Anda di halaman 1dari 57

Status Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN FISIK (KEPALA)


No Dokumen

No Revisi

PENGERTIAN

TanggalTerbit

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

Pemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi, palpasi pada kepala


Pasien

TUJUAN
KEBIJAKAN

Halaman

Mendapatkan data objektif


1. Pasien baru
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan vertifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencucui tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberukan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga
/klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien :supinasi
2. Menempatkan diri sendiri di sebelah kanan pasien, bila
mungkin
3. Melakukan inspekai daerah kepala dengan seksama
4. Melakukan pemeriksaan mata :konjungtiva
5. Melakukan pemeriksaan mata :sklera
6. Melakukan pemeriksaan mata :refleks pupil
7. Memeriksa gigi dan mulut pasien
8. Memeriksa hidung pasien
9. Memriksa telinga pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Status Dokumen
RSUD CILACAP

IndukSalinanNo.Distribusi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN FISIK (DADA)

No Dokumen

No Revisi

TanggalTerbit

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

PENGERTIAN

Pemeriksaan terhadap pasien dengan


palpasi,perkusi pada daerah dada pasien

TUJUAN

Mendapatkan data objektif

KEBIJAKAN

1. Pasien baru
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien

PETUGAS

PERALATAN

Halaman

Perawat

Stetoskop

cara

inspeksi,auskultasi,

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan vertifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga /klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien :supinasi
2. Menempatkan diri sendiri di sebelah kanan pasien, bila
mungkin
3. Melakukan inspekai daerah kepala dengan seksama
4. Melakukan pemeriksaan mata :konjungtiva
5. Melakukan pemeriksaan mata :sklera
6. Melakukan pemeriksaan mata :refleks pupil
7. Memeriksa gigi dan mulut pasien
8. Memeriksa hidung pasien
9. Memriksa telinga pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Status
Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN FISIK (ABDOMENT)

No Dokumen

No Revisi

3
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

TanggalTerbit

Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

PENGERTIAN

Pemeriksaan terhadap pasien dengan


palpasi,perkusi pada daerah perut pasien

TUJUAN

Mendapatkan data objektif

KEBIJAKAN

cara

1. Pasien baru
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien

PETUGAS

PERALATAN

Halaman

Perawat

1. Stetoskop
2. Penligth
3. Alat ukur panjang (meteran kain)

inspeksi,auskultasi,

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan vertifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga /klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien :supinasi
2. Menempatkan diri sendiri di sebelah kanan pasien,
bila mungkin
3. Membuka pakaian pasien daerah abdomen
4. Melakukan inspeksi dari depan dan samping pasien
5. Mengatur kaki pasien ditekuk dan tangan disamping
6. Melakukan auskultasi :sebelum palpasi/perkusi
7. Melakukan palpasi :epigastrium/hepar
8. Melakukan pemeriksaan turgor kulit
9. Melakukan perkusi : 4 kuadran/umbilikus kelateral
10. Mengukur lingkar perut
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Status
Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PEMERIKSAAN GLASGOWS COMA SCALE (GCS)

No Dokumen

No Revisi

4
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Halaman

TanggalTerbit

Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

PENGERTIAN

Pemeriksaan Tingkat kesadaran klien dengan menggunakan skala koma


glasgow

TUJUAN

Mendapatkan data objektif

KEBIJAKAN

1. Pasien baru
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien

PETUGAS

PERALATAN

Perawat

Alat tulis

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan vertifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan
terapeutik

salam

sebagai

pendekatan

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada


keluarga /klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien :supinasi
2. Menempatkan diri sendiri di sebelah kanan
pasien, bila mungkin
3. GCS (glasgow coma skale)
4. Memeriksa refleks membuka mata dengan benar
5. Memeriksa refleks verbal dengan benar
6. Memeriksa reflek motorik dengan benar
7. Menilai hasil pemeriksaan
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Status
Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENGUKURAN TEKANAN DARAH

No Dokumen

No Revisi

5
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

TanggalTerbit

Halaman

5
Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

PENGERTIAN

Mengukur tekanan darah pasien dengan menggunaka alat tensimeter air


raksa

TUJUAN

Mendapatkan data objektif

KEBIJAKAN

1. Pasien baru
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien

PETUGAS

PERALATAN

Perawat

1. Tensimeter
2. Termometer
3. Stetoskop
4. Alat tulis

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan vertifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan
keluarga /klien
3. Menanyakan
dilakukan

dan

kesiapan

prosedur
klien

tindakan

sebelum

pada

kegiatan

C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien :supinasi
2. Menempatkan diri sendiri di sebelah kanan pasien, bila mungkin
3. GCS (glasgow coma skale)
4. Memeriksa refleks membuka mata dengan benar
5. Memeriksa refleks verbal dengan benar
6. Memeriksa reflek motorik dengan benar
7. Menilai hasil pemeriksaan
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Status
Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENGUKURAN SUHU BADAN

No Dokumen

No Revisi

Halaman

6
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

TanggalTerbit

6
Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

PENGERTIAN

Memeriksaan terhadap suhu badan di axilla dengan menggunakan alat


termometer

TUJUAN

Mendapatkan data objektif

KEBIJAKAN

1. Pasien baru
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien

PETUGAS

PERALATAN

Perawat

1. Termometer bersih pada tempatnya


2. Tiga botol : larutan sabun, desinfektan, air bersih
3. Bengkok
4. Potongan kertas tissue dalam tempatnya
5. Alat tulis

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan vertifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga /klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien
2. Membebaskan axilla pasien pada lengan yang jauh
3. Membersihkan axilla dengan tissue
4. Memeriksa termometer, pastikan pada skala dibawah 35 C, bila
belum turunkan dengan cara menghabiskan termometer
5. Memasang reservior termometer tepat pada tengah axilla
6. Menyilangkan tangan didepan, memegang bahu
7. Mengangkat termometer setelah 10 menit
8. Mengusap termometer dengan tissue kering ke arah reservior
9. Membaca hasil pengukuran
10. Mencatat hasil pengukuran
11. Membersihkan termometer : mencelupkan ke dalam air sabun
kemudian usap ke arah reservior, mencelupkan ke dalam
larutan desinfektan selanjutnya dibersihkan dengan air bersih
dan usap dari arah reservior
12. Menurunkan air raksa
13. Mengembalikan termometer pada tempatnya
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Status
Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PEMERIKSAAN NADI & PERNAFASAN

No Dokumen

No Revisi

7
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

TanggalTerbit

7
Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

PENGERTIAN

Pemeriksaan terhadap nadi dan pernafasan pasien

TUJUAN

Mendapatkan data objektif

KEBIJAKAN

1. Pasien baru
2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien

PETUGAS

PERALATAN

Halaman

Perawat

1. Pencatatan waktu
2. Alat tulis

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan vertifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga /klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien
2. Menentukan posisi nadi yang akan diukur
3. Meraba denyut nadi dengan 2 jari ( telunjuk & tengah )
4. Menghitung nadi sekurang kurangnya menit dan 1 menit
untuk pasien aritmia dan pasien anak
5. Mengamati gerakan dada / perut pasien selama 1 menit
6. Menilai hasil pengukuran
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Status
Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PEMERIKSAAN OBAT INTRA VENA

No Dokumen

No Revisi

8
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

TanggalTerbit

Halaman

8
Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

PENGERTIAN

Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam


pembuluh darah vena

TUJUAN

Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter

KEBIJAKAN

PETUGAS

1. Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara intravena ( iv )

Perawat

PERALATAN

1. Sarung tangan 1 pasang


2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum 1 ( steril )
4. Bak spuit 1
5. Kapas alkohol dalam kom ( secukupnya )
6. Desinfektan ( zalf atau cair )
7. Tourniquet / manset
8. Perlak dan pengalas
9. Obat sesuai program terapi
10. Bengkok 1
11. Gergaji ampul ( kalau perlu )
12. Plester luka ( contoh handsaplast ) atau kasa dan plester
13. Buku injeksi / daftar obat

