Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam perencanaan gedung.
Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air
bersih ke tempat yang dikehendaki baik dalam hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang
memenuhi syarat dan membuang air bekas (kotor) dari tempat tertentu tanpa mencemarkan
bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan.
Sistem plambing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
pembangunan gedung. Oleh karena itu, perencanaan dan perancangan Sistem plambing
haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan dan
perancangan gedung itu sendiri, dengan memperhatikan secara seksama hubungannya dengan
bagian-bagian konstruksi gedung serta dengan peralatan lainnya yang ada dalam gedung
tersebut, seperti pendingin udara, listrik dan lain-lain. Adapun pengertian dari plambing
adalah segala sesuatu yang berhunungan dengan pelaksanaan pemasangan pipa dengan
peralatannya di dalam gedung atau gedung yang berdekatan yang bersangkutan dengan air
(SNI 8153-2015).
1.2 Tujuan Perencanaan
a. Mampu membuat Perencanaan sistem penyedia air bersih dalam perkantoran

bertujuan untuk menyediakan air bersih yang dibutuhkan oleh seluruh


penghuni gedung.
membuat perencanaan sistem air buangan bertujuan untuk

b. Mampu

pembuangan air buangan atau air limbah yang berasal dari gedung, agar air
buangan tidak mencemari gedung.
c. Mampu mengalirkan air hujan dari bagian atap tanpa menimbulkan masalah

kebocoran
d. Mampu membuat perencanaan Sistem pemadam kebakaran (fire hydrant)
e. Mampu menyusun Bill of Quantity (BAQ) dan Rencana Anggaran Biaya
(RAB)

Muh. Haikal Ahram 14513201

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

1.3 Manfaat Perencanaan


Dalam Tugas Perencanaan Sistem Plambing ini bermanfaat memberikan
pengetahuan dalam merencanakan sistem penyediaan air bersih,Sistem penyaluran air
buangan, Sistem penyaluran air hujan, dan sistem pemadam kebakaran (fire hydrant).
Adapun yang terakhir yaitu, menyusun Bill of Quantity (BAQ) dan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) dari perencanaan sistem plambing ini.
1.4 Ruang Lingkup
a. Air bersih :
Kebutuhan Air
Reservoir (ground water/elevated)
Pompa
Pipa air bersih
b. Air buangan
Pipa air buangan dan vent
Pipa pembuangan gedung menuju septic tank
IPAL sederhana (septictank dll)
c. Air Hujan
Perencanaan jaringan dan dimensi penyaluran air hujan
Bangunan resapan
Saluran drainase
d. Pemadam kebakaran
Kebutuhan air dan unit pemadam kebakaran
Pompa
e. Bangunan pelengkap
Pemanas air
f. BOQ (Bill of Quantity) dan RAB (Rencana Anggaran Biaya

Muh. Haikal Ahram 14513201

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

BAB II
KRITERIA PERENCANAAN
2.1 Prosedur Perencanaan Sistem Plambing
2.1.1 Konsep Perencanaan
Dalam merencanakan system plambing harus mengetahui dahulu beberapa aspek data
meliputi yaitu:
1. Data dan Informasi Awal
Data dan informasi awal yang diperlukan adalah sebagai berikut:
Jenis/penggunaan gedung, jmlah penghuni dan pengguna, dan perbandingan

jenis kelamin penghuni dan pengguna.


Gambar rencana arsitektural gedung pada tahap konsep
Jaringan air minum dan fasilitas pembuangan air hujan dan air limbah kota
Peraturan yang berlaku umum maupun yang berlaku setempat.
2. Data dan informasi akhir

Data dan informasi akhir yang harus disiapkan sebagai berikut:


Gambar dan tapak yang menunjukkan lokasi penyambungan dengan sumber

air dan lokasi system pembuangan.


Gambar denah yang menunjukkan tata letak alat plambing, jenis, dan

jumlahnya ditentukan berdasarkan standar ini.


Perkirakan anggaran pembangunan system plambing
Rencana jangka panjang untuk pelaksanaan pembangunan, konsep cara

membangun, pembagian paket pekerjaan


Dokumen yang diperlukan untuk mengurus persertujuan rinsip membangun
dari instansi yang berwenang dan pihak lain yang terkait

Sumber air minum


- Dari pengelola air minum : kapasitas dan kualitas

Muh. Haikal Ahram 14513201

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Dari sumber air baku untuk air minum dengan perkiraan kapasitas dan

kualitas yang dapat dijamin kontinuitasnya


Sistem pembuangan :
- Ke riol kota, kapasitas, arah dan jalur pembuangan, serta izin dari instansi
yang berwenang
- Ke instalasi pengolahan air limbah setempat
Perhitungan kasar mengenai, kebutuhan air minum perhari, banyaknya air
limbah perhari, dan kebutuhan daya listrik untuk system plambing.

2.1.2 Rencana Dasar


Membuat perencanaan konsep, secara teratur dimulai dengan melakukan
penyusunan rencana dasar dimulai dengan:
1.
2.
3.
4.
5.

Memperkirakan kebutuhan air bersih berdasarkan perkiraan total hunian


Penentuan jaringan utama pipa.
Penentuan ukuran dimensi pipa, reservoir,dan rooftank
Penentuan jenis-jenis pipa yang akan digunakan
Membuat desain gambar yang meliputi gambar denah, gambar detail

perencanaan dan isometric perpipaan


6. Menyiapkan dokumen yang meliputi perhitungan mengenai system plambing,
hasil perhitungan ukuran kasar dan jalur perpipaan, perkiraan biaya
pelaksanaan yang lebih rinci
2.2. Kriteria Perencanaan Air Bersih

2.2.1 Sistem Penyediaan Air Bersih


Sistem yang digunakan adalah sistem tangki atap yang mana suatu sistem di
mana air ditampung terlebih dahulu dalam tangki bawah (dipasang pada tangki
terendah bangunan atau bawah muka tanah), kemudian dipompakan ke suatu tangki
atas yang biasanya dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan. Dari
tangki ini air di distribusikan ke seluruh bangunan.
Adapun alasan Sistem tangki atap seringkali diterapkan karena :

Muh. Haikal Ahram 14513201

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Selama airnya digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat


plambing hampir tidak berarti. Perubahan tekanan yang terjadi ini
hanyalah akibat perubahan muka air dalam tangkai atap.

Sistem pompa yang menaikkan air ke tangki atap bekerja secara otomatis
dengan cara yang sangat sederhana sehingga kecil sekali kemungkinan
timbulnya kesulitan.

Perawatan tangki atap sangat sederhana dibandingkan dengan misalnya,


tangki tekan.

Tekanan pada pipa utama penyediaan air bersih mencukupi tetapi tidak
mampu menyuplai kebutuhan maksimum.

2.2.2 Jenis Pipa untuk Air Besih


Jenis pipa yang digunakan dalah menggunakan pipa baja karbon karena pipa jenis
ini memiliki kekuatan tahan panas dibandingkan dengan pipa yang lain seperti PVC
serta tahan dari kekaratan pipa tersebut.
2.2.3.Penentuan Dimensi Pipa
Dalam menentukan ukuran pipa perlu juga dipertimbangkan batas
kerugian gesek atau gradien hidraulit yang diizinkan. Demikian pula batas
kecepatan tertinggi yang biasanya 2 m/ detik atau kurang.
Ada dua macam metode penentuan ukuran pipa :
1.

Metode kerugian gesek yang di izinkan


Dapat di hitung dengan rumus sebagai berikut :
R = (1000) (H H1) / (l + l)
Dimana

: R = Kerugian gesek yang di izinkan (mm/ m)


H = Head Statik pada alat plambing (m)
H1= Head standard pada alat plambing (m)

Muh. Haikal Ahram 14513201

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

l = Panjang pipa lurus (m)


l= Panjang ekuivalen perlengkapan pipa (m)
R = (1000) (H H1) / (H) (L + l)
Dimana

: H = Koefisien sistem pipa (besarnya 2-3)


L = Panjang pipa lurus, pipa utama (m)
l = Panjang pipa lurus, pipa cabang (m)

Koefisien sistem pipa perlu ditentukan disini, karena pada awal


perancangan perlu ditetapkan perbandingan ( ratio ) antara panjang pipa
terhadap tahanan lokal pipa.
Untuk lantai ke (n), kerugian gesek yang dizinkan dapat dihitung dengan
rumus :

Rn =
Dimana : Rn

= Kerugian gesek di izinkan pada lantai ke (n)

Rn-1 = Kerugian gesek di izinkan pada lantai ke (n-1)


Rn-2 = Kerugian gesek di izinkan pada lantai ke (n-2)
Hn

= Head statistik pada alat plambing lantai ke (n)

