Disusun Oleh :
1. Bitri Rahayu
2. Inawati
3. Mega Veronika
4. Sirles Putrawansa
5. Sekar Arum Ari Pamungkas
6. Tri Cantika Tasti
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah tentang osteomalasia.
Dalam penyusunan tugas ini kami berusaha semaksimal mungkin namun kemampuan kami
sangat terbatas, sehingga penyusunan tugas ini jauh dari sempurna, dan kami menyadari akan
segala kekurangan dalam penyusunan tugas ini. Kami mengharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas makalah ini dan kesempatan penulis
selanjutnya.
Kami mengucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
tugas ini.Semoga bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................5
A.
B.
C.
D.
Pengkajian ......................................................................................17
Diagnosa keperawatan ...................................................................32
Intervensi keperawatan ..................................................................34
Implementasi keperawatan..............................................................35
Evaluasi keperawatan.....................................................................37
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................38
B. Saran .................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana diketahui salah satu mineral utama penyusun tulang adalah
kalsium. Kurangnya konsumsi kalsium akan mengakibatkan berkurangnya kalsium
yang terdapat pada tulang, sehingga lama kelamaan akan terjadi perubahan pada
mikroarstektur tulang dan tulang menjadi lunak Akibatnya tulang menjadi kehilangan
kepadatan dan kekuatannya, sehingga mudah retak/patah. Osteomalasia ialah
perubahan patologik berupa hilangnya mineralisasi tulang yang disebabkan
berkurangnya kadar kalsium fosfat sampai tingkat di bawah kadar yang diperlukan
untuk mineralisasi matriks tulang normal, hasil akhirnya ialah rasio antara mineral
tulang dengan matriks tulang berkurang. Banyak faktor yang dapat menyebabkan
osteomalasia . Kekurangan kalsium dan vitamin D terutama di masa kecil dan remaja
saat di mana terjadi pembentukan massa tulang yang maksimal, merupakan penyebab
utama osteomalasia Konsumsi kalsium yang rendah atau menurunnya kemampuan
tubuh untuk menyerap kalsium yang umumnya terjadi pada dewasa, dapat
menyebabkan osteomalasia, selain itu ganguan pada sindroma malabsorbsi usus,
penyakit hati, gagal ginjal kronis dapat juga menyebab terjadinya osteomalasia.
Terjadinya osteomalasia merupakan rangkaian awal terjadinya osteoporosis
.pada saat sekarang ini angka kejadian tersebut sangat meningkat tajam baik pada
anak anak, dewasa atau pun orang tua. Berdasarkan hasil penelitian University of
Otago, Selandia Baru, bekerja sama dengan Seameo Tropmed RCCN, Universitas
Indonesia dan Universitas Putra Malaysia, yang dipublikasikan European Journal of
Clinical Nutrition tahun 2007, perempuan Indonesia hanya mengonsumsi 270
miligram kalsium per hari. Hal tersebut berarti asupan perempuan Indonesia bahkan
kurang dari 50% rekomendasi kalsium harian yang dibutuhkan untuk menjaga
kekuatan dan kesehatan tulang. Asupan yang kurang dari 50% rekomendasi harian
tersebut bahkan juga terjadi di 9 negara Asia, seperti terlihat pada penelitian yang
dilakukan Lyengar dan tim pada 2004. Kebutuhan kalsium yang dianjurkan per
harinya adalah 1.000-1.200 mg. Data kepadatan tulang yang dianalisa oleh Pusat
Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Gizi Bogor pada 2005, ditemukan bahwa
2 dari 5 orang Indonesia berisiko menderita kerapuhan tulang. Dari jumlah kejadian
diatas dan kondisi penyakit yang memerlukan pendeteksian dan penanganan sejak
dini, penulis tertarik untuk menulis makalah Asuhan Keperawatan osteomalasia.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pembahasan lengkap tentang penyakit pada sistem
muskuloskeletal osteomalacia.
