Anda di halaman 1dari 7

Kali ini kita membahas tentang batuan pembentuk litosfer yaitu batuan beku,

batuan sedimen, batuan metamorf serta ciri-ciri dari tiap batuan itu.
A. Batuan pembentuk litosfer
Pada lithosfer terdapat tiga jenis batuan yaitu:
a. Batuan beku
b. Batuan sedimen
c. Batuan metamorf

B. Awal Mula Batuan

1.

Semua batuan pada mulanya dari magma

2.

Magma adalah benda cair, panas, pijar yang bersuhu diatas 1000C

3.

Lava adalah magma yang sudah muncul ke permukaan

4.

Lahar adalah lava yang bercampur dengan gas, meterial piroklastik, air,
tanah tumbuhan

Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung


berapi. Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang
sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku
kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu
tahun lamanya dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta
aktivitas

tumbuhan

dan

hewan. Selanjutnya

hancuran

batuan

tersebut

tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan.
Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan
sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu
yang sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan
yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf.
C. Jenis-Jenis Batuan
1. Batuan Beku
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") yaitu batuan
yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras. Pembekuan magma
menjadi batuan beku dapat terjadi pada saat sebelum magma keluar dari

dapurnya, ditengah perjalanan, dan ketika sudah berada diatas permukaan


bumi. Dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai
batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif
(vulkanik). Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan,
sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.
Batuan beku yang membeku sebelum magma keluar dan terjadi pada saat
lapisan dalam disebut batuan plutonik, jika membeku di tengah perjalanan
disebut batuan korok atau porforik. Adapun jika magma telah keluar dan
membeku di permukaan bumi, disebut batuan beku luar atau efusi / vulkanik.
Berdasarkan teksturnya batuan beku dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.

Batuan beku plutonik

2.

Batuan beku vulkanik

Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun


batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma
yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar.
Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma
yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral
penyusunnya lebih kecil.

2. Batuan Endapan atau Batuan Sedimen


Batuan Sedimen ini merupakan batuan yang terbentuk oleh proses geomorfologi
dan dipengaruhi oleh lamanya waktu. Batuan sedimen secara umum dibedakan
menjadi 2 jenis :

Klasifikasi sediment klastik dibedakan berdasarkan atas ukuran butirnya, yaitu


sebagai berikut :

Ludit (psepit) termasuk berbutir kasar mulai dari gravel (krikil) halus
hingga bongkah (boulder) dengan ukuran diameternya 2-256mm

Arenit (samit) termasuk berbutir sedang, dengan ukuran diameternya


0,06-2mm, mulai dari pasir halus hingga pasir kasar.

Lutit (pelit) termasuk berbutir halus, ukuran diameternya 0,04-0,06mm,


mulai dari lempung higga debu kasar.

Contoh sediment klastik adalah breksi, konglomerat, batu pasir, lempung,


serpih dan kaolin.

a. Sedimen klastik yang terbentuk oleh proses mekanik

Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari materialmaterial yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment
klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya
batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau
bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks).
Contoh sediment klastik adalah breksi, konglomerat, batu pasir, lempung,
serpih dan kaolin
b. Sedimen non-klastik yang terbentuk karena proses kimiawi
Batuan sedimen kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan.
Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon
dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu. Batuan sedimen ini biasanya
mengandung mineral seperti kalsit, dolomit, kuarsa sekunder, gypsum dan
chert.
Batuan sedimen terbentuk melalui tiga cara utama : pelapukan batuan lain
(clastic);

pengendapan

(deposition)

karena

aktivitas

biogenik;

dan

pengendapan (precipitation) dari larutan.


Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi. Batuan sedimen memiliki
ciri yang mudah dikenal, yaitu sebagai berikut :

Batuan endapan biasanya berlapis-lapis

Mengandung sisa-sisa jasad atau bekasnya, seperti terdapatnya cangkang


binatang koral dan serat-serat kayu.

Adanya keseragaman yang nyata dari bagian-bagian berbentuk bulat yang


menyusunnya.

Penamaan batuan sedimen berdasarkan butir

1.

Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun


batuan tersebut Penamaan tersebut adalah :

2.

Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm
dengan bentuk butitan yang bersudut.

3.

Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari
2 mm dengan bentuk butiran yang membudar.

4.

Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm


sampai 1/16 mm

5.

Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm
sampai 1/256 mm

6.

Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari
1/256

3. Batuan metamorfosis atau Batuan metamorf (methamorphic rock)

yaitu batuan yang berasal dari batuan induk yang mengalami perubahan tekstur
dan komposisi mineral sebagai akibat perubahan kondisi fisik disebabkan oleh
tekanan dan temperatur.batuan sebelumnya akan berubah tekstur dan
strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang
baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang
merupakan perubahan batu lempung. Apabila semua batuan-batuan yang
sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang
kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan
baru lagi. Beberapa contoh batuan metamorf adalah Gneis, batu sabak, batu
garnet, dan pualam.
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi.Mereka terbentuk
jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya
serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur,
disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak
antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.
Ciri-ciri batuan ini :

Adanya perlapisan,

Silang siur atau struktur gelembur gelombang klastik

Anda mungkin juga menyukai