Anda di halaman 1dari 28

PENDAHULUAN

Teknologi dan informasi yang berkembang begitu cepat merambah kedalam


berbagai aspek kehidupan tanpa terkecuali dalam bidang pendidikan. Perkembangan ini
merupakan suatu upaya untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang
dengan

jalan

memperkenalkan

pembaharuan-pembaharuan

yang

membawa

kecenderungan menuju perbaikan kualitas pendidikan.


Pembaharuan terjadi seiring dengan perputaran zaman yang tidak ada hentinya
dan terus berputar sesuai dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Hal ini mengenai
kebutuhan layanan individual terhadap peserta didik dan segala macam perbaikan
terhadap kesempatan belajar bagi peserta didik telah menjadi faktor utama timbulnya
suatu pembaharuan dalam pendidikan. Pembaharuan yang terjadi dalam dunia
pendidikan dapat meliputi banyak hal, karena pendidikan merupakan suatu yang
kompleks, yang tidak dapat dipisahkan antara satu dan lainnya.
Pembaharuan atau inovasi yang harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas
pendidikan di Indonesia meliputi aspek pengembangan teknologi yang digunakan dalam
proses pendidikan, sistem pendidikan yang diterapkan, bahkan inovasi yang
berhubungan langsung dengan proses pembelajaran yaitu inovasi mengenai kurikulum,
strategi belajar, metode pengajaran atau model yang diterapkan dalam proses belajar
mengajar.
Oleh karenanya dalam penulisan makalah ini, dapat dirumuskan beberapa
masalah yang harus diberikan solusi yang tepat sesuai dengan perkembangan zaman dan
pengetahuan. Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini ialah :
1. Apa definisi Inovasi Pendidikan ?
2. Apa yang menjadi Tujuan Inovasi Pendidikan ?
3. Komponen apa saja yang mempengaruhi inovasi pendidikan ?
4. Bagaimana proses terjadinya inovasi pendidikan ?
5. Apa Masalah masalah yang menuntut adanya Inovasi Pendidikan ?

6. Apa saja Inovasi Pendidikan yang sudah dilakukan ?

Berdasarkan hal-hal yang melatarbelakangi penulisan makalah ini serta rumusan


masalah yang telah dibuat, maka makalah ini bertujuan untuk memberikan definsi
mengenai inovasi pendidikan, memberikan informasi tentang tujuan dari inovasi
pendidikan; menjabarkan komponen yang mempengaruhi inovasi pendidikan;
menjelaskan alur proses terjadinya inovasi pendidikan; masalah yang terjadi dalam
pelaksanaan inovasi pendidikan serta mereview inovasi pendidikan yang telah atau
pernah dilakukan di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Inovasi Pendidikan
Kata Innovation dalam Bahasa Inggris sering diterjemahkan segala hal yang baru atau
pembaharuan (Hamijoyo dalam Saud, 2010:2). Untuk memahami lebih dalam lagi
mengenai pengertian inovasi pendidikan perlu diketahui juga tentang pengertian
discovery dan invention yang dalam bahasa Indonesia kata tersebut mengandung arti
ditemukannya sesuatu hal yang baru, baik hal tersebut pada konsepnya sudah ada pada
waktu lampau namun baru ditemukan kembali atau bahkan memang hal-hal yang baru
ditemukan.
Saud (2010:3) mengemukakan bahwa inovasi ialah suatu ide, barang, kejadian, metode
yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang (masyarakat) baik itu berupa hasil invensi maupun diskoveri. Inovasi
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah
tertentu.
Discovery ialah penemuan sesuatu yang sebenarnya sudah ada, tetapi belum diketahui
orang keberadaannya. Misalnya penemuan benua Amerika. Pada dasarnya benua
Amerika sudah lama ada, namun baru ditemukan oleh Columbus pada tahun 1492,
maka dikatakan bahwa Columbus merupakan penemu benua Amerika. (Saud, 2010:3)
Invensi (invention) merupakan kebalikan dari diskoveri yakni sebuah penemuan yang
benar-benar baru, artinya hasil kreasi manusia itu sendiri. Misalnya penemuan teoriteori belajar yang didapat dari hasil kreasi manusia yang didasarkan dari pengalaman,
pengamatan, serta penelitian lanjutan.
Menurut pendapat Saud tersebut bahwa sebuah inovasi itu harus suatu hal yang dapat
memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi. Inovasi pendidikan yang
disampaikan Saud (2010:6) merupakan suatu perubahan yang baru, dan kualitatif

berbeda dari hal (yang ada sebelumnya), serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan
kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.
Dari definisi tersebut terdapat kata kunci yang dititik beratkan, yaitu baru merupakan
apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan, meskipun begitu kata baru
merupakan relatif karena baru bagi sebagian orang belum tentu bagi sebagian yang lain.
Kualitatif yang berarti memungkinkan adanya restrukturisasi atau pengaturan kembali
unsur-unsur dalam dunian pendidikan. kesengajaan berarti bahwa yang dilakukan
merupakan

sebuah

hal

yang

disengaja,

bukan

diperoleh

secara

tiba-tiba.

meningkatkan dimaksudkan bahwa inovasi pendidikan dapat memberi peningkatan


kualitas pendidikan. Serta tujuan yang merupakan hasil akhir yang diharapkan dari
sebuah pengembangan atau inovasi pendidikan. Pendidikan adalah suatu sitem, maka
inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem
pendidikan, baik sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan
yang lain, maupun sistem dalam arti yang luas misalnya Sistem Pendidikan Nasional.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan inovasi
di bidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk
memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan.

2. Tujuan Inovasi Pendidikan


Berdasarkan definisi dari inovasi pendidikan maka dapat dirumuskan bahwa tujuan
utama inovasi yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan sarana termasuk
struktur dan prosedur organisasi. Sedangkan, tujuan inovasi pendidikan adalah
meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektifitas sarana serta jumlah peserta
didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut kriteria
kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pembangunan) dengan menggunakan sumber,
tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.
Arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap yaitu:

a. Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu


dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar
dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
b. Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi
setiap warga negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SLTP,
SLTA dan Perguruan Tinggi.
Adapun tujuan inovasi pendidikan di Indonesia pada umumnya adalah:
a) Lebih meratanya pelayanan pendidikan.
b) Lebih serasinya kegiatan belajar.
c) Lebih efisien dan ekonomisnya pendidikan
d) Lebih efektif dan efisiennya sistem penyajian
e) Lebih lancer dan sempurnanya sistem informasi kebijakan.
f)

Lebih dihargainya unsur kebudayaan nasional.

g) Lebih kokohnya kesadaran, identitas, dan kesadaran Nasional.


h) Tumbuhnya masyarakat gemar belajar.
i)

Tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna dan mudah diperoleh.

j)

Meluasnya kesempatan kerja.

3.

Komponen yang mempengaruhi Inovasi Pendidikan

Seringkali usaha penyebaran inovasi gagal dan kandas di tengah jalan. Salah satu bekal
yang berguna bagi usaha memasyarakatkan inovasi adalah memahami karakteristik
inovasi dan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam proses penyebaran inovasi
ke dalam satu sistem sosial atau pelaksana dari sebuah inovasi tersebut.
Adapun komponen-komponen inovasi adalah sebagai berikut
a) Inovator yang merupakan komponen yang utama dalam proses inovasi, dimana
inovator memegang peranan penting dalam melaksanakan inovasi.

b) Inovasi, inovasi disini adalah adanya permasalahan yang akan dipecahkan.


c) Komunikasi dengan saluran tertentu artinya adanya sebuah pertukaran informasi
antara anggota masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Karena komunikasi
merupakan alat untuk menyampaikan informasi mengenai inovasi dari seorang ke orang
lain.
d) Waktu, waktu merupakan elemen yang tidak kalah pentingnya dalam proses inovasi
karena waktu merupakan aspek utama dalam proses untuk mengkomunikasikan sebuah
inovasi. Peranan dimensi waktu dalam proses inovasi terdapat pada tiga hal yaitu,
proses keputusan dalam mengambil kebijakan untuk memutuskan sebuah inovasi,
kemudian kepekaan seseorang terhadap inovasi, dan yang terakhir yaitu kecepatan
penerimaan inovasi.

4.

Proses Inovasi Pendidikan

Proses inovasi pendidikan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individu
atau organisasi yang mulai mengetahui dan sadar untuk melakukan hingga akhirnya
menerapkan inovasi yang diperoleh.
Beberapa model proses inovasi yang berorientasi pada individual, antara lain :
a) Lavidge & Steiner (dalam Saud, 2010)
-

Menyadari

Mengetahui

Menyukai

Memilih

Mempercayai

Membeli

b) Colley (dalam Saud, 2010)


-

Belum menyadari

Menyadari

Memahami

Mempercayai

Mengambil tindakan

c) Robertson (dalam Saud, 2010)


-

Persepsi tentang masalah

Menyadari

Memahami

Menyikapi

Mengesahkan

Mencoba

Menerima

Disonasi

Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat dianalisis bahwasanya terdapat beberapa
kesamaan penyampaian teori, kesamaan tersebut terletak pada tahapan awal yakni
bahwa individu berawal dari tidak menyadari menjadi menyadari dan dilanjutkan
memahami serta berakhir menerima atau dapat diterima oleh individu tersebut.
Berdasarkan analisis tersebut maka penulis dapat menyimpulkan bahwa proses yang
terjadi untuk inovasi ialah berawal dari ketidak sadaran individu tentang sesuatu hal
sehingga seiring dengan perkembangan maka menyadari pentingnya sebuah inovasi,
dan belajar memahami tentang sebuah inovasi yang diharapkan dapat diterima oleh
masyarakat.
Model proses inovasi yang berorientasi pada Organisasi, antara lain :
a) Milo (dalam Saud, 2010)
-

Konseptualisasi

Tentatif adopsi

Penerimaan sumber

Implementasi

institusionalisasi

b) Wilson (dalam Saud, 2010)


-

Konsepsi perubahan

Pengusulan perubahan

Adopsi dan implementasi

c) Rogers (dalam Saud, 2010)


