Anda di halaman 1dari 4

http://bestananda.blogspot.co.id/2014/09/metode-perbaikan-tanah-melalui.

html
Metode Perbaikan Tanah Melalui Pengaturan Drainase
Pelaksanaan perbaikan tanah ini dilakukan guna meningkat kan daya dukung tanah
agar tanah memiliki karakteristik tanah sebagai daya dukung konstruksi
diatasnya.dengan memiliki sifat teknis sesuai dengan disain konstruksi yang
direncanakan. Manajemen air permukaan dan air dalam dilakukan guna mencegat
aliran air bebas dan menurunkan duga air.

Metode Drainase.
Drainase dangkal dilakukan pada sekitar area bangunan dengan membuat parit
dengan kedalaman tertentu agar air dapat mengalir dan tertampung.
Metode vertival sand drain, cara pemancangan Mandrel mempercepat konsolidasi
air pada lapisan Lumpur yang memiliki ketinggian/ dalam.
Metode bor, cara pengeboran tanah pada lapisan Lumpur kedap air dan dilakukan
pemompaan air keluar, dan diganti dengan material penganti yang dapat
membantu stabilitas tanah Lumpur.
Metode fabrics reinforcement, melapisi tanah lempung dengan lapisan massif yang
berfungsi sebagai landasan konstruksi, dan melakukan pengekangan pada lapisan
Lumpur.
Bilamana diperlukan untuk membangun diatas lapisan yang lunak, diperlukan
perhatian hal-hal sebagai berikut:
Daya dukung Tanah (bearing capasity)
Penurunan tanah (setlement)
Jenis dan karakteristik Tanah.
Pelaksanaan pembuatan drainase pada lokasi dimana air muka tanah tinggi, maka
beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Pembuatan drainase harus dibuat lebih rendah dari levelnya air tanah tinggi
dilokasi bangunan/pekerjaan
Jika pelaksanaan pekerjaan tanah mengalami rembesan air tanah , maka diperlukan
sistem drainase dalam dengan bantuan pompo hisap yang dipasang pada titik
neutral lokasi pekerjaan. khususunya jenis lempung sangat mudah sekali
mengalami perubahan bentuk jika kadar airnya kurang akan menjadi retakretak
dan terurai.
Sistem pembuangan drainase direncanakan sesuai dengan jumlah air tanah yang
mengenang pada lokasi pekerjaan.

Gambar: Pembuatan saluran pada keliling bangunan untuk enurunkan muka air
tanah dan menjaga air tanah tidak mengenang pada lokasi bangunan sehingga
stuktur tanah antar butiran masih dalam kondisi stabil

Bilamana menghadapi pekerjaan pada tanah yang mudah mengalami longsor,


maka karakteristik teknis dari tanah perlu diupayakan sebagai berikut:
Perbaikan karakteristik butiran, untuk menghindari deformasi dan pengurangan
tekanan tanah. melalui perbaikan pengikatan butiran untuk meningkatkan kohesif
antara butiran dalam mendapatkan kerapatan tanah, cara yang dilakukan melalui
pembuatan drainase dan pemadatan tanah, mengubah gradasi butiran tanah, dan
menambah bahan stabilitasi pada tanah asal
Perbaikan kemampatan tanah untuk memperpendek waktu penurunan tanah
karena konsolidasi dan menghindari penurunan residual melalui meningkatkan
kekokohan kerangkah butir atau dengan mengusahakan pengurangan voluume pori
supaya deformasi tanah tetap, cara menekan deformasi oleh konsolidasi tanah
kohesif dilaksanakan lebih dahulu dengan beban yang cukup besar, sedangkan
memperkuat kekokohan butir dengan cara injeksi mekanis kedalam tanah
denganbahan pengikat/stabilitasi, diharapkan dapat memperkuat ikatan antar butir
dan membuat air dalam pori menjadi beku,
Pengurangan permeabilitas untuk menghindari kebocoran rembesan yang dapat
memperpendek waktu penurunan oleh konsolidasi dilakukan dengan cara
memperpendek jarak drainase dengan memasnglapisan permeabilitas buatan,
penambahan injeksi bahan stabilitas guna menutup rembesan air atau
memantapkan kekedapan air
Perbaikan karakteristik untuk mengurangi vibrasi dan menghindari liguefaction
sewaktu perubahan badan tanah sebagai konstruksi.
Beberapa kriteria pelaksanaan yang harus dilakukan dalam meningkatkan jenis
tanah sebagai pondasi sebagai beikut:
Setelah pemeriksaan dan kondisi sebenarnya di lapangan dan spesifikasi dalam
gambar yang disyaratkan, maka harus dibuatkan bagan pelaksanaan perbaikan
yang memenuhi kwalitas bahan, Proses jalannya pelaksanaan, dan hasil kerja .
Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan secara hati hati (jenis alat bantu kerja
termasuk alat mekanis dilakukan sesuai prosedur dan tahapan pelaksanaan/ bagan
kerja.
Pengawasan pekerjaaan dititik beratkan pada pengontrolan stabilitas dan
penurunan dan dilakukan pencatatan guna mengevaluasi apakah diperlukan
perubahan bagan kerja .

Perlu dilakukan tindakan darurat terhadap suatu kemungkinan keruntuhan tanah


yang memiliki lereng kritis dan membahayakan konstruksi diatas pondasi, melalui
penahan lereng.
Bilamana pekerjaan pembuatan lereng trap dengan bahan masif sebagai resapan
drainase:
Mengurangi luncurnya timbunan tanah dengan air yang masih labil ke bagian
bawah karena air permukaan dan faktor lingkungan ( rambatan getaran roda
kendaraan, geser tanah yang rendah)
Membantu proses konsolidasi timbunan tanah dan memperkuat posisi kelerengan
talud tanah.

Gambar: Perbaikan lereng tanah dengan bantuan grid-grid penahan longsoran


tanah yang memiliki geser rendah, dilakukan melalui pemasangan grid membentuk
berjenjang dan bertrap/tangga lereng

Bilamana karakteristik material tanah sudah cukup baik, maka pelaksanaan


stabilitas tanah hanya dengan mengendalikan/merubah ketinggian air tanah atau
dengan pengilasan atau perbaikan gradasi tanah.
Tanah dasar basah dan berair dengan memperbaiki sistem drainase /terbuka,
tertutup berupasaluran dangkal , pipa beton berpori untuk mengeluarkan air dari
pori tanah.
Membuat parit kemudian ditimbun dengan batu pecah atau koral alami yang
berfungsi sebagai filter yang akan menurunkan muka air untuk dialirkan ketempat
terendah.
Mengunakan lembaran berpori (Fin drain) dipasangkan pada lobang saluran yang
digali kemudian diisikan material tunggal berdiameter hampir sama sebagai filter.
Pada tanah lempung basah, pengeringan dilakukan dengan kapur tohor (kalsium
oksida), kapur akan merubah konsistensi lempung dengan partikel yang cenderung
mengumpal sehingga kelekaatn berkurang dan geser bertambah. volume kapur
tohor 2-5 % dari tanah basah.
Bilamana karakteristik material tanah lumpur dalam, maka pelaksanaan dengan
mengendalikan/merubah ketinggian air tanah atau sand drain.
Pekerjaan ini dilakukan pada kedalaman lempung sampai 30 meter, maka dilakukan
melalui.
Penentuan area/lajur/badan posisi bangunan dan space yang diperlukan
berdasarkan patok pengukuran. Penentuan titik posisi tabung baja.

Pemancangan mandrel mengunakan tabung baja kosong dengan dasar bersendi


dipancangkan pada kedalaman sesuai rencana kerja.
Tabung diisikan pasir, kemudian dicabut perlahan lahan dan tekan pada
permukaan pasir akan mengalir dan membentuk lapisan kolom vertical pada
lempung melalui tabung bawah dan mengisi lubang.
Pekerjaan dilakukan dengan jarak yang ditentukan sesuai dengan kerakteristik
tanah lempung dan muka air.
Bilamana air tanah rendah dan tanah lapir permukaan cukup baik maka Pekerjaan
Alas dasar berupa lapisan Pasir.
Pekerjaan dilakukan dengan menghamparkan pasis diatas lapisan tanah lunak
secara bertahap dan merata setebal 50-1.20 meter, tujuan dari metode ini adalah:
Sebagai drainase air permukaan pada proses konsolidasi lapisan tanah yangcukup
baik.
Mempercepat proses merembesan air permukaan ke saluran drainase.
Bahan pasir yang baik mempunyai fraksi kurang dari 3 % yang lolos ayakan 74 u.

Cara pekerjaan:
Menyediakan peralatan mekanis dan peralatan mobile yang dapat membatu proses
pelaksanaan pekerjaan.(grider, sovel, traktor, dumptruk).
Persiapkan patok sebagai batas penimbunan hamparan padsir sesuai dalam
rencana gambar bestek.
Pasir dihamparkan dan diratakan dengan mesin grider dan dikuti mesin perata
untuk mengatur ketinggian muka rencana timbunan.
Pemadatan dilakukan dengan mesin wales sesua dengan tonase dan sifat tanah
lunak.
Pekerjaan dilakukan berulang hingga memperoleh ketinggian hamparan pasir sesuai
dengan rencana.
Mengatur kadar air selama proses pelaksanaan melalui penyiraman dan
pemadatan.

Gambar: Perbaikan tanah dengan mengunakan bahan pasir yang dihamparkan


secara bertahap pada permukaan badan jalan.ketinggian urugan sesuai dalam
bestek/ pedoman pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai