Pembagian tersebut berdasarkan pada aspek manfaat sosial dan biaya sosial serta
utilitas yang diperoleh. Klasifikasi tersebut dapat dilihat pada diagram skematis
biaya dan manfaat perikanan menurut Copes yang dibaca secara skematis dari kiri
ke kanan. Tanda panah pada nilai utilitas tangkapan (utility value) mengarah dari
huruf a sampai j, hal ini menunjukkan bahwa nilai utilitas tangkapan (utility
value) berupa:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
didaratkan (landed value), yang termasuk dalam nilai utilitas tangkapan (utility
value) yaitu dari huruf a sampai i yang meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Nilai ikan yang didaratkan (landed value) dibagi menjadi dua bagian yaitu
manfaat sosial bersih (net social benefits) dan biaya sosial. Dalam analisa yang
termasuk kedalam manfaat sosial bersih bersih (net social benefits) menurut
Copes yaitu dari huruf e sampai j yang meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
yang meliputi:
a.
b.
c.
d.
c.
B.
atau total utility (yang dinilai dengan uang) yang dinikmati konsumen dari
mengonsumsikan barang tertentu dengan pengorbanan totalnya (yang dinilai
dengan uang) untuk memperoleh atau mengonsumsikan jumlah barang tersebut.
Sedangkan, surplus produsen adalah pendapatan tambahan yang diperoleh oleh
seorang produsen dari penerimaan harga suatu barang yang lebih tinggi
dibandingkan dengan harga yang sebenarnya telah dipersiapkan untuk ditawarkan.
Terdapat tiga dasar yang penting dalam penggunaan surplus konsumen
maupun surplus produsen untuk mengukur kesejahteraan, antara lain:
a.
b.
membayar
Penawaran, dimana penawaran merupakan refleksi dari biaya marginal
c.
(marginal cost)
Perubahan pada pendapatan individu bersifat penambahan
dan surplus produsen diukur dengan mengintegralan fungsi penwaran dan fungsi
permintaan.
C.