Anda di halaman 1dari 4

Nama

Ilham Basyar Ramadhan

NPM

150510160040

Fakultas

Pertanian

SISTEM BUDIDAYA PERTANIAN


Pertanian adalah salah satu faktor penting dalam kehidupan
manusia. Untuk mendapatkan hasil produksi pertanian yang maksimal,
diperlukan strategi yang tepat dalam membudidayakan pertanian .
Ada empat strategi budidaya pertanian yang banyak digunakan di
Indonesia, empat hal tersebut adalah, sawah, tegalan, ladang berpindah,
dan pekarangan.
a. Sawah, lahan pertanian yang digunakan untuk budidaya
tanaman, umumnya padi, yang menggunakan sistem irigasi
b. Tegalan, lahan yang digunakan untuk menanam tanaman
tahunan, atau musiman, yang mengandalkan air hujan karena,
permukaannya tidak rata, dan letaknya jauh dari pemukiman.
c. Ladang berpindah, metode budidaya pertanian dengan
membuka ladang di suatu kawasan,lalu berpindah ke tempat
lain setelah tanah di kawasan tersebut mulai tidak subur,dan
kembali lagi ke tempat awal saat kawasan tersebut sudah subur
kembali.
d. Pekarangan, lahan sekitar rumah yang digunakan untuk
budidaya pertanian, umumnya tanaman yang dibudidayakan
adalah tanaman musiman.
Untuk
dilakukan

mendapatkan

intensifikasi.

produk

Intensifikasi

pertanian
adalah

yang
usaha

maksimal

juga

memaksimalkan

produktifitas pertanian tanpa menambah luas lahan pertanian yang

sudah ada. Ada empat hal yang yang harus dilakukan agar intensifikasi
berjalan dengan lancar. Empat hal tersebut adalah,
a. Pergiliran tanaman, adalah strategi budidaya pertanian dengan
cara me-rotasi tanaman yang ditanam pada suatu lahan. Pada
metode ini tanaman yang dibudidayakan biasanya diselingi
oleh tanaman yang dapat menyuburkan tanah sperti,kacang
tanah

Hal

ini

bertujuan

agar

kesuburan

tanah

tetap

terjaga,dan tanah tidak jenuh, sehingga produktifitas pertanian


menjadi prima.
b. Tumpang sari (polikultur), yaitu membudidayakan lebih dari
satu

tanaman

dalam

satu

lahan.

Metode

ini

dapat

menghasilkan keuntungan dari segi ekonomis yang lebih


banyak untuk petani.
c. Pertanian presisi, adalah

strategi

pertanian

yang

dapat

membuat manajemen pertanian lebih efektif dengan cara


pemberian pupuk, penyiraman, dan waktu panen yang tepat,
sehingga dapat memberikan hasil pertanian yang prima.
d. Penggunaan tanaman resisten, tanaman resisten adalah
tanaman yang memiliki kekebalan terhadap hama, penggunaan
tanaman resisten ini dapat meningkatkan produktifitas pada
sektor pertanian.
Ada pula strategi budidaya pertanian yang disebut pertanian
intensif. Pertanian intensif adalah usaha budidaya tanaman atau hewan
yang menggunakan modal yang besar dengan tujuan mendapatkan hasil
pertanian yang maksimal.
Salah satu bentuk dari pertanian intesif adalah rumah kaca atau
green house dalam pertanian. Rumah kaca adalah ladang pertanian
yang dikelilingi oleh pelastik atau kaca pada sisi sisinya, dan juga

atapnya. Hal ini bertujuan agar suhu, dan kelembaban udara dapat
diatur, sehingga didapatkan produk pertanian yang prima.
Penggunaan rumah kaca ini memiliki dampak yang negatif untuk
lingkungan sekitar. Tanaman dihalangi oleh kaca sehingga oksigen yang
dihasilkan oleh tanaman terkurung dalam rumah kaca, dan tidak bisa
disebarkan ke lingkungan. Hal ini dapat menyebabkan temperature di
lingkungan menjadi tinggi. Metode ini adalah salah satu penyebab global
warming, yang disebut efek rumah kaca .
Untuk mendapatkan hasil pertanian yang maksimal kita juga harus
memperhatikan beberapa aspek sebelum memulai bercocok tanam.
Berikut

adalah

beberapa

aspek

yang

harus

diperhatikan

dalam

melakukan budidaya pertanian.


a. Curah hujan, dan iklim, kita harus mengetahui curah hujan, dan
iklim sebelum mengolah pertanian pada suatu lahan, agar kita
mengetahui jenis tanaman apa yang cocok ditanam pada curah
hujan, dan iklim yang sedang berlangsung.
b. Penyiapan lahan, sebelum bercocok tanam

kita

harus

menyiapkan lahan terlebih dahulu. Penyiapan lahan bisa


dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dibajak
menggunakan kerbau, atau dibalikan dengan dicangkul. Hal ini
bertujuan agar tanah menjadi gembur, dan juga membersihkan
lahan dari hama.
c. Bahan tanam, kita juga harus memperhatikan benih atau bibit
yang akan kita tanam. Pastikan bibit atau benih yang akan kita
tanam bebas dari hama, penyakit, dan gulma.
d. Pengolahan,
dalam
budidaya
pertanian,

kita

harus

memperhatikan aspek pengolahan seperti pemberian pupuk,


penyiraman, dan pembasmian gulma agar budidaya pertanian
dapat menghasilkan produk yang prima.

Anda mungkin juga menyukai