PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
terjadi akibat pembentukan autoantibody sebagai respon terhadap infeksi yang terjadi
sebelumnya5.
Microbial superantigen-mediated inflammation
Hubungan lain antara riwayat infeksi sebelumnya dengan terjadinya MTA yaitu dengan
aktivasi limfosit fulminan oleh superantigen mikroba. Superantigen merupakan peptide mikroba
yang mempunyai kapasitas unik untuk menstimulasi sistem imun, dan berkontribusi terhadap
penyakit autoimun yang bervariasi. Superantigen yang telah diteliti yaitu enterotoksin
Stafilokokus A sampai I, toksin-1 sindrom syok toksik, dan eksotoksin piogen Streptokokus.
Superantigen mengaktivasi limfosit T dengan jalur yang unik dibandingkan dengan antigen
konvensional. Terlebih lagi, tidak seperti antigen konvensional, superantigen dapat mengaktivasi
limfosit T tanpa adanya molekul ko-stimulan. Dengan adanya ssperbedaan ini, superantigen
dapat mengaktivasi antara 2-20% limfosit yang bersirkulasi dibandingkan dengan antigen
konvensional. Selain itu, superantigen sering menyebabkan ekspansi yang diikuti dengan delesi
klon limfosit T yang menyebabkan terbentuknya lubang pada limfosit T selama beberapa saat
setelah aktivasi5.
Stimulasi sejumlah besar limfosit dapat mencetuskan penyakit autoimun dengan
mengaktivasi klon sel T autoreaktif. Pada manusia, banyak laporan ekspansi golongan selected
Vb pada pasien dengan penyakit autoimun, yang menunjukkan adanya paparan superantigen
sebelumnya. Sel T autoreaktif yang diaktivasi oleh superantigen memasuki jaringan dan tertahan
di dalam jaringan dengan paparan berulang dengan autoantigen. Di sistem saraf pusat,
superantigen yang diisolasi dari Stafilokokus menginduksi paralisis pada tikus eksperimen. Pada
manusia, pasien dengan ensefalomyelitis diseminata akut dan mielopati nekrotikan ditemukan
memiliki superantigen piogen Streptokokus yang menginduksi aktivasi sel T yang melawan
protein dasar myelin5.
Abnormalitas Humoral
Salah satu proses di atas dapat menyebabkan abnormalitas fungsi sistem humoral, dengan
berkurangnya kemampuan untuk membedakan self dan non-sel. Pembentukan antibodi yang
abnormal dapat mengaktivasi komponen lainnya dari sistem imun atau menarik elemen-elemen
seluler tambahan ke medulla spinalis. Antibody yang bersirkulasi dapat membentuk kompleks
imun dan terdeposit di suatu area di medulla spinalis5.
PROGNOSIS
Pemulihan harus dimulai dalam enam bulan, dan kebanyakan pasien menunjukkan
pemulihan fungsi neurologinya dalam 8 minggu. Pemulihan mungkin terjadi cepat selama 36
minggu setelah onset dan dapat berlanjut walaupun dapat berlangsung dengan lebih lambat
sampai 2 tahun. Pada penderita ini kemajuan pengobatan tampak pada 2 minggu terapi2.