Tahap-tahap proses inovasi

Kegiatan pokok pada tiap tahap proses


inovasi

I. Inisiasi (perubahan)
1. Agenda Setting
2. Penyesuaian (matching)

Kegiatan pengumpulan informasi, konseptualisasi, dan perencanaan untuk menerima


inovasi, semuanya diarahkan untuk membuat
keputusan menerima inovasi.
Semua permasalahan umum organisasi dirumuskan guna menentukan kebutuhan
inovasi, dan diadakan studi lingkungan untuk
menentukan nilai potensial inovasi bagi
organisasi.
Diadakan penyesuaian antara masalah
organisasi dengan inovasi yang akan
digunakan, kemudian direncanakan dan
dibuat desain penerapan inovasi yang sudah
sesuai dengan masalah yang dihadapi.
Semua kejadian, kegiatan dan keputusan
dilibatkan dalam penggunaan inovasi
1) Inovasi dimodifikasi dan re-invensi
disesuaikan situasi dan masalah organisasi
2) Struktur organisasi disesuaikan dengan
inovasi yang telah dimodifikasi agar dapat
menunjang inovasi.

Keputusan untuk menerima inovasi --II. Implementasi


3. Re-definisi / Re-strukturisasi
4. Klarifikasi
5. Rutinisasi

Hubungan antara inovasi dan organisasi


dirumuskan dengan sejelasnya sehingga
inovasi benar-benar dapat diterapkan sesuai
yang diharapkan.
Inovasi kemungkinan telah kehilangan
sebagian identitasnya, dan menjadi bagian

dari kegiatan rutin organisasi.

Pendapat ahli yang menyatakan orientasi inovasi terhadap organisasi memiliki beberapa
kesamaan teori, hal ini dapat dilihat bahwasanya inovasi diawali dengan memahami
konsep, dan mengimplementasi inovasi sehingga menjadi sebuah rutinitas yang
dilakukan.
Berdasarkan proses yang telah dipaparkan oleh para ahli bahwa penulis menyimpulkan
bahwa proses inovasi yang berorientasi kepada organisasi diawali dengan konseptualitas
yang telah disusun dan kemudian dari hasil studi pendahuluan maka inovasi tersebut
diimplementasikan yang berakhir pada rutinitas yang dilakukan oleh organisasi.

5.

Masalah dalam Inovasi Pendidikan

Adapun masalah-masalah yang menuntut diadakan inovasi pendidikan di Indonesia,


yaitu:
a) Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi yang
mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan bangsa
Indonesia.
b) Sistem pendidikan yang dimiliki dan dilaksanakan di Indonesia belum mampu
mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut sehingga dunia penddikan
belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan yang terampil, kreatif, dan aktif
sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat.
c) Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik,
sedangkan (di pihak lain) kesempatan sangat terbatas.
d) Belum mekarnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya suasana yang
subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang dituntut oleh
keadaan sekarang dan yang akan datang.
e) Bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat dan sekaligus bertambahnya
keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang secara komulatif menuntut
tersedianya sarana pendidikan yang memadai.
6.

Bentuk Inovasi Pendidikan

Dalam bukunya Fuad Hasan (2008:192) berbagai upaya inovasi pendidikan di Indonesia
sangatlah banyak sekali yang sudah dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Proyek perintis sekolah pembangunan
Proyek ini dimaksudkan untuk mencoba bentuk sistem persekolahan yang komprehensif
dengan nama Sekolah Pembangunan. Selain itu, secara umum kerangka sistem
pendidikan ini digariskan dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 0172 Tahun 1974.
b) Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 disetujui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk secara
nasional dilaksanakan bertahap mulai tahun pengajaran 1976 dengan catatan, bahwa
bagi sekolah-sekolah yang menurut penilaian kepala perwakilan telah mampu,
diperkenankan melaksanakannya mulai tahun 1975. Tujuan utama Kurikulum 1975
adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
c) Proyek pamong
Tujuan proyek Pamong adalah untuk menemukan alternatif sistem penyampaian
pendidikan dasar yang bersifat efektif, ekonomis, dan merata yang sesuai dengan
kondisi kebanyakan daerah di Indonesia.
d) SMP terbuka
Sekolah Menengah Pertama Terbuka (SMPT) adalah Sekolah Menengah Umum Tingkat
Pertama yang kegiatan belajarnya sebagian besar dilaksanakan di luar gedung sekolah
dengan cara penyampaian pelajaran melalui berbagai media dan interaksi yang terbatas
antara guru dan murid. Tugas SMPT sama dengan tujuan pendidikan umum SMP.
e) Universitas terbuka
Lembaga pendidikan dengan nama UT didirikan berdasarkan Keputusan Pemerintah
No. 41 tanggal 11 Juni 1984. Lalu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1980,
dijabarkan pula struktur organisasi UT yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 0389/0/1984 tanggal 27 Agustus 1984 setelah
mendapat persetujuan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPan) dalam
suratnya No. B-648/I/MENPAN/8/84 tanggal 25 Agustus 1984. Tujuan didirikannya UT
adalah dalam rangka meningkatkan daya tampung perguruan tinggi.
f)

Pembaruan sistem pendidikan kependidikan

Tujuan dan sasaran pembaruan Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan diarahkan


untuk menunjang pembangunan bangsa pada khususnya dan peningkatan kualitas hidup

manusia pada umumnya. Sedangkan, sasaran-sasaran pendidikan tenaga kependidikan


adalah sebagai berikut:
1. Pengadaan tenaga kerja kependidikan dalam jumlah dan kualifikasi yang tepat.
2.