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan vertifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga /klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien dan pilih vena dari arah distal
2. Memasang perlak dan alasnya
3. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
4. Meletakkan torniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk
5. Memakai hand schoon
6. Membersihkan kulit dengan kapa alkohol ( melingkar dari arah
dalam ke arah luar, biarkan kering
7. Mempertahankan vena pada posisi stabil
8. Memegang spuit dengan sudut 30 derajat
9. Menusuk vena dengan kemiringan 30 derajat dan lubang jarum
menghadap keatas
10. Melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk spuit
11. Membuka torniquet
12. Memasukkan obat secara perlahan
13. Mencabut spuit sambil menekan daerah tusukan dengan kapas
14. Menutup daerah tusukan dengan plester luka
15. Membuang spuit ke dalam bengkok
E. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Status
Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PEMERIKSAAN OBAT INTRA MUSKULER

No Dokumen

No Revisi

9
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

TanggalTerbit

Halaman

9
Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

PENGERTIAN

Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam otot


( muskulus )

TUJUAN

Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter

KEBIJAKAN

Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara intramuskulus ( im )

PETUGAS

Perawat

PERALATAN

1. Sarung tangan 1 pasang


2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum 1 ( steril )
4. Bak spuit 1
5. Kapas alkohol dalam kom ( secukupnya )
6. Perlak dan pengalas
7. Obat sesuai program terapi
8. Bengkok 1
9. Buku injeksi / daftar obat

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan vertifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga /klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien, sesuai tempat tusukan
2. Memasang perlak dan alasnya
3. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
4. Memakai hand schoon
5. Menentukan tempat penyuntikan dengan benar
6. Membersihkan kulit dengan kapa alkohol ( melingkar dari arah
dalam ke arah luar )
7. Menggunakan ibu jari & telunjuk untuk meregangkan kulit
8. Menusuk vena dengan sudut 90 derajat, jarum masuk 2/3
9. Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit
10. Memasukkan obat secara perlahan
11. Mencabut jarum dari tempat tusukan
12. Menekan daerah tusukan dengan kapas desinfektan
13. Membuang spuit ke dalam bengkok
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Status
Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PEMERIKSAAN OBAT SUB CUTAN

No Dokumen

No Revisi

10
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

TanggalTerbit

Halaman

10
Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

PENGERTIAN

Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke bawah kulit (


sub cutan )

TUJUAN

Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter

KEBIJAKAN

Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara sub cutan ( sc )

PETUGAS

Perawat

PERALATAN

1. Sarung tangan 1 pasang


2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum 1 ( steril )
4. Bak spuit 1
5. Kapas alkohol dalam kom ( secukupnya )
6. Perlak dan pengalas
7. Obat sesuai program terapi
8. Bengkok 1
9. Buku injeksi / daftar obat

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan vertifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga /klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien, sesuai tempat tusukan
2. Memasang perlak dan alasnya
3. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
4. Memakai hand schoon
5. Membersihkan kulit dengan kapa alkohol ( melingkar dari arah
dalam ke arah luar )
6. Menggunakan ibu jari &telunjuk untuk mengangkat cutan
7. Menusukkan spuit dengan sudut 45 derajat
8. Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit
9. Memasukkan obat ke dalam sub cutan secara perlahan
10. Mencabut jarum sambil menekan
11. Membuang spuit ke dalam bengkok
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Status
Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PEMERIKSAAN OBAT INTRA CUTAN

No Dokumen

No Revisi

11
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

TanggalTerbit

Halaman

11
Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

PENGERTIAN

Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke bawah kulit (


sub cutan )

TUJUAN

Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter

KEBIJAKAN

Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara intra cutan ( ic )

PETUGAS

Perawat

PERALATAN

1. Sarung tangan 1 pasang


2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum 1 ( steril )
4. Bak spuit 1
5. Kapas alkohol dalam kom ( secukupnya )
6. Perlak dan pengalas
7. Obat sesuai program terapi
8. Bengkok 1
9. Alat tulis / bolpoin
10. Buku injeksi / daftar obat

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan vertifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga /klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien, sesuai tempat tusukan
2. Memasang perlak dan alasnya
3. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
4. Memakai hand schoon
5. Membersihkan kulit dengan kapa alkohol ( melingkar dari arah
dalam ke arah luar )
6. Menggunakan ibu jari & telunjuk untuk meregangkan kulit
7. Menusukkan spuit dengan kemiringan 15 20 derajat, jarum
masuk kurang lebih 0,5 cm
8. Memasukkan obat ke dalam kulit perlahan, pastikan ada
penonjolan
9. Mencabut jarum dari tempat tusukan
10. Memberi tanda lingkaran sekitar tusukan
11. Membuang spuit ke dalam bengkok
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Status
Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PEMERIKSAAN OBAT SUPOSITORIAL

No Dokumen

No Revisi

12
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

TanggalTerbit

Halaman

12
Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

PENGERTIAN

Pemberian obat dengan cara dimasukkan melalui anus

TUJUAN

Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter

KEBIJAKAN

Pasien yang memerlukan bantuan dalam memasukan obat melalui anus

PETUGAS

Perawat

PERALATAN

1. Perlak dan pengalas


2. Obat sesuai program terapi
3. Gunting atau pisau
4. Handschoon
5. Bengkok 1
6. Tissue
A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan vertifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga /klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi miring ke salah satu sisi, kaki sebelah atas
ditekuk ( posisi sim )
2. Membentangkan perlak dibawah bokong pasien
3. Membuka bungkus obat
4. Memakai sarung tangan
5. Membuka bokong pasien hingga anus terlihat
6. Memasukkan obat perlahan-lahan, dorong hingga masuk
7. Meminta klien tidak menahan masuknya obat dan tidak
mengejan ( rileks ), pastikan obat masuk
8. Merapikan pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Status
Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PENYIAPAN SPECIMEN DARAH VENA

No Dokumen

No Revisi

13
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

TanggalTerbit

Halaman

13
Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

PENGERTIAN

Mengambil dan menyiapkan darah vena untuk pemeriksaan diagnostik

TUJUAN

Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter

KEBIJAKAN

Pasien yang membutuhkan pemeriksaan darah vena

PETUGAS

PERALATAN

Perawat

1. Sarung tangan 1 pasang


2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Kapas alkohol dalam kom ( secukupnya )
4. Desinfektan ( zat atau cair )
5. Tourniquet
6. Perlak dan pengalas
7. Botol wadah specimen dengan atau tanpa koagulan
8. Bengkok
9. Plester luka ( contoh handsaplast ) atau kasa dan plester
10. Lembar pemeriksaan laborat

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan vertifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga /klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien dan pilih venadari arah distal
2. Memasang perlak dan pengalasnya
3. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
4. Meletakkan tourniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk
5. Memakai hand shoon
6. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol ( melingkar dari arah
dalam ke arah luar ) biarkan kering
7. Mempertahankan vena pada posisi stabil
8. Memegang spuit dengan sudut 30 derajat
9. Menusuk vena dengan kemiringan 30 derajat, lubang jarum
menghadap ke atas
10. Melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk spuit, ambil
darah sesuai kebutuhan
11. Membuka torniquet
12. Masukkan obat secara perlahan
13. Mencabut spuit sambil menekan daerah tusukan dengan kapas
14. Menutup daerah tusukan dengan plester luka
15. Masukkan darah ke dalam botol specimen
16. Merapikan pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Status
Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PEMBERIAN O2 BINASAL

No Dokumen

No Revisi

14
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

TanggalTerbit

14
Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

PENGERTIAN

Pemberian oksigen melalui hidung dengan kanula ganda

TUJUAN

Mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen

KEBIJAKAN

Pasien dengan gangguan oksigenasi

PETUGAS

PERALATAN

Halaman

Perawat

1. Tabung O2 lengkap dengan manometer


2. Pengukuran aliran flow meter dan humidifier
3. Selang kanula hidung ganda

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan vertifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga /klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Memastikan tabung masih berisi oksigen
3. Mengisi botol pelembab dengan aqua sesuai batas
4. Menyambungkan selang binasal O2 dengan humidifier
5. Mengatur posisi semi fowler
6. Membuka flow meter dengan ukuran yang sesuai dengan
kebutuhan dan memastikan ada aliran udara
7. Memasang kanula pada hidung pasien dengan hati-hati
8. Mempertahankan reaksi dan menanyakan respon pasien
9. Merapikan pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Status
Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


LATIHAN NAFAS DALAM

No Dokumen

No Revisi

15
TanggalTerbit

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

15
Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

Melatih pasien melakukan nafas dalam

TUJUAN

1. Meningkatkan kapasitas paru


2. Mencegah atelektasis

KEBIJAKAN

Pasien dengan gangguan paru obstruktif & restriktif

PETUGAS

PERALATAN

Halaman

Perawat

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan vertifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga /klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Mempersiapkan pasien
3. Meminta klien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan
di abdomen
4. Melatih pasien melakukan nafas perut ( menarik nafas dalam
melalui hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup )
5. Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen ( cegah
lengkung pada punggung )
6. Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan
7. Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan
( lewat mulut, bibir seperti meniup )
8. Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan
kontraksi dari otot
9. Menjelaskan kepada pasien untuk melakukan latihan ini bila
mengalami sesak nafas
10. Merapikam pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Status
Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


BATUK EFEKTIF

No Dokumen

No Revisi

16
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN

TanggalTerbit

Halaman

16
Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

Latihan mengeluarkan sekret yang terakumulasi dan mengganggu


disaluran nafas dengan cara dibatukkan
1. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
2. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laborat
3. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret

KEBIJAKAN

1. Klien dengan gangguan saluran nafas akibat akumulasi sekret


2. Pemeriksaan diagnostik sputum di laboratorium

PETUGAS

Perawat

PERALATAN

1. Kertas tissue
2. Bengkok
3. Perlak / alas
4. Sputum pot berisi desinfektan
5. Air minum hangat

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan vertifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga /klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Mempersiapkan pasien
3. Meminta klien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan
di abdomen
4. Melatih pasien melakukan nafas perut ( menarik nafas dalam
melalui hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup )
5. Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen ( cegah
lengkung pada punggung )
6. Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan
7. Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan
( lewat mulut, bibir seperti meniup )
8. Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan
kontraksi dari otot
9. Memasang alas / perlak dan bengkok ( dipangkuan pasien bila
duduk atau didekat mulut bila tidur miring )
10. Meminta pasien untuk melakukan nafas dalam dua kali, yang
ketiga : inspirasi, tahan nafas dan batukkan dengan kuat
11. Menampung lendir dalam sputum pot
12. Merapikam pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Status
Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


FISIOTERAPI DADA

No Dokumen

No Revisi

Halaman

17
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN

TanggalTerbit

17
Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

Tindakan untuk melepaskan sekret dari saluran nafas bagian bawah


1. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
2. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret

KEBIJAKAN

PETUGAS

PERALATAN

Klien dengan akumulasi sekret pada saluran nafas bagian bawah

Perawat

1. Kertas tissue
2. Bengkok
3. Perlak / alas
4. Sputum pot berisi desinfektan
5. Air minum hangat

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan vertifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga /klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Mengatur posisi sesuai daerah gangguan paru
3. Memasang alas / perlak dan bengkok ( dipangkuan pasien bila
duduk atau didekat mulut bila tidur miring )
4. Melakukan clapping dengan cara tangan perawat menepuk
punggung pasien secara bergantian
5. Menganjurkan pasien insprirasi dalam, tahan sebentar, kedua
tangan perawat dipunggung pasien
6. Meminta pasien untuk melakukan inspirasi, pada saat yang
bersamaan tangan perawat melakukan vibrasi
7. Meminta psien untuk menarik nafas, menahan nafas, dan
membatukkan dengan kuat
8. Menampung lendir dalam sputum pot
9. Melakukan auskultasi paru
10. Menunjukkan sikap hati hati dan memperhatikan respon klien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Status
Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PENGHISAPAN LENDIR

No Dokumen

No Revisi

Halaman

18
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN

TanggalTerbit

18
Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

Melakukan tindakan penghisapan lendir jalan nafas


1. Mengeluarkan secret / cairan pada jalan nafas
2. Melancarkan jalan nafas

KEBIJAKAN

1. Pasien tidak sadar


2. Pasien yang tidak mampu mengeluarkan lendir sendiri

PETUGAS

Perawat

PERALATAN

1. Bak instrument berisi : pinset anatomi 2, kasa secukupnya


2. NaCl atau air matang
3. Kanul suction
4. Perlak dan pengalas
5. Mesin suction
6. Kertas tissue

A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan vertifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga /klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien, kepala sedikit
ekstensi
2. Memberikan oksigen 2-5 menit
3. Meletakkan pengalas dibawah dagu pasien
4. Memakai sarung tangan
5. Menghidupkan mesin, mengecek tekanan dan botol penampung
6. Memasukkan kanul suction dengan hati-hati ( hidung -+ 5 cm,
mulut kurang lebih 10 cm )
7. Menghisap lendir dengan menutup lubang kanul, menarik
keluar perlahan sambil memutar ( kurang lebih 5 detik untuk
anak, kurang lebih 10 detik untuk dewasa )
8. Membilas kanul dengan Nacl, berikan kesempatan pasien
bernafas
9. Mengulang prosedur tersebut 3-5 kali suctioning
10. Mengobservasi keadaan umum pasien dan status pernafasannya
11. Mengobservasi sekret tentang warna , bau, dan volumenya
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Merapikan pasien dan lingkungan
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Status
Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


INHALASI MANUAL

No Dokumen

No Revisi

19
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN

TanggalTerbit

Halaman

19
Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

Memberikan inhlasi uap dengan obat atau tanpa obat


1. Mengencerkan sekret
2. Melonggarkan jalan nafas

KEBIJAKAN

1. Pasien yang mengalami kesulitan mengeluarkan sekret


2. Pasien yang mengalami penyempitan jalan nafas

PETUGAS

Perawat

PERALATAN

1. Baskom berisi air mendidih


2. Obat : mentol, viks
3. Handuk 1 buah
4. Bengkok 1 buah
5. Peniti 2 buah
6. Tissue
7. Kain pengalas untuk baskom air panas

A. Tahap Pra Interaksi


1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Mengatur pasien dalam posisi duduk
3. Menempatkan meja /troly didepan pasien
4. Meletakkan baskom berisi air panas di dekat meja pasien
yang diberi pengalas
5. Memasukan obat kedalam baskom
6. Menutup handuk menyerupai corong, menghirup uap dari
baskom selama 10-15 menit
7. Membersihkan hidung dan mulut dengan tissu
8. Merapikan pasien

D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Merapikan pasien dan lingkungan
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Status
Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


INHALASI NEBULIZER

No Dokumen

No Revisi

20
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN

TanggalTerbit

Halaman

20
Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

Memberikan inhalasi uap dengn obat/ tanpa obat menggunakan nebulator


1. Mengeluarkan sekret agar mudah dikeluarkan
2. Melonggarkan jalan nafas

KEBIJAKAN

3. Pasien yang mengalami kesulitan mengeluarkan sekret


4. Pasien yang mengalami penyempitan jalan nafas

PETUGAS

PERALATAN

Perawat

1. Set nebulizer
2. Obst brongkodilator
3. Bengkoko satu buah
4. Tissu
5. Spuit 5cc
6. Aquades
7. Tissu

A. Tahap Pra Interaksi


1. Mengecek program therapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Mengatur pasien dalam posisi duduk
3. Menempatkan meja /troly didepan pasien
4. Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran
5. Memastika alat dapat berfungsi dengan baik
6. Memasukan obat sesuai dosis
7. Memasang masker pada pasien
8. Menghidupkan nebulizer dengan memint pasien nafas
dalam sampai obat habis dan mulut dengan tissu
9. Bersihkan hidungdan mulut dengan tissu

D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan pasien/keluarga
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencactat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Status
Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PENILAIAN BALANCE CAIRAN

No Dokumen

No Revisi

21
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

Halaman

21

TanggalTerbit

Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

Menghidung keseimbangan cairan masuk dan keluar tubuh


Mengetahui status cairan tubuh:

TUJUAN

1. Mengetahui jumlah masuk cairan


2. Mengetahui keluaran cairan
3. Mengetahui balance cairan
4. Menentukan kebutuhan cairan

KEBIJAKAN

PETUGAS

PERALATAN

Pasien dengan kecenderungan gangguan regulasi cairan

Perawat

1. Alat tulis
2. Gelas ukur urine/urine bag

A. Tahap Pra Interaksi intake


1. Melakukan pengecekan program terapi
2. Mencuci tangan

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
B. Tahap kerja
1. Menghitung intake oral (minum)
2. Menghitung intake oral (makan)
3. Menghitung intake parenteral
4. Menentukan cairan metabolisme
5. Menghitung output urine
6. Menghitung output feses
7. Menghitung output abnormal (muntah.drain perdarahan
dll)
8. Menghitung output IWL
9. Menghitung balance cairan
C. Tahap Terminasi
1. Berpamitan dengan pasien/keluarga
2. Membereskan alat-alat
3. Mencuci tangan
4. Mencatat
kegiatan
keperawatan

dalam

Status Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

lembar

catatan

MEMASANG INFUS

No Dokumen

No Revisi

Halaman

22
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

22

TanggalTerbit

Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

Pemasangan infus untuk memberikan obat/cairan melalui parental


Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter

TUJUAN
KEBIJAKAN

1. Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara


intravena(iv)
2. Pasien dehidrasi untuk rehidrasi parental

PETUGAS

PERALATAN

Perawat

1. Sarung tangan 1 pasang


2. Selang infus sesuai kebutuhan (makro drip/mikro drip)
3. Cairan parental sesuai program
4. Jarum intravena (ukuran sesuai)
5. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
6. Desinfektan
7. Tourniquet/manset
8. Perlak dan pengalas
9. Bengkok 1
10.

Plester /hipafik

11.

Kassa steril

12.

Petunjuk waktu

A. Tahap Pra Interaksi intake


1. Melakukan pengecekan program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat didekat pasien dengan benar

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan teraupetik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3. Menanyakan
dilakukan

kesiapan

klien

sebelum

kegiatan

C. Tahap kerja
1. Melakukan desinfektan tutup botol cairan
2. Menutup saluran infus(klem)
3. Menusukan cairan infus dengan benar
4. Menggantungkan botol cairan hingga tidak ada udara
dalam slang
5. Mengisi tabung reservior infus sesuai tanda
6. Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam
selang
7. Mengatur posisi pasien dan pilih vena
8. Memasang perlak dan alasnya
9. Membebaskan daerah yang akan diinsersi
10. Meletakan tournoquet 5 cm proksimal yang akan
ditusuk
11. Memakai hand schoon
12. Membersihkan kulit dengn kapas alkohol (melingkar
kedalam-keluar)
13. Mempertahankan vena pada posisi stabil
14. Memegang iv cateter dengan sudut 30 derajat
15. Menusuk vena dengan lubang jarum menghadap
keatas
16. Memastikan iv cateter masuk intravena kemudian
menarik mandrin kurang lebih 0,5 cm
17. Memasukan iv cateter secara pelahan
18. Menarik mandrin dengan menyambungkan dengan

2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya


3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan
keperawatan

dalam

Status Dokumen

IndukSalinanNo.Distribusi

RSUD
CILACAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

lembar

catatan

MEMASANG TRANSFUSI

No Dokumen

No Revisi

23
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Halaman

23

TanggalTerbit

Ditetapkan direktur

2/10/2014
dr. NONO RASINO,Sp.OG(K)Fer

PENGERTIAN

Pemberian darah dari kantong darah kedalam tubuh melalui pembuluh darah

TUJUAN

Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter

KEBIJAKAN

Pasien yang mendapatkan terapi transfusi darah

PETUGAS

Perawat

PERALATAN

1. Sarung tangan
2. Kantong darah
3. Perlak dan pengalas
4. Penunjuk waktu

A. Tahap Pra interaksi


1. Melakukan verfikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat didekat pasien dengan benar

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan teraupetik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C. Tahap kerja
1. Melepaskan selang infus dari flabotle dan
memindahkan ke kantong darah
2. Menghitung jumlah tetesan sesuai program
3. Memperhatikan reaksi pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membeeskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan

Anda mungkin juga menyukai