(OPERASI BATCH)
1. Tujuan
-
Alat
Refraktometer
Tabung reaksi
Pipet tetes
Aluminium foil
secukupnya
Bola karet
Pipet ukur 10 ml
Bahan
- Etanol 96 %
- Aquadest
3. Gambar Alat ( Terlampir )
4. Dasar teori
1. Pengertian Umum
Destilasi fraksinasi merupakan suatu teknik pemisahan untuk larutan
yang mempunyai perbedaan titik didih yang tidak terlalu jauh yaitu sekitar 30 oC
atau lebih. Dalam destilasi fraksional atau destilasi bertingkat proses pemisahan
parsial diulang berkali-kali dimana setiap kali terjadi pemisahan lebih lanjut. Hal
ini berarti proses pengayaan dari uap yang lebih volatil juga terjadi berkali-kali
sepanjang proses destilasi fraksional itu berlangsung.
2. Karakteristik Bahan Olahan
Karakteristik bahan pada destilasi fraksinasi adalah cairan yang
mempunyai perbedaan titik didih yang tidak terlalu jauh yaitu sekitar 30 oC atau
lebih. Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah,
untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah
3. Dasar Teori (Mekanisme Pemisahan)
Destilasi terfraksi ini berbeda dengan destilasi biasa, karena terdapat suatu
kolom fraksionasi dimana terjadi suatu proses refluks. Proses refluks pada
destilasi ini dilakukan agar pemisahan campuran dapat terjadi dengan baik. Kolom
fraksionasi berfungsi agar kontak antara cairan dengan uap terjadi lebih lama.
Sehingga komponen yang lebih ringan dengan titik didih yang lebih rendah akan
terus menguap dam masuk kondensor. Sedangkan komponen yang lebih besar
akan kembali kedalam labu destilasi.
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya
kolom
fraksionasi.
Di
kolom
ini
terjadi
pemanasan
secara
bertahap
dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbedabeda ini bertujuan untuk pemurniandistilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya.
Semakin ke atas, semakin tidak volatilcairannya.
minyak
mentah
dipanaskan
dalam
aliran
pipa
dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu 370C. Minyak mentah yang sudah
dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash
chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk
menjaga
suhu
dan
tekanan
dalam
kolom
maka
dibantu
pemanasan
disebut gas petroleum, kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum
Gas). Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu. Residu minyak
bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini memiliki rantai karbon
sejumlah lebih dari 20.
Operasi teknik kimia yang sering dilakukan pada industri kimia adalah
operasi perpindahan massa. Salah satu contoh operasi perpindahan massa adalah
distilasi. Distilasi adalah operasi pemisahan campuran cairan yang sering melarut
menjadi komponen-komponen yang didasarkan pada perbedaan daya penguapan
komponen-komponen tersebut.
Fraksionasi adalah cara pemisahan secara ditilasi yaitu membuat
kesetimbangan fase uap dan cair dengan jalan menambahkan energi, melakukan
pemisahan uap da cairan dan kembali menciptakan keadaan sistem batch, semua
umpan mengalami pemisahan dalam wadah boiler. Kemudian dilakukan
fraksionasi hingga didapat sisi residu dalam wadah.
Dalam percobaan ini dipelajari derajat pemisahan operasi distilasi batch
dalam refluks ratio tertentu. Derajat pemisahan perlu diketahui untuk
menambahkan sampai sejauh mana operasi secara batch dapat dilakukan untuk
pemisahan dan berapa lama hal itu perlu dilakukan untuk mendapatkan derajat
pemisahan yang diinginkan.
HETP (Height Equivalent to Theoritical Plate) adalah perbandingan inggi
kolom (column height)nterhadap jumlah tahap teoritis (Theoritical plate) dimana
path kolom setinggi HETP akan dihasilakan uap dan cairan dengan komposisi
yang sama dengan komposisi kesetimbangan. HETP ditentukan dengan jalan
membagi tinggi kolom keseluruhan dengan jumlah tahap teoritis dan kolom.
Penentuan komposisi distilasi rata-rata didasarkan pada anggapan tidak
adanya kebocoran massa yang tertinggal di dalam kolom dapat diabaikan.
Neraca massa untuk sistem komponen biner
Neraca massa total
:F=D+B
: F Xf = D XD + B XB
Sehingga didapatkan
D X F X B
=
F
X D X
B
5. Langkah kerja
1. PERSIAPAN CAMPURAN
a. Memeriksa katup pembuang dari tangki pasokat tertutup
b. Menyisakan 1,5 L dari campuran air-etanol dengan kadar etanol
60 % dan air 40 % yang dimasukkan kedalam tangki umpan.
c. Setelah campuran selesai, saklar diputar untuk menyalakan
pompa yang dialirkan ke pemanas
d. Setalah tangki pasokan kosong. Pompa dimatikan untuk
menghentikan aliran dengan memutar saklar.
2. PELAKSANAAN DISTILASI
a. Memeriksa katup pembangun boiler , dipastikan tertutup
b. Memeriksa katup kepala refluks, dipastikan tertutup
c. Memeriksa pasokan air yang terhubung baik dengan selang
d.
e.
f.
g.
h.
pembuangan
Membuka katup pasokan air dan membuka katup flowmeter
Memutar tombol start pemanas kearah kanan
Menyesuaikan daya panas dengan potensiometri
Menunggu campuran mendidih dan menguap
Memeriksa suhu uap dan mengeluarkan distilat setiap 10 menit
sekali
6. Data Pengamatan
% Volume
Etanol
0
Volume, 10 nl
Etanol, ml
Air, ml
Indeks bias
Fraksi volume
1,33213
etanol
0
10
0,3
2,7
1,33415
0,0330
20
0,6
2,4
1,33512
0,0714
30
40
50
60
0,9
1,2
1,5
1,8
2,1
1,8
1,5
1,2
T.
