Anda di halaman 1dari 2

ARTIKEL ILMIAH

PREPARAT WHOLE MOUNT SEL PROTOZOA


Erna Pradika

1157020021

A. Pendahuluan
Metode pembelajaran biologi memperluas peningkatan pengetahuan para
peneliti untuk mengembangkan berbagai objek-objek penelitian didunia sains
indonesia. Seiring dengan adanya kebutuhan objek preparat mikroteknik yang
berkualitas sebagai sumber proses belajar yang semakin meningkat maka
peningkatan beragam terhadap kualitas dan kuantitas proses maupun hasil dalam
pembuatan preparat mikroteknik terus diupayakan untuk menjadi lebih baik bagi
struktural dan fungsional bagi metode pembalajaran pada biologi.
Mikrotektnik merupakan ilmu kajian yang banyak digunakan dalam
bidang pendidikan , kesehatan,dan penelitian. Masing-masing bidang memiliki
peranan sesuai dengan hal-hal yang dibahas dibidangnya. Pengetahuan dasar
mikroteknik diperlukan guna menghasilkan suatu kajian-kajian yang bersifat
membantu dan mengembangkan keahlian dalam penemuan hal-hal penting
yang berhubungan dengan peran pendidikan,kesehatan dan penelitian dalam
pengetahuan tentang histologi. Dengan membahas berbagai kemungkinan
pengembangan teknik masa kini untuk keperluan masa datang dalam kajian
mikroteknik.
Protozoa merupakan phylum yang masuk dalam kingdom protista,
disebut jugasebagai protista mirip hewan. Protozoa merupakan protista mirip
hewan yang uniselluler ataubersel satu dan bersifat mikroskopis. Makhluk
hidup uniselluler dapat diartikan sebagaimakhluk hidup yang melakukan
semua fungsi fisiologis yang essensial dalam satu seltersebut. Ciri-ciri umum
dari protozoa diantaranya mikroskopis, uniselluler, hidup soliter
atauberkoloni, bentuk sel sangat bervariasi. Preparat whole mount adalah
preparat yang objeknya merupakan keseluruhan bagian objek secara utuh
tanpa mengurangi atau melakukan pengirisan. Tujuan pembuatan preparat
whole mount adalah untuk dapat menyediakan preparat mikroskopis yang
dapat memperlihatkan struktur secara keseluruhan dari bahan atau objek yang
bersangkutan.Misalnya Preparat Whole Mount Paramaecium sp untuk
memperlihatkan sel protozoatersebut dengan bagian- bagiannya seperti cilia,
vakuola kontraktil, vakuola makanan, dan lainnya.
B. Tahapan- tahapan dalam metode ini :

Pengambilan sampel protozoa dalam genangan air untuk diinkubasikan


dalam botol bening dengan kondisi tutup terbuka.. Pengecekan jumlah
protozoa yang ada dalam sampel dengan menggunakan mikroskop. Sampel
dapat digunakan untuk proses praktikum bila terdapat jumlah protozoa yang
banyak maka sampel air ini dapat diproses untuk menjadi preparat.Pembuatan
albumin mayer dengan cara putih telur ayam buras dari satu butir telur dikocok
pada sebuah mangkok hinga seluruh bagiannya menjadi busa, kemudian didiam kan
kembali dan ditunggu hingga menjadi cairan kembali. 10 ml cairan tersebut
diambil menggunakan pipet dan gelas ukur, ditambah gliserin dengan volume
yang sama (1:1).Mengaduknya hingga homogen.Sterilisasi gelas benda dengan
alkohol 70%. Penetesan albumin mayer pada salah satusisi gelas benda dengan
bantuan tusuk gigi. Meratakan albumin meyer keseluruh permukaankaca
dengan bantuan jari-jari tangan hingga terasa lengket dan kesat. Diletakkan
gelas benda diatas rak pewarnaan datar dan menetesinya dengan duatetesan air
kolam pada 1,5 cm dari tepi gelas benda kemudian dikeringkan . Proses
fiksasidengan menetesi metanol pada gelas benda dalam cawan petri, ditutupi
dengan cawan petrilain agar metanol tidak menguap selama dua menit.
Pencucian preparat protozoa dengan cara gelas benda dimasukkan ke dalam
staining jar yang
telah
berisi
60 ml alkohol 50%. Hidrasi preparat
dengan memasukan gelas benda pada staining jar yang berisi 60 ml alkohol
30% dan dilanjut dengan 60 ml aquades masing-masing selama 2
menit.Pewarnaan preparat protozoa dengan cara memasukkan gelas benda
dalam staining jar yang berisi 60 ml hematoxilin selama 5 detik. Setelah
diwarnai preparat dicuci perlahandengan menggunakan air mengalir dalam
staining jar hingga warnanya berubah menjadi biru muda.
Pendehidrasian preparat protozoa dengan dimasukkan dalam staining jar
yang berisi60 ml alkohol bertingkat, yaitu 50%, 70%, 80%, 90% dan absolut
masing-masing selama 2menit. Pendealkoholisasian dengan cara preparat
protozoa dimasukkan dalam staining jarberisi 60 ml campuran alkohol:xilol
3:1,1:1,1:3, dan clearing dalam xilol murni I dan II masing-masing pencelupan
selama 2 menit. Pemountingan dengan penetesan canada balsam dan penutupan
menggunakan gelas penutup dengan bantuan jarum pentul. Penutupan dilakukan
dengan hati-hati agar tidakterjadi gelembung. Preparat diberi label pada sisi
kanan gelas benda (0,5 cm dari tepi kanan gelas benda). Setelah preparat jadi,
kemudian
pengamatan
menggunakan
mikroskop,pendokumentasian,
serta analisis data pengamatan.

Anda mungkin juga menyukai