Anda di halaman 1dari 14

asuha keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan anak remaja

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


A. Defenisi
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau
ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan dan
emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (friedman 1998).
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau
ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan dan
emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (friedman 1998)
Kesimpulan :
o unit terkecil dari masyarakat
o dua orang / lebih
o ikatan perkawinan dan pertalian darah
o hidup dalam satu rumah tangga
o asuhan kepala RT
o berinteraksi
o punya peran masing-masing
o pertahankan suatu

budaya

B. CIRI-CIRI KELUARGA :
1. Diikat tali perkawinan
2. Ada hubungan darah
3. Ada ikatan batin
4. Tanggung jawab masing masing
5. Ada penagmbil keputusan
6. Kerjasama
7. Interaksi
8. Tinggal dalam suatu rumah
C. STRUKTUR :

1. Struktur peran keluarga, formal dan informal


2. Nilai/norma keluarga norma yang diyakini oleh keluarga. Berhubungan Dengan kesehatan
3. Pola komunikasi keluarga, bgm komunikasi ortu-anak, ayah ibu, & anggota lain
4.

Struktur kekuatan keluarga, kemampuan. Mempengaruhi dan mengendalikan orang lain.


untuk kesehatan

D. CIRI CIRI STRUKTUR KELUARGA :


1. Terorganisasi , bergantung satu sama lain
2. Ada keterbatasan ,
3. Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing
E. STRUKTUR KELUARGA (IKATAN DARAH) :
1. Patrilineal, keluarga sedarah

terdiri sanak saudara

dimana hubungan. Itu berasal dari jalur


2. Matrilineal, keluarga sedarah

ayah

terdiri sanak saudara

dimana hubungan. Itu berasal dari jalur

sedarah dlm beberapa generasi ,


sedarah dlm beberapa generasi ,

ibu

3. Matrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah istri


4. Patrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah suami
5.

keluarga kawinan, hubungan Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan klg dan sanak
saudara baik dari pihak suami dan istri

F. PEMEGANG KEKUASAAN
1. Patriakal, dominan dipihak ayah
2. Matriakal, dominan di pihak ibu
3. Equalitarian , ayah dan ibu

G. PERANAN KELUARGA :
1.

Peranan ayah, pencari nafkah, prndidik, pelindung, rasa aman, sebagai kepala keluarga,
anggota masyarakat

2.

Peranan ibu, mengurus rumah tangga, pengasuh/pendidik anak, pencari nafkah tambahan,
anggota masyarakat

3.

Peran anak, peran psikososial sesuai tahap perkembangan. Baik mental fisik sosial dan
spiritual.

H. TYPE KELUARGA (SECARA TRADISIONAL)


1. Keluarga inti (nuclear family) terdiri: ayah , ibu dan anaknya dari keturunannya atau adopsi
2. Keluarga besar (extended family) keluarga inti + anggota klg lain yg masih ada hub. Darah.
(kakek, nenek , paman, bibi)
I.

TUGAS PERKEMBANGAN SESUAI DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN (DUVAL)


(SOCIOLOGICAL PERSPECTIVE) KELUARGA DENGAN ANAK REMAJA

o memberikan kebebasan seimbang

dan

bertanggug jawab

o mempertahankan hubungan Intim dengan keluarga


o komunikasi terbuka : hindari, debat, permusuhan
o persiapan perubahan Sistem peran
J.

KELOMPOK KELUARGA DI INDONESIA


Berdasar social ekonomi dan kebutuhan Dasar

1. PRASEJATERA,
belum dapat memenuhi
o

Pengajaran
keluarga

kebut dasar minimal :

agama,

sandang,

belum dapat

papan,

memenuhi

pangan,

salah satu

kesehatan
/lebih

atau

indikator keluarga

sejahtera tahap I
2. KELUARGA SEJAHTRA (KELUARGA SEJAHTERA I)
telah dapat memenuhi kebut. Dasar scr minimal, tetapi blm dapat sosial psikologis,
pendidikan, kb, interaksi lingk.
indikator :
o ibadah sesuai agama
o makan 2 kali sehari
o pakain berbeda tiap