Pengembangan dan pembaruan Ilmu Kependidikan

3.

Perencanaan dan pembangunan terpadu.

g) Kurikulum 1984
Perbaikan kurikulum ini dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 0461/U/1983 tahun 1983 tanggal 23 Oktober. Pembenahan kurikulum
ini diharapkan dapat memberikan peluang yang lebih besar kepada siswa untuk
memperoleh pendidikan yang sesuai dengan bakat, minat, kebutuhan dan
kemampuannya.
h) Kurikulum 1994
Ciri yang membedakan Kurikulum 1994 dengan kurikulum sebelumnya, ada pada
pelaksanaan tentang pendidikan dasar sembilan tahun, memberlakukan kurikulum
muatan lokal serta penyempurnaan tiga kemampuan dasar; membaca, menulis dan
menghitung (3 M) yang fungsional.
i)

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004

Kurikulum Berbasis Kompetensi lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam


melaksanakan pembelajaran atau sering dikenal dengan siswa sebagai pusat
pembelajaran.
j)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP ) tahun 2006

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) lebih menekankan pada kebebasan


sekolah untuk menyusun program pembelajaran sesuai dengan lokasi pendidikan, dan
kearifan lokal.
k) Kurikulum 2013
Menekankan pada kecerdasan apektif siswa sebagai subjek pembelajaran.

BAB III
PENUTUP

1.

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada halaman sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa inovasi pendidikan merupakan sebuah upaya pembaharuan dari
pendidikan yang sudah ada sehingga menjadi lebih baik dan bersifat dinamis. Inovasi
pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sehingga tujuan
pendidikan yang telah dirumuskan dapat dicapai dengan baik dan optimal.
Inovasi pendidikan pun tidak terlepas dari komponen yang sangat mempengaruhi
keberhasilan dari inovasi tersebut, komponen yang dimaksud ialah inovator, inovasi,
komunikasi, dan waktu. Proses yang terjadi dalam inovasi pendidikan pun bukanlah
perkara mudah, karena memiliki tahapan-tahapan yang membutuhkan waktu cukup
lama, tahapan yang dimaksud ialah tahapan untuk menyadari, mengimplementasi dan
menjadikan sebagai suatu kebiasaan.
Beberapa inovasi pendidikan yang telah dilakukan ialah pengembangan kurikulum,
sistem pendidikan nasional, dan inovasi di bidang sarana prasarana pelaksana
pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Fuad. 2008. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Multazam. 2013. Makalah Inovasi Pendidikan di Indonesia. (http:// multazameinstein.blogspot.com/2013/01/ makalah-inovasi-pendidikan-di-indonesia) diakses pada
tanggal 24 Agustus 2013
Robiin. 2012. Inovasi Pendidikan. (karyailmiah2012.blogsppot.com/2012/04/ makalahinovasi-pendidikan-2012) diakses pada tanggal 24 Agustus 2013
Saud, Udin S. 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

INOVASI PENDIDIKAN

DI SUSUN OLEH:
NAMA
NIM

:ROSTALINDA RUMAPEA
:(RSA1C115022)

Dosen Mata Kuliah : Aulia Sanova, Si.M.pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA PGMIPA-U


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015

Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas selesainya
makalah yang berjudul Inovasi Pendidikan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada

Ibu Aulia Sanova, Si.M.pd selaku dosen pengantar pendidikan yang telah membimbing
penulis agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

Jambi, 30 November 2015


Penulis

Daftar isi

I.4

Kata Pengantar............................................................................................................ i
Daftar Isi .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang .............................................................................................. 1
I.2
Rumusan Masalah..........................................................................................1
I.3
Tujuan Penulisan............................................................................................2
Manfaat Penulisan.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
II.1
Pengertian Inovasi Pendidikan....................................................................... 3
II.2 Tujuan Inovasi Pendidikan............................................................................. 3
II.3
Komponen Dasar Inovasi Pendidikan........................................................ 3
II.4
Sasaran Inovasi Pendidikan........................................................................... 4
II.5
Faktor-faktor yang memperngaruhi Inovasi Pendidikan............................... 6
II.6
Upaya Inovasi Pendidikan............................................................................. 9
BAB III PENUTUP
IV.1 Kesimpulan 11
IV.2 Kritik dan saran..11
Daftar Pustaka

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin tahun semakin maju dan
sangat cepat dalam berbagai aspek kehidupan yang salah satunya adalah dalam bidang
pendidikan, yang merupakan suatu upaya untuk menjembatani sebuah peralihan dari
masa sekarang ke masa yang akan datang yakni melalaui sebuah suntikan-suntikan
inovasi yang diharapkan akan dapat mencapai efisiensi dan efektifitas.
Di zaman globalisasi ini makna inovasi salah diartikan oleh kebanyakan orang
baik itu kalangan masyarakat yang terendah hingga kalangan masyarakat intelektual.
Sehingga apa yang terjadi, penerapan inovasi yang salah satunya dalam bidang
pendidikan yang merupakan bagian sentral dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari
salah digunakan. Maka perlu ditanamkan secara mendalam pemahaman tentang inovasi
itu sendiri, baik dari segi tujuan diadakannya sebuah inovasi, apa kekurangan serta
kelebihan inovasi itu sendiri, komponen-komponen inovasi, manfaatnya untuk
masyarakat apa serta bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-sehari dan lain
sebagainya.
Banyak Masyarakat mengetahui dan memahami sesuatu yang baru tetapi belum
mau menerima apalagi menerapkannya. Hal ini terjadi karena mindset tentang inovasi
masih minim, hal itu bisa kita siasati dengan mempelajari secara mendalam akan makna
inovasi sesungguhnya serta segala sesuatu yang berhubungan dengan inovasi tersebut.
1.2.Masalah/ Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian inovasi pendidikan?
2.
Apa tujuan dari inovasi pendidikan?
3.
Apa saja yang menjadi komponen dasar inovasi?
4.
Siapa sajakah yang menjadi sasaran dalam inovasi pendidikan?
5.
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi inovasi dalam pendidikan?
6.
Apa upaya dalam inovasi Pendidikan?

1
1.3.Tujuan
1.
2.
tugasnya.
3.

Untuk menjelaskan dan mengetahui apa itu inovasi pendidikan.


Untuk menjelaskan dan memahami tujuan inovasi dalam menjalankan
Untuk menjelaskan dan mengetahui komponen dasar dari inovasi.

4.

Untuk menjelaskan dan mengetahui sasaran dalam melaksanakan inovasi sehingga

5.

inovasi menjadi tepat sasaran.


Untuk menjalsakan dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi

dalam

pendidikan.
6.
Untuk menjelaskan dan mengetahui apa upaya dalam Inovasi pendidikan.
1.4.Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan untuk lebih mendalami pembahasan materi tentang ruang
lingkup inovasi pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Inovasi Pendidikan


Inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam pendidikan.
Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem
pendidikan, baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan maupun arti luas di
sistem pendidikan nasional.
Kemajuan suatu lembaga pendidikan sangat berpengaruh pada outputnya sehingga
akan muncul pengakuan yang rill dari siswa, orang tua dan masyarakat. Namun sekolah/
lembaga pendidikan tidak akan meraih suatu pengakuan rill apabila warga sekolah tidak
melakukan suatu inovasi di dalamnya dengan latar belakang kekuatan, kelemahan
tantangan dan hambatan yang ada.
B. Tujuan Inovasi Pendidikan
Tujuan utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni
kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur
dan prosedur organisasi. Selain itu, tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan
efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas
Seiring dengan peningkatan mutu pendidikan, inovasi pendidikan khususnya
inovasi pembelajaran dilakukan agar terciptanya program pembelajaran yang inovatif.
Program pembelajaran yang inovatif didesain menjadi sebuah kegiatan yang menarik
agar suasana pembelajaran di dalam kelas tidak membosankan. Kreativitas dan inovasi
juga dapat mencorakkan situasi pembelajaran yang ceria. Sebagai pendidik, kita harus
mengetahui dan dapat menerapkan inovasi-inovasi agar dapat mengembangkan proses
pembelajaran yang kondusif sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.
C. Komponen Dasar Inovasi Pendidikan
1. Inovator, yang merupakan komponen yang utama dalam proses inovasi, dimana
inovator memegang peranan penting dalam melaksanakan inovasi.
2. Inovasi, inovasi disini adalah adanya permasalahan yang akan dipecahkan.

3
3.

Adanya komunikasi dengan saluran tertentu artinya adanya sebuah pertukaran


informasi antara anggota masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Karena
komunikasi merupakan alat untuk menyampaikan informasi mengenai inovasi dari
seorang ke orang lain.

4.

Waktu, waktu merupakan elemen yang tidak kalah pentingnya dalam proses inovasi
karena waktu merupakan aspek utama dalam proses untuk mengkomunikasikan sebuah
inovasi. Peranan dimensi waktu dalam proses inovasi terdapat pada tiga hal yaitu,
proses keputusan dalam mengambil kebijakan untuk memutuskan sebuah inovasi,
kemudian kepekaan seseorang terhadap inovasi, dan yang terakhir yaitu kecepatan

penerimaan inovasi.
D. Sasaran Inovasi Pendidikan
1. Guru
Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak
yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan
guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun
efeknya di luar kelas. Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang
hendak dicapai. Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain
adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi
dan kondisi siswa, hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun antar sesama
guru, pengalaman dan keterampilan guru itu sendiri.
Dengan demikian, maka dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru
mulai dari perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya
memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan. Tanpa
melibatkan mereka, maka sangat mungkin mereka akan menolak inovasi yang
diperkenalkan kepada mereka. Hal ini seperti diuraikan sebelumnya, karena mereka
menganggap inovasi yang tidak melibatkan mereka adalah bukan miliknya yang harus
dilaksanakan, tetapi sebaliknya mereka menganggap akan mengganggu ketenangan dan
kelancaran tugas mereka. Oleh karena itu, dalam suatu inovasi pendidikan, gurulah yang
utama dan pertama terlibat karena guru mempunyai peran yang luas sebagai pendidik,
sebagai orang tua, sebagai teman, sebagai dokter, sebagi motivator dan lain sebagainya.
4
2. Siswa
Sebagai obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar,
siswa memegang peran yang sangat dominan. Dalam proses belajar mengajar, siswa
dapat menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan intelegensia, daya motorik,
pengalaman, kemauan dan komitmen yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan.
Hal ini bisa terjadi apabila siswa juga dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan,

