Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
jalan
memperkenalkan
pembaharuan-pembaharuan
yang
membawa
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Inovasi Pendidikan
Kata Innovation dalam Bahasa Inggris sering diterjemahkan segala hal yang baru atau
pembaharuan (Hamijoyo dalam Saud, 2010:2). Untuk memahami lebih dalam lagi
mengenai pengertian inovasi pendidikan perlu diketahui juga tentang pengertian
discovery dan invention yang dalam bahasa Indonesia kata tersebut mengandung arti
ditemukannya sesuatu hal yang baru, baik hal tersebut pada konsepnya sudah ada pada
waktu lampau namun baru ditemukan kembali atau bahkan memang hal-hal yang baru
ditemukan.
Saud (2010:3) mengemukakan bahwa inovasi ialah suatu ide, barang, kejadian, metode
yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang (masyarakat) baik itu berupa hasil invensi maupun diskoveri. Inovasi
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah
tertentu.
Discovery ialah penemuan sesuatu yang sebenarnya sudah ada, tetapi belum diketahui
orang keberadaannya. Misalnya penemuan benua Amerika. Pada dasarnya benua
Amerika sudah lama ada, namun baru ditemukan oleh Columbus pada tahun 1492,
maka dikatakan bahwa Columbus merupakan penemu benua Amerika. (Saud, 2010:3)
Invensi (invention) merupakan kebalikan dari diskoveri yakni sebuah penemuan yang
benar-benar baru, artinya hasil kreasi manusia itu sendiri. Misalnya penemuan teoriteori belajar yang didapat dari hasil kreasi manusia yang didasarkan dari pengalaman,
pengamatan, serta penelitian lanjutan.
Menurut pendapat Saud tersebut bahwa sebuah inovasi itu harus suatu hal yang dapat
memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi. Inovasi pendidikan yang
disampaikan Saud (2010:6) merupakan suatu perubahan yang baru, dan kualitatif
berbeda dari hal (yang ada sebelumnya), serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan
kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.
Dari definisi tersebut terdapat kata kunci yang dititik beratkan, yaitu baru merupakan
apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan, meskipun begitu kata baru
merupakan relatif karena baru bagi sebagian orang belum tentu bagi sebagian yang lain.
Kualitatif yang berarti memungkinkan adanya restrukturisasi atau pengaturan kembali
unsur-unsur dalam dunian pendidikan. kesengajaan berarti bahwa yang dilakukan
merupakan
sebuah
hal
yang
disengaja,
bukan
diperoleh
secara
tiba-tiba.
Tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna dan mudah diperoleh.
j)
3.
Seringkali usaha penyebaran inovasi gagal dan kandas di tengah jalan. Salah satu bekal
yang berguna bagi usaha memasyarakatkan inovasi adalah memahami karakteristik
inovasi dan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam proses penyebaran inovasi
ke dalam satu sistem sosial atau pelaksana dari sebuah inovasi tersebut.
Adapun komponen-komponen inovasi adalah sebagai berikut
a) Inovator yang merupakan komponen yang utama dalam proses inovasi, dimana
inovator memegang peranan penting dalam melaksanakan inovasi.
4.
Proses inovasi pendidikan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individu
atau organisasi yang mulai mengetahui dan sadar untuk melakukan hingga akhirnya
menerapkan inovasi yang diperoleh.
Beberapa model proses inovasi yang berorientasi pada individual, antara lain :
a) Lavidge & Steiner (dalam Saud, 2010)
-
Menyadari
Mengetahui
Menyukai
Memilih
Mempercayai
Membeli
Belum menyadari
Menyadari
Memahami
Mempercayai
Mengambil tindakan
Menyadari
Memahami
Menyikapi
Mengesahkan
Mencoba
Menerima
Disonasi
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat dianalisis bahwasanya terdapat beberapa
kesamaan penyampaian teori, kesamaan tersebut terletak pada tahapan awal yakni
bahwa individu berawal dari tidak menyadari menjadi menyadari dan dilanjutkan
memahami serta berakhir menerima atau dapat diterima oleh individu tersebut.
Berdasarkan analisis tersebut maka penulis dapat menyimpulkan bahwa proses yang
terjadi untuk inovasi ialah berawal dari ketidak sadaran individu tentang sesuatu hal
sehingga seiring dengan perkembangan maka menyadari pentingnya sebuah inovasi,
dan belajar memahami tentang sebuah inovasi yang diharapkan dapat diterima oleh
masyarakat.
Model proses inovasi yang berorientasi pada Organisasi, antara lain :
a) Milo (dalam Saud, 2010)
-
Konseptualisasi
Tentatif adopsi
Penerimaan sumber
Implementasi
institusionalisasi
Konsepsi perubahan
Pengusulan perubahan
I. Inisiasi (perubahan)
1. Agenda Setting
2. Penyesuaian (matching)
Pendapat ahli yang menyatakan orientasi inovasi terhadap organisasi memiliki beberapa
kesamaan teori, hal ini dapat dilihat bahwasanya inovasi diawali dengan memahami
konsep, dan mengimplementasi inovasi sehingga menjadi sebuah rutinitas yang
dilakukan.
Berdasarkan proses yang telah dipaparkan oleh para ahli bahwa penulis menyimpulkan
bahwa proses inovasi yang berorientasi kepada organisasi diawali dengan konseptualitas
yang telah disusun dan kemudian dari hasil studi pendahuluan maka inovasi tersebut
diimplementasikan yang berakhir pada rutinitas yang dilakukan oleh organisasi.
5.
Dalam bukunya Fuad Hasan (2008:192) berbagai upaya inovasi pendidikan di Indonesia
sangatlah banyak sekali yang sudah dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Proyek perintis sekolah pembangunan
Proyek ini dimaksudkan untuk mencoba bentuk sistem persekolahan yang komprehensif
dengan nama Sekolah Pembangunan. Selain itu, secara umum kerangka sistem
pendidikan ini digariskan dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 0172 Tahun 1974.
b) Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 disetujui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk secara
nasional dilaksanakan bertahap mulai tahun pengajaran 1976 dengan catatan, bahwa
bagi sekolah-sekolah yang menurut penilaian kepala perwakilan telah mampu,
diperkenankan melaksanakannya mulai tahun 1975. Tujuan utama Kurikulum 1975
adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
c) Proyek pamong
Tujuan proyek Pamong adalah untuk menemukan alternatif sistem penyampaian
pendidikan dasar yang bersifat efektif, ekonomis, dan merata yang sesuai dengan
kondisi kebanyakan daerah di Indonesia.
d) SMP terbuka
Sekolah Menengah Pertama Terbuka (SMPT) adalah Sekolah Menengah Umum Tingkat
Pertama yang kegiatan belajarnya sebagian besar dilaksanakan di luar gedung sekolah
dengan cara penyampaian pelajaran melalui berbagai media dan interaksi yang terbatas
antara guru dan murid. Tugas SMPT sama dengan tujuan pendidikan umum SMP.
e) Universitas terbuka
Lembaga pendidikan dengan nama UT didirikan berdasarkan Keputusan Pemerintah
No. 41 tanggal 11 Juni 1984. Lalu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1980,
dijabarkan pula struktur organisasi UT yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 0389/0/1984 tanggal 27 Agustus 1984 setelah
mendapat persetujuan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPan) dalam
suratnya No. B-648/I/MENPAN/8/84 tanggal 25 Agustus 1984. Tujuan didirikannya UT
adalah dalam rangka meningkatkan daya tampung perguruan tinggi.
f)
3.
g) Kurikulum 1984
Perbaikan kurikulum ini dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 0461/U/1983 tahun 1983 tanggal 23 Oktober. Pembenahan kurikulum
ini diharapkan dapat memberikan peluang yang lebih besar kepada siswa untuk
memperoleh pendidikan yang sesuai dengan bakat, minat, kebutuhan dan
kemampuannya.
