budaya
B. CIRI-CIRI KELUARGA :
1. Diikat tali perkawinan
2. Ada hubungan darah
3. Ada ikatan batin
4. Tanggung jawab masing masing
5. Ada penagmbil keputusan
6. Kerjasama
7. Interaksi
8. Tinggal dalam suatu rumah
C. STRUKTUR :
ayah
ibu
keluarga kawinan, hubungan Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan klg dan sanak
saudara baik dari pihak suami dan istri
F. PEMEGANG KEKUASAAN
1. Patriakal, dominan dipihak ayah
2. Matriakal, dominan di pihak ibu
3. Equalitarian , ayah dan ibu
G. PERANAN KELUARGA :
1.
Peranan ayah, pencari nafkah, prndidik, pelindung, rasa aman, sebagai kepala keluarga,
anggota masyarakat
2.
Peranan ibu, mengurus rumah tangga, pengasuh/pendidik anak, pencari nafkah tambahan,
anggota masyarakat
3.
Peran anak, peran psikososial sesuai tahap perkembangan. Baik mental fisik sosial dan
spiritual.
dan
bertanggug jawab
1. PRASEJATERA,
belum dapat memenuhi
o
Pengajaran
keluarga
agama,
sandang,
belum dapat
papan,
memenuhi
pangan,
salah satu
kesehatan
/lebih
atau
indikator keluarga
sejahtera tahap I
2. KELUARGA SEJAHTRA (KELUARGA SEJAHTERA I)
telah dapat memenuhi kebut. Dasar scr minimal, tetapi blm dapat sosial psikologis,
pendidikan, kb, interaksi lingk.
indikator :
o ibadah sesuai agama
o makan 2 kali sehari
o pakain berbeda tiap
keperluan
ber kb,
3. KELUARGA SEJAHTERA II
keluarga dibawa
kesarana kesehatan
indikator
o belum dapat menabung
o ibadah (anggota keluarga) sesui agama
o makan 2 kali sehari
o pakaian berbeda
o lantai bukan tanah
o kesehatan (idem)
o daging/ telur minimal 1
kali
seminggu
masyarakat
keperluan
sekali
bulan terakhir
tetap
masyarakat
o memberikan sumb.
o aktif sebagai pengurus
6. Pendidikan,
7. Religius
8. Rekreasi
L. TUGAS KELUARGA DIBID. KESEHATAN (SBG. ETEOLOGI MASALAH)
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
2. Memutuskan tind kesehantan Yang tepat bagi keluarga
3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
4. Memodifikasi lingkungan U/ menjamin kesehatan keluarga
5. Memanfaatkan fasilitas Yankes. Di sekitarnya
M. KELUARGA SBG SISTEM
1.
Keluarga merupakan sistem sosial yg terdiri kumpulan 2 /lebih yg punya peran sosial yg
berbeda dengan ciri saling berhub. Dan tergantung antar individu
Sistem terbuka, sistem yg punya kesempatan dan mau menerima / memperhatikan lingk.
Sekitar
2. Sistem tertutup, kurang punya kesempatan, kurang mau menerima /memberi perhatian pada
lingk. Sekitar
ASUHAN KEPERAWATAN
I.
PENGKAJIAN
A. DATA-DATA IDENTIFIKASI
Nama keluarga
Alamat dan nomor telepon
Komposisi keluarga
Tipe bentuk keluarga
Latar belakang kebudayaan
Identifikasi religi
Status kelas keluarga
Aktifitas-aktifitas rekreasi atau aktifitas waktu luang
B. TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA
o Tahap perkembangan keluarga saat ini
o Jangkauan pencapaian tahap perkembangan
o Riwayat keluarga inti
o Riwayat keluarga orang tua
C. DATA LINGKUNGAN
o Karakteristik-karakteristik rumah
o Karakteristik-karakteristik dari lingkungan sekitar rumah dan komunitas yang lebih besar
o Mobilitas geografi keluarga
Keyakinan-keyakinan
kultur
yang
mempengaruhi
pola-pola
pengasuhan
Praktik-praktik
lingkungan
keluarga.
Cara-cara
preventif
berdasarkan
medis(uji
Bidang-bidang
atau
situasi
dimana
keluarga
telah
mencapai
penguasaan.
2.
3.
5.
Malnutrisi
bulimia.
Mengajarkan tentang gaya hidup yang sehat dan menyusun menu makanan sehat
Mengajarkan pemilihan makanan yang tepat termasuk jika berada di sekolah.
Pengukuran tinggi badan dan berat badan secara periodik
Mengajarkan tentang kesehatan mental.
Kehamilan pada Remaja
Memperkenalkan pada keluarga tentang fase perkembangan remaja dan tugas perkembangan
anak remaja.
2. Memperkenalkan pada keluarga tentang tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja.
3. Menjelaskan tentang fungsi seksual, perubahan fisik yang dapat mempengaruhi psikologis
dan sosial remaja.
4. Memotivasi keluarga untuk memperkenalkan kesehatan reproduksi remaja sesuai dengan
norma dan budaya dan tingkat pengetahuan yang dimiliki keluarga.
5. Memperkenalkan sejak usia sekolah tentang kehamilan sebagai perubahan dalam kehidupan
agar dapat bertanggung jawab.
6. Membiasakan komunikasi terbuka.
7. Memberi kesempatan pada remaja mendapat pengalaman sosial, emosional dan situasi
etis untuk meningkatkan proses belajar dan otonomi dan tanggung jawab.
8. Memperkenalkan tempat layanan kesehatan yang dibutuhkan.
c. Ketergantungan Obat
1. Membantu remaja dan keluarga mengenali tahap perkembangan dan tugas yang akan
2.
3.
4.
5.
6.
dilaluinya.
Membangun hubungan saling percaya dengan remaja dan keluarga.
Meningkatkan interaksi sosial dan keterlibatan remaja dalam kelompok.
Membantu mengenali cara beradaptasi terhadap stresor secara efektif.
Pendidikan kesehatan tentang obat dan penggunaannya.
Membantu remaja dan keluarga mengenal masalah-masalah ketergantungan zat dan
dampaknya.
7. Membantu memilih alternatif rekreasi yang sehat.
8. Pendidikan kesehatan mengatasi manajemen stress.
d. Perilaku Kekerasan
1. Membantu remaja dan keluarga mengenali tahap perkembangan dan tugas yang akan
dilaluinya.
2.
3.
4.
5.
6.
e.
Mengajarkan stimulus kontrol dan manajemen marah yang sederhana pada remaja dan
keluarga.
Menjelaskan pada keuarga tanda dan gejala remaja yang
Membantu remaja untuk memunculkan potensi yang dimiliki.
Membantu cara beradaptasi terhadap stresor secara efektif.
Membantu cara menyalurkan hobi yang berkaitan dengan penyaluran energi.
Respon Koping dan Reaksi yang mungkin Timbul pada Kasus Risti Remaja
a. Kehamilan
Senang dengan kehamilan (mempertahankan kehamilan)
1. Risiko kelahiran BBLR, keracunan kehamilan, anemia
2. angka kematian 2x lipat dibanding pada usia > 20 tahun
Tidak senang dengan kehamilan
1. Menggugurkan kehamilan
2. Perdarahan dan kematian
3. Marah karena bingung dengan kehamilan
Penolakan terhadap kehamilan atau anak yang dilahirkan
terjadi akibat tugas perkembangan yang tidak selesai
Putus sekolah.
b. Ketergantungan Obat
Merasa lebih baik, terlihat lebih sosial, lebih berenergi.
Bila respon dari tidak pedulidisfungsi keluarga
Depresi
Merasa sudah tidak bertambah menggunakan obat-obatanberdaya
Mencari teman kelompok yang mempunyai masalah yang sama (positip atau negatip)
Masalah baru: BBLR, kelainan kongenital, kecelakaan, bunuh diri, penyakit kronis, dll.
Keluhan masalah kesehatan lain: menggunakan kembalisulit tidur, lemah, kaku otot,
perubahan mood obat
Gejala adiksi : berbohong, menyalahkan, merubah subjek pembicaraan, marah, dll.
c. Malnutrisi
Mencoba diet sesuai standar
Meningkatkan interaksi sosial dengan yang lain
Menampilkan hal terbaik
Lebih tidak karena prognosis buruk (obesitas)memperhatikan
Sangat tidak berdaya
Isolasi karena malu
Putus asa
Marah dan frustrasi
d. Perilaku Kekerasan
Penguatan diri bahwa dirinya mampu melakukan sesuatu
Menunjukan penampilan peran dalam kelompoknya.
Marah
III.
PERENCANAAN / PELAKSANAAN
Teori interaksi
Teori Sistem
C.
Diskusikan dengan keluarga perkembangan normal yang terjadi pada remaja dan pentingnya
membentuk ikatan emosional yang kuat untuk mencegah timbulnya permasalahan
permasalahan dalam keluarga
Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian dan contoh remaja dengan ketergantungan
obat.
Diskusikan tentang factor-faktor yang mempengaruhi permasalahan ketergantungan obat.
Beri kesempatan pada keluarga untuk mengungkapkan kemungkinan factor yang
menyebabkan timbulnya masalah ketergantungan obat pada anggota keluarganya .
Berikan reinforcement yang positif pada keluarga terhadap apa yang diketahui oleh keluarga
tentang reaksi menarik diri.
Berikan kesempatan kepada keluarga untuk mengungkapkan permasalahan yang timbul pada
anak remajanya (terutama mengenai masalah yang dijumpai pada remaja) akibat dari
kurangnya perhatian atau factor lain.
Berikan kesempatan pada keluarga untuk menceriterakan tindakan yang telah dilakukan
dalam upaya menangani anggota keluarganya dengan ketergantungan obat dan berikan pujian
serta koreksi bila ada kekeliruan.
Diskusikan tentang tindakan (bimbingan, petunjuk dan pertimbangan) pada anak remajanya
sebelum melakukan sesuatu hal.
Diskusikan dengan keluarga tentang efek yang timbul bila anak remajanya dengan maslah
ketergantungan obat.
Diskusikan bahwa peran-peran negatif yang terjadi pada anak remaja timbul, tujuannya ingin
menyatakan kejengkelannya karena merasa kurang diperhatikan oleh lingkungannya.
Beri kesempatan kepada keluarga untuk mengungkapkan efek dari masalah ketergantungan
obat dan berikan reinforcement bila betul.
Diskusikan bahwa identitas akan terbentuk dengan baik bila tertanam rasa kepercayaan dan
disesuaikan dengan kemampuan dan keinginan anak remajanya.