DISUSUN OLEH:
Yunisa Trivarsary Lestari Rahadi Putri
RUMAH SAKIT KEPRESIDENAN RSPAD GATOT SOEBROTO
DEPARTEMEN OBSTETRI GINEKOLOGI
DIVISI FETOMATERNAL
PENDAHULUAN
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup di luar kandungan, yaitu kehamilan kurang dari 20 minggu atau
berat janin kurang dari 500 gram1.
Secara umum abortus dibagi menjadi dua, abortus spontan dan
abortus
provokatus.
berlangsung
tanpa
Abortus
adanya
spontan
tindakan
merupakan
apapun,
abortus
sedangkan
yang
abortus
hipertiroid)2,3.
4. Gejala dan tanda
Gejala meliputi nyeri kram panggul yang ringan, perdarahan
pervaginam
yang
minimal
dan
disertai
keluarnya
jaringan.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan obstetri dan ginekologi ditemukan ostium uteri
tertutup, uterus mengecil, dan besar uterus tidak sesuai dengan umur
kehamilan1.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. serum -hCG dilakukan untuk menyingkirkan diagnosa kehamilan
ektopik
2. ultrasonography untuk melihat keadaan uterus. Pada abortus
spontan komplit uterus terlihat kosong2,3.
DIAGNOSIS KERJA
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
Perdarahan pervaginam sering terjadi pada trimester pertama. Terjadi
sekitar 20-40% pada wanita hamil. Diagnosis diferensial dari abortus
spontan komplit meliputi:
-
abortus iminen
kehamilan ektopik
lesi pada vagina
Infeksi (cevicitis, vaginitis, cystitis)2.
PENATALAKSANAAN
Jika abortus spontan komplit sudah dapat diipastikan, maka
penderita tidak memerlukan tindakan khusus atau pengobatan tertentu.
Biasanya hanya diberi roboransia atau hematenik bila diperlukan.
Uterotonika tidak perlu diberikan1.
PENUTUP
Penuntun belajar ini masih jauh dari sempurna. Pembaca
disarankan untuk mendiskusikan dan menyesuaikan kondisi fiasilitias
kesehatan di tempat masing-masing.
KEPUSTAKAAN
1. Prawihardjo S. 2014. Ilmu kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawihardjo
2. Mularz A, Dalati S, Pedigo R. 2015. Ob/Gyn Secrets 4th edition.
Philadepia: Elsevier
3. Dulay AT. Spontaneous Abortion (Miscarriage). 2014. Merck Manual