h) Kurikulum 1994
Ciri yang membedakan Kurikulum 1994 dengan kurikulum sebelumnya, ada pada
pelaksanaan tentang pendidikan dasar sembilan tahun, memberlakukan kurikulum
muatan lokal serta penyempurnaan tiga kemampuan dasar; membaca, menulis dan
menghitung (3 M) yang fungsional.
i)
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada halaman sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa inovasi pendidikan merupakan sebuah upaya pembaharuan dari
pendidikan yang sudah ada sehingga menjadi lebih baik dan bersifat dinamis. Inovasi
pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sehingga tujuan
pendidikan yang telah dirumuskan dapat dicapai dengan baik dan optimal.
Inovasi pendidikan pun tidak terlepas dari komponen yang sangat mempengaruhi
keberhasilan dari inovasi tersebut, komponen yang dimaksud ialah inovator, inovasi,
komunikasi, dan waktu. Proses yang terjadi dalam inovasi pendidikan pun bukanlah
perkara mudah, karena memiliki tahapan-tahapan yang membutuhkan waktu cukup
lama, tahapan yang dimaksud ialah tahapan untuk menyadari, mengimplementasi dan
menjadikan sebagai suatu kebiasaan.
Beberapa inovasi pendidikan yang telah dilakukan ialah pengembangan kurikulum,
sistem pendidikan nasional, dan inovasi di bidang sarana prasarana pelaksana
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Fuad. 2008. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Multazam. 2013. Makalah Inovasi Pendidikan di Indonesia. (http:// multazameinstein.blogspot.com/2013/01/ makalah-inovasi-pendidikan-di-indonesia) diakses pada
tanggal 24 Agustus 2013
Robiin. 2012. Inovasi Pendidikan. (karyailmiah2012.blogsppot.com/2012/04/ makalahinovasi-pendidikan-2012) diakses pada tanggal 24 Agustus 2013
Saud, Udin S. 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
INOVASI PENDIDIKAN
DI SUSUN OLEH:
NAMA
NIM
:ROSTALINDA RUMAPEA
:(RSA1C115022)
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas selesainya
makalah yang berjudul Inovasi Pendidikan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada
Ibu Aulia Sanova, Si.M.pd selaku dosen pengantar pendidikan yang telah membimbing
penulis agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.
Daftar isi
I.4
Kata Pengantar............................................................................................................ i
Daftar Isi .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang .............................................................................................. 1
I.2
Rumusan Masalah..........................................................................................1
I.3
Tujuan Penulisan............................................................................................2
Manfaat Penulisan.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
II.1
Pengertian Inovasi Pendidikan....................................................................... 3
II.2 Tujuan Inovasi Pendidikan............................................................................. 3
II.3
Komponen Dasar Inovasi Pendidikan........................................................ 3
II.4
Sasaran Inovasi Pendidikan........................................................................... 4
II.5
Faktor-faktor yang memperngaruhi Inovasi Pendidikan............................... 6
II.6
Upaya Inovasi Pendidikan............................................................................. 9
BAB III PENUTUP
IV.1 Kesimpulan 11
IV.2 Kritik dan saran..11
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin tahun semakin maju dan
sangat cepat dalam berbagai aspek kehidupan yang salah satunya adalah dalam bidang
pendidikan, yang merupakan suatu upaya untuk menjembatani sebuah peralihan dari
masa sekarang ke masa yang akan datang yakni melalaui sebuah suntikan-suntikan
inovasi yang diharapkan akan dapat mencapai efisiensi dan efektifitas.
Di zaman globalisasi ini makna inovasi salah diartikan oleh kebanyakan orang
baik itu kalangan masyarakat yang terendah hingga kalangan masyarakat intelektual.
