 1999 ; Whitbourne, 2001).
Walaupun pengalaman seks keduanya menghilang pada kapasitas reproduksi
terkadang selama masa pertengahan dewasa wanita menjadi tak dapat memikul anak-anak
dan kesuburan laki-laki mulai mengalami kemunduran gairah seksual bisa berlanjut selama
kehidupan dewasa.
Hal

Perubahan pada sistem reproduksi manusia selama pertengahan usia


8

Perubahan

Perempuan
Laki-laki
Penurunan pada esterogen dan Penurunan pada testosteron

Hormonal
Gejala

progesteron.
Kekeringan vagina , gangguan pada Tak dapat ditentukan

Perubahan

urine.
Gairah kurang, kurang sering , dan Kehilangan penimbulan pshykologikal,

Seksual

lebih cepat syahwat.

kurang

Kapasitas

Berakhir

penyembuhan atau ejakulasi


Berlanjut;
beberapa
pengurangan

Reproduksi

sering

ereksi,

lebih

lama

dalam kesuburan bisa terjadi.

Kebanyakan usia dewasa pertengahan sangat sehat (Lachman, 2004). Tetapi 15% dari
45-64 tahun menganggap diri mereka dalam tahap kesehatan yang baik sekali. Hanya 17%
usia ini 13 persen dari 45-57 tahun dan 20 persen dari 55-64 tahun berada pada aktivitas
yang dibatasi karena kondisi yang kronis (terutama radang sendi dan kondisi peredaran
darah), karena bertambahnya usia (NCHS, 2004; Schiller & Bernadel 2004).
2.1.4

Pada dewasa akhir (old)


Masa dewasa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya antara usia 65-75 tahun.

Lansia memerlukan bantuan dalam identifikasi, definisi, dan resolusi masalah yang
mempengaruhi mereka. Insiden masalah kesehatan kronis yang lebih besar, kemajuan
teknologi dan masalah ekonomi, sosial, dan kesehatan kontemporer masa kini mendorong
profesional keperawatan kesehatan berfokus pada peningkatan harapan dan kualitas hidup
(Stanhope dan Lancaster, 1992).
Ada beberapa klasifikasi lansia (Barbara Kozier : 2001) seperti berikut ini:
a. Young Old (65-74 tahun)
b. Middle Old (74-84 tahun)
c. Old-Old (85 tahun-meninggal)
Setiap klasifikasi diatas memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda, diantaranya pada tahap
Young Old seseorang harus beradaptasi dengan masa pensiun, perubahan fisik, dan
berkembangnya penyakit kronik. Pada tahap Middle Old diperlukan adaptasi terhadap
penurunan kecepatan pergerakan, kemampuan sensori, dan peningkatan ketergantungan pada

orang lain. Tahap yang terakhir old-old atau biasa dikenal dengan extreme aged, biasanya
akan terjadi peningkatan gangguan fisik.
Perubahan tersebut berasal dari beberapa aspek (Barbara Kozier: 2001) berikut :
a. Perubahan Fisik
Banyak perubahan fisik yang terjadi dan merupakan sesuatu yang normal. Perubahan
tersebut bukan patologis namun biasanya membuat seseorang rentan terhadap penyakit.
b. Perubahan Psikososial
Lansia mengalami perubahan psikososial yang melibatkan proses transisi kehidupan
dan kehilangan (Potter&Perry : 2004)
1. Pensiun
Beberapa orang menerimanya dan mengisi waktu dengan kegiatan keagamaan
dan kegiatan di komunitasnya. Sedangkan sebagian lainnya beranggapan pensiun
berarti tidak berguna lagi. Pensiun juga memicu masalah sosial lainnya seperti isolasi
sosial dan keuangan (Potter&Perry : 2004).
2. Relokasi
Beberapa lansia stres karena relokasi, hal ini biasanya karena lansia telah merasa
nyaman dengan lingkungan lamanya dan enggan meninggalkannya.
4. Kematian
Para lansia pasti pernah mengalami kematian orang-orang terdekatnya. Kematian
pasangan merupakan salah satu hal yang paling menyakitkan, karena akan menimbulkan
rasa kehilangan yang mendalam, empati dan kesendirian (Barbara Kozier : 2001).
c. Perubahan Kognitif
Disfungsional kemampuan kognitif disebabkan oleh faktor utama yaitu delirium atau
kerusakan umum fungsi intelektual yang mengganggu fungsi sosial dan okupasi, serta
dementia atau sindrom otak menyerupai dimensia irreversibel tetapi secara klinis dibedakan
oleh adanya tingkat kesadaran tidak jelas atau lebih tepatnya perubahan perhatian dan
kesadaran.
10

Beberapa teori dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan usia lanjut yaitu :
1. Teori Biologis
a. Teori Radikal Bebas, menyatakan bahwa penuaan disebabkan akumulasi kerusakan
irrevesibel akibat senyawa pengokisidasi
b. Teori Cross-Link, diperkirakan akibat reaksi kimia yang menimbulkan senyawa antara
molekul-molekul yang normalnya terpisah.
c. Teori Imunologis, dengan bertambahnya usia kemampuan sistem imun untuk
menghancurkan bakteri, virus, dan jamur melemah, bahkan sistem ini mungkin tidak
memulai serangannya sehingga sel mutasi terbentuk beberapa kali.
2. Teori Psikososial
a. Teori Disengagement, menyatakan bahwa orang yang menua menarik diri dari peran
yang biasanya terikat pada aktivitas yang lebih introspektif dan berfokus pada diri
sendiri.
b. Teori Aktivitas, menjelaskan bahwa orang tua yang aktif secara sosial lebih cenderung
menyesuaikan diri terhadap penuaan dengan baik karena mereka memiliki semangat
dan kepuasan hidup yang tinggi, penyesuaian serta kesehatan mental yang lebih
positif daripada lansia yang kurang terlibat secara sosial.
c. Teori Kontinuitas, menyatakan bahwa kepribadian tetap sama dan perilaku menjadi
lebih mudah diprediksi seiring penuaan.
Tugas perkembangan lansia, yaitu menyesuaikan terhadap penurunan kekuatan fisik
dan kesehatan, menyesuaikan terhadap masa pensiun dan penurunan atau penetapan
pendapatan, menyesuaikan terhadap kematian pasangan, menerima diri sendiri sebagai
individu lansia, mempertahankan kepuasan pengaturan hidup, mendefinisikan ulang
hubungan dengan anak, menemukan cara untuk mempertahankan kualitas hidup.

11

BAB III
KESIMPULAN
Dari sumber-sumber yang penulis peroleh, maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Setiap manusia mengalami tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan dalam
hidupnya. Tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan manusia yaitu : neonatal (028 hari), masa bayi ( 1 bulan-1 tahun), toddlerhood (1-3 tahun), preschool (3-6 tahun),
usia sekolah (6-12 tahun), remaja (12-20 tahun), dewasa awal (20-40 tahun), dewasa
tengah (40-65 tahun), dan dewasa akhir yang dibagi menjadi tiga, yaitu : tua awal (65-75
tahun), tua tengah (75-84 tahun), dan tua akhir (85 tahun ke atas).
b. Dalam setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi selalu ada
perubahan. Diantaranya perubahan pada fisik, psykis, spritual, sosial, dll. Tahapan
pertumbuhan dan perkembangan manusia mengalami kenaikan, yaitu sejak neonatal
sampai dewasa, dan mulai mengalami kemunduran setelah memasuki dewasa akhir.
c. Dalam setiap tahapan, terdapat tugas perkembangan yang berbeda-beda sesuai dengan
tahapan masing-masing.
d. Selalu ada faktor yang menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut.
e. Perawat harus mampu mengerti dan memahami setiap tahap pertumbuhan dan
perkembangan serta segala hal yang terdapat didalamnya untuk mampu memberikan
asuhan keperawatan dengan optimal.

12

Daftar Pustaka

Craven, Ruth and Hirnle Contance. 2000. Fundamental of Nusing. US : Lippincott (p.276277)
Dacey, John and John Traves. Human Development : Across The Lifespan Second Edition.
USA : Brown and Benchmark (p.535)
Kozier, Barbara. 2000. Fundamental of Nursing. New Jersey: Prentice-Hall Inc. (p.376-425)
Kozier, B., Erb, G., Berman, A.J., & Snyder. 2004. Fundamentals of Nursing: Concepts,
Process and Practice. 7th Ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Papalia, D.E., Sterns, H.L., Feldman, R.D., Camp, C.J. (2002). Adult Development and
Aging. 2nd Ed. New York: McGraw Hill.
Potter & Perry. 2004. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Potter, P.A. & Perry, A.G. 2005. Fundamentals of Nursing: Concepts, Process and Practice.
6th Ed. St. Louis, MI: Elsevier Mosby.
Santrock, J.W. 2004. Life-Span Development. 9th Ed. New York: McGraw Hill.

13

Anda mungkin juga menyukai