Anda di halaman 1dari 4

Reovirus, Golongan Virus Pengganggu Manusia

Sebagian besar (85%) diare disebabkan oleh virus dan sisanya (15%)
disebabkan oleh bakteri, parasit, jamur, alergi makanan, keracunan
makanan, malabsorpsi makanan dan lain-lain. Golongan virus penyebab
diare, terdiri dari Rotavirus, virus Norwalk, Norwalk like virus, Astrovius,
Calcivirus, dan Adenovirus.
Beberapa virus yang dapat menggangu saluran cerna manusia berupa diare
dan diduga memicu gangguan saluran seperti atresi bilier. Terdapat Reovirus
yang merupakan golongan virus yang terdiri dari genus reovirus, arbovirus
dan rotavirus.

REOVIRIDAE
Reoviridae merupakan golongan virus yang yang mempunyai virion tak
berselubung dengan simetris ikosahedral yang berdiameter 60-80 nm
mempunyai genom RNA untai ganda, bersegmen. Golongan virus tersebut
memiliki meliputi 3 genus yaitu :
(1) Reovirus, terdiri dari 3 serotipe
(2) Rotavirus, terdiri dari 2 serotipe
(3) Orbivirus, terdiri dari beberapa serotype (golongan demam caplak
Colorado dan Kemerovo) yang bersifat lintas artropoda (arthropoda-borne)
Sifat-sifat dari Reoviridae :
Ukuran diameter virion 60-80 nm dan memiliki dua kulit kapsid yang terpusat
(kosentris), dimana tiap virion berbentuk ikosahedral (rotavirus mempunyai
tiga lapisan). Rotavirus mempunyai 132 kapsomer, dan tidak beramplop.
Partikel virus ini berkulit tunggal dan tidak mempunyai kapsid luar
berdiameter 50-60 nm. Core bagian dalam dari partikel berdiameter 30-40
nm. Partikel berkulit ganda merupakan bentuk infeksi virus yang sempurna.
Genom mengandung RNA untai ganda dalam 10-12 segmen tersendiri
dengan ukuran total 16-27 kbp, tergantung genusnya. Rotavirus
mengandung 11 segmen genom, dimana orthoreovirus dan orbivirus masingmasing memiliki sepuluh segmen dan coltivirus mempunyai 12 segmen.
Segmen RNA individual memiliki ukuran yang beragam mulai dari 680 bp
(rotavirus) sampai 3900 bp (orthoreovirus). Core virion mengandung
beberapa enzim yang dibutuhkan untuk transkripsi dan capping RNA virus.
Reovirus biasanya tidak stabil terhadap panas, pH 3,0-9,0 dan pelarut lemak,

tetapi dapat di inaktivasi oleh ethanol 95%, fenol, dan chlorin. Sedikit
perlakuan dengan enzim proteolitik akan menambah infektivitasnya.
Virion
Berbentuk ikosahedral yang berdiameter 60-80 nm, memiliki dua kulit kapsid
yang terpusat atau konsentris
Komposisi
RNA 15% dan Protein 85%
Genom
Genom mengandung RNA untai ganda dalam 10-12 segmen tersendiri
dengan total genom 16-17 kbp
Protein
Memiliki sembilan protein struktural, core berisi beberapa enzim
Amplop
Tidak ada amplop atau amplop semu transien (transistent pseudoenvelope)
struktur tersebut terdapat selama terjadi morfogenesis partikel.
REOVIRUS
Reovirus banyak dipelajari dengan sangat teliti oleh para ahli bilogi
molekuler, tidak diketahui sebagai penyebab penyakit manusia. Reovirus
dapat dengan mudah dikembangbiakan dalam biakan primer ginjal
kera/manusia dengan menimbulkan efek sitopatik yang khas. Virus yang di
inokulasi secara intraserebral dapat menginduksi terjadinya suatu ensefalitis
pada mencit baru lahir serta dapat menggumpalkan eritrosit manusia
golongan 0 dalam air garam faal pada suhu 22oC. Reovirus biasanya tidak
stabil terhadap panas, pH 3,0-9,0 dan pelarut lemak tetapi dapat di
inaktivasi oleh ethanol 95%, fenol, dan chlorin. Sedikit perlakuan dengan
enzim proteolitik akan menambah infektivitasnya.

Klasifikasi dan sifat-sifat antigen :


Reovirus ada dimana-mana dengan kisaran inang yang sangat besar. Tiga
tipe reovirus yang berbeda tetapi saling berhubungan telah ditemukan dari
banyak spesies dan dapat di tunjukkan melalui tes Nt dan HI. Ketiga tipe
berbagi antigen yang terikat komplemen secara umum. Reovirus
mengandung suatu hemagglutinin untuk golongan darah O manusia atau
eritrosit sapi.
Epidemilogi :
Reovirus menyebabkan banyak infeksi yang tidak nyata karena kebanyakan
orang memiliki antibodi serum pada awal masa dewasa. Antibodi juga
terdapat pada spesies lain. Ketiga serotipe telah ditemukan dari anak-anak

sehat, dari anak-anak yang sangat muda selama wabah penyakit demam
ringan, dari anak-anak dengan diare atau enteritis, dan dari simpase dengan
rhinitis epidemika.
Studi terhadap sukarelawan manusia telah gagal menunjukan suatu
hubungan yang jelas tentang seba dan akibat reovirus pada penyakit
manusia. Pada sukarelawan yang diinokulasi, reovirus ditemukan jauh lebih
banyak di dalam feses daripada hidung atau tenggorokan. Diperkirakan
terdapat suatu hubungan reovirus dengan atresia biliaris pada bayi.
Patogenitas :
Reovirus telah menjadi contoh sistem penting untuk studi terhadap
patogenitas infeksi virus pada tingkat molekuler. Rekombinan tertentu dari
dua reovirus dengan fenotip patogen yang berlainan digunakan untuk
menginfeksi tikus. Kemudian digunakan analisis terpisah untuk
menghubungkan gambaran patogenitas tertentu dengan gen virus spesifik
dan produk-produk gen. Sifat-sifat patogen reovirus terutama ditentukan
oleh spesies protein yang ditemuka pada kapsid luar virion. Hemaagglutinin
virus (1) bertanggungjawab untuk interaksi reseptor yang mengontrol sel
dan tropisme jaringan; 1 juga merupakan penentu utama pada respon
imunitas humoral dan seluler inang.
Protein 1C menentukan kemampuan virus untuk bereplikasi pada tempat
primer ibfeksi, saluran gastrointestinal, dan sesudah itu mengalami
penyebaran sistemik. Ia juga menyesuaikan respon imun pada 1. Protein 3
bertanggungjawab untuk menghambat sintesis RNA sel dan protein inang
dengan demikian ia mengendalikan kemampuan reovirus untuk membunuh
dan melisis sel. Gambaran yang muncul adalah bahwa protein permukaan
virion memegang peran penting dalam patogenitas. Studi-studi yang juga
menunjukan bahwa virulensi ditentukan oleh interaksi berbagai virus dengan
gen seluler serta hasil-hasil gen.
Replikasi :
Partikel virus berikatan dnegan reseptor spesifik pada permukaan sel.
Protein bagi ikatan sel untuk reovirus merupakan hemagglitinin virus protein
1, suatu komponen minor dari kapsid luar. Setelah pengikatan dan
penembusan, pelepasan selubung partikel virus terjadi di dalam lisosom di
dalam sitoplasma sel. Hanya kulit luar virus yang dipindahkan dan suatu
transkripsi RNA yang berkaitan dengan core diaktivasi. Transkriptase ini
mentranskripsi molekul mRNA dari untaian minus setiap segmen RNA untai
ganda yang berada di dalam core yang utuh. Molekul mRNA fungsional
bersesuian ukurannya dengan segmen genom. Core reovirus berisi semua
enzim yang penting untuk transkripsi, capping, dan melepaskan mRNA dari
core, meninggalkan segmen genom RNA untai ganda di dalam.

Saat lepas dari core, mRNA diterjemahkan ke dalam produk-produk gen


primer. Beberapa turunan panjang yang penuh, dikapsidasi untuk
membentuk virus immature. Replikasi virus bertanggungjawab pada
pembuatan untaian-untaian negatif untuk membentuk segmen genom untai
ganda. Replikasi ini untuk membentuk RNA untai ganda keturunan yang
terjadi dalam struktur core yang selesai sebagian. Mekanisme yang
menjamin perakitan pelengkap segmen genom yang benar ke dalam core
virus yang sedang terbentuk tidak diketahui. Polipeptida virus mungkin
melakukan perakitan sendiri untuk membentuk kulit kapsid luar dan dalam.
Reovirus menimbulkan badan inklusif dalam sitoplasma dimana partikel virus
ditemukan. Pabrik virus ini berkaitan erat dengan struktur tubuler
(mikrotubulus dan filamen perantara). Morfogenesis rotavirus melibatakan
pertunasan partikel kulit tunggal ke dalam retikulum endoplasma kasar.
Begitu di dapat amplop palsu ini kemudian dipindahkan dan kapsid luar
bertambah. Jalan yang tidak biasa ini dipakai karena protein kapsid luar
utama terglikolisasi. Lisis sel menghasilkan pelepasan virion keturunan.

Anda mungkin juga menyukai