walaupun hanya dengan mengenalkan kepada mereka tujuan dari pada perubahan itu
mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan, sehingga apa yang mereka lakukan
merupakan tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan dengan konsekuen.
Peran siswa dalam inovasi pendidikan tidak kalah pentingnya dengan peran
unsur-unsur lainnya, karena siswa bisa sebagai penerima pelajaran, pemberi materi
pelajaran pada sesama temannya, petunjuk, dan bahkan sebagai guru. Oleh karena itu,
dalam memperkenalkan inovasi pendidikan sampai dengan penerapannya, siswa perlu
diajak atau dilibatkan sehingga mereka tidak saja menerima dan melaksanakan inovasi
tersebut, tetapi juga mengurangi resistensi seperti yang diuraikan sebelumnya.
3. Kurikulum
Kurikulum pendidikan, lebih meliputi program pengajaran dan perangkatnya
merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh
karena itu kurikulum sekolah dianggap sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan
dalam proses belajar mengajar di sekolah, sehingga dalam pelaksanaan inovasi
pendidikan, kurikulum memegang peranan yang sama dengan unsur-unsur lain dalam
pendidikan. Tanpa adanya kurikulum dan tanpa mengikuti program-program yang ada
di dalamya, maka inovasi pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan inovasi
itu sendiri
4. Fasilitas
Fasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan dalam
proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya fasilitas,
maka pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa dipastikan tidak akan berjalan dengan
baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar merupakan hal yang esensial dalam
mengadakan perubahan dan pembahruan pendidikan. Oleh karena itu, jika dalam
menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan. Misalnya
ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan sebagainya.
5
5. Lingkup Sosial Masyarakat
Dalam menerapakan inovasi pendidikan, tanpa melibatkan masyarakat
sekitarnya, inovasi pendidikan tentu akan terganggu, bahkan bisa merusak apabila
mereka tidak diberitahu atau dilibatkan. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi
pendidikan sebaliknya akan membantu inovator dan pelaksana inovasi dalam
melaksanakan inovasi pendidikan
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi Inovasi Pendidikan
1.
Visi Terhadap Pendidikan

Pendidikan merupakan persoalan asasi bagi manusia-manusia sebagai makhluk


yang dapat dididik dan harus dididik akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan
proses pendidikan yang dialaminya.
Setiap anak akan mengalami proses pendidikan secara alamiah, yaitu yang ia
dapatkan dalam situasi pergaulan dengan kedua orang tuanya pada khususnya dalam
lingkungan budaya yang mengelilinginya. Usaha dan tujuan pendidikan dilandasi oleh
pandangan hidup orang tua, lembaga-lembaga penyelenggaran pendidikan, masyarakat
dan bangsanya. Tujuan pendidikan diabadikan untuk kebahagiaan individu, keselamatan
masyarakat dan kepentingan negara. Pandangan hidup bangsa menjadi norma
pendidikan nasional keseluruhan. Seperti diketahui, bahwa kehidupan ini selalu
mengalami perubahan, tujuan pembangunan, bangsa mengalami pergeseran dan
peningkatan serta perubahan sesuai dengan waktu, keadaan dan kondisinya.
2.
Faktor Pertambahan Penduduk.
Adanya pertambahan penduduk yang cepat menimbulkan akibat yang luas
terhadap berbagai segi kehidupan, utamanya pendidikan. Banyak masalah-masalah
pendidikan yang berkaitan erat dengan meledaknya jumlah anak usia sekolah. Adapun
masalah-masalah yang berkaitan langsung dengan pendidikan tersebut adalah :
a) Kekurangan kesempatan belajar. Masalah ini merupakan masalah yang mendapat
b)

prioritas pertama dan utama yang perlu segera digarap.


Masalah kualitas pendidikan. Dikarenakan kurangnya dana, kurangnya jumlah guru,
kurangnya fasilitas pendidikan, sudah barang tentu hal ini akan mempengaruhi
merosotnya mutu pendidikan.