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa/i mapu :
a. Melakukan pengkajian kepada pasien dengan gangguan osteomalacia
b. Menentukan diaqnosa keperawatan dengan gangguan sistem
musculoskeletal tentang osteomalacia
c. Merencanakan tindakan yang sesuai dengan gangguan sistem
musculoskeletal tentang osteomalacia
d. Melaksanakan rencana tindakan yang sesuai dengan gangguan sistem
musculoskeletal tentang osteomalacia
e. Mengevaluasi hasil dari pelaksanaan yang telah dilakukan
C. METODE PENULISAN
1. Studi Pustaka
Penulis menggunakan buku sebagai respon dan referensi untuk melakukan
pengamatan atau mencatat status pasien dalam melengkapi data
D.SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN
Terdiri atas latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, sistematika
penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORI
Terdiri dari, konsep dasar medik yaitu : pengertian, anatomi fisiologi, etiologi,
patofisiologi manifestasi klinik, penatalaksanaan diagnostik, komplikasi, dan
patoflow dan konsep dasar keperawatan yang terdiri dari : Pengkajian,
diagnosa, intervensi, implementasi, evaluasi.
BAB III : TINJAUAN KASUS
Terdiri dari : Pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, evaluasi.
BAB IV : PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTA
BAB II
TINJAUAN TEORI
I. KONSEP DASAR MEDIS
A. Pengertian
Osteomalacia adalah penyakit metabolisme tulang yang ditandai dengan tidak
memadainya mineralisasi tulang. Pada orang dewasa kondisi ini adalah kronis dan
deformitas skeletal tidak separah yang terjadi pada anak-anak karna pertumbuhan
skeletal telah terhenti diduka defek primernya adalah defisiensi dalam mengatifasi
vitamin D aktif atau (kasitrol), yang memacu absosi kalsium dari traktus gastrotinalis
dan memfasilitasi mineralisasi tulang. Pasukan kalsium dan fosfat dalam cairan ekstra
sel rendah. Tanpa vitamin D yang mencukupi, kalsium dan fosfat tidak dapat
dimasukan ketempat klasifikasi tulang. Sebagai akibatnya terjadi perlunakan dan
pelemahan kerangka tubuh menyebabkan nyeri, nyeri tekan, pelengkungan tulang,
dan patah tulang patologik.
B. Anatomi Fisiologi
1. Anatomi
http://hidayantiulfaa.blogspot.com/2013/11/kelainan-dan-penyakit-padatulang.html
2. Fisiologi
Anatomi system skelet ada 206 tulang dalam tubuh manusia ,yang
terbagi dalam kategori tulang panjang, tulang pendek, tulang pipih dan tulang
tak teratur. Bentuk dan kontriksi tulang tertentu ditentukan oleh fungsi dan
gaya yang bekerja padanya .
Tulang tersusun oleh jaringan tulang kanselus atau kortikal .tulang
terdiri atas batang tulang (diafisis) yang terdiri darikortikal. ujung tulang
panjang yang disebut epifisis dan terutama tersusun oleh tulang canselus. Plat
epifisis memisahkan epifisis dari diafisis dan merupakan pusat pertumbuhan
longitudinal pada anakanak .
Ujung tulang panjang di tutup oleh kartilago artikular pada sendi
sendinya. Tulang panjang disusun untuk menyangga berat badan dan gerakan.
Tulang pendek terdiri dari tulang canselus ditutupi selapis tulang kompak,
tulang pipih merupakan tempat penting untuk hematopoesis, dan sering
memberikan perlindungan bagi organ vital. Tulang pipih tersusun dari tulang
hasil metabolisme ginjal. Kekurangan bentuk vitamin D yang paling aktif ini
menyebabkan absosi kalsium diusus terganggu dalam tulang, osteoblas terus
membentuk jaringan osteoid yang tidak mengapur, karena kadar kalsium yang rendah
dan vitamin D yang tidak aktif pada tulang tak memungkinkan terjadi mineralisasi.
Umumnya estoid akan mengalami pengapuran dalam 6-10 hari, namun pada
osteomalacia memanjang sampai berbulan-bulan. Jaringan esteoid akhirnya
menggantikan tulang normal, sehingga terjadi osteomalacia pada orang dewasa dan
rachitis pada anak-anak. Osteoid secara struktural lunak, lemah dan mudah patah atau
mengalami perubahan bentuk apabila mendapatkan tekanan. Osteomalacia dapt
terjadi sebagai akibat kegagalan absorbsi kalsium atau kehilangan kalsium berlebihan
dari tubuh.
Kelainan gastrointestinal dimana absorpsi lemak tidak memadai sering
menimbulkan osteomalacia melalui kehilangan vitamin D (bersama vitamin yang
larut lemak lainnya) dan kalsium, kalsium diekresikan melaui feses dalm kombinasi
dengan asam lemak. Kelalaian ini meliputi penyakit seliak, obstruksi traktus bilaris
kronik, dan reseksi usus halus. Gagal ginjal berat mengakibatkan asidosis.
Kalsium yang tersedia dipergunakan untuk menetralkan asidosis, dan hormon
paratiroid terus menyebabkan pelepasan kalsium dari kalsium skelet berbagai usaha
untuk mengembalikan pH fisiologis selama pelepasan kalsium skelet terus-menerus
ini, terjadi fibrosis tulang dan kista tulang. Glomerulonefritis kronis, uropati obstruksi,
dan keracunan logam berat mengakibatkan berkurangnya kadar fosfat serum dan
demineralisasi tulang.
Selain itu penyakit hati dan ginjal dapat mengakibatkan kekurangan vitamin D
karena keduanya merupakan organ yang melakukan konfersi vitamin D ke bentuk
aktif, akhirnya, hiperparatiroidtisme mengakibatkan dekalsifikasi skelet dan artinya
osteomalacia, dengan peningkatan ekresi fosfat dalam urine.
E. Manifestasi Klinik
1. Nyeri tulang dan kelemahan. Sebagai akibat dari defisiensi kalsium, biasanya
dapat kelemahan otot, pasien kemudian nampak terhuyunghuyung atau cara
berjalan loyo/lemah. Nyeri tulang yang dirasakan menyebar terutama pada
daerah pinggang dan paha.
2. Kemajuan Penyakit, Kaki terjadi bengkok (karna tinggi badan dan kerapuhan
tulang), vertebrata menjadi tertekan, pemendakan batang tubuh pasien dan
kelainan bentuk thoraks ( kifosis).
3. Penurunan berat badan
4.
5.
6.
7.
tarikan otot)
8. Vertebrata yang
melunak
mengalami
konfresi,
sehingga
mengalami
konsumsi
unsur
kalsium
agar
sel
osteoblass
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Osteomalacia adalah penyakit metabolisme tulang yg di karakteristikan oleh
kurangnya mineral dari tulang ( menyerupai penyakit yang menyerang anak-anak yang
disebut ricketx) Pada orang dewasa , osteomalacia berlangsung kronis dan terjadi deformitas
skletal , terjadi tidak separah dengan yang menyerang anak-anak karna pada orang dewasa
pertumbuhan tulang sudah lengkap
(komplit). Adapun beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya osteomalacia :
1. Kekurangan Vitamin D
2. Kekurangan kalsium dalam diet
3. Kelainan gastrointestinal
4. Malabsorbsi Kalsium
5. Gagal ginjal kronis
Tanda Tanda yang dapat terjadi pada penderita osteomalacia antara lain , nyeri tulang dan
kelemahan , penurunan berat badan , anoreksia , munculnya tonjolan tulang pada sambungan
antara tulang iga dan tulang rawan dibagian dada, sakit pada seluruh tulang tubunhya ,
merasakan sakit saat duduk dan mengalami kesulitan bangun dari posisi duduk ke posisi
berdiri . Masalah Keperawatn yang dapat Muncul adalah nyeri , risiko cedera berhubungan
dengan kehilangan integritas tulang , gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
atau ketidaknyamanan dan harga diri rendah berhubungan dengan perubahan penampilan
peran.
B. SARAN
Osteomalacia adalah Penyakit yang sangat bahaya dan kita sebagai host harus bisa
menerapkan pola hidup sehat agar kesehatan kita tetap terjaga dengan makalah ini
diharapkan seluruh komponen tenaga kesehatan pada khusunya dapat memberikan
asuhan keperawatan pada klien osteomalacia dengan baik dan sesuai dengan prosedur
keperawatan serta tentunya memperhatikan aspek-aspek tertentu yang berhubungan
dengan prosedur yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda juall. 2001. Dokumentasi Asuhan Keperawatan Edisi 8. Jakarta :
EGC
Price, sylvia dan Loiraine M. Wilson. 1998. Patofisiologi Konsep Klinis Proses
Penyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC
Doenges, E, Marilyn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk
Perencanaan Keperawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC