Disusun oleh :
MEIFRI HARYANTO FRANSISKO TIELUNG
15021104052
STINKI LUMINGKEWAS
15021104014
RENALD SUMAMPOW
15021104016
Dosen Pengajar :
JEFFERSON MENDE, ST, MT
IRVAN RONDONUWU B.Eng, MT
Dalam merencanakan suatu bisnis pasti kita terpikir dengan suatu logo dari bisnis
tersebut, demikian pula dengan bisnis ini. Kami mencoba untuk membuat suatu logo yang
melambangkan tentang produk yang akan kami buat.
Kami menamakan usaha kami ini dengan nama TOAST dengan semboyan FRES
FOOD FAST. Kami juga menambahkan lambang mahkota yang artinya KING TOAST yang
menjadi lambang dari usaha kami dan juga agar pelanggan dapat dengan mudah mengenali
usaha kami ini. Kami menjual produk kami dengan cara mengunakan gerobak dorong agar
bisa berada dimana saja.
Dalam usaha kami ini kami mencoba mencari informasi tentang menu, bahan-bahan yang
akan digunakan, peralatan pendukung, dan surat izin atau pembuatan sertifikat MUI dan
BPOM.
a. Menu
Kami mengumpulkan sebanyak mungkin ide-ide untuk membuat produk kami
ini agar bisa bersaing di dunia bisnis, kami mulai dengan mencari rasa-rasa
yang menarik dengan cara mencicipi berbagai macam produk roti yang biasa
dijual di toko-toko roti, kemudian mengumpulkan ide-ide untuk
menggabungkang rasa dari roti-roti yang biasa dengan roti yang akan kami
jual dan kemudian coba untuk membuatnya sampai menjadi menu yang paten
dan dapat di sajikan
b. Bahan-bahan
Bahan-bahan yang kami gunakan untuk membuat produk kami ini, seperti roti
kami akan langsung mengambilnya dari pabrik roti dan jika memungkinkan
kami juaga akan membelinya lewat online shop dan untuk kacang dan nanas
kami membelinya langsung dari petani atau di pasar karena harganya lebih
murah dan lebih segar tanpa bahan pengawet. Sementara untuk produk yang
lain seperti selai strowberry,coklat dan lain-lain kami membelinya dari
minimarket atau supermarket dan jika memungkinkan kami akan membelinya
melalui online shop
c. Peralatan
Kebanyakan peralatan yang kami butuhkan bisa dengan gampang kami
temukan di toko-toko peralatan ataupun di supermarket dan untuk peralatanperalatan khusus kami akan membelinya lewat online shop
d. Pengurusan sertifikat
Untuk lebih menjamin produk yang kami jual kami juga mengajukan
permohonan pengurusan sertifikat halal MUI dan menjamin keamanan produk
kami dengan mengurus surat izin BPOM agar pelanggan tak perlu
mengkhawatirkan kehalalan dan keamanan produk kami
Kami mencoba untuk menggambarkan jenis makanan yang ada di menu yang akan kami
jual, kami mulai dengan enam varian menu yang memiliki rasa yang berbeda-beda dan bisa
dipesan sesuai selera dari pelanggan tersebut.
Untuk harga, kami menjualnya denga harga yang relatif murah karena degan satu roti
kami hanya menjualnya denga harga Rp 7.000 saja.
Kami coba menggambarkan cara pembuatan roti bakar coklat keju dengan bahan-bahan
yang yang diperlukan dan cara membuatnya sampai bisa disajikan dan siap di santap oleh
pelanggan. Berikut adalah contoh sala satu resep kami
Bahan :
- 2 lembar roti tawar
- coklat meses secukupnya
- keju kraff parut secukupnya
- susu kental manis putih atau coklat 2 15 ml
- margarine 2 sendok makan
Cara membuat Roti Bakar :
- Ambil roti tawar lalu dioles dengan margarine pada masing-masing bagian, olesi juga
pemanggang roti dengan sedikit margarine, lalu letakkan roti satu persatu diatas pemanggang
yang sudah dioles margarine
- Taburi roti tawar yang dipanggang dengan coklat meses dan keju parut
- Tambahkan susu kental manis secukupnya
- Tutup bagian atasnya dengan roti tawar yang lain
- Panggang terus roti sampai berwarna kuning keemasan
- Roti bakar coklat keju siap untuk disajikan
jenis kematangan yang kami sediakan untuk kepuasan pelanggan dimulai dari yang tidak
dipanggang (tingkat 1) sampai dengan yang dipanggang dengan kematangan tinggi (tingkat
6)
Kamipun menyediakan satu meja dan empat kursi untuk kenyamanan pelanggan,
pelanggan dapat beristirahat untuk menunggu pesanan atau pelanggan dapat makan langsung
di tempat, kami juga menyediakan air minum gratis bagi pelanggan
Khusus untuk selai nanas kami memproduksinya sendiri agar citarasanya berbeda dari
yang biasanya
Pagi mulai jam 8 am sampai jam 4 pm, jam istirahat makan jam 12 am
Malam 7 pm sampai 10 pm
Istirahat bisa kapan saja karena jika kurang pelanggan maka dapat beristirahat
Untuk biaya pengurusan sertifiat MUI kami medapat informasi dari internet
yaitu untuk usaha kecil dan proses produksi dominan menggunakan tegana manusia
itu berkisara Rp 1.000.000 dan untuk biaya lain-lain berkisaran Rp 100.000
Untuk surat izin BPOM harga pengurusan untuk hasil olahan tepung terigu berkisaran
Rp 500.000 dan biaya lain-lain berkisaran Rp. 100.000
Perhitungan R/L diperkirakan roti yang terjual minimal per hari ada 35 roti maka
dalam satu bulan (kami hanya bekerja selama 26 hari, hari minggu tutup) ada sekitar 910 roti
yang habis terjual. Jadi pendapatan kotor yang kami dapat selama satu bulan yaitu RP
6.370.000, jadi pendapatan bersih yang kami peroleh yaitu pendapatan kotor satu bulan
dikurang pengeluaran atau kebutuhan satu bulan maka pendapatan bersih kami yaitu Rp
4.892.000. Ini belum dikurang dengan biaya modal awal
Kami perkirakan pengembalian modal awal kami bisa sangat cepat jika roti cukup
laku dipasaran, kami coba memperkirakan jika keuntungan bersih kami sekitar Rp 4.892.000
maka untuk pengembalian modal awal Rp 6.084.000 hanya sekitar dua bulan atau paling
lama 3 bulan saja.
Untuk pelung ke depan kami membuat suatu tabel untuk melihat di titik mana kami
bisa melakukan pengembangan usaha, dan jika berada di titik yang memungkinkan kami
melakukan pengembangan usaha maka peluanga ke depanpun bisa dijalankan
Kamipun coba untuk melihat jika penjualan kami cukup baik maka peluang
pengembangan usaha bisa dicapai. Kami mencoba melihat atau menrata-ratankan hasil
penjualan selama beberapa bulan jika mencapai titik yang aman atau berkisar 40 sampai 50
roti perhari maka peluang kedepan terbuka cukup lebar untuk kami
Untuk modal pengembangan usaha peralatan yang akan kami gunakan akan
bertambah, kami perkirakan modal awal usaha kami ini akan bertambah sekitar Rp 216.000
jadi modal awal atau biaya tetap menjadi Rp 6.300.000.
Untuk biaya bulalan juga akan bertambah karena sudah menggunakan karyawan dan
ditambah dengan biaya pengembangan menu. Jadi diperkirakan biaya bulanan akan berubah
menjadi Rp 4.078.00. Maka jumlah biaya modal awal yaitu Rp 10.378.000
Adapun menu baru yang kami tawarkan pada pelanggan agar semakain menarik
pelanggan dengan varian rasa yang lebih banyak lagi, tentunya dengan harga yang berbeda
atau dengan harga yang lebih mahal karena bahan dan proses pembuatan lebih rumit dari
yang biasanya maka harganya yang paling mahal Rp 20.000 masih sangat terjangkau
Kami coba menghitung keuntungan yang akan kami dapat jika kami melakukan
pengembangan usaha, kami pun hanya mengambil harga rata-rata minimal Rp 10.000 per roti
sehingga keuntungan bersih selama 1 bulan yang bisa kami terima dari keempat gerobak ada
sekitar Rp 25.288.000.
Maka selama satu tahun (kami hanya memperkirakan 10 bulan saja), kami bisa
mengumpulkan keuntungan sebanyak Rp 252.880.000. keuntungan yang cukup banyak
Nama Barang
Gerobak
Wajan
Lampu cars
Kompor gas
Tabung gas 2 tabung
Pisau roti 2 buah
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Toples 4 buah
Garpu roti
Solet besar 2 buah
Solet kecil 4 buah
Tempat garpu pisau
Sticker
Botol aqua
Ceret, gelas
Meja kursi
MUI
BPOM
Harga satuan
Rp 125.000
Rp 20.000
Rp 10.000
Rp 5.000
Rp 6.000
Rp 3.000.000
Rp 300.000
Rp 110.000
Rp 250.000
Rp 150.000
Rp 40.000
Rp 40.000
Rp 20.000
Rp 10.000
Rp 24.000
Rp 30.000
Rp 25.000
Rp 70.000
Rp 15.000
Rp 300.000
Rp 1.100.000
Rp 600.000
Rp 6.084.000
Jumlah
4
5
6
7
8
9
Harga
Rp 12.000
Rp 13.000
Rp 28.000
Rp 22.500
Rp 7.500
Rp 10.000
Harga
Rp 55.000
Rp 65.000
Rp 60.000
Rp 60.000
Rp 65.000
Rp 140.000
Rp 90.000
Rp 15.000
Rp 20.000
Rp 570.000
Harga
Rp 5.000
Rp 150.000
Rp 20.000
Rp 35.000
Rp 210.000
1 bulan
Rp 840.000
Biaya Penyusutan
No
Nama Barang
1
Gerobak
Harga Barang
Rp 3.000.000
Wajan
Rp 300.000
60
Rp 5.000
Kompor gas
Rp 150.000
50
Rp 3.000
Tabung gas
Meja kursi
Rp 250.000
Rp 300.000
Jumlah
50
60
Rp 5.000
Rp 5.000
50
26
Hasil Penyusutan
Rp 50.000
Rp 68.000
Variabel 2
Rp 840.000
Biaya Penyusutan
Jumlah
Rp 68.000
Rp 1.478.000
Harga Roti
Rp 7.000
Jumlah Bulan
60
Jumlah
Rp 6.370.000
Pendapatan Bersih
Rp 4.892.000
Harga Jual
Rp 7.000
Rp 7.000
Pendapatan Kotor
Rp 5.460.000
Rp 7.280.000
1300
Rp 7.000
Rp 9.100.000
Rp 2.000.000
Biaya Variabel
Rp 1.410.000
Biaya Penyusutan
Rp 68.000
Pengembangan Menu
Rp 500.000
biaya lain-lain
Rp 100.000
Jumlah
Rp 6.300.000
Rp 4.078.000
Rp 10.378.000
Biaya Bulanan
Rp 4.078.000
Jumlah
Rp 10.378.000
Rp 48.920.000
Jumlah
Rp 29.134.000
Rp 8.000.000
Rp 37.134.000
Rp 11.786.000
Jumlah Pendapatan
Rp 10.400.000
Pengeluaran / Bulan
Rp 4.078.000
Keuntungan / Bulan
Rp 6.322.000
Rp 25.288.000
Rp 252.880.000
Catatan
Semua perhitungan kami ini hanya memperkirakan harga khususnya harga
pengurusan MUI, BPOM , dan juga dari bahan dan alat-alat belum sepenuhnya tepat
namun jika berbeda pun, hasilnya tidak akan jauh berbeda. Mungkin hanya akan
berpengaruh pada keuntungan yang akan turun atau akan semakin bertambah
produk Anda tetapi produk yang tepat untuk customer Anda. Konsep pemasaran
berorientasi, konsumen ini sebenarnya perkembangan dari konsep pemasaran
sebelumnya yaitu :
a.
Konsep orientasi produksi, konsep paling tua dalam dunia usaha. Dimana
bisnis berorientasi pada efisiensi produksi, biaya rendah dan distribusi masal.
b.
dll.
Pada abad 21 ini berkembang konsep marketing yang lebih cocok untuk pasar yaitu
konsep holistik marketing. Yang dimaksud dengan holistik marketing adalah semua
yang berhubungan dan penting dalam marketing atau semua elemen yang saling
terintegrasi untuk melakukan pemasaran yang ideal
3. Bagaimana cara anda memperkenalkan produk yang akan kalian jual kepada
konsume-konsumen lain ?
Jawab:
Kami melakukan pendekatan kepada setiap konsumen-konsumen baru dengan cara
melakukan promosi lewat konsumen ke konsumen yang lain karena dengan cara itu
bisa lebih efektif. Karena kami memakai gerobak, kami bisa dengan mudah
mempromosika usaha kami kepada konsumen-konsumen yang baru
4. Apakah bisnis anda ini memiliki resiko ? dan bagaimana anda menangani resiko
tersebut ?
Jawab :
Semua bisnis termasuk bisnis kuliner memiliki resiko bisnis, resiko yang paling sering
dialami dalam bisnis kuliner yaitu penjualan tidak mencapai target dan bisa beresiko
terhadap bahan-bahan yang tidak dapat bertahan lama. Cara kami meminimalisir
resiko ini dengan cara melakukan perhitungan dengan angka terendah maka resiko
kerugian dapat ditekan.
5. Bagaimana cara mendapatkan harga yang kompetitif dari pemasok ?
Jawab :
Kita harus menelusuri berapa harga perolehan terakhir barang dimaksud dari pemasok
dan dengan memberikan eskalasi kenaikan sekian persen (mengakomodasi inflasi dll)
dan juga melakukan cross check terhadap harga yang ditawarkan pemasok lain untuk
item barang yang sama maka kita memperoleh harga kompetitif dari pemasok.
6. Apa strategi kita kalau kita berada di Pasar Niche (ceruk) ingin memproduksi produk
yang saat ini belum populer di masyarakat (namun kita yakin bahwa di masa datang
produk tersebut akan bagus) hanya saja sekarang masyarakat belum terbiasa atau
masih belum memberikan apresiasi yang layak Misal produk olahan jamur tiram
(padahal di resto jepang jamur adalah menu prestisius. Apa strateginya ?
Jawab :
Agak sulit apabila produk tersebut diproduksi masih sebatas komoditas, harus diiringi
dengan pemupukan ekuitas merek dan diiringi dengan implementasi strategis
marketing plan yang baik, baru bisa kita keluar dari pasar niche untuk dapat
menawarkan ke konsumen yang lebih beragam.