6
c) Masalah relevansi. Masalah relevansi ini pada prinsipnya cukup mendasar, sebab dalam
kondisi seperti sekarang ini sangat dibutuhkan out put pendidikan yang sesuai dengan
tuntutan masyarakat terutama dalam hubungannya dengan kesiapan kerja.
d) Masalah Efisiensi Efektifitas. Pendidikan diusahakan agar memperoleh hasil yang baik
dengan biaya dan waktu yang sedikit. Ini berarti harus dicari sistem mendidik dan
mengajar yang efisien dan efektif, sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan.
3.
Faktor Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Seiring dengan kemajuan zaman seperti sekarang ini, justru ditandai dengan
majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu

pengetahuan secara akumulatif dan makin cepat jalannya. Tanggapan yang biasa
dilakukan dalam kependidikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan ialah dengan
memasukkan penemuan dan teori ke dalam kurikulum sekolah. Meskipun hal ini
menyebabkan adanya kurikulum yang sangat sarat dengan masalah-masalah yang baru.
4.
Tuntutan adanya proses pendidikan yang Relevan
Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa salah satu tuntutan diadakannya inovasi
di dalam pendidikan adalah adanya relevansi antara dunia pendidikan dengan kebutuhan
masyarakat atau dunia kerja.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka pendidikan dapat diperoleh baik di sekolah
maupun di luar sekolah. Cukup banyak pendidikan yang sangat berarti justru tidak dapat
diperoleh di sekolah, terutama yang bersifat pengembangan profesi dan keterampilan,
seperti pengembangan karier, profesi tertentu dan sebagainya.Permasalahan pendidikan
yang kini dihadapi adalah sangat kompleks. Adanya proses pendidikan yang relevan
dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi sangat diperlukan mengingat akan
keterbatasan dana pendidikan.
Agar kita dapat lebih memahami tentang perlunya perubahan pendidikan atau
kebutuhan adanya inovasi pendidikan dapat kita gali dari tiga hal yang sangat besar
pengaruhnya terhadap kegiatan disekolah, yaitu:
1)
Faktor Kegiatan Belajar Mengajar
Yang menjadi kunci keberhasilan dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar
ialah kemampuan guru sebagai tenaga professional. Guru sebagai tenaga yang
dipandang memiliki keahlian tertentu dalam bidang pendidikan, diserahi tugas dan
wewenang untuk mengelola kegiatan belajar mengajar agar dapat mencapai tujuan
tertentu, yaitu terjadinya perubahan
7
tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan tujuan institusional
yang
telah dirumuskan. Tetapi dalam pelaksanaan tugas pengelolaan kegiatan belajar
mengajar terdapat berbagai factor yang menyebabkan orang memandang bahwa
pengelolaan kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang kurang professional,
kurang efektif, dan kurang perhatian.
Alasan mengapa seorang guru tidak berhasil dalam mengajar, yaitu:

a) Keberhasilan tugas guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar sangat ditentukan
b)

oleh hubungan interpersonal antara guru dengan siswa.


Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan kegiatan yang terisolasi. Pada waktu

mengajar dia tidak mendapatkan balikan dari teman sejawatnya.


c) Belum adanya criteria yang baku tentang bagaimana pengelolaan kegiatan belajar
mengajar yang efektif.
d) Dalam melaksanakan tugas mengelola kegiatan belajar mengajar, guru menghadapi
sejumlah siswa yang berbeda satu dengan yang lain, baik mengenai kondisi fisik, mental
intelektual, sifat, minat, dan latar belakang social ekonominya.
2)
Faktor Internal dan Eksternal
Faktor internal yang mempengaruhi pelaksanaan sistem pendidikan dan dengan
sendirinya juga inovasi pendidikan ialah siswa. Siswa sangat besar pengaruhnya
terhadap proses inovasi karena tujuan pendidikan untuk mencapai perubahan tingkah
laku siswa. Jadi siswa sebagai pusat perhatian dan bahan pertimbangan dalam
melaksanakan berbagai macam kebijakan pendidikan.
Faktor eksternal yang mempunyai pengaruh dalam proses inovasi pendidikan
ialah orang tua. Orang tua murid ikut mempunyai peranan dalam menunjang kelancaran
proses inovasi pendidikan, baik ia sebagai penunjang secara moral membantu dan
mendorong kegiatan siswa untuk melakukan kegiatan belajar sesuai dengan yang
diharapkan sekolah, maupun sebagai penunjang pengadaan dana.
3)

Sistem Pendidikan (Pengelolaan dan Pengawasan)


Dalam penyelenggaraan pendidikan disekolah diatur dengan aturan yang dibuat

oleh pemerintah. Dalam kaitannya dengan adanya berbagai macam aturan dari
pemerintah tersebut maka timbul permasalahan sejauh mana batas kewenangan guru
untuk mengambil kebijakan dalam melakukan tugasnya dalam rangka menyesuaikan
dengan kondisi dan situasi setempat.
8
Demikian pula sejauh mana kesempatan yang diberikan kepada guru untuk
meningkatkan kemampuan profesionalnya guna menghadapi tantangan kemajuan
zaman.
Dampak dari keterbatasan kesempatan meningkatkan kemampuan professional
serta keterbatasan kewenwangan mengambil kebijakan dalam melaksanakan tugas bagi
guru, dapat menyebabkan

guru tidak mampu untuk mengambil kebijakan dalam

melaksanakan tugasnya untuk menghadapi tantangan kemajuan zaman. Rasa

ketidakmampuan akan menimbulkan frustasi dan bersikap apatis terhadap tugas-tugas


