Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui, teknologi kini telah merembes dalam
kehidupan manusia, bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah
sekalipun. Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan di dalam
mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat martabat manusia.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata memberi
sumbangan besar bagi dunia keluatan di Indonesia. Bagaimana tidak,
negara kepulauan dengan potensi sumber daya kelautan beraneka ragam
ini telah memanfaatkan kemajuan iptek. Pemanfaatan tersebut sudah
barang tentu bertujuan untuk mengoptimalkan penghasilan negara dari
sumber daya kelautan dan juga untuk menjaga tiap titik wilayah negara
dari bahaya atau pun kejahatan yang kerap terjadi di laut wilayah
Indonesia.

Dengan adanya Iptek, semua kebutuhan rohani dan jasmani


manusia dapat tercukupi dengan baik. Hal itulah yang mengakibatkan
Iptek tidak dapat dilepaskan dari lembaga pendidikan. Seperti pada abad
XX,

Iptek

memiliki

peran

yang

sangat

penting

bagi

instansi

pendidikan.Tidak heran jika perkembangan dunia industri, informasi,


komunikasi, pertanian dan transportasi pada abad XX berlangsung lebih

cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata memberi


sumbangan besar bagi dunia keluatan di Indonesia. Bagaimana tidak,
negara kepulauan dengan potensi sumber daya kelautan beraneka ragam
ini telah memanfaatkan kemajuan iptek. Pemanfaatan tersebut sudah
barang tentu bertujuan untuk mengoptimalkan penghasilan negara dari
sumber daya kelautan dan juga untuk menjaga tiap titik wilayah negara
dari bahaya atau pun kejahatan yang kerap terjadi di laut wilayah
Indonesia.

Pada hakekatnya IPTEK merupakan alat untuk membantu manusia


dalam mencapai tujuan secara ilmiah, maka akan semakin besar teknologi
yang diciptakan. Dalam bidang komunikasi dan perikanan, IPTEK juga sa
ngat berkembang pesat. Namun
selain mempunyai dampak positif, IPTEK juga memiliki dampak negatif.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat dalam penyusunan makalah ini
adalah
1.

Bagaimana perkembangan IPTEK di bidang Sumber Daya Laut /


Kelautan ?

2.

Bagaimana dampak positif dan negatif pada perkembangan IPTEK di


bidang Sumber Daya Laut / Kelautan ?

3.

Bagaimana upaya pencegahan pada dampak negatif perkembangan


IPTEK di bidang Sumber Daya Laut / Kelautan ?

C. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan pada penyusunan makalah ini adalah
1.

Untuk mengetahui perkembangan IPTEK di bidang Sumber Daya Laut


/ Kelautan.

2.

Untuk mengetahui dampak positif dan negatif pada perkembangan


IPTEK di bidang Sumber Daya Laut / Kelautan.

3.

Untuk mengetahui upaya pencegahan pada dampak negatif


perkembangan IPTEK di bidang Sumber Daya Laut / Kelautan.

D. Manfaat penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah
1. Dapat mengetahui perkembangan IPTEK di bidang sumber daya laut/
kelautan.
2. Dapat mengetahui dampak positif dan negatif pada perkembangan IPTEK
di bidang sumber daya laut/kelautan.
3. Dapat mengetahui upaya pencegahan pada dampak negatif perkembangan
IPTEK di bidang sumber daya laut/ kelautan.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Perkembangan IPTEK di bidang Sumber Daya Laut
Indonesia merupakan negara yang memiliki laut yang luas. Sekitar
82% wilayah di Indonesia merupakan wilayah perairan, sehingga tidak heran
jika Indonesia pernah dijuluki sebagai negara maritim. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi ternyata memberi sumbangan besar bagi dunia
keluatan di Indonesia. Bagaimana tidak, negara kepulauan dengan potensi
sumber daya kelautan beraneka ragam ini telah memanfaatkan kemajuan
iptek.

