Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan hidayah-Nya lah laporan hasil diskusi kelompok kecil ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Laporan ini disusun dari berbagai sumber ilmiah sebagai hasil dari diskusi
kelompok kecil (DKK) kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya laporan ini. Pertama-tama kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. drg. Musnar Munir,Sp. KGA selaku tutor kelompok 1 yang telah membimbing
kami dalam melaksanakan diskusi kelompok kecil (DKK) modul 5 blok 1 ini.
2. Teman-teman kelompok 1 yang telah mencurahkan pikiran dan tenaganya
sehingga diskusi kelompok kecil (DKK) 1 dan 2 dapat berjalan dengan baik dan dapat
menyelesaikan laporan hasil diskusi kelompok kecil (DKK) kelompok 1.
3. Teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman khususnya
program studi kedokteran gigi angkatan 2013, segala fasilitas yang telah kami gunakan untuk
menambah pengetahuan tentang laporan kami ini, serta pihak-pihak lain yang tidak dapat
kami sebutkan satu persatu.
Kami sengaja menyelesaikan laporan ini untuk memenuhi salah satu tugas kuliah
dengan sistem PBL. Dan tentunya kami selaku penyusun juga mengharapkan agar laporan ini
dapat berguna baik bagi penyusun sendiri maupun bagi pembaca di kemudian hari.
Laporan ini sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran serta kritik yang
membangun sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari isi laporan hasil
diskusi kelompok kecil (DKK) ini.
Samarinda, Oktober 2013
Hormat kami,
Tim penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................................
1
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................
1.1.
LATAR BELAKANG.......................................................................................................
1.2.
TUJUAN...........................................................................................................................
1.3.
MANFAAT........................................................................................................................
SKENARIO MODUL.......................................................................................................
2.2.
1. IDENTIFIKASI ISTILAH................................................................................................
2. IDENTIFIKASI MASALAH............................................................................................
3. ANALISA MASALAH.....................................................................................................
4. STRUKTURISASI KONSEP.........................................................................................
5. IDENTIFIKASI SASARAN BELAJAR........................................................................
6. SINTESIS........................................................................................................................
BAB 3 PENUTUP.........................................................................................................................
3.1.
KESIMPULAN...............................................................................................................
3.2.
SARAN...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
kompetensi. Seorang dokter gigi dituntut untuk menjadi seorang profesionalisme yakni
dengan meguasai pengetahuan dan keterampilan dari profesinya dengan mengandalkan
keahlian yang tinggi. Dalam praktek kedokteran gigi, selalu dilandasi dengan etika dan
moral yang mengacu pada kode etik medis yang berlaku. Sebab seorang dokter yang
profesional adalah seorang dokter yang mampu beretika dan bermoral dengan baik
1.2. TUJUAN
Mahasiswa mampu menjelaskan:
1. Dan memahami profesi kedokteran/kedokteram gigi
2. Dan menerapkan operasional obligation secara professional dalam praktek
kedokteran/kedokteran gigi.
3. Tentang struktur rongga mulut.
4. Tentang profesionalisme
5. Profesi kedokteran gigi
6. Tentang Evidence Based Medicine
1.3. MANFAAT
-
BAB 2
2.1.
SKENARIO MODUL
Dokter Gigi Lulusan Baru Kemungkinan Akan
Diwajibkan Mengikuti Internships
4
Masa penuh kemudahan "setelah lulus bisa langsung praktek" agaknya akan tinggal
kenangan bagi dokter gigi baru. Kondisi yang sempat dinikmati ketika Program Dokter
Gigi Pegawai Tidak Tetap (PTT) tidak diwajibkan lagi, terhenti saat dokter gigi baru
wajib mengikuti Uji Kompetensi yang diselengarakan Kolegium Dokter Gigi Indonesia
(KDGI). Kini lulus uji kompetensi saja bahkan tidak akan cukup sebagai syarat bisa
praktek mandiri karena dokter gigi lulusan baru akan diwajibkan mengikuti internship
selama satu tahun di rumah sakit atau Puskesmas yang ditunjuk. Internship atau magang
telah lama menjadi bagian dari proses pendidikan dokter dan dokter gigi di negara
maju. Istilah ini berasal dari Amerika Serikat, sementara bagi negara-negara
persemakmuran (commonwealth) dan negara yang mengacu pada british system
mengunakan istilah housemanship. Internship bertujuan untuk mengasah keterampilan
dokter gigi di dunia nyata, selama internship seorang dokter gigi akan bekerja penuh
dari mulai mendiagnosa sampai menterapi di bawah supervisi seorang dokter senior,
namun berbeda dengan ko-ass (clerkship) dokter gigi internship tidak perlu acc untuk
tiap tahapan pekerjaan. Setelah menyelesaikan internship dan lulus Uji Kompetensi,
baru seorang dokter gigi memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI). Di negara maju, dokter gigi yang sedang melakukan
internship dibayar oleh rumah sakit tempatnya bekerja. Di Indonesia internship akan
disebut Magang Dokter Baru (MDB), bagi dokter ketentuan internship mulai berlaku
mulai lulusan tahun 2010. Pelaksanaan MDB merupakan salah satu upaya agar dokter
lulusan Indonesia diakui secara internasional, demikian antara lain terungkap dalam
seminar dan lokakarya yang diselenggarakan Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan
Indonesia (ARSPI) di Jakarta pada tanggal 13-15 Agustus 2009.