yang dibebankan kepadanya.
F. Beberapa Upaya dalam Inovasi Pendidikan
1. Sistem PAMONG
PAMONG adalah singkatan dari PEndidikan Anak oleh Masyarakat, Orang Tua dan
Guru dan telah dipergunakan sejak kegiatan pencarian alternative atau pelngkap bagi
pendidikan dasar pada umumnya, proyek ini berawal dari proyek kerjasama antara
BP3K Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan SEAMO Regional Innotech
Centre (Innovation and Educational Technology) pada tahun 1974-1979.
Salah satu prinsip sistem PAMONG adalah bahwa belajar dapat berlangsung
diberbagai tempat, artinya sistem PAMONG berusaha untuk mengubah pandangan
bahwa belajar hanya dapat terjadi di dalam gedung sekolah dan bahwa jika anak putus
sekolah juga berarti putus belajar. Dengan demikian sistem PAMONG di samping
merupakan usaha serta kegiatan lain untuk meningkatkan pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan, juga berusaha menciptakan wadah dan kesempatan bagi anak
yang karena satu dan lain hal; terpaksa tidak dapat belajar di sekolah biasa
2. Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Tujuan proyek KKN adalah melengkapi para mahasiswa dengan pengalaman
praktis tentang kebutuhan dan masalah pembangunan masyarakat pedesaan, serta
penyediaan tenaga kerja terdidik. Jelas bahwa KKN akan menyediakan tenaga-tenaga
akademik yang terampil, berpengalaman langsung secara praktis tentang kebutuhan dan
masalah pembangunan masyarakat pedesaan dan bukan sekedar berpengetahuan teori
dari bangku kuliah saja.
3. Program Penerimaan Bakat
Proyek ini bertujuan untuk membantu murid dan mahasiswa yang berbakat serta
berprestasi tinggi dalam belajar. Bantuan dan beasiswa diberikan kepada pelajar di
setiap jenis dan tingkat pendidikan.
9
4. Proyek Pendidikan Guru
Proyek ini sebagai bagian dari suatu kerangka menyeluruh dari karir guru, tidak
hanya meliputi pendidikannya tetapi juga pengabdiannya terhadap masyarakat dan
pendidikan profesionalisme yang didukung oleh suatu penelitian. Tujuan proyek ini
ialah dimilikinya lembaga pendidikan guru untuk segala jenis dan tingkat, baik yang

bersifat in-service maupun pre-service yang terkoordinsasi dalam suatu jaringan yang
saling mengisi. Proyek tersebut direncanakan akan mampu mendorong secara mantap
perkembangan pendidikan guru, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, terutama
kurikulumnya.
5. Model Pembaharuan pada Sekolah Menengah Umum
Kegiatan konsultasi untuk pengembangan model Sekolah Menengah Umum
yang semula adalah untuk menciptakan beberapa sekolah model untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan khusus.
6. Sistem KBK dalam Perkuliahan
Tuntutan KBK, bagi dosen mampu memformulasikan komponen desain
instruksional, penguasaan materi dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) sebagai sarana pembelajaran yang terintegrasi dalam upaya mengembangkan
semua potensi mahasiswa. Konsekuensinya, inovasi dan kreatifitas dosen dalam
mengembangkan model-model pembelajaran sangat dibutuhkan dalam rangka
menghasilkan peserta didik yang sanggup bersaing di era globalisasi.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam
pendidikan. Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen
sistem pendidikan, baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan maupun arti luas
di sistem pendidikan nasional. Tujuan utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan
kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana,
termasuk struktur dan prosedur organisasi.

Inovasi dalam diri setiap manusia harus diterapkan dalam kehidupan. Terutama
dalam pendidikan. Sebagai seorang siswa dan guru serta orangtua harus memliki rasa
tanggung jawab dalam diri pribadi agar terciptanya Inovasi did alam kehidupan.
Dizaman era globalisai ini, masyarakat harus mampu mengembangkan Inovasi-invosai
yag dapat membagun kemajuan di Negara Indonesia. Terutama kemajuan dalam bidang
pendidikan.
B.

SARAN
Semoga Makalah Inovasi Pendidikan dapat menggugah kesadaran kita
sehingga kita dapat memahami arti inovasi seutuhnya dan kita dapat menerapakan
secara merata dan penuh dengan tanggung jawab. Lebih-lebih bagi para guru-guru,
pemerintahan, dan masyarakat pada umumnya dan kita sebagai mahasiswa yang akan
akan menjadi generasi penerus untuk mampu menciptakan inovasi-inovasi yang lebih
baik lagi dan lebih kreatif lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014.TujuanInovasiPendidikan.
[online]http://kabarpendidikan.blogspot.com/2011/04/tujuan-inovasi-pendidikan.html
(Diakses 25 November 2015;20.00 WIB)
Anonim.2014.InovasipendidikandiIndonesia[online]http://blog.unila.ac.id/amiroh/200
9/09/14/inovasi-pendidikan-di-indonesia.html (Diakses 25 November 2015;19.00 WIB)

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta.


Prawiradilaga, Dewi S.2012. Wawasan Tekonologi Pendidikan. Jakarta:Kencana
Prenada Media Group
Saud, Udin Saefudin.2008. Inovasi Pendidikan. Bandung. Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai