BAB I
PENDAHULUAN
Sel adalah unit terkecil yang mampu atau dapat tepat hidup tanpa
kehadiran sel yang lain. Sel mempunyai bentuk dan fungsi tertentu, setiap sel
setelah tumbuh dan berdiferensiasi akan berubah bentuknya sesuai dengan
fungsinya. Sel-sel penyusun makhluk hidup sangat bervariasi baik ukuran, bentuk,
struktur maupun fungsinya. Setiap sel bergantung pada sel lain untuk melakukan
fungsinya. Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama dari sekumpulan jaringan yang akan membentuk organ. Jaringan tumbuhan
adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal, fungsi dan
struktur yang sama. Jaringan pada tumbuhan di bedakan menjadi dua yaitu
meristem primer dan meristem sekunder. Sedangkan jaringan hewan adalah
sekumpulan sel-sel hewan yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama, di
bedakan menjadi empat yakni jaringan otot, jaringan ikat, jaringan syaraf dan
jaringan ephitelium. Mempelajari sel dan jaringan sangan penting, karena sel
adalah penyusun utama tubuh tumbuhan dan hewan.
Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengetahui bagian
bagian sel hewan,sel tumbuhan, dan jaringan hewan melalui pengamatan preparat
dengan mikroskop. Selain itu, agar praktikan dapat membuat preparat segar yang
digunakan untuk praktikum. Manfaat yang dapat diambil dari praktikum ini
Materi
Materi yang digunakan pada praktikum pengenalan sel dan jaringan
Metode
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Pengenalan Sel
Sel adalah bagian atau bentuk terkecil dari suatu organisme. Hal ini sesuai
dengan pendapat Setiadi (2007) yang menyatakan bahwa sel tubuh manusia
adalah sel mikroskopik yang berdiameter 10 sampai dengan 30 m. Sel memiliki
kemampuan untuk tumbuh dan bereproduksi. Hal ini sesuai dengan pendapat
Sumardi dan Marianti (2007) bahwa sel juga merupakan struktur terkecil yang
mampu melakukan pertumbuhan dan reproduksi. Sel juga merupakan penyusun
makhluk hidup yang dapat berkembangbiak. Hal ini sesuai dengan pendapat
Isnaeni (2006) bahwa sel memiliki semua kemampuan zat hidup, termasuk
pertahanan diri dan perkembangbiakan.
3.1.1
Sel Hewan
Hasil pengamatan pada praktikum acara pengenalan sel hewan
3.1.2
Sel Tumbuhan
Hasil pengamatan pada praktikum acara pengenalan sel tumbuhan
3.2.
Pengenalan Jaringan
Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun dan
organ reproduksi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Woelaningsih dalam Silaban
(2013) bahwa organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti
jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis dan jaringan
pengangkut. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa jaringan adalah
sekumpulan sel yang mempunyai fungsi yang sama untuk menyusun organ. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Mulyani (2006) bahwa definisi jaringan adalah
sekelompok sel dengan asal usul, struktur dan fungsi yang sama.
3.2.1. Jaringan Tumbuhan Monokotil
Hasil pengamatan pada praktikum acara pengenalan jaringan tumbuhan
monokotil ditampilkan pada Ilustrasi 3. Data yang ditampilkan berupa preparat
awetan batang Zea mays 40 x (kiri) dan akar Zea mays 40 x (kanan) adalah
sebagai berikut :
juga jaringan-jaringan lainnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Irawan (2014)
bahwa jaringan epidermis merupakan jaringan terluar dari setiap organ tumbuhan,
jaringan ini tersusun dari sel-sel parenkim. Pada batang monokotil, epidermis
terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada
stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral
tertutup yang artinya diantara xylem dan floem tidak ditemukan kambium.
Menurut Silaban et al. (2013) tidak adanya cambium pada Monokotil
menyebabkan batang monokotil tidak dapat tumbuh membesar. Bagi tumbuhan,
batang memiliki beberapa kegunaan, antara lain sebagai penopang, pengangkut air
dan zat-zat makanan, penyimpanan makanan cadangan, serta sebagai alat
perkembangbiakan.
Tumbuhan monokotil mempunyai sususan jaringan pengangkut yang
menyebar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mulyani (2006) monokotil
mempunyai berkas pengangkut tersebar atau melingkar dekat bagian tepi.
Menurut Thaem (2012) tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang
dari pangkal ke ujung daun secara sejajar. Bagi tumbuhan, fungsi daun memiliki
beberapa kegunaan misalnya, sebagai tempat pembuatan makanan, pernapasan
dan penguapan.
3.2.2. Jaringan Tumbuhan Dikotil
Hasil pengamatan pada praktikum acara pengenalan jaringan tumbuhan
dikotil ditampilkan pada Ilustrasi 4. Data yang ditampilkan berupa preparat
awetan batang akar jarak 40 x (kiri) dan batang Hibiscus rosa-sinensis 40 x
(kanan) adalah sebagai berikut:
hasil
pengamatan
menggunakan
mikroskop
dengan
10
tumbuhan dan menjadi pertahan pertama melawan kerusakan fisik dan patogen.
Epidermis memiliki berbagai karakteristik yang terspesialisasi pada setiap organ.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Woelaningsih dalam Silaban (2013) bahwa
walaupun berbeda epidermisnya, semua epidermis tersusun rapat satu sama lain
dan membentuk bangunan padat tanpa ruang antar sel. Jika terdapat ruang antar
sel, misalnya epidermis mahkota bunga, ruang itu ditutupi oleh kutikula.
11
BAB IV
SIMPULAN
4.1.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan yang sudah dibuat dapat
disimpulkan bahwa sel dan jaringan memiliki struktur dan fungsi yang berbedabeda pada organel sel nya baik pada sel hewan maupun sel tumbuhan dan
merupakan struktur terkecil pada makhluk hidup karena membutuhkan mikroskop
untuk mengamati bagian-bagian sel dan jaringan dengan perbesaran 40 x dan 100
x dan tidak dapat dibagi lagi. Sekumpulan sel yang memiliki fungsi yang sama
akan membentuk jaringan.
4.2.
Saran
Melihat dari praktikum yang telah kami lakukan sebelumnya, saran dari
DAFTAR PUSTAKA
Cahyana, D. 2003. Biologi. Erlangga, Jakarta.
12