Anda di halaman 1dari 10

1.

988,3

1.087

Gbr. 8-8 Kuat rencana diagram Interaksi Kolom Tengah antara


Lantai 1 & 2

1.687,6

1.042

SRPM-22

Gbr 8-9. Diagram Interaksi Kuat Rencana Kolom tengah antara


lantai 2 & 3
8.7.3. Persyaratan Strong Columns Weak Beams
Sesuai filosofi Capacity Design, maka Pasal 23.4(2) mensyaratkan
Me>

6
Mg . Perlu dipahami bahwa Me harus dicari dari gaya aksial
5

terfaktor yang menghasilkan kuat lentur terendah, konsisten dengan


arah gempa yang ditinjau. Dalam hal ini hanya kombinasi beban
dengan beban gempa yang dipakai untuk memeriksa syarat strong
column-weak beam ini.

452,6
873

Gbr 8-10. Diagram Interaksi kuat rencana kolom tepi antara


Lantai 1 & 2

SRPM-23

1.182,9
993

Gbr 8-11 Diagram Interaksi kuat rencana kolom tepi antara


Lantai 2 dan 3
Untuk kolom tengah B5, kuat momen nominal balok-balok yang
bertemu di HBK dengan memperhitungkan tulangan pelat lantai
selebar be yang menyatu pada balok, diperoleh
Mg = 729,3 + 362,3 = 1.091,6 kN m (lihat Tabel 8-10).
Me untuk kolom tengah diatas lantai 2 diperoleh, dengan bantuan
Gambar 8-9, sebesar 1.042 kN yang dihasilkan dari Pu terkecil =
1.687,62 kN (lihat Tabel 8-12). Dengan cara yang sama M e untuk
kolom tengah di bawah lantai 2 didapat, dengan bantuan Gambar 88, sebesar 1.089 kN m, hasil kombinasi dengan Pu = 1.988,25 kN
(lihat Tabel 8-11). Hasilnya adalah sbb:
Me
= 1.042 + 1.087 = 2.129 kN m
6/5 Mg
= 6/5 x 1.091,6 = 1.310 kN m
2.129 > 1.310
(OK)
Pemeriksaan untuk kolom pinggir dilakukan dengan cara yang sama
dengan bantuan gambar 8-10 dan 8-11; dan Tabel 8-13 dan 8-14.
Me = 873 + 993

= 1.866 kN m

SRPM-24

Mg= 667,1 kN m

1.866

800,5 (OK)

>

6
x 667,1 =
5

8.7.4. Pengekangan Kolom


Memenuhi Pasal 28.4(4(4)), ujung-ujung kolom sepanjang o harus
dikekang dengan spasi sesuai Pasal 23.4(4(2)) oleh tulangan
tranversal(Ash)
o h
= 750 mm
1/6 ln = 467 mm
450 mm
dengan s memenuhi ketentuan berikut:
x 750 mm
= 187 mm
6 x D = 6 x 20
= 120 mm
100 mm
sehingga s diambil = 100 mm.
Ash min sesuai Pasal 23.4 (4(1)) diperoleh dari nilai lebih besar dari
hasil 2 rumus berikut ini:
Ash = 0,3 (s hc fc/ fyh) (Ag/ Ach 1)
Ash = 0,09 (s hc fc/ fyh)
Dengan asumsi s = 100 mm, f yh = 400 MPa, dan selimut beton 40
mm dan s = 12 mm
Ash
= 0,3 [100 x (750 2 x 40 20) x 30/ 400] [(750 2/ (750 2
x40)2 1]
= 370,1 mm2 atau
Ash
= 0,09 [100 x (750 2 x 40 20) x 30/ 400)
= 438,75 mm2
Untuk memenuhi pasal 23.4(4(3)) dipasang A sh 4 12 =452,4 mm2 >
438,75 mm2
8.7.5. Penulangan Transversal untuk beban geser
Gaya geser rencana, Ve, untuk menentukan kebutuhan tulangan
geser kolom menurut Pasal 23.4(5(1)) harus ditentukan dari kuat
momen max, Mpr, dari setiap ujung komponen struktur yang
bertemu di HBK ybs. Mpr ini ditentukan berdasarkan rentang beban
aksial terfaktor yang mungkin terjadi dengan =1,0. Mpr ini diambil
sama dengan momen balance diagram interaksi dari kolom ybs
namun pakai fs = 1,25fy. Namun pasal tersebut diatas juga
membatasi bahwa gaya geser tak perlu lebih besar dari gaya geser
rencana ditentukan dari kuat HBK berdasarkan pada M pr balok-balok
melintang dan tidak boleh diambil kurang dari gaya geser terfaktor
hasil analisa struktur.
SRPM-25

Dengan bantuan Gambar 8-12, Mpr = Mb = 2.065 kN m


Bila dianggap Mpr untuk kolom tengah diatas dan dibawah lantai 2
sama besar maka
Ve = (2 x Mpr)/hin = (2 x 2.065)/ 2,8 = 1.475 kN
Dengan anggapan momen lentur di atas dan di bawah kolom
penyangga lantai 2 sama, maka gaya geser desain berdasarkan M pr
positif dan negatip dari balok-balok yang bertemu di HBK didapat
dari Gambar 8-8 sbb.:
Mpr - + Mpr +
829,1 + 516,43
Vu = ---------------------- = ------------------------ = 480,5 < 1.475 kN
l1
2,8
Disini 1 = tinggi bersih kolom tengah. Ternyata V e > Vu = 480,5 kN
tapi jelas lebih besar dari hasil analisa struktur.
Kemudian mengingat beban aksial terfaktor kolom tengah ini (min
1.687,62 kN) lebih besar (lihat Table 8-12) dari Ag.fc/20 = 7502 x
30/20 = 843,75 kN
maka Vc diambil sesuai Pasal 13.3 (1(2))
Vc = (1

Nu
)
14 Ag

fc '
1.687,62

bw.d 1

6
14 x 750 2

30
750.688 = 471,16 kN
6

Berdasarkan Av 4 dp 12 = 452,4 dan s terpasang = 100 mm (lihat


tulangan pengekangan)
Vs =

As f y d
s

452,4.400.688
= 1.245 kN
100

Maka:
(Vs + Vc)= 0,75 x (1.245 + 471,16) = 1.287,10 > Vu = 480,5 kN
(OK)
Ini berarti Ash terpasang berdasarkan persyaratan (Pasal 23.4(4(1))
di o sudah cukup untuk menahan geser.
Sisa panjang kolom tetap harus tulangan transversal dengan
s 6 db tulangan memanjang = 120 mm atau
150 mm
Kebutuhan penulangan kolom tepi dapat diperiksa dengan cara
yang sama.

SRPM-26

Gambar 8-12 Diagram interaksi Kuat Disain Kolom Tengah


Dengan fs=1,25fy dan =1
8.7.6. Sambungan Lewatan Tulangan Vertikal Kolom
Sesuai Pasal 14.2(3) panjang sambungan lewatan tulangan 20 dari
kolom tengah harus dihitung dengan rumus
d
9 fy

d b 10 fc' c K tc )
(
)
db
dimana = 1,0
c = 40 + 12 + 20/2
= 62 mm
c = 52,2
mm
750 2(40 12) 20
c
= 1,0
= 52,2 mm
6 x2

= 1,0

= 1,0

Atr f yt

4 x113 x 400
0,30
1.500.s.n 1.500 x100 x 4
c K tr 52,5 0,3

2,62 diambil 2,5 (max)


db
20

K tr

Jadi
ld
9 fy

9 x 400 1x1,0 x1x1

26,3
db 10 fc' ( c K tr ) 10 x 30
2,5
db
ld = 26,3 x 20
= 526 mm

SRPM-27

Sesuai Pasal 23.4(3(2)) sambungan lewatan harus diletakan


ditengah panjang kolom dan harus dihitung sebagai sambungan
tarik. Dari Gambar 8-9 dapat diperkirakan bahwa akibat kombinasi
beban berfaktor dengan beban gempa tegangan tulangan yang
terjadi fs > 0,5fy, jadi sambungan lewatan ini termasuk kelas B
(Pasal 14.17(2(3)) yang panjangnya harus 1,3 d = 683,8 mm 684
mm. Ditail penulangan kolom tengah dapat dilihat di Gambar 8-13.
750 mm
750

4 dp12-100
4 dp12-100

dp 12

4 dp12-100

700 mm

450

4 dp12-120

684

2.800 mm

4 dp12-120

450

750

700 mm

24 D20

Gambar 8-13 Detail Penulangan Kolom Tengah


8.8 Disain Hubungan balok kolom
8.8.1 Hubungan balok Kolom tengah
Pasal 23.5 menentukan Tulangan Transversal berbentuk hoop
seperti diatur Pasal 23.4.4 harus dipasang dalam HBK, kecuali bila
HBK tersebut dikekang oleh komponen struktur sesuai Pasal
23.5(2(2))
Di HBK yang keempat mukanya terdapat balok-balok dengan lebar
setidak-tidaknya selebar lebar kolom, harus dipasang tulangan
transversal sedikitnya separoh yang disyaratkan oleh Pasal
23.4(4(1)) dan s 0,25 h atau 150 mm. Namun contoh SRPM ini
memiliki lebar balok 50 cm < h kolom = 56,25. Maka sesuai Pasal
23.5(2(11)) untuk kesederhanaan penditailing, pakai saja Ash ujung
kolom untuk tulangan transversal HBK ini.

