Penganggaran Sektor Publik
Penganggaran Sektor Publik
Di susun oleh:
Naela Alfi Sahra
120810301014
Putri Pertiwi
120810301020
Siti Musrifah
120810301064
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
penyusunan makalah Akuntansi Sektor Publik yang berfokus pada Bab
Penganggaran Sektor Publik dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Akuntansi Sektor Publik yang
disusun dari data-data yang diperoleh dari berbagai literatur yang sebagian besar
merupakan tulisan Prof. Dr. Mardiasmo, MBA, Ak.
Makalah ini dapat kami selesaikan karena mendapat bantuan atau dorongan
dari berbagai pihak, maka tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
pihakpihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini:
1
Yth. Dr. Alwan Sri Kustono, S.E., M.Si., Ak., Ketua Jurusan Akuntansi
3
4
5
Sektor Publik
Ytk. Orang tua penulis
Ytc. Teman-teman Jurusan Akuntansi angkatan 2012
Ytc. Almamater Universitas Jember
Kami berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua serta menambah wawasan kita mengenai Akuntansi Sektor Publik
yang berhubungan dengan Penganggaran Sektor Publik. Saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini, kami terima dengan tangan
terbuka karena kami merasa bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.
PENDAHULUAN
Semua organisasi baik swasta maupun sektor publik didirikan untuk
mencapai satu atau lebih dari tujuan yang ada. Pemerintah memiliki banyak fungsi
dan tujuan yang harus dicapai seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, dan lain
sebagainya. Sektor swasta dan sektor publik sama-sama memiliki keterbatasan
sumber daya untuk mencapai tujuannya. Indikator kinerja yang menjadi
pertanggungjawaban manajemen di sektor swasta adalah keuntungan, sementara
di sektor publik adalah tujuan dari pemberian dan penggunaan dana yang
diberikan oleh publik.
Adanya keterbatasan sumber daya tersebut, tidak mungkin untuk
menyatakan hanya tujuan akhir tanpa membuat rencana untuk mencapai tujuan
akhir tersebut. Keputusan harus dibuat terkait keputusan atas perencanaan dan
keputusan atas pengendalian. Agar perencanaan dan pengendalian dapat dilakukan
dengan baik maka perlu ada informasi yang mendukung perencanaan dan
pengendalian tersebut. proses akuntansi manajemen merupakan proses yang
bertujuan untuk mendapatkan informasi tersebut.
The Chartered Institute of Management Accountant menjelaskan bahwa
akuntansi manajemen menjelaskan tentang partisipasi dalam proses perencanaan
pada tingkatan strategis dan operasional, pembuatan dari panduan untuk
keputusan manajemen, dan memberikan kontribusi kepada pengawasan dan
pengendalian kinerja, melalui pembuatan laporan atas kinerja organisasi. Proses
akuntansi manajemen merupakan integrasi yang tidak terpisahkan antara
perencanaan dan pengendalian.
Setelah tujuan dan sasaran yang bersifat fundamental telah diidentifikasi,
proses manajemen strategis dapat dipergunakan kemudian untuk menentukan
strategi dan tindakan yang diperlukan dalam implementasinya. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya tahapan perencanaan operasional. Tujuannya adalah
untuk menurunkan tujuan dan sasaran dasar dalam beberapa target untuk dicapai.
Rencana operasional biasanya meliputi periode waktu untuk jangka pendek atau
jangka menengah dan dapat dinyatakan baik secara finansial maupun non
finansial. Penggunaan indikator kinerja dan target yang bersifat non finansial
menjadi semakin penting dalam perencanaan operasional. Setelah aktivitas jangka
pendek yang perlu dilakukan telah teridentifikasi, mereka lalu dinyatakan secara
finansial. Tahap ini disebut dengan tahap penganggaran.
Makalah berjudul Penganggaran Sektor Publik kami ajukan dengan
tujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang anggaran sektor publik bagi
pembaca serta kami sendiri sebagai mahasiswa. Adapun yang akan kami bahas
dalam makalah ini meliputi : konsep anggaran, peran penting dan pengertian
anggaran, fungsi anggaran sektor publik, jenis-jenis anggaran sektor publik,
prinsip-prinsip anggaran sektor publik, proses penyusunan anggaran, dan prinsipprinsip pokok siklus anggaran. Besar harapan kami makalah ini dapat menjadi
salah satu referensi dan sumber pembelajaran yang efektif bagi pembaca sekalian.
Konsep Anggaran Sektor Publik
Proses penyusunan anggaran seringkali menjadi isu penting yang
menjadi sorotan masyarakat. Contohnya saja Pidato Presiden setiap bulan Agustus
mengenai Nota Keuangan dan Rancangan APBN. Peristiwa ini selalu menjadi
indikator perekonomian negara selama satu tahun ke depan. Dan seringkali APBN
menjadi alat politik.