Sehingga apa yang terjadi, penerapan inovasi yang salah satunya dalam bidang
pendidikan yang merupakan bagian sentral dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari
salah digunakan. Maka perlu ditanamkan secara mendalam pemahaman tentang inovasi
itu sendiri, baik dari segi tujuan diadakannya sebuah inovasi, apa kekurangan serta
kelebihan inovasi itu sendiri, komponen-komponen inovasi, manfaatnya untuk
masyarakat apa serta bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-sehari dan lain
sebagainya.
Banyak Masyarakat mengetahui dan memahami sesuatu yang baru tetapi belum
mau menerima apalagi menerapkannya. Hal ini terjadi karena mindset tentang inovasi
masih minim, hal itu bisa kita siasati dengan mempelajari secara mendalam akan makna
inovasi sesungguhnya serta segala sesuatu yang berhubungan dengan inovasi tersebut.
1.2.Masalah/ Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian inovasi pendidikan?
2.
Apa tujuan dari inovasi pendidikan?
3.
Apa saja yang menjadi komponen dasar inovasi?
4.
Siapa sajakah yang menjadi sasaran dalam inovasi pendidikan?
5.
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi inovasi dalam pendidikan?
6.
Apa upaya dalam inovasi Pendidikan?
1
1.3.Tujuan
1.
2.
tugasnya.
3.
4.
5.
dalam
pendidikan.
6.
Untuk menjelaskan dan mengetahui apa upaya dalam Inovasi pendidikan.
1.4.Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan untuk lebih mendalami pembahasan materi tentang ruang
lingkup inovasi pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3.
4.
Waktu, waktu merupakan elemen yang tidak kalah pentingnya dalam proses inovasi
karena waktu merupakan aspek utama dalam proses untuk mengkomunikasikan sebuah
inovasi. Peranan dimensi waktu dalam proses inovasi terdapat pada tiga hal yaitu,
proses keputusan dalam mengambil kebijakan untuk memutuskan sebuah inovasi,
kemudian kepekaan seseorang terhadap inovasi, dan yang terakhir yaitu kecepatan
penerimaan inovasi.
D. Sasaran Inovasi Pendidikan
1. Guru
Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak
yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan
guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun
efeknya di luar kelas. Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang
hendak dicapai. Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain
adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi
dan kondisi siswa, hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun antar sesama
guru, pengalaman dan keterampilan guru itu sendiri.
Dengan demikian, maka dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru
mulai dari perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya
memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan. Tanpa
melibatkan mereka, maka sangat mungkin mereka akan menolak inovasi yang
diperkenalkan kepada mereka. Hal ini seperti diuraikan sebelumnya, karena mereka
menganggap inovasi yang tidak melibatkan mereka adalah bukan miliknya yang harus
dilaksanakan, tetapi sebaliknya mereka menganggap akan mengganggu ketenangan dan
kelancaran tugas mereka. Oleh karena itu, dalam suatu inovasi pendidikan, gurulah yang
utama dan pertama terlibat karena guru mempunyai peran yang luas sebagai pendidik,
sebagai orang tua, sebagai teman, sebagai dokter, sebagi motivator dan lain sebagainya.
4
2. Siswa
Sebagai obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar,
siswa memegang peran yang sangat dominan. Dalam proses belajar mengajar, siswa
dapat menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan intelegensia, daya motorik,
pengalaman, kemauan dan komitmen yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan.
Hal ini bisa terjadi apabila siswa juga dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan,
walaupun hanya dengan mengenalkan kepada mereka tujuan dari pada perubahan itu
mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan, sehingga apa yang mereka lakukan
merupakan tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan dengan konsekuen.
Peran siswa dalam inovasi pendidikan tidak kalah pentingnya dengan peran
unsur-unsur lainnya, karena siswa bisa sebagai penerima pelajaran, pemberi materi
pelajaran pada sesama temannya, petunjuk, dan bahkan sebagai guru. Oleh karena itu,
dalam memperkenalkan inovasi pendidikan sampai dengan penerapannya, siswa perlu
diajak atau dilibatkan sehingga mereka tidak saja menerima dan melaksanakan inovasi
tersebut, tetapi juga mengurangi resistensi seperti yang diuraikan sebelumnya.
3. Kurikulum
Kurikulum pendidikan, lebih meliputi program pengajaran dan perangkatnya
merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh
karena itu kurikulum sekolah dianggap sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan
dalam proses belajar mengajar di sekolah, sehingga dalam pelaksanaan inovasi
pendidikan, kurikulum memegang peranan yang sama dengan unsur-unsur lain dalam
pendidikan. Tanpa adanya kurikulum dan tanpa mengikuti program-program yang ada
di dalamya, maka inovasi pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan inovasi
itu sendiri
4. Fasilitas
Fasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan dalam
proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya fasilitas,
maka pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa dipastikan tidak akan berjalan dengan
baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar merupakan hal yang esensial dalam
mengadakan perubahan dan pembahruan pendidikan. Oleh karena itu, jika dalam
menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan. Misalnya
ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan sebagainya.
5
5. Lingkup Sosial Masyarakat
Dalam menerapakan inovasi pendidikan, tanpa melibatkan masyarakat
sekitarnya, inovasi pendidikan tentu akan terganggu, bahkan bisa merusak apabila
mereka tidak diberitahu atau dilibatkan. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi
pendidikan sebaliknya akan membantu inovator dan pelaksana inovasi dalam
melaksanakan inovasi pendidikan
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi Inovasi Pendidikan
1.
Visi Terhadap Pendidikan
6
c) Masalah relevansi. Masalah relevansi ini pada prinsipnya cukup mendasar, sebab dalam
kondisi seperti sekarang ini sangat dibutuhkan out put pendidikan yang sesuai dengan
tuntutan masyarakat terutama dalam hubungannya dengan kesiapan kerja.
d) Masalah Efisiensi Efektifitas. Pendidikan diusahakan agar memperoleh hasil yang baik
dengan biaya dan waktu yang sedikit. Ini berarti harus dicari sistem mendidik dan
mengajar yang efisien dan efektif, sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan.
3.
Faktor Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Seiring dengan kemajuan zaman seperti sekarang ini, justru ditandai dengan
majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu
pengetahuan secara akumulatif dan makin cepat jalannya. Tanggapan yang biasa
dilakukan dalam kependidikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan ialah dengan
memasukkan penemuan dan teori ke dalam kurikulum sekolah. Meskipun hal ini
menyebabkan adanya kurikulum yang sangat sarat dengan masalah-masalah yang baru.
4.
Tuntutan adanya proses pendidikan yang Relevan
Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa salah satu tuntutan diadakannya inovasi
di dalam pendidikan adalah adanya relevansi antara dunia pendidikan dengan kebutuhan
masyarakat atau dunia kerja.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka pendidikan dapat diperoleh baik di sekolah
maupun di luar sekolah. Cukup banyak pendidikan yang sangat berarti justru tidak dapat
diperoleh di sekolah, terutama yang bersifat pengembangan profesi dan keterampilan,
seperti pengembangan karier, profesi tertentu dan sebagainya.Permasalahan pendidikan
yang kini dihadapi adalah sangat kompleks. Adanya proses pendidikan yang relevan
dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi sangat diperlukan mengingat akan
keterbatasan dana pendidikan.
Agar kita dapat lebih memahami tentang perlunya perubahan pendidikan atau
kebutuhan adanya inovasi pendidikan dapat kita gali dari tiga hal yang sangat besar
pengaruhnya terhadap kegiatan disekolah, yaitu:
1)
Faktor Kegiatan Belajar Mengajar
Yang menjadi kunci keberhasilan dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar
ialah kemampuan guru sebagai tenaga professional. Guru sebagai tenaga yang
dipandang memiliki keahlian tertentu dalam bidang pendidikan, diserahi tugas dan
wewenang untuk mengelola kegiatan belajar mengajar agar dapat mencapai tujuan
tertentu, yaitu terjadinya perubahan
7
tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan tujuan institusional
yang
telah dirumuskan. Tetapi dalam pelaksanaan tugas pengelolaan kegiatan belajar
mengajar terdapat berbagai factor yang menyebabkan orang memandang bahwa
pengelolaan kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang kurang professional,
kurang efektif, dan kurang perhatian.
Alasan mengapa seorang guru tidak berhasil dalam mengajar, yaitu:
a) Keberhasilan tugas guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar sangat ditentukan
b)
oleh pemerintah. Dalam kaitannya dengan adanya berbagai macam aturan dari
pemerintah tersebut maka timbul permasalahan sejauh mana batas kewenangan guru
untuk mengambil kebijakan dalam melakukan tugasnya dalam rangka menyesuaikan
dengan kondisi dan situasi setempat.
8
Demikian pula sejauh mana kesempatan yang diberikan kepada guru untuk
meningkatkan kemampuan profesionalnya guna menghadapi tantangan kemajuan
zaman.
Dampak dari keterbatasan kesempatan meningkatkan kemampuan professional
serta keterbatasan kewenwangan mengambil kebijakan dalam melaksanakan tugas bagi
guru, dapat menyebabkan
bersifat in-service maupun pre-service yang terkoordinsasi dalam suatu jaringan yang
saling mengisi. Proyek tersebut direncanakan akan mampu mendorong secara mantap
perkembangan pendidikan guru, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, terutama
kurikulumnya.
5. Model Pembaharuan pada Sekolah Menengah Umum
Kegiatan konsultasi untuk pengembangan model Sekolah Menengah Umum
yang semula adalah untuk menciptakan beberapa sekolah model untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan khusus.
6. Sistem KBK dalam Perkuliahan
Tuntutan KBK, bagi dosen mampu memformulasikan komponen desain
instruksional, penguasaan materi dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) sebagai sarana pembelajaran yang terintegrasi dalam upaya mengembangkan
semua potensi mahasiswa. Konsekuensinya, inovasi dan kreatifitas dosen dalam
mengembangkan model-model pembelajaran sangat dibutuhkan dalam rangka
menghasilkan peserta didik yang sanggup bersaing di era globalisasi.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam
pendidikan. Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen
sistem pendidikan, baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan maupun arti luas
di sistem pendidikan nasional. Tujuan utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan
kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana,
termasuk struktur dan prosedur organisasi.
Inovasi dalam diri setiap manusia harus diterapkan dalam kehidupan. Terutama
dalam pendidikan. Sebagai seorang siswa dan guru serta orangtua harus memliki rasa
tanggung jawab dalam diri pribadi agar terciptanya Inovasi did alam kehidupan.
Dizaman era globalisai ini, masyarakat harus mampu mengembangkan Inovasi-invosai
yag dapat membagun kemajuan di Negara Indonesia. Terutama kemajuan dalam bidang
pendidikan.
B.
SARAN
Semoga Makalah Inovasi Pendidikan dapat menggugah kesadaran kita
sehingga kita dapat memahami arti inovasi seutuhnya dan kita dapat menerapakan
secara merata dan penuh dengan tanggung jawab. Lebih-lebih bagi para guru-guru,
pemerintahan, dan masyarakat pada umumnya dan kita sebagai mahasiswa yang akan
akan menjadi generasi penerus untuk mampu menciptakan inovasi-inovasi yang lebih
baik lagi dan lebih kreatif lagi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014.TujuanInovasiPendidikan.
[online]http://kabarpendidikan.blogspot.com/2011/04/tujuan-inovasi-pendidikan.html
(Diakses 25 November 2015;20.00 WIB)
Anonim.2014.InovasipendidikandiIndonesia[online]http://blog.unila.ac.id/amiroh/200
9/09/14/inovasi-pendidikan-di-indonesia.html (Diakses 25 November 2015;19.00 WIB)