SRPM-28

Gambar 8-14 adalah HBK kolom tengah di lantai 2. Sesuai Pasal


23.5(3) ditiap HBK, perlu diperiksa kuat geser nominal yang harus
lebih besar dari gaya geser yang kemungkinan terjadi.
Mu = 672,75 kN m
Vh = 480,54 kN
10 D19
C2 = T 2
Mpr+ = 516,4 kN m

T1 = 1.417,6 kN
x

Mpr- = 829,1 kN m
C 1 = T1

T2 = 850,6 kN
6 D19

Vh = 480,54 kN
Mu = 672,75 kN m

Gambar 8-8 Analisa Geser dari HBK Kolom Tengah di baris 5


Kuat geser nominal yang diperiksa adalah di arah U-S pada baris ke5.
Gaya geser yang mungkin terjadi di potongan x-x adalah T 1 + T2
Vh.
T1 dan T2 diperoleh dari tulangan tarik balok-balok yang menyatu di
HBK diarah U-S.
T1 (10 D19)
= As1 . 1,25. fy
= 2.835,3 x 1,25 x 400 = 1.417,6
kN
T2 (6 D19)
= As2 . 1,25. fy
= 1.701,2 x 1,25 x 400 = 850,6
kN
Dimana As1 dan As2 diambil dari Tabel 8-10
Vh gaya geser di kolom dihitung dari M pr kedua ujung balok yang
menyatu di HBK, dalam hal ini, karena panjang kolom atas dan
dibawah lantai 2 sama, maka masing-masing ujung kolom memikul
jumlah Mpr balok-balok sama besarnya (Mu)
Mpr+ + Mpr829,1 + 516,4
Mu = -------------------- = --------------------= 672,75 kN m
2
2
sehingga
Mu
2 x 672,75
Vh = --------- = --------------= 480,54 kN
hin /2
2,8

SRPM-29

Dimana hin adalah panjang bersih kolom tingkat 2 dan Mpr + diambil
dari Gambar 8-5.
Dengan hasil perhitungan diatas dan Mpr dihitung untuk tul. 6 D19
Gaya geser di x-x = T1 + T2 - Vh
Vx-x = 1.417,6 + 850,6 480,54 = 1.787,66 kN
Untuk HBK yang terkekang pada keempat sisinya balokan kuat
geser nominal
Vc = 0,75 x 1,7 x Aj x fc' =
= 0,75 x 1,7 x (500 x 750) x 30 = 2.618,8 kN > (Vx-x)
OK
8.8.2. Hubungan Balok Kolom Tepi
Kuat Geser HBK tepi yang diperiksa adalah arah U-S di kolom luar,
baris ke-5 lantai 2. HBK ini hanya dikekang oleh 3 balok sehingga
sesuai Pasal 23.5.2.2, tulangan transversal di ujung kolom perlu
dipasang dalam HBK.
Gambar 8-15 menunjukkan analisis momen kolom M n dari gaya
geser diujung kolom Vh, kuat tarik tulangan atas balok T 1 dan kuat
tekan C1 yang = T1. Dengan cara yang sama seperti di HBK tengah
diperoleh
M pr 753,29
Mu =
= 376,65 kN m

2
2
Mu
2 x 376,65

Vh =
= 269,04 kN
h in / 2
2,8
Geser di potongan x-x
Vx-x= T1 - Vh = 1.275,75 269,04
=1.006,71 kN
Kuat geser nominal sesuai Pasal 23.5(3(1))
Vc = 0,75 x 1,25 Aj fc '
= 0,75 x 1,25 x (500 x 750) x 30 = 1.925,6 kN> Vx-x OK

SRPM-30

Mu = 376,65 kN m
Vh = 269,04 kN
9 D19
T1 = 1275,75 kN
x

Mpr- = 753,3 kN m
C1 = T 1

6 D19

Vh = 269,04 kN
Mu = 376,65 kN m

Gambar 8-15 Analisa Geser dari HBK Kolom tepi di baris 5

SRPM-31

Anda mungkin juga menyukai