(diambil dari http://dentamedia.blogspot.com)
2.2.
PTT : Pegawai Tidak Tetap adalah pegawai yang bekerja pada suatu instansi
pemerintahan atau perusaan yang bersifat sementara atau honorer atau tidak
tetap
British System : tata bahasa yang digunakan oleh Negara Inggris atau
persemakmuran
Lokakarya : suatu pertemuan antara para ahli untuk membahas masalah yang
bersangkutan dengan pelaksaan di bidang ke ahliannya
KKI : Konsil Kedokteran Indonesia adalah suatu badan otonom yang terdiri atas
konsil kedokteran dan kedokteran gigi
STR : Surat Tanda Registrasi adalah surat yang di dapat dokter gigi sebagai cara
pembuatan SIP sehingga dapat praktek
Praktek : penerapan atau pengaplikasian dari suatu ilmu yang di dapat sesuai
dengan prosedurnya
2. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apakah jika kita sudah melaksanakan PTT, kita juga harus melaksanakan
internship?
2. Apakah tugas dan wewenang dari KDGI ?
3. Mengapa dokter gigi lulusan baru wajib mengikuti internship ?
4. Apa bedanya internship dengan clerkship ?
5. Mengapa intership harus dilakukan di puskesmas atau rumah sakit? Kenapa
tidak langsung di klinik?
6. Apakah tugas dan wewnang dari KKI ?
7. Apa tujuan KDGI melaksanakan uji kompetensi?
8. Bagaimana alur untuk mendapatkan STR dan SIP?
9. Mengapa untuk di akui di internasional lulusan dokter gigi baru harus mengikuti
pelaksaaan MDB?
10. Mengapa seorang dokter gigi baru perlu supervise dari seorang dokter senior?
3. ANALISA MASALAH
1. Tidak, Internship hanya dilaksanakan oleh dokter lulusan tahun 2010
2. Tugas dan wewenang KDGI adalah :
-
3. Lulusan dokter gigi baru wajib mengikuti internship agar tidak hanya belajar
teori tetapi dapat melaksanakan perakteknya dan untuk mengasah keterampialan
atau skill dari seorang dokter gigi baru.
4. Perbedaan internship dan clerkship adalah :
-
seorang dokter gigi harus melakukan registrasi dokter dan dokter gigi,
Untuk menguji kemampuan dokter dan dokter gigi sudah mencapai standar
kompetensi dalam pelayanan kesehatan atau belum.
Untuk menciptakan mutu dokter gigi yang baik dan layak saat lulus dari
pendidikannya.
4. STRUKTURISASI KONSEP
IL
PSU
R
Y
U
N
IK
TA
TLO
PRD
Y
A
IERF
U
N
E
RSA
N
D
TS
N
G
A
-I
RSK
ES
H
Y
ID
U
K
E
PA
K
O
RD
K
U
M
O
TA
PM
ETK
R
TK
B
EA
IR
D
N
A
SO
N
A
G
IK
TI
BK
EG
ERI
G
K
A
D
EI
N
O
R
K
J
TG
EIA
RG
IS
A
E
N
B
A
G
IG
A
G
I
D
O
A
K
N
T
E
U
R
N
D
G
A
IN
G
-I
U
N
D
A
N
G
N
Y
A
11
Domain I : Profesionalisme
Melakukan praktik di bidang kedokteran gigi sesuai dengan keahlian,
tanggung jawab, kesejawatan, etika dan hukum yang relevan.
12
Memahami ilmu kedokteran dasar dan klinik, kedokteran gigi dasar dan klinik
yang relevan sebagai dasar profesionalisme serta pengembangan ilmu
kedokteran gigi
-
BAB 3
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Dari laporan yang kita diskusikan pada DKK 1 dan DKK 2, menjadi professional itu
tidak mudah, dibutuhkan usaha, kemampuan serta keahlian yang besar untuk menjadi
13
Berkas permohonan pengajuan izin yang sudah diisi dan dilengkapi oleh
pemohon, diteliti oleh Petugas Dinas Kesehatan tempat dokter tersebut
berdomisili
Bila Berkas tidak lengkap, berkas dikembalikan kepada pemohon izin untuk
dilengkapi kembali
Bila Berkas lengkap, SIP (Surat Izin Praktek) diajukan kepada Dinas Kesehatan
setempat (tempat domisili dokter tsb) Untuk ditandatangani
3.2.
SARAN
Perlu diadakannya sosialisasi akan pentingnya pembuatan SIP/STR agar seorang
dokter tidak lama atau kebingungan dalam pengurusan SIP/STR
DAFTAR PUSTAKA
Sk. nomor : skep/034/pb pdgi/v/2008 tentang kode etik kedokteran gigi indonesia pengurus
besar persatuan dokter gigi indonesia.
Undang-undang RI No. 29 TAHUN 2004 Tentang praktek Kedokteran.
14
15