Menurut
Governmental
Accounting
Standarts
Board
(GASB),
publik akan menjadi efektif jika diawasi lembaga pengawas khusus yang
mengontrol aspek-aspek tersebut.
Pengertian dan Pentingnya Anggaran Sektor Publik
Dalam arti sempit anggaran sektor publik memiliki pengertian sebagai
dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi.
Sedangkan dalam arti luas, anggaran sektor publik berisi rencana kegiatan yang
direpresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam
satuan moneter. Anggaran menjelaskan tentang estimasi mengenai hal-hal yang
akan dilakukan organisasi pada periode yang akan datang. Singkatnya,anggaran
menceritakan secara finansial terkait biaya atas rencana-rencana yang dibuat
(pengeluaran) dan bagaimana cara untuk mendanai rencana tersebut (pendapatan).
Menurut Freeman, anggaran dijelaskan sebagai proses yang dilakukan
organisasi sektor publik untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya
dalam kebutuhan yang tidak terbatas. Organisasi sektor publik mungkin ingin
memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, tapi seringkali terkendala
oleh sumber daya yang terbatas. Hal ini mengungkapkan peran strategis anggaran
dalam pengelolaan kekayaan sebuah organisasi politik.
Semua aspek kehidupan masyarakat tidak termasuk dalam anggaran
sektor publik. Anggaran sektor publik hanya terkait dengan hal-hal yang
membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat seperti listrik, air bersih,
kualitas kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya agar terjamin secara layak.
Anggaran
yang
dibuat
pemerintah
menunjukkan
tingkat
kesejahteraan
masyarakat.
Anggaran adalah alat utama kebijakan fiskal. Dan juga sebagai alat
ekonomi yang dimiliki oleh pemerintah untuk mengarahkan perkembangan sosial
dan ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Anggaran sektor publik harus menggambarkan perubahan prioritas
kebutuhan dan keinginan masyarakat, serta penerimaan dan pengeluaran
departemen-departemen pemerintah.
Anggaran
mengarahkan
sektor
publik
pembangunan
sosial
menjadi
untuk
alat
bagi
pemerintah
meningkatkan
kualitas
dalam
hidup
over-spending,
underspending,
dan
salah
sasaran
dilakukan
mendorong,
prediksi-prediksi
menfasilitasi
dan
dan
estimasi
mengkoordinasikan
ekonomi. Anggaran
kegiatan
ekonomi
pengeluaran
pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana non budgetair pada dasarnya
menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif.
3. Keutuhan anggaran
Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana
umum.
4. Nondiscretionary appropriation
Jumlah yang disetujui oleh legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis,
efisien, dan efektif.
5. Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan atau
multitahunan.
6. Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi
yang dapat dijadikan sebagai kantong kantong pemborosan dan inefisiensi
anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya underestimate pendapatan
dan overestimate pengeluaran.
7. Jelas
Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak
membingungkan.
8. Diketahui publik
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.
pemerintah).
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target.
Faktor faktor lain yang mempengaruhi anggaran, seperti : munculnya
peraturan pemerintah yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan
politik, bencana alam, dan sebagainya.
Aspek penganggaran
Aspek akuntansi
Aspek pengendalian
Aspek auditing
dan efektivitas
sekali
dilakukan.
Padahal
studi
seperti
ini
akan
menjamin
teridentifikasinya jumlah kebutuhan alokasi dana yang lebih akurat sesuai dengan
kebutuhan riil dari seluruh kegiatan.
Lemahnya
perencanaan
anggaran
memungkinkan
munculnya
Pemeriksaan
(post audit)
Persetujuan
(enactment)
Administrasi
(administration)
Pelaporan
(reporting)
Gambar 1
Siklus Anggaran
Prinsip prinsip dan mekanisme penganggaran antara sektor publik
dengan sektor swasta relatif tidak berbeda. Siklus anggaran meliputi 4 tahap yang
terdiri atas:
1. Tahap persiapan anggaran (preparation)
Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas
dasar taksiran pendapatan yang tersedia. Yang perlu diperhatikan adalah
sebelum menyetujui taksiran pengeluaran, terlebih dahulu harus dilakukan
penaksiran pendapatan secara lebih akurat. Dalam persoalan estimasi,
yang perlu mendapat perhatian adalah terdapatnyafaktor uncertainty
(tingkat ketidakpastian)yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, manajer
keuangan publik harus memahami betul dalam menentukan besarnya suatu
mata anggaran.
manajemen
sangat
diperlukan
untuk
mendukung
Setelah
anggaran
disahkan,
pelaksanaan
anggaran
dimulai
baik
kemudian
instrument kebijakan multi fungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai
tujuan organisasi.Hal tersebut terutama tercermin pada komposisi dan besarnya
anggaran yang secara langsung merefleksikan arah dan tujuan pelayanan
masyarakat yang diharapkan. Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik
yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat
pengendalian. Sistem perencanaan anggaran publik berkembang sesuai dinamika
perkembangan manajemen sektor publik dan tuntutan yang muncul di masyarakat.
Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan
penyusunan anggaran sektor publik. Secara garis besar ada dua pendekatan utama
yang memiliki perbedaan mendasar, yaitu :
1
B.
Anggaran Tradisional
Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang banyak digunakan di
negara berkembang dewasa ini. Terdapat dua ciri utama dalam pendekatan ini
yaitu: (a) Cara penyusunan anggaran didasarkan atas pendekatan incrementalism
dan (b) Struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item. Ciri lain yang
melekat pada pendekatan anggaran tradisional tersebut adalah cenderung
sentralistis, bersifat spesifikasi, tahunan, dan mengggunakan prinsip anggaran
bruto.
Incrementalism
Penekanan dan tujuan utama pendekatan tradisional adalah pada
pengawasan dan pertanggungjawaban yang terpusat. Anggaran tradisional bersifat
incrementalism yaitu hanya menambah/mengurangi jumlah rupiah pada item
anggaran yang ada sebelumnya dengan menggunakan data tahun sebelumnya
sebagai dasar menyesuaikan besarnya penambahan atau pengurangan tanpa
dilakukan kajian yang mendalam.Masalah utama anggaran tradisional adalah
berkaitan dengan tidak adanya perhatian terhadap konsep value for money.
Konsep ekonomi, efesiensi dan efektivitas sering tidak dijadikan
pertimbangan dalam penyusunan anggaran tradisional. Dengan ketiadaan
perhatian pada konsep value for money ini, sering kali pada akhir tahun anggaran
terjadi kelebihan anggaran yang pengalokasiannya kemudian dipaksakan pada
aktivitas-aktivitas yang sebenarnya kurang penting untuk dilaksanakan.Anggaran
tradisional cenderung menggunakan konsep historic cost of service.
Akibat digunakannya harga pokok pelayanan historis tersebut adalah
suatu item, program, atau kegiatan akan muncul lagi dalam anggaran tahun
berikutnya meski item tersebut sudah tidak dibutuhkan. Perubahan anggaran
hanya menyentuh jumlah nominal rupiah yang disesuaikan dengan tingkat inflasi,
jumlah penduduk, dan lainnya.
Line-item
budget
tidak
memungkinkan
untuk
menghilangkan
item-item
penerimaan atau pengeluaran yang telah ada dalam struktur anggaran, walaupun
sebenarnya secara riil item tertentu sudah tidak relevan lagi untuk digunakan
dalam periode sekarang. Penyusunan anggaran dengan menggunakan struktur
line-item dilandasi alasan adanya orientasi sistem anggaran yang dimaksudkan
untuk mengontrol pengeluaran.
Berdasarkan hal tersebut, anggaran tradisional disusun atas dasar sifat
penerimaan dan pengeluaran, seperti misalnya pendapatan dari pemerintah atasan,
pendapatan dari pajak,atau pengeluaran untuk gaji, pengeluaran untuk belanja
barang, dan sebagainya, bukan berdasar pada tujuan yang ingin dicapai dengan
pengeluaran yang dilakukan.
Kelemahan Anggaran Tradisional
Beberapa kelemahan anggaran tradisional antara lain:
output.
Hal
tersebut
modal/investasi.
Anggaran tradisional bersifat tahunan
Sentralisasi penyiapan anggaran, ditambah dengan informasi yang tidak
memadai menyebabkan lemahnya perencanaan anggaran. Sebagai
akibatnya adalah munculnya budget padding atau budgetary slack.
Aliran informasi (sistem informasi financial yang tdak memadai yang menjadi
dasar mekanisme pengendalian rutin, mengidentifikasi masalah dan tindakan.
C. Anggaran Publik Dengan Pendekatan Npm
Era New Public Management
Sejak pertengahan tahun 1980-an telah terjadi perubahan manajemen
sektor publik menjadi model sektor publik yang fleksibel dan lebih
mengakomodasi pasar. Perubahan tersebut telah mengubah peran pemerintah
terutama dalam hal hubungan antara pemerintah dengan masyarakat. Paradigma
baru yang muncul dalam manajemen sektor publik tersebut adalah pendekatan
New Public Management.
Pada tahun 1980-an model New Public Management mulai dikenal dan
kembali populer tahun 1990-an.
Penggunaan
paradigma
New
Public
Management
tersebut
birokrasi.
mengidentifikasikan
Pemerintah
tradisional
pelanggannya.
seringkali
Penerimaan
pajak
salah
memang
dalam
dari
Akibatnya,
pemerintah
seringkali
menganggap
bahwa
DPR/DPRD dan semua pejabat yang ikut dalam pembahasan anggaran adalah
pelanggannya.
g. Pemerintahan Wirausaha : mampu menciptakan pendapatan dan tidak
sekedar
membelanjakan.
Pemerintah
daerah
wirausaha
dapat
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA