Anda di halaman 1dari 2

Penggunaan susu formula bayi yang tidak benar atau tidak tepat

dapat
menimbulkan bahaya kesehatan,terutama diare.
Terjadinya diare pada bayi yang diberi susu formula
karena bayi dengan usia
dibawah 6 bulan sistem pencernaannya belum sempurna, dan umur
bayi berperan
terhadap berkuran
gnya frekuensi defekasi, dimana hal ini merupakan petunjuk
dari semakin matangnya kapasitas
water
conserving
pada usus.
11,12
,13,14

Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriya
(2010) yang
menunjukkan bahwa ada hubungan pembe
rian susu formula dengan kejadian
diare pada bayi 0
6 bulan, dimana
p value =
0,001.
15

Hal ini sesuai dengan pernyataan Depkes RI tahun 2004, bayi yang tidak diberi ASI secara
penuh sampai usia 6 bulan pertama kehidupan, resiko terjadinya diare adalah 30 kali lebih besar
daripada bayi yang diberi ASI secara penuh. Kecilnya frekuensi kejadian diare pada bayi yang
diberi ASI ekslusif karena ASI merupakan makanan utama bagi bayi karena memiliki beberapa
kandungan yang baik bagi tubuh bayi sehingga dapat meningkatkan sistem imun dari bayi
tersebut dan mengurangi angka kesakitan akibat penyakit, salah satunya diare

(Rahmadhani,2013). Rachman (2013) mengatakan bahwa susu formula mudah terkontaminasi


mikroorganisme sehingga bayi yang meminumnya akan dengan mudah terinfeksi
mikroorganisme tersebut. Menurut Purwanti (2004) bahwa jika bayi berusia kurang dari 6 bulan
sudah diberikan susu formula atau makanan tambahan, makaakan lebih mudah terinfeksi
mikroorganisme karena sistem pencernaan bayi belum matur dan belum mampu menolak faktor
alergi ataupun kuman yang masuk.

Pada usia tahun pertama kehidupan, sistim imun seorang


anak relatif masih imatur dan sangat rentan.
Protein susu sapi merupakan alergen tersering pada
berbagai reaksi hipersensitivitas pada anak.
13

Susu sapi
mengandung sedikitnya 20 komponen protein yang
dapat merangsang produksi antibodi manusia.
14

Fungsi utama saluran cerna ialah memproses makanan

yang dikonsumsi menjadi

bentuk yang
dapat diserap dan digunakan untuk energi dan
pertumbuhan sel. Selama proses ini berlangsung,
mekanisme imunologik dan non-imunologik
berperan dalam pencegahan masuknya antigen asing
ke dalam tubuh. Pada bayi baru lahir kadar SIgA
dalam usus masih rendah sehingga antigen mudah
menembus mukosa usus dan kemudian dibawa ke
aliran darah sistemik
16,17

Siregar SP, Zakiudin M. Pentingnya Pencegahan Dini dan Tata laksana Alergi Susu Sapi.

Anda mungkin juga menyukai