keperluan

o lantai bukan tanah


o kesehatan : anak sakit,

ber kb,

3. KELUARGA SEJAHTERA II

keluarga dibawa

kesarana kesehatan

indikator
o belum dapat menabung
o ibadah (anggota keluarga) sesui agama
o makan 2 kali sehari
o pakaian berbeda
o lantai bukan tanah
o kesehatan (idem)
o daging/ telur minimal 1

kali

seminggu

o Pakaian baru setahun sekali


o Luas lantai 8 m 2 per orang
o Sehat 3 bulan terakhir
o Anggota yg berumur 15 tahun keatas punya penghasilan tetap
o Umur 10 60 th dapat baca tulis
o Umur 7-5 th bersekolah
o Anak hidup 2 /lebih . keluarga masih pus saat ini berkontrasepsi

4. KELUARGA SEJAHTERA III


indikator :
o belum berkontribusi pada

masyarakat

o ibadah sesuai agama


o pakain berbeda tiap

keperluan

o lantai bukan tanah


o kesehatan idem
o anggota melaksanakan. Ibadah
o daging/telur seminggu

sekali

o memperoleh pakaian baru dalam satu tahun terakhir


o luas lantai 8 m2 perorang
o anggota keluarga sehat dalm 3

bulan terakhir

o keluarga berumur 15 th punya penghasilan

tetap

o baca tulis latin 10 60 th


o usia 7-15 bersekolah
o anak hidup 2/ lebih, pus saat ini ber kb
o upaya meningkat agama
o keluarga punya tabungan
o makan bersama sehari sekali
o ikut kegiatan Masyarakat
o rekreasi 6 bl sekali
o informasi dari mass media
o menggunakan transportasi
5. KELUARGA SEJAHTERA TAHAP III PLUS
o dapat memenuhi seluruh

kebutuhannya : dasar, sosial,pengembangan, kontribusi pada

masyarakat
o memberikan sumb.
o aktif sebagai pengurus

Secara teratur pada masyarakat


yayasan / panti

KESIMPULAN FUNGSI DIATAS :


o Asih, kasih sayang , perhatian, rasa aman kegangatan pada anggota keluarga sehinga dapat
tumbang sesuai usia
o Asuh, perawatan agar selalu sehat fisik mental spiritual
o Asah, kebutuhan Pendidikan anak, untuk masa depan
K. FUNGSI KLG :
1. Afektif, mengajarkan segala sesuatu untuk persiapan keluarga berhubungan Dengan orang
lain.
2. Sosialisasi mengembangkan + berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah
3. Reproduksi, mempertahankan generasi, kelangsungan hidup
4. Ekonomi, memenuhi kebut. keluarga meningkatk., penghasilan
5. Perawat. Kesehatan, merupakan tugas keluarga mempertahankan keadaan sehat

6. Pendidikan,
7. Religius
8. Rekreasi
L. TUGAS KELUARGA DIBID. KESEHATAN (SBG. ETEOLOGI MASALAH)
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
2. Memutuskan tind kesehantan Yang tepat bagi keluarga
3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
4. Memodifikasi lingkungan U/ menjamin kesehatan keluarga
5. Memanfaatkan fasilitas Yankes. Di sekitarnya
M. KELUARGA SBG SISTEM
1.

Keluarga merupakan sistem sosial yg terdiri kumpulan 2 /lebih yg punya peran sosial yg
berbeda dengan ciri saling berhub. Dan tergantung antar individu

2. Alasan keluarga sebagai sistem :


Klg punya subsistem : anggota, fungsi, peran aturan , budaya
3. Saling berhub dan ketergantungan
4. Unit terkecil dari masy. Sbg suprasistem
5. Komponen sistem keluarga
6. Input, anggota klg, struktur, fungsi, aturan, ling, budaya, agama
7. Proses, proses pelaksanaan fungsi klg
8. Out put, hasil berupa perilaku : sosial, agama, kesh,
9. Feedback, pengontrol perilaku keluarga
N. KARAKTERISTIK KLG SEBAGAI SISTEM
1.

Sistem terbuka, sistem yg punya kesempatan dan mau menerima / memperhatikan lingk.
Sekitar

2. Sistem tertutup, kurang punya kesempatan, kurang mau menerima /memberi perhatian pada
lingk. Sekitar

ASUHAN KEPERAWATAN
I.

PENGKAJIAN

A. DATA-DATA IDENTIFIKASI
Nama keluarga
Alamat dan nomor telepon
Komposisi keluarga
Tipe bentuk keluarga
Latar belakang kebudayaan
Identifikasi religi
Status kelas keluarga
Aktifitas-aktifitas rekreasi atau aktifitas waktu luang
B. TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA
o Tahap perkembangan keluarga saat ini
o Jangkauan pencapaian tahap perkembangan
o Riwayat keluarga inti
o Riwayat keluarga orang tua
C. DATA LINGKUNGAN
o Karakteristik-karakteristik rumah
o Karakteristik-karakteristik dari lingkungan sekitar rumah dan komunitas yang lebih besar
o Mobilitas geografi keluarga

o Asosiasi-asosiasi dan transaksi-transaksi keluarga dengan komunitas


o Jaringan dukungan sosial keluarga
D. STRUKTUR KELUARGA
o Pola-pola komunikasi
o Jangkauan komunikasi fungsional dan disfungsional(tipe-tipe pola berulang).
o Jangkauan dari pesan dan bagaimana diungkapkan.
o Karekteristik komunikasi dalam sub sistem-sub sistem keluarga.
o Tipe-tipe proses komunikasi disfungsional yang ditemukan dalam keluarga.
o Bidang-bidang komunikasi tertutup.
o Variabel-variabel keluarga dan eksternal yang mempengaruhi komunikasi.
o Struktur kekuasaan
o Hasil-hasil dari kekuasaan.
o Proses pengambilan keputusan.
o Dasar-dasar kekuasaan.
o Variabel-variabel yang mempengaruhi kekuasaan.
o Seluruh kekuasaan keluarga.
o Struktur peran
o Struktur peran formal.
o Struktur peran informal
o Analisis model-model peran.
o Variabel struktur peran yang mempengaruhi.
o Nilai-nilai keluarga
o Bandingkan keluarga dengan orang Amerika / nilai-nilai kelompok referensi keluarga dan atau
mengidentifikasi nilai-nilai penting keluarga dan pentingnya (prioritas) dalam keluarga.
o Kongruensi antara nilai-nilai keluarga dan nilai-nilai subsistem keluarga juga kelompok
referensi dan atau komunitas yan lebih luas.
o Variabel-variabel yang mempengaruhi nilai-nilai keluarga.Apakah nilai-nilai ini dipegang
teguh oleh keluarga secara sadar maupun secara tidak sadar.
E. FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Kebutuhan-kebutuhan keluarga.

Mutual Nurturance, keakrapan dan identifikasi.


Diagram kedekatan dalam keluarga sangat membantu dalam hal ini.
Perpisahan dan kekerabatan.
2. Fungsi sosialisasi
Praktik-praktik pengasuhan anak dalam keluarga.
Kemampuan adaptasi praktik-praktik pengasuhan anak untuk bentuk keluarga dan situasi dari
keluarga.Siapa-siapa yang menjadi pelaku sosialisasi bagi anak-anak?Nilai-nilai anak dalam
keluarga.

Keyakinan-keyakinan

kultur

yang

mempengaruhi

pola-pola

pengasuhan

anak.Estimasi tentang apakah keluarga beresiko. Mengalami masalah-masalah pengasuhan


anak dan jika demikian, indikasi bagi faktor-faktor resiko tinggi.
Adekuasi lingkungan rumah akan kebutuhan anak untuk bermain.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Keyakinan kesehatan, nilai-nilai dan perilaku keluarga.
Definisi sehat-sakit dari keluarga dan tingkat pengetahuan mereka.
Status kesehatan yang diketahui keluarga dan kerentanan terhadap sakit.
Praktik-praktik diit keluarga , adekuasi diit keluarga (catatan riwayat makan untuk 24 jam
yang direkomendasikan)
Fungsi jam makanan dan sikap terhadap makanan dan jam makan.
Kebiasaan tidur dan istirahat.
Latihan dan praktik-praktik rekreasi (tidak dimasukkan sebelumnya)
Kebiasaan menggunakan obat-obat keluarga.
Peran keluarga dalam praktik-praktik perawatan diri.

Praktik-praktik

lingkungan

keluarga.

Cara-cara

preventif

berdasarkan

medis(uji

fisik,mata,pendengnaran dan imunisasi)


Praktik-praktik kesehatan gigi. Riwayat kesehatan keluarga (baik penyakit umum maupun
khusus yang berhubungan dengan lingkungan maupun genetika).
Layanan kesehatan yanng diterima. Perasaan dan persepsi mengenai layanan kesehatan.
Layanan perawatan kesehatan darurat. Layanan kesehatan gigi. Sumber pembiayaan medis
dan gigi. Logistik perawatan yang diperoleh.
F. COPING KELUARGA
Stressor-stressor keluarga jangka panjang dan pendek.
Kemampuan keluarga untk merespon,berdasarkan penilaian obyektif terhadap situasi-situasi
yan menimbulkan stress.

o Penggunaan strategi-strategi koping(sekarang/yang lalu).


o Perbedaan cara koping keluarga.
o Strategi-strategi coping internal keluarga.
o Strategi-strategi coping eksternal keluarga.

Bidang-bidang

atau

situasi

dimana

keluarga

telah

mencapai

penguasaan.

Penggunaan strategi-strategi adaptif disfungsional yang digunakan(sekarang/yang lalu).


G. ANALISA DATA
Analisa data dilakukan dengan menggunakan tipologi masalah kesehatan,yang terdiri dari 3
kelompok sifat masalah kesehatan (Freeman).
Ancaman kesehatan (Health Treats)
Merupakan suatu kondisi atau situasi yang dapat menimbulkan penyakit,kecelakaan atau tidak
mengenal potensi kesehatan,misalnya:
Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga, penyaki menular, besar/jumlah keluarga
hubungannya dengan sumber daya keluarga. Kecelakaan, nutrisi, stress, kesehatan
lingkungan, Kebiasaan personal. Karakteristik personal, Riwayat kesehatan,Peran,Status
imunisasi.
Defisit kesehatan Merupakan suatu keadaan gagal mempertahankan kesehatan termasuk:
o Keadaan sakit yang belum/sudah terdiagnosa.
o Kegagalan tumbuh kembang secara normal.
o Gangguan kepribadian.
o Krisis Adalah saat-saat keadaan menuntut terlampau banyak dari individu atau keluarga dalam
hal penyesuaian maupun dalam hal sumber daya mereka,meliputi :
Perkawinan,Kehamilan,persalinan,masa nifas.Menjadi orang tua.
II.
1.

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah ketergantungan obat sehubungan dengan
kurangnya pengetahuan / informasi .

2.

Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan untuk melakukan tindakan terhadap


masalah ketergantungan obat pada remaja.

3.

Ketidakmampuan keluarga memberikan perawatan pada anggota keluarga dengan


ketergantungan obat .

4. Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang menunjang kesehatan untuk


mengatasi masalah ketergantungan obat.

5.

Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk mengatasi


masalah ketergantungan obat .

6. Program Promosi untuk peningkatan kesehatan Keluarga dengan anak remaja


a.

Malnutrisi

1. Menjelaskan tentang triguna makanan dan contoh makanan


2. Menjelaskan kecukupan nilai gizi bagi tubuh sesuai usia
3. Memperkenalkan tentang teori Restraint (teori tentang mengontrol makanan/diet)
4. Memperkenalkan tentang macam-macam penyimpangan pola makan seperti anoreksia dan
5.
6.
7.
8.
b.
1.

bulimia.
Mengajarkan tentang gaya hidup yang sehat dan menyusun menu makanan sehat
Mengajarkan pemilihan makanan yang tepat termasuk jika berada di sekolah.
Pengukuran tinggi badan dan berat badan secara periodik
Mengajarkan tentang kesehatan mental.
Kehamilan pada Remaja
Memperkenalkan pada keluarga tentang fase perkembangan remaja dan tugas perkembangan

anak remaja.
2. Memperkenalkan pada keluarga tentang tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja.
3. Menjelaskan tentang fungsi seksual, perubahan fisik yang dapat mempengaruhi psikologis
dan sosial remaja.
4. Memotivasi keluarga untuk memperkenalkan kesehatan reproduksi remaja sesuai dengan
norma dan budaya dan tingkat pengetahuan yang dimiliki keluarga.
5. Memperkenalkan sejak usia sekolah tentang kehamilan sebagai perubahan dalam kehidupan
agar dapat bertanggung jawab.
6. Membiasakan komunikasi terbuka.
7. Memberi kesempatan pada remaja mendapat pengalaman sosial, emosional dan situasi
etis untuk meningkatkan proses belajar dan otonomi dan tanggung jawab.
8. Memperkenalkan tempat layanan kesehatan yang dibutuhkan.
c. Ketergantungan Obat
1. Membantu remaja dan keluarga mengenali tahap perkembangan dan tugas yang akan
2.
3.
4.
5.
6.

dilaluinya.
Membangun hubungan saling percaya dengan remaja dan keluarga.
Meningkatkan interaksi sosial dan keterlibatan remaja dalam kelompok.
Membantu mengenali cara beradaptasi terhadap stresor secara efektif.
Pendidikan kesehatan tentang obat dan penggunaannya.
Membantu remaja dan keluarga mengenal masalah-masalah ketergantungan zat dan

dampaknya.
7. Membantu memilih alternatif rekreasi yang sehat.
8. Pendidikan kesehatan mengatasi manajemen stress.
d. Perilaku Kekerasan
1. Membantu remaja dan keluarga mengenali tahap perkembangan dan tugas yang akan
dilaluinya.

2.
3.
4.
5.
6.
e.

Mengajarkan stimulus kontrol dan manajemen marah yang sederhana pada remaja dan
keluarga.
Menjelaskan pada keuarga tanda dan gejala remaja yang
Membantu remaja untuk memunculkan potensi yang dimiliki.
Membantu cara beradaptasi terhadap stresor secara efektif.
Membantu cara menyalurkan hobi yang berkaitan dengan penyaluran energi.
Respon Koping dan Reaksi yang mungkin Timbul pada Kasus Risti Remaja

a. Kehamilan
Senang dengan kehamilan (mempertahankan kehamilan)
1. Risiko kelahiran BBLR, keracunan kehamilan, anemia
2. angka kematian 2x lipat dibanding pada usia > 20 tahun
Tidak senang dengan kehamilan
1. Menggugurkan kehamilan
2. Perdarahan dan kematian
3. Marah karena bingung dengan kehamilan
Penolakan terhadap kehamilan atau anak yang dilahirkan
terjadi akibat tugas perkembangan yang tidak selesai
Putus sekolah.
b. Ketergantungan Obat
Merasa lebih baik, terlihat lebih sosial, lebih berenergi.
Bila respon dari tidak pedulidisfungsi keluarga
Depresi
Merasa sudah tidak bertambah menggunakan obat-obatanberdaya
Mencari teman kelompok yang mempunyai masalah yang sama (positip atau negatip)
Masalah baru: BBLR, kelainan kongenital, kecelakaan, bunuh diri, penyakit kronis, dll.
Keluhan masalah kesehatan lain: menggunakan kembalisulit tidur, lemah, kaku otot,
perubahan mood obat
Gejala adiksi : berbohong, menyalahkan, merubah subjek pembicaraan, marah, dll.
c. Malnutrisi
Mencoba diet sesuai standar
Meningkatkan interaksi sosial dengan yang lain
Menampilkan hal terbaik
Lebih tidak karena prognosis buruk (obesitas)memperhatikan
Sangat tidak berdaya
Isolasi karena malu
Putus asa
Marah dan frustrasi
d. Perilaku Kekerasan
Penguatan diri bahwa dirinya mampu melakukan sesuatu
Menunjukan penampilan peran dalam kelompoknya.
Marah

III.

PERENCANAAN / PELAKSANAAN

A. Teori Keperawatan (Fawcet, 1984)


1. Teori perkembangan
terjadi perubahan dan pertumbuhan pada remaja
Perubahan fisik, perlu disiapkan mental dan emosional terhadap dampak perubahan
2.

Teori interaksi

Menekankan pada peran, komunikasi dan konsep diri


Remaja menuju tahap kedewasaan
Bagaimana keluarga mampu melakukan interaksi dengan remaja
Anak mampu bernegosiasi dalam pembagian tugas
Keluarga mampu mnyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab, berkomunikasi secara
terbuka
3.

Teori Sistem

Menekankan adanya saling ketergantungan antar anggota keluarga


Dampak terhadap anggota keluarga lain
B. Secara Umum Mekanisme Koping pada remaja
a. Penguasaan Kognitif
b. Usaha untuk belajar terhadap Perbaiki informasi dengan sistuasi atau stresor sharing,
diskusi.
c. Conformity (penyesuaian) pengakuan kelompok
d. RemajaPerilaku terkontrol Tidak dapat menerima peraturanbutuh perubahan dalam
hidupnya keluarga dan sekolah tanpa bertanya.
e. MembantuFantasi mengembangkan berfikir fantasi yang kreatif.
f. Aktivitas gerak

C.

Perencanaan tindakan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan


ketergantungan obat, pada dasarnya berupa pendidikan kesehatan pada keluarga menyangkut
ketergantungan obat diri. Beberapa tindakan yang dapat dilaksanakan dalam memberikan
asuhan keperawatan pada keluarga, remaja dengan ketergantungan obat antara lain :

Diskusikan dengan keluarga perkembangan normal yang terjadi pada remaja dan pentingnya
membentuk ikatan emosional yang kuat untuk mencegah timbulnya permasalahan
permasalahan dalam keluarga

Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian dan contoh remaja dengan ketergantungan
obat.
Diskusikan tentang factor-faktor yang mempengaruhi permasalahan ketergantungan obat.
Beri kesempatan pada keluarga untuk mengungkapkan kemungkinan factor yang
menyebabkan timbulnya masalah ketergantungan obat pada anggota keluarganya .
Berikan reinforcement yang positif pada keluarga terhadap apa yang diketahui oleh keluarga
tentang reaksi menarik diri.
Berikan kesempatan kepada keluarga untuk mengungkapkan permasalahan yang timbul pada
anak remajanya (terutama mengenai masalah yang dijumpai pada remaja) akibat dari
kurangnya perhatian atau factor lain.
Berikan kesempatan pada keluarga untuk menceriterakan tindakan yang telah dilakukan
dalam upaya menangani anggota keluarganya dengan ketergantungan obat dan berikan pujian
serta koreksi bila ada kekeliruan.
Diskusikan tentang tindakan (bimbingan, petunjuk dan pertimbangan) pada anak remajanya
sebelum melakukan sesuatu hal.
Diskusikan dengan keluarga tentang efek yang timbul bila anak remajanya dengan maslah
ketergantungan obat.
Diskusikan bahwa peran-peran negatif yang terjadi pada anak remaja timbul, tujuannya ingin
menyatakan kejengkelannya karena merasa kurang diperhatikan oleh lingkungannya.
Beri kesempatan kepada keluarga untuk mengungkapkan efek dari masalah ketergantungan
obat dan berikan reinforcement bila betul.
Diskusikan bahwa identitas akan terbentuk dengan baik bila tertanam rasa kepercayaan dan
disesuaikan dengan kemampuan dan keinginan anak remajanya.

Anda mungkin juga menyukai