Pemanfaatan

tersebut

sudah

barang

tentu

bertujuan

untuk

mengoptimalkan penghasilan negara dari sumber daya kelautan dan juga


untuk menjaga tiap titik wilayah negara dari bahaya atau pun kejahatan yang
kerap terjadi di laut wilayah Indonesia.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pasti memiliki
dampak baik dan dampak buruk. Secanggih apapun teknologi yang
ditemukan manusia, tidak akan berguna jika semua itu hanya bertujuan untuk
mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Semua ini tergantung
kepada manusia yang memiliki akal dan pikiran dalam bertindak, memilih
bertindak dominan kepada alam atau bertindak selaras dengan alam.
Beragamnya potensi Kelauatan, dan luasnya perairan laut Indonesia
mendatangkan kejahatan. Akibat kejahatan tersebut, Indonesia diperkirakan
mengalami kerugian hingga 19 triliun rupiah pertahun. Bila dipersentase
maka 22 persen kerugian akibat kejahatan di laut Dunia terjadi di Indonesia.
Melihat kenyataan ini, pemerintah kemudian mengeluarkan kebijakan

pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan. Arah kebijakan ini


tentunya diupayakan untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan
dan perikanan secara bertanggung jawab, agar setiap potensi kelautan yang
dimiliki bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan. Kenyataan semacam ini,
menuntut IPTEK untuk semaksimal mungkin memberikan kontribusi sebagai
alternatif dalam pengawasan wilayah laut. Berikut perkembangan IPTEK
yang terjadi dalam bidang sumber daya laut :
1. Pengembangan MCS
Monitoring Control and Surveillance (MCS) merupakan sistem yang telah
dipergunakan di banyak negara. Di dunia internasional MCS ini dikelola
secara bersama-sama sejak tahun 2001. MCS merupakan salah satu prasyarat
pokok dalam pengelolaan sumberdaya laut. Selain penggunaan teknologi
informasi dalam bentik VMS, pada MCS ada juga Computerezed Data Base
(CDB). CDB merupakan alat komunikasi yang dilengkapi dengan komputer
sehingga dapat mengirimkan data-data hasil penangkapan ikan di pelabuhanpelabuhan dan informasi lainnya. CDB diprogramkan untuk ditempatkan
pada pelabuhan-pelabuhan perikanan tipe pelabuhan perikanan samudra,
pelabuhan perikanan nusantara, dan pelabuhan perikanan pantai secara
selektif. Sistem ini setidaknya telah berada di lebih lima belas pelabuhan di
Indonesia.

2. Sebagai tempat wisata bawah laut

Sumber daya laut menyimpan berbagai keindahan dapat dimanfaatkan


sebagai sarana rekreasi keluarga. Misalnya dengan adanya wisata bawah laut,
selain sebagai sarana rekreasi juga dapat digunakan sebagai sarana belajar.
Orang dapat melihat keindahan bawah laut seperti aslinya, selain itu juga
dapat digunakan sebagai sarana belajar misalnya dalam penelitian tentang
biota laut.

3. Pembuatan obat tidur dan obat penenang dari kuda laut


4. Pembuatan garam 99% murni untuk cairan infus
5. Tempurung kura-kura sebagai obat tetanus
6. Hati ikan buntal untuk obat tetrodetoxin, guna memperbaiki sistem
saraf yang rusak
7. Chitosan dari kulit kepiting dan udang untuk obat anti kolesterol
Karena wilayah kelautan Indonesia yang luas, tidak heran jika sampai saat ini
pengelolaan laut di Indonesia masih kurang maksimal, masih banyak
pelanggaran-pelanggaran terjadi di wilayah kelautan Indonesia baik dari
pencemaran laut oleh industri, perusakan ekosistem terumbu karang di laut,
dan pengambilan ikan secara besar-besaran. Hal ini tak lepas dari dampak
negatif perkembangan IPTEK.

Perlu didasari bahwa seiring berkembangannya IPTEK, manusia juga harus


ikut

menyesuiakan

untuk

menanggulangi

dampak

negatif

akibat

perkembangan IPTEK tersebut. Karena manusia membutuhkan alam untuk


hidup, tetapi belum tentu alam membutuhkan manusia untuk tumbuh. Jadi
sebagai manusia yang bijak terhadap alam, harus lebih mementingkan
kepentingan ekologi dibandingkan dengan keuntungan ekonomi.

B. Dampak Positif dan Dampak Negatif Perkembangan IPTEK di bidang


Sumber Daya Laut
a. Dampak Positif
Dalam upaya mengelola sumberdaya kelautan, Konsep menarik yang
disampaikan oleh Rudy dalam artikelnya di majalah Inovasi (XVIII/2006)
adalah Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Berbasis Komunitas Lokal dan
pengetahuan dan teknologi. Pengelolaan sumber daya alam berbasis
komunitas dan teknologi merupakan salah satu strategi pengelolaan yang
dapat meningkatkan efisiensi dan keadilan dalam pemanfaatan dan
pengelolaan sumber daya alam melalui teknologi yang sedang berkembang.
Selain itu strategi ini dapat membawa efek positif secara ekologi dan sosial.
Pengelolaan sumber daya alam khususnya sumber daya kelautan berbasis
komunitas lokal dan pengetahuan teknologi sangatlah tepat diterapkan di
indonesia, selain karena efeknya yang positif juga mengingat komunitas lokal
di Indonesia memiliki keterikatan yang kuat dengan daerahnya sehingga
pengelolaan yang dilakukan akan diusahakan demi kebaikan daerahnya dan
tidak sebaliknya.

Pengelolaan sumberdaya kelautan berbasis komunitas dan pengetahuan


teknologi ini bukanlah sesuatu yang baru bagi masyarakat Indonesia. Sejak
dahulu, komunitas lokal di Indonesia memiliki suatu mekanisme dan aturan
yang melembaga sebagai aturan yang hidup di masyarakat dalam mengelola
sumber daya alam termasuk di dalamnya sumber daya kelautan. Di laut
dapat dikembangkan kapal modern yang lebih ramah lingkungan, yakni
yang menggunakan mesin dan sekaligus layar mekanis. Layar ini dapat
dikembangkan otomatis jika arah dan kecepatan angin menguntungkan.
Penggunaan energi angin dapat menghemat bahan bakar hingga 50%.
Teknologi energi dan transportasi yang ramah lingkungan termasuk yang saat
ini paling dilindungi oleh industri negara maju dan karenanya paling mahal.
Namun, teknologi modern yang ramah lingkungan ini sangat diperlukan
dalam pengelolaan sumber daya laut meskipun mengeluarkan biaya yang
tidak sedikit.

b. Dampak Negatif
Indonesia dianugerahi laut yang begitu luas dengan berbagai sumber
daya ikan di dalamnya. Potensi sumber daya perikanan tersebut tersebar di
seluruh wilayah laut nusantara. Sumber daya alam lainnya yang terkandung di
dalam laut Indonesia adalah terdapat berbagai jenis bahan mineral, yakni
minyak bumi dan gas. Seluruh potensi kelautan ini perlu dikelola dan
dikembangkan bagi kepentingan pembangunan nasional secara optimal dan

berkesinambungan. Pengelolaan sumber daya laut tersebut dilakukan dengan


menggunakan teknologi sederhana atau teknologi modern ramah lingkungan.

Saat ini, kondisi laut dan sumberdaya laut di Indonesia semakin hari
semakin memburuk. Praktek-praktek penangkapan ikan yang illegal dan
merusak semakin hari semakin tidak terkendali. Ribuan kapal-kapal
penangkap ikan asing dengan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan
beroperasi di wilayah-wilayah yang seharusnya dibatasi hanya untuk
kepentingan nelayan lokal dan tradisional. Maraknya kegiatan ilegal dengan
teknologi yang buruk tersebut mengakibatkan kerusakan habitat biota laut
negeri ini.

C. Upaya Pencegahan Dampak Negatif Perkembangan IPTEK di bidang


Sumber Daya Laut
Dalam konsep ini Pemerintah diharapkan menjadi fasilitator, dan
pihak yang berwenang yang dituntut untuk lebih memahami keadaan dan
memimpin masyarakat lokal untuk turut serta sama-sama berperan aktif
dalam upaya mengelola sumberdaya kelautan, sehingga tidak terjadi dampak
negatif bagi semuanya semisal eksploitasi besar-besaran tanpa kontrol yang
akan menjadi kerugian bagi masyarakat itu sendiri.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemajuan tekonologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai kemajuan ilmu
pengetahuan. Jadi perkembangan teknologi sangat diperlukan. Setiap inovasi
diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Khususnya dalam bidang sumber daya laut dan kehutanan sudah menikmati
banyak manfaat yang telah dibawa inovasi-inovasi yang telah dihasilkan
dalam dekade trakhir ini. Bukan bagi diri kita sendiri melainkan bagi bangsa
manfaat itu juga bisa dirasakan. Namun manusia tidak bisa menipu diri
sendiri akan kenyataan bahwa teknologi juga mendatangkan efek negatif bagi
manusia.

B. Saran
Untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif dari kemajuan
teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan
atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna
teknologi.

DAFTAR PUSTAKA
Simon, Hasanu, 2004. Membangun kembali hutan Indonesai. Yogyakarta:
Pustaka.
Alya. 2012. Iptek untuk Kelautan, (Online), http://www.iptek-untukkelautan.html, (diakses 25 april 2016)
Juntak. 2011. Pemanfaatan Teknologi di Bidang Kelautan, (Online),
http://www. Pemanfaatan Teknologi di Bidang Kelautan.htm, (diakses pada
25 april 2016)

Anda mungkin juga menyukai