4
2. Tujuan khusus
Agar kelompok khusus dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam hal:
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan gigi dan keperawatan gigi kelompok
khusus sesuai dengan macam, jenis dan tipe kelompok.
2. Menyusun perencanaan asuhan keperawatan/kesehatan gigi yang mereka
hadapi berdasarkan permasalahan yang terdapat pada kelompok.
3. Penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan gigi yang mereka hadapi
berdasarkan rencana yang telah mereka susun bersama.
4. Meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam memelihara kesehatan
gigi mereka sendiri.
5. Mengurangi ketergantungan kelompok khusus dari pihak lain dalam
pemeliharaan dan perawatan gigi diri sendiri.
6. Meningkatkan produktivitas kelompok khusus untuk lebih banyak berbuat
dalam rangka meningkatkan kemampuan diri mereka sendiri.
7. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dan keperawatan gigi dalam
menunjang fungsi puskesmas dalam rangka pengembangan pelayanan
kesehatan gigi mayarakat.
2.3 Sasaran
Ada dua sasaran pokok pembinaan yaitu melalui institusi institusi yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi terhadap kelompok khusus dan
pelayanan kelompok khusus dimasyarakat yang telah terorganisir secara baik atau
melalui melalui posyandu yang ditujukan untuk ibu hamil, bayi dan anak balita atau
terhadap kelompok kelompok khusus dengan ciri khas tertentu misalnya kelompok
usila, kelompok penderita berpenyakit kusta dan sebagainya.
5
A. Institusi Penyelenggara Pelayanan Kesehatan Terhadap Kelompok Khusus
Lembaga lembaga sosial kemasyarakatan yang menyelenggarakan
pemeliharaan dan pembinaan kelompok kelompok khusus tertentu, diantaranya:
Panti wreda
Panti asuhan
Penitipan balita
6
B. Pelayanan Kelompok Khusus Di Masyarakat
Pelayanan kelompok khusus di masyarakat dilakukan melalui kelompok
kelompok yang terorganisir dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat, melalui
pembentukan kader kesehatan diantara kelompok tersebut yang telah mendapatkan
pendidikan dan pelatihan oleh puskesmas, selain itu lahan pembinaan kelompok
khusus masyarakat dapat dilakukan melalui posyandu terhadap kelompok ibu hamil,
bayi dan anak balita serta kelompok lainnya yang mungkin dapat dilakukan.
Penyuluhan kesehatan.
2. Tahap perencanaan
Menyusun perencanaan penanggunangan masalah kesehatan /keperawatan
bersama petugas panti (bagi yang diinstitusi) dan kader kesehatan (yang
dimasyarakat). Yang manyangkut:
Jadwal kunjungan.
3. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan didasarkan atas rencana kerja yang telah disepakati bersama,
yang disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Pelaksanaan kegiatan dapat berupa:
Pendidikan dan pelatihan kader dan petugas panti.
Penyuluhan kesehatan.
Imunisasi.
10
11
cakupan
imunisasi.
Tentukan
status
kesehatan
komunitas
berdasarkan kelompok umur : bayi, balita, usia sekolah, remaja dan lansia.
Pada kelompok khusus di masyarakat : ibu hamil, pekerja industri, kelompok
penyakit kronis, penyakit menular.
Data dapat diperoleh dengan menanyakan : keluhan yang dirasakan saat ini
oleh komunitas, kejadian penyakit dalam satu tahu terakhir (ISPA, asthma, TB
paru, penyakit kulit, penyakit mata, rematik, jantung, gangguan jiwa,
kelumpuhan, penyakit menahun lainnya)
c. Nilai dan keyakinan
Apakah di daerah tersebut ada mesjid, gereja, candi, pura? Apakah tampak
homogen? Apakah lapangan rumput dipelihara? Apakah ditanami bunga?
Apakah ada tanda seni? Bagaimana budayanya? Bagaimana warisan
leluhurnya? Apakah ada tanda peninggalan sejarah?
d. Etnisitas
12
Apakah anda melihat adanya indikator etnik kelompok tertentu (misal;
restoran, festival)? tanda kelompok budaya apa yang anda lihat?
tanda
pemeriksaan
kesehatan?
Bagaimanakah
angka
13
d. Transportasi dan keamanan
Bagaimana warga masyarakat melakukan perjalanan? Kondisi jalan? Jenis
kendaraan pribadi atau umum apa yang biasa mereka gunakan? Apakah
terlihat adanya bus, taksi, sepeda? Apakah ada jalur khusus untuk pejalan
kaki? Apakah keadaan udara dievaluasi? Jenis tindakan kriminal apa yang
terjadi? Apakah masyarakt merasa aman tinggal disana? System keamanan
lingkungan,
penanggulangan
kebakaran,
penanggulangan
bencana,
14
putus sekolah? Sumber daya manusia, tenaga pendidik? Kegiatan ekstra
kurikuler, apakah dimanfaatkan oleh peserta didik? Pelayanan kesehatan
sekolah? Adakah perawat di sekolah?
h. Rekreasi
Dimana anak-anak bermain? Bentuk rekreasi utama? Fasilitas rekreasi yang
ada?
Sumber data yang bisa digunakan dalam melakukan analisa data adalah :
1. Data primer : dikumpulkan dari pengkajian kepada komunitas
2. Data sekunder : kelurahan, Puskesmasm Medical Record
Cara/metode pengumpulan data :
1. Pengamatan/Inspeksi :
menggunakan
semua
indera,
dengan
masyarakat.
Mendengarkan
(auskultasi)
15
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan
cara sebagai berikut :
a.
b.
c.
Tabulasi data
d.
Interpretasi data
3. Analisis data
Analisa
data
adalah
kemampuan
untuk
mengaitkan
data
dan
DATA
Data subyektif (hasil wawancara)
MASALAH
ETIOLOGI
5. Prioritas masalah
Dalam
menentukan
priorirtas
masalah
kesehatan
masyarakat
perlu
16
a.
Perhatian masyarakat
b.
Prevalensi kejadian
c.
d.
e.
f.
Aspek politis
2) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan suatu pernyataan yang jelas, padat dan
pasti tentang status dan masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan tindakan
keperawatan.
Diagnosa keperawatan komunitas menurut Mueke, 1984 terdiri dari :
a.
Masalah..sehat..sakit
b.
Karakteristik polulasi
c.
status kesehatan masyarakat baik yang nyata (aktual) maupun yang mungkin terjadi
(resiko dan potensial). Diagnosa keperawatan mengandung komponen utama :
a.
b.
17
c.
b.d
(kurang
pengetahuan)
yang
dikarakteristikkan dengan
Contoh diagnosa keperawatan komunitas :
1. Anemia ibu hamil di RT 01 Kelurahan Medokan Kecamatan Semampir
Surabaya sehubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenal
kebutuhan gizi ibu selama hamil yang ditandai dengan
Jumlah kader yang aktif hanya 5 orang, kader tidak tersebar di semua RT,
ada RT yang tidak mau menjadi kader
75% ibu hamil tidak memperoleh informasi tentang kebutuhan gizi ibu
hamil.
18
3. Resiko timbulnya penyakit : diare, DHF, typhoid, ISPA dan Lain-lain di Kelurahan
Medokan Kecamatan Semampir Surabaya sehubungan dengan kurangnya
pengetahuan masyarakat dalam memlihara lingkungan yang memenuhi syarat
kesehatan ditandai dengan :
Dll
19
3) Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tinadakan yang akan
dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang
telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien. Rencana keperawatan
yang disusun harus mencakup :
Perumusan tujuan
1). Terjadi perubahan perilaku masyarakat
2). SMARTS (Spesifik, Measurable/dapat diukur, Attainable/dapat dicapai,
Relevan/sesuai, Time Bound/waktu tertentu, Sustainable/berkelanjutan)
20
6). Mengarah pada tujuan
7). Realistic
8). Disusun secara berurutan
CONTOH FORMAT
KOMUNITAS
no
1
Dx. Keperawatan
Tupan
RENCANA
Tupen
Sasaran
TINDAKAN
Strategi
Peningkatan angkaSetelah
dilakukanSetelah
Kader posyanduKIE
kesakitan
padatindakan keperawatandilakukan
lansia
lansia di RT 01Angka kesakitan padatindakan
berhubungan
lansia
dapatkeperawatan 3
dengan kurangnyaditurunkan
kali
kegiatan
pengetahuan
masyarakat
masyarakat dalam
mampu
memelihara
memberikan
kesehatan lansia
perawatan pada
lansia di RT 01
4) Pelaksanaan
KEPERAWATAN
Evaluasi
Rencana
Waktu /
kegiatan
tempat
Kriteria
Standar
1. Lakukan
Minggu
III/Psikomotor
1. Terbentuknya
Pembentukan
balai RT 01
posyandu
posyandu lansia
lansia
2. Lakukan
Psikomotor
2. Terbentunys
pelatihan
kader
kader posyandu
posyandu
lansia
Verbal
lansia
3. Berikan
penyuluhan
kesehatan lansia
pada pelaksana
Psikomotor
posyandu lansia
4. Berikan kenang
kenangan alat
posyandu lansia
21
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan yang sifatnya:
a. Bantuan
dalam
upaya
mengatasi
masalah-masalah
kurang
nutrisi,
22
5) Evaluasi
Contoh format dokumentasi implementasi dan evaluasi
No
Diagnosa
Tgl
1. Peningkatan angka
7/1/2013
kesakitan pada lansia di 7/1/2013
RT 01 berhubungan
dengan kurangnya
pengetahuan masyarakat
dalam memelihara
kesehatan lansia
Implementasi
Evaluasi
Pembentukan posyandu Evaluasi struktur :
lansia
Undangan telah disebar 2 hari
Pelatihan kader kesehatan sebelum acara dilaksanakan
lansia
Evaluasi proses :
a). acara dihadiri oleh seluruh
pengurus pokjakes , ketua RT
01,02,03 dan ketua RW 02
b). acara berjalan lancer
c). acara dimulai jam 20.0022.00 wib
d). semua kader kesehatan dapat
mengikuti pelatihan kader
Evaluasi hasil :
a). posyandu lansia terbentuk
dan kader kesehatan juga
terbentuk sebanyak 7 orang
b). kader dapat melakukan
pemeriksaan tekanan darah
c). kader dapat mengisi KMS
lansia
22/2/2007
22/2/2007
Mengadakan posyandu
lansia
Melaksanakan senam
lansia
Evaluasi struktur :
a). rencana sudah disiapkan 2
minggu sebelumnya
b). rencana dibuat oleh pokjakes
bersama mahasiswa
c). rencana dikoordinir oleh
coordinator kesehatan lansia
Evaluasi proses :
a). posyandu dan senam diikuti
oleh 40 orang dari 51 lansia
b). kegiatan berjalan lancar,
dimulai jam 08.00 berakhir jam
10.00 wib
c). kegiatan dibuka oleh kepala
kelurahan
Evaluasi hasil :
a). para lansia mengatakan
senang mengikuti senam dan
mengharapkan untuk
dilaksanakan sebulan sekali
b). para lansia mengatakan
badan lebih segar setelah
mengikuti senam
c). terdapat 8 lansia yang
23
menderita penyakit tekanan
darah tinggi