H1n = Head statistik standard alat plambing pada lantai ke


(n)
H

= Koefisien

Ln

= Panjang lurus pipa utama pada lantai ke (n)

Muh. Haikal Ahram 14513201

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Ln-1 = Panjang lurus pipa utama pada lantai ke (n -2) sampai


lantai ke (n-1)
Ln-2 = Panjang lurus pipa utama pada lantai ke (n-2) sampai
lantai ke (n-2)
Ln

= Panjang lurus pipa-pipa cabang pada lantai ke (n)

Dalam menghitung kerugian gesek yang di izinkan, perlu dicari dahulu


keadaan yang paling buruk.
Langkah-langkah penentuan dimensi pipa dengan metode ini adalah :
1. Menghitung beban unit alat plambing
2. Menentukan beban unit alat plambing
3. Menentukan laju aliran
4. Menentukan ratio (mm/m) dan kecepatan aliran
5. Menentukan Panjang pipa lurus dan panjang pipa ekuivalen
6. Menghitung pipa lurus dan panjang pipa ekuivalen per daerah
7. Mengalirkan besarnya ratio (mm/m) dengan menjumlahkan pipa
ekuivalen dan pipa lurus per daerah.
8. Menjumlahkan secara total dari point 7 untuk masing-masing sistem
9.

Menjumlahkan secara total dari point 7 untuk masingmasing sistemnya dengan harga koefisien gesek yang diizinkan
(point 1) pada setiap sistem.

10.

Hasil penjumlahan (point 8) dalam satu sistem harus


mendekati triall dengan mengubah beberapa diameter pipa.

2.3 Kriteria Perencanaan Pipa Air Buangan dan Vent


2. 3. 1 Sistem Pembuangan Air Bersih
Dalam perencanaan gedung perkantoran, ada beberapa system pebuangan
yang digunakan. Salah satunya yaitu system penyaluran air buangan yang digunakan

Muh. Haikal Ahram 14513201

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

adalah system air pembuangan air kotor dan air bekas dikumpulkan dan dialirkan
kedalam saluran yang sama. Selain itu juga pengaliran air buangan diusahakan secara
gravitasi dengan mengatur letak dan kemiringan pipa.
2. 3. 2 Jenis Air Buangan
Air buangan atau yang disebut dengan air limbah, adalah sema cairan yang
dibuang, baik yang mengandung kotoran manusia, hewan, bekas tumbuh-tumbuhan,
maupun yang mengandung sisa-sisa proses industry. Adapun air buangan dapat dibagi
menjadi:
a. Air kotor : Air buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidet, dan air
buangan mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat-alat plambing
lainnya.
b. Air bekas : air buangan yang berasal dari alat-alat plambing lainnya, seperti
bak mandi, bak cuci tangan, bak dapur, dll.
c. Air hujan : Dari atab, halaman, dll
d. Air buangankhusus : yang mengandung gas, racun, atau bahan-bahan
berbahaya seperti yang berasal dari pabrik, air buangan dari laboratorium,
tempat pengobatan, dll.
2. 3. 3 Jenis Pipa Pembuangan
Ada berbagai jenis macam pipa pembuangan, salah satunya yaitu jenis pipa
PVC (Polyvinyl Chloride). Salah satu kelebihan yang dimiliki pipa ini diantaranya
tidak mempunyai sifat korosif, sehingga tahan lama dan tidak memerlukan
perlindungan terhadap korosifitas. Selain itu juga bila dibandingkan dengan pipa lain,
pipa ini lebih ringan, murah, mudah dipotong serta mudah didapat di pasaran.
2. 3. 4 Cara Penentuan Dimensi pipa pembuangan
Dalam menentukan dimensi pipa pembuangan ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:

Muh. Haikal Ahram 14513201

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

a. Pada pipa cabang mendatar harus mempunyai dimensi yang sekurangkurangnya sama dengan diameter terbesar dari perangkap alat plambing yang
dilayani.
b. Pada pipa tegak ukurannya sekurang-kurangnya sama dengan diameter pipa
terbesar cabang mendatar yang disambungkan ke pipa tegak tersebut.
c. Pada pipa tegak dan cabang mendatar tidak boleh diperkecil diameternya
dalam arah aliran air buangan.
d. Pipa yang di tanam didalam tanah atau dibawah lantai, minimum berdiameter
50 mm.
e. Jarak tegak antara dua titik dimana cabang mendatar disambung dengan pipa
tegak tersebut minimum 2,5 m.
2. 3. 5 Sistem Vent
Salah satu jenis system vent yang digunakan dalam system plambing yaitu
system vent lup. System ini melayani dua atau lebih alat plambing dan disambungkan
pada pipa tegak.
2. 3. 6 Cara Penentuan Sistem Pipa Vent
Dalam perencanaan system pipa vent diperlukan penentuan dimensi pipa vent
dengan lankah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan terlebih dahulu jalur dari masing-masing system
b. Dari masing-masing jalur tersebut, ditentukan beban unit alat plambingnya
dari lampiran table
c. Dengan menggunakan gambar, dapat dihitung panjang pipa vent pada tiap
jalur
d. Besarnya diameter pipa air buangan dari perhitungan sebelumnya dapat
digunakan untuk menentukan besarnya diameter pipa ventilasi.
2.3. 7 Sistem Plambing Untuk Vent
a.
.

Persyaratan pipa vent


Kemiringan pipa

Muh. Haikal Ahram 14513201

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Dengan kemiringan pipa yang cukup agar air titik air yang terbentuk
atau air yang terbawa masuk kedalamnya dapat mengalir secara
gravitasi kembali ke pipa pembuangan.

Cabang pada pipa ven


Dalam membuat cabang pipa ven harus diusahakan agar udara tidak
akan terhalang oleh masuknya air kotor atau air bekas manapun. Pipa
ven untuk cabang mendatar pipa air buangan harus disambungkan
kepada pipa cabang mendatar tersebut pada bagiantertinggi dari
penampang pipa cabang tersebut secara vertikal ; hanya dalam
keadaan terpaksa boleh disambungkan dengan sudut tidak lebih dari
45 terhadap vertikal.

Letak bagian mendatar pipa ven


Dari tempat sambungan pipa ven dengan cabang mendatar pipa air
buangan, pipa ven tersebut harus dibuat tegak sampai sekurangkurangnya 150 mm diatas muka air banjir alat plambing tertinggi.

Ujung pipa ven


Ujung pipa ven harus terbuka ke udara luar, tetapi harus dengan cara
yang tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Berikut ini adalah
persyaratan untuk pembukaan ujung pipa tersebut :

a)

Ujung terbuka

Pipa ven yang menembus atap, ujung yang terbuka ke udara


luar harus berada sekurang-kurangnya 15 cm diatas bidang
atap tersebut.

Kalau atap digunakan sebagai taman, ujung yang terbuka ke


udara luar harus berada sekurang-kurangnya 2 m diatas bidang
atap tersebut.

Ujung pipa ven tidak boleh digunakan sebagai tiang bendera.

Muh. Haikal Ahram 14513201

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

b) Lokasi ujung pipa ven


Seringkali ujung pipa ven terpaksa ditempatkan dekat pintu masuk,
jendela, lubang masuk udara ventilasi ruangan, dsb. Dalam hal
demikian perlu diperhatikan persyaratan berikut :

Ujung pipa ven tidak boleh berada langsung dibawah pintu

Konstruksi bagian pipa ven menembus atap harus sedemikian


hingga tidak mengganggu fungsinya.

Ujung pipa ven tidak boleh ditempatkan dibawah bagian atap


yang menjorok keluar karena gas-gas dari pipa pembuangan.

Dilingkungan tertentu perlu dipasang kawat saringan untuk


mencegah masuknya daun-daun kecil atau burung bersarang.

Penentuan ukuran pipa vent


Ukuran pipa vent kep dan vent sirkit
Minimum 32 mm dan kurang atau sama dengan 1/2 diameter cabang
mendatar pipa buangan atau pipa tegak vent yang disambung.
2. Ukuran pipa vent tegak
Minimum sama dengan ukuran pipa tegak air buangan yang dilayani
dan tidak boleh diperkecil ukurannya sampai ujung terbuka.
3. Ukuran pipa vent tunggal
Minimum 32 mm dan tidak boleh kurang dari 1/2 diameter pipa
pengering alat plambing yang dilayani.
4. Ukuran pipa vent untuk bak penampung
Minimum 50 mm dalam keadaan apapun
5. Ukuran pipa vent pelepas
Ukuran lebih besar atau sama dengan diameter pipa tegak vent atau
pipa tegak air buangan.
2. 4

Kriteria Perencanaan Air Hujan

Muh. Haikal Ahram 14513201

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2. 4. 1 Perencanaan Air Hujan


Dalam perencanaan gedung, perencanaan air hujan yaitu dengan cara air hujan
akan disalurkan dengan jaringan air hujan dengan memanfaatkan grafitasi dengan
mengatur kemiringan pipa. Air hujan dapat direncanakan untuk disalurkan kedalam
kolam resapan.
2. 4. 2 Jenis Pipa Jaringan Air Hujan
Ada berbagai jenis macam pipa yang dapat digunakan untuk pipa jaringan air
hujan, salah satunya yaitu jenis pipa PVC (Polyvinyl Chloride). Salah satu kelebihan
yang dimiliki pipa ini diantaranya tidak mempunyai sifat korosif, sehingga tahan
lama dan tidak memerlukan perlindungan terhadap korosifitas. Selain itu juga bila
dibandingkan dengan pipa lain, pipa ini lebih ringan, murah, mudah dipotong serta
mudah didapat di pasaran.
2. 4. 3 Cara Penentuan Dimensi Pipa Air Hujan
Penentuan dimensi pipa dan kemiringan berdasarkan luas atap atau gedung.
Penentuan perhitungan debit curah hujan gedung nerdasarkan pada intensitas hujan
daerah tempat gedung yang akan dibangun.
II. 5

Kriteria Perencanaan Fire Hydrant

2. 5. 1 Perencanan Sistem Fire Hydrant


Dalam perencanaan sebuah gedung perkantoran sangat mutlak memiliki
system pemadam kebakaran. Karena system ini merupakan bagian dari system
perpipaan yang berada didalam maupun diluar gedung. System pemadam kebakaran
berfungsi untuk melindungi fasilitas gedung bersama fasilitas yang berada didalam
dan diluar serta pemakainya dari bahaya kebakaran.
2. 5. 2 Jenis Fire Hydrant

Muh. Haikal Ahram 14513201

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Jenis fire hydrant yang digunakan dalam perencanaan gedung perkantoran,


yaitu:
a. Fire hydrant di luar gedung perkantoran
Fire hydrant diluar gedung perkantoran dengan menggunakan post hydrant
yaitu suatu type hydrant yang mempunyai ketinggian sekitar 1 m dari
permukaan tanah.
b. Fire Hydrant di dalam gedung perkantoran
Fire Hydrant di dalam gedung perkantoran dengan menggunakan fire house
yaitu sejenis fire hydrant yang terdiri dari suatu model dari pipa elastis yang
ditempatkan dalam suatu kotak yang ditempelkan pada tembok, dilengkapi
dengan martil untuk memecahkan kaca apabila terjadi kebakaran.
2. 5. 3 Cara Penentuan Kebutuhan Air untuk Post Hydrant
Untuk menentukan kebutuhan air post hydrant maka harus dihitung terlebih
dahulu berapa banyak post hydrant yang dibutuhkan dalam gedung perkantoran
tersebut. Setelah jumlahnya diketahui maka menghitung debit air yang akan
digunakan tiap post hydrant sehingga total kebutuhan air untuk post hydrant dapat
ditentukan.
2. 5. 4 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam fire hydrant
Sistem pemadam kebakaran mutlak harus ada terutama pada gedung-gedung
dan fasilitas-fasilitas umum. Sistem ini merupakan sistem perpipaan didalam dan
halaman gedung yang berfungsi untuk melindungi gedung beserta fasilitas yang
berada didalam dan diluar dan pemakaiannya dari bahaya kebakaran.
Air untuk memadamkan api didalam gedung dapat disuplai dari pipa tegak
dengan house connecfon, automatic, sprinklers, storage tank, atau pompa cara-cara
tersebut dapat saling melengkapi, dimana tambahan air sering diperlukan. Air tersebut
dapat diambil dari public suplay maupun sumber lainnya seperti sungai dan laut.
Penempatan fire hydrant perlu diperhatikan meliputi hal-hal sebagai berikut :

Muh. Haikal Ahram 14513201

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Mudah dicapai dan terlihat dari arah manapun

Mampu menjangkau setiap sudut gedung

Mudah mendapatkan suplai udara


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan penyediaan air untuk
pemadam kebakaran antara lain :Penempatan lokasi fire hydrant
Ada 3 hal yang perlu untuk diperhatikan antara lain :

Mudah dicapai dan terlihat dari arah manapun

Mampu menjangkau setiap sudut gedung

Mudah mendapatkan suplai udara

Muh. Haikal Ahram 14513201

Anda mungkin juga menyukai