Waktu(menit)
10
20
30
40
50
60
T. Boiler
Coloumn
75,6
76,7
78,2
80,8
83,3
86,4
Top
71,1
72,5
73,5
74,7
75,8
76,5
1,33612
1,33712
1,33812
1,33913
Indeks
bias
1,3362
1,3358
1,3351
1,3341
1,3340
1,3300
X1
0,1456
0,1262
0,0946
0,0436
0,0432
-0,0092
7. Perhitungan
1. Fraksi mol pada table kesetimbangan
Pada t = 10 menit ; y= 0,0206 x 1,3332 R2=0,9375
1,3362
= 0,0206x + 1,3332
0,003
= 0,0206x
x
= 0,1456
T
10
20
30
40
50
60
Fraksi mol
0,1456
0,1262
0,0946
0,0436
0,0432
-0,0097
0,1167
0,1702
0,2353
0,3158
Etanol
Dik :
A = 16,8991
B = 3795,17
C = 230,98
T = 75,60C
Pada t = 0 menit
B
t +C
3795,17
75,6 + 230,98
ln p = 4,50024
Psat = 91,8392
Air
Dik :
A = 16,3872
B = 3885,7
C = 230,170
T = 75,60C
Pada t = 0 menit
ln psat (kpa) = A -
ln P = 16,3872
B
t +C
3885,7
75,6 + 230,170
ln p = 3,67928
Psat = 39,6178
T (menit)
10
20
30
40
50
60
T (
75,6
76,7
78,2
80,8
83,3
86,4
etanol
91,8392
92,995
101,911
112,8997
124,3748
134,95
39,6178
41,463
44,0973
48,999
54,1306
61,1298
91,8392.0 .01456
47,2212
= 0,2831
P total (kpa)
122,67
113,21
104,76
78,21
67,78
55,87
Xi
0,227
0,1896
0,153
0,0781
0,0407
0,0037
Yi
0,7348
0,6857
0,6247
0,4371
0,2763
0,0138
Nilai Xf
etanol . v etanol . etanol :bm etanol
Xf = eta. v eta . eta + ( 1 eta ) . v air . air + v air . air
bm eta
bm air
bmair
=
1.750 ml .0,7893 gr /ml : 46 gr /ml
1.750 ml .0,7893 gr /ml ( 11 ) .750 ml ./0,997 gr /ml 750 ml .0,997 gr /ml
+
+
46 gr /ml
18 gr /ml
18 gr /ml
= 0,223
8. Analisa Percobaan
Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan destilasi
fraksionasi. Dimana bahan yang digunakan dan diamati pemisahannya
masih sama dengan percobaan 1 yaitu campuran etanol dengan air hanya
saja berbeda konsentrasinya, pada percobaan 1 menggunakan komposisi
etanol:air 3:2 sedangkan percobaan ke 2 dengan perbandingan 1:1 .pada
awal percobaan, campuran etanol dan air ini dipanaskan dalam labu
destilasi pada rangkaian alat destilasi fraksionasi. Suhu pemanasan dijaga
pada 80oC. Hal ini bertujuan agar ethanol menguap secara maksimal.
Setelah mencapai titik didihnya yaitu 78,60C, ethanol akan mulai menguap
dan masuk menuju kolom fraksionasi pada alat. Didalam kolom ini terjadi
proses refluk. Proses refluk ini dilakukan agar pemisahan antara campuran
ethanol dan air dapat terjadi dengan baik. Didalam kolom ini juga terdapat
katup-katup. Katup-katup ini berfungsi untuk mengatur lalu lintas uap
yang akan masuk dan keluar kolom sehingga memperpanjang kontak
antara cairan dan uap didalam kolom. Pada percobaan ini uap yang keluar
dari kolom menuju kondenser sebanyak 1 kali, sedangkan uap yang
kembali menuju kolom sebanyak 3 kali untuk dilakukan proses refluk
kembali di dalam kolom. Dimana jika semakin besar perbandingan antara
uap yang masuk dan keluar kolom, maka akan didapatkan destilat (etanol)
yang memiliki kemurnian tinggi.
Uap ethanol yang telah keluar dari dalam kolom selanjutnya akan
masuk kedalam kondenser dan dikondensasi menjadi cairan yang akan
ditampung pada penampung destilat. Sedangkan fraksi berat yang berupa
uap air akan dikembalikan kedalam labu destilasi. Destilat pertama
menetes pada suhu 77
modern
untuk
diterapkan
pada
skala
industri
dengan
9. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
Destilat pertama yang berupa ethanol menetes pada waktu 10 menit pada
suhu 77
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet.2014.Penuntun Praktikum Satuan Operasi 2. Palembang :
POLSRI
Treybal.,R.E.Mass transfer operations.Mc.Grew Hillz 1981. Chapter 9
http://www.academia-edu/5541301/Laporan-praktikum
pemisahan
kimia- teknik destilasi
0.7
0.6
0.5
Linear ()
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
kurva baku
1.35
1.34
Axis Title
1.34
1.33
1.33
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
Axis Title