Desain Alat
Kelompok 6:
Andhika Priotomo Rahardjo (1306449334)
Kezia Dara Euodia (1406567914)
Stephanie Sabhanindita (1406575241)
Desain Alat 1
Kolam ikan untuk pembiakan ikan dengan kapasitas air kurang lebih 1000 liter.
a. Kolam ikan untuk pembiakan umumnya bersifat fleksibel atau dapat di pindahpindahkan, maka pemilihan bahan yang ringan diperlukan. Waktu untuk
melakukan pembiakan ikan berlangsung
sehingga diperlukan kolam yang cukup tahan lama. Mengingat pembiakan ikan
tidak hanya berlangsung 1 kali seumur hidup ikan, maka kolam juga harus dapat
digunakan berulang kali dan memiliki ketahanan lingkungan yang baik. Kapasitas
air 1000 L dianggap kolam akan dibuat berbentuk persegi dengan dimensi
1,4x1x0,7 m. Bahan untuk membuat kolam pemiakan ikan dapat berupa komposit
termoset. Matriks komposit termoset yang cocok untuk kolam ini adalah poliester
karena mudah dibentuk dan murah, namun dapat digunakan juga resin epoxy dan
vinyl ester. Jenis reinforcement yang digunakan adalah fiber reinforcement
berupa fiberglass atau carbon fiber, namun fiberglass lebih banyak digunakan
karena lebih murah. Bentuk fiber yang digunakan adalah chopped strand mats
karena memiliki sifat mekanis yang lebih baik.
b. Pembuatan komposit kolam pembiakan ikan menggunakan metode open mould.
Metode ini dipilih karena murah, fleksibel, dan cocok untuk fabrikasi struktur
besar. Karena bagian halus permukaan yang dibutuhkan hanya pada bagian dalam
(bagian luar boleh dibuat seikit bergelombang), maka cetakan positif atau male
plug. Proses yang digunakan adalah wet lay-up jenis hand lay-up karena struktur
besar tetapi tidak massive sehingga masih dapat dikerjakan manual. Metode
manual ini dipilih karena lebih murah, fleksible, dan mudah memperbaiki
kualitasnya, serta dianggap permintaan terhadap produk ini tidak terlalu banyak
sehingga volume produksi tidak harus besar tetapi berkualitas.
c. Tahap pembuatan komposit ini adalah:
a.
Bahan matriks yang digunakan pada pembuatan tangki premium ini adalah
menggunakan Thermoset, yaitu Polyester. Polyester digunakan sebagai
produksi komposit karena memiliki nilai kekuatan tensile dan flex yang baik,
kegetasan yang kecil, dan memiliki ketahanan kimia dan korosi yang baik,
serta ketahanan dari lingkungan luar yang sangat baik, sehingga sangat sesuai
dengan spesifikasi yang dibutuhkan pada tangki premium. Selain itu, dalam
proses
pembuatannya
tidak
diperlukan
tekanan
yang
tinggi
dalam
dari 1%). E-glass pun digunakan secara umum karena biaya yang
diperlukannya cukup rendah. Karakteristik dari system resin adalah dapat
menjaga fiber dan mendistribusikan beban secara merata, menjaga fiber dari
abrasi dan abrasi serta korosi setelah curing, memberikan kekuatan shear
interlaminar, dan mengontrol sifat kimia dan elektrik pada bagian komposit.
Resin yang digunakan adalah Phenolic, karena sifat-sifat dari bahan tersebut
yang sangat baik ketahanannya terhadap api, ketahanan yang baik pada
temperature tinggi, tingkat asap dan toxic yang rendah, cure sangat cepat, dan
prosesnya. Penggunaan resin tersebut digunakan untuk menutupi kekurangan
yang dimiliki oleh matrix polyester.
b.
c.
Desain Alat 3
Pipa untuk mengalirkan larutan asam sulfat dengan konsentrasi 70%.
a. Bahan (matriks dan penguat) yang digunakan, juga bahan lain yang diperlukan
Pipa yang digunakan untuk mengalirkan larutan asam kuat harus memiliki
tahanan kimia yang kuat sehingga bahan yang digunakan tidak bereaksi atau
terdegradasi dengan senyawa yang dialirkan. Pipa berbentuk silinder panjang
dengan diameter tertentu. Selain memiliki tahanan terhadap senyawa kimia,
material komposit juga harus tahan korosi. Pipa harus memiliki kekuatan dan
kekakuan yang tinggi untuk mencegah terjadinya kebocoran senyawa kimia yang
berbahaya.
Oleh karena kebutuhan produksi seperti yang disebutkan diatas, dipilih
Polymer Matrix Composite. Pemilihan PMC karena sifat umumnya yang ringan,
tahan korosi, dan mudah dibentuk. Polimer yang digunakan adalah thermosetting
matrix dengan jenisnya phenolic resin karena memiliki biaya yang rendah,
kekuatan mekanis yang tinggi, kemampuan thermal medium, insulasi yang baik,
dan tahan korosi[3]. Jenis reinforce yang digunakan dapat berupa glass fiber atau
other polymeric fiber seperti polyethylene (PE). Fiber ini digunakan dalam
bentuk untaian kontinu.
b. Cara pembuatan (proses manufaktur) alat tersebut
Untuk manufaktur pipa yang digunakan adalah dengan cara filament winding,
khususnya adalah wet-winding. Metode ini dipilih karena mempunyai beberapa
keuntungan seperti dimungkinkannya pembuatan komponen yang sangat besar,
persentase kandungan fiber yang tinggi sehingga menghasilkan kekuatan produk
yang tinggi, kemampuan produksi ulang yang tinggi, dan khususnya wet winding
membutuhkan biaya proses yang paling rendah. Selanjutnya proses curing dapat
dipercepat dengan meningkatkan panas pada kolam resin.
[2]
[3]