II 1
Timur Timur Tenggara (Angin Muson Kering) dan juga dipengaruhi oleh
kondisi Topografi dan elevasi daerah setempat.
Curah hujan pertahun di Kabupaten Merauke rata-rata mencapai 1.558,7
mm.Dari data yang ada memperlihatkan bahwa perbedaan jumlah curah
hujan pertahun antara daerah Merauke Selatan dan bagian utara. Secara
umum terjadi peningkatan curah hujan pertahun dari daerah Merauke
Selatan (1000 - 1500) dibagian Muting, kemudian curah hujan dengan
jumlah 1500 2000 mm/tahun terdapat di Kecamatan Okaba dan
sebagian Muting, selebihnya semakin menuju ke Utara curah hujannya
semakin tinggi. Perbedaan tersebut juga berlaku pada jumlah bulan
basah yaitu semakin kebagian utara masa basah sangat panjang
sedangkan pada bagian selatan terdapat masa basah yang relatif
pendek.
Kondisi iklim yang demikian berpeluang untuk dua kali tanam.
Musim hujan yang terjadi merupakan kendala terhadap kondisi jalan
jalan tanah yang setiap tahun mengalami kerusakan. Sementara disisi
lain musim kemarau yang panjang justru mengakibatkan kekurangan air
bersih dan air irigasi bagi masyarakat dan petani.
Berdasarkan data iklim yamg dikeluarkan oleh Kantor Meteorologi
dan Geofisika Merauke menunjukkan bahwa kecepatan angin hanpir
sama sepanjang tahun; di daerah pantai bertiup cukup kencang sekitar 4
5 m/det dan dipedalaman berkisar 2 m/det. Penyinaran matahari rata
rata di Merauke adalah 5,5 jam/hari pada bulan Juli dan yang terbesar
8,43 jam/hari pada bulan September, dengan rata rata harian selama
setahun sebesar 6,62 jam. Tingkat kelembapan udara cukup tinggi
karena dipengaruhi oleh iklim Tropis Basah, kelembapan rata rata
berkisar antara 78 81%.
TOPOGRAFI
Keadaan Topografi Kabupaten Merauke umumnya datar dan berawa
disepanjang pantai dengan kemiringan 0-3% dan kearah utara yakni
mulai dari Distrik Tanah Miring, Jagebob, Elikobel, Muting dan Ulilin
keadaan Topografinya bergelombang dengan kemiringan 0 8%. Kondisi
Geografis Kabupaten Merauke yang relatif masih alami, merupakan
tantangan serta peluang pengembangan bagi Kabupaten Merauke yang
LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENGEMBANGAN DAN REHABILITASI PELABUHAN KOTABUNAN
II 2
masis
menyimpan
banyak
potensi
ekonomi
untuk
menunjang
Luas (Km2)
5.598
Persentas
e
12,42
3 8%
30.513
67,70
8.960
19,88
8 12%
Sebelah Wilayah
Kimaam,
Okaba,
Kurik,
Semangga
Merauke, Tanah Miring, Jagebob,
Sota
Okaba, Kurik, Muting, Elikobel
dan Ulilin
Jumlah
45.071
100,00
Sumber: Bappeda Kabupaten Merauke
Kemudian berdasarkan peta dasar Kabupaten Merauke terlihat
sebagian besar daerah merupakan areal dataran yang berada pada
ketinggian antara 0 60 m diatas permukaan laut. Wilayah yang benar
benar datar tersebut berada sebagian besar pada daerah selatan dan
tengah. Daerah tersebut merupakan sentra penduduk yang memulai
usaha pemanfaatan lahan untuk kegiatan budidaya dan konsentrasi
pemukiman penduduk.
HIDROLOGI
Sungai sungai besar yakni Bian, Digul, Maro, Yuliana, Lorents,
dan Kumbe merupakan potensi sumber air tawar untuk pengairan dan
digunakan sebagai prasarana angkutan antara kecamatan dan desa
desa. Sumber air tawar dari rawa rawa, air permukaan dan air tanah
cukup tersedia untuk dimanfaatkan. Dibeberapa tempat air tanah
mengandung belerang panas.
GEOLOGI
Pantai selatan dibentuk oleh hutan sedimen, tergolong endapan
alivium, di Utara pasir Kwarsa dan batu apung. Berdasarkan data tingkat
kesuburan
tanah
tergolong
rendah
sampai
sedang.
Bahan
II 3
Lahan potensial
2.491.821,99 Ha
Lahan produktif
34.270,00 Ha
PERIKANAN
Dengan luas perairan sekitar 25.000 Km 2 dan panjang pantai berkisar
sekitar 350 km2 mempunyai potensi lestari sebesar 292.800 ton/tahun
baik
perikanan
laut
maupun
perairan
umum,
sedangkan
yang
PETERNAKAN
Kabupaten Merauke dengan luas wilayahnya yang demikian besar
sangatlah dimungkinkan untuk dikembangkan pada bidang perternakan.
Dengan daya dukung lahan seluas 2.930.160 Ha yang tersebar
diberbagai distrik, sedangkan lahan yang telah digunakan sebesar
47.220 Ha dan lahan yang belum dimanfaatkan seluas 2.882.940 Ha.
Khusus ternak sapi potong dari total populasi sapi 15.978 ekor, hanya
terkonsentrasi di Distrik Kurik 34,02%, Distrik Semangga 23,4%, Distrik
Tanah Miring 13,19% dan sisanya terdapat pada distrik lainnya.
LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENGEMBANGAN DAN REHABILITASI PELABUHAN KOTABUNAN
II 4
KEHUTANAN
Kabupaten Merauke yang demikian luas mempunyai potensi di bidang
kehutanan yang sangat melimpah. Dengan luas hutan 4.677.832 Ha
sangat kaya akan hasil kayunya dan hasil hutan ikutan. Hasil Hutan
bukan kayu antara lain: kulit kayu gambir, kemiri, rotan, kulit masohi,
gaharu, kemendangan, kulit lawang, sagu, damar dan bambu. Jenis kayu
potensial antara lain kayu besi, eukalyptus, pala hutan, bintangur nyatoh
dan meranti. Selain itu nasih terdapat berbagai jenis flora dan fauna
PERTAMBANGAN
Salah satu potensi yang perlu dikembangkan adalah pertambangan.
Sampai saat ini masih perlu penelitian yang lebih dalam tentang
kandungan dari tiap-tiap bahan galian yang ada. Secara umum potensi
bahan tambang / galian yang terdapat di Kabupaten Merauke adalah
sebagai berikut :
N
BAHAN GALIAN
DEPOSIT
KETERANGAN
O
1.
Pasir
839.371,92 M3
2
3
4
5
6
7
8
Tanah Timbun/
Tanah Liat
Emas
Tembaga
Timah
Seng
Perak
870.000,00 M3
-
Au 238 ppb
Pb 84 ppm
Ag 2 ppm
Zn 287 ppm
Cu 50,90 ppm
Untuk bahan galian
bersumber: Dirjen
dan Sumber Daya
Direktorat Investasi
Daya Mineral
4 s/d 8
Geologi
Mineral
Sumber
II 5
lahan hingga 29% dari total luas Kabupaten Merauke. Sementara itu,
kawasan permukiman hanya memiliki luas 49 km2, atau hanya sekitar
0,1% dari luas total Kabupaten Merauke. Hal ini menunjukkan bahwa
guna lahan yang terdapat di Kabupaten Merauke masih didominasi oleh
hutan dan rawa-semak, sementara kawasan permukiman yang menjadi
tempat tinggal bagi warga Kabupaten Merauke masih menjadi minoritas
dengan hanya 0,1% menutupi luas lahan Kabupaten Merauke. Berikut ini
merupakan penggunaan lahan yang ada di Kabupaten Merauke:
Penggunaan Lahan di Kabupaten Merauke
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
Penggunaan Lahan
Hutan Lahan Kering Primer
Hutan Lahan Kering Sekunder
Hutan Mangrove Primer
Hutan Mangrove Sekunder
Hutan Rawa Primer
Hutan Rawa Sekunder
Pelabuhan Udara/Laut
Permukiman
Pertanian Lahan Kering
Pertanian Lahan Kering
Bercampur dgn Semak
Rawa
Savana
Sawah
Luas (ha)
5.915,06
5.496,18
2.809,02
157,62
1.760,55
2.458,14
1,57
49,15
157,60
588,45
4.092,89
11.586,85
107,88
LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENGEMBANGAN DAN REHABILITASI PELABUHAN KOTABUNAN
II 6
N
o
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
Penggunaan Lahan
Luas (ha)
2.822,97
Semak/Belukar
6.846,89
Semak/Belukar Rawa
352,17
Tanah Terbuka
464,70
Transmigrasi
429,72
Tubuh Air
N
o
Sektor Usaha
200
9
201
0
201
1
201
2
201
3
Pertanian
43.5
9
41.3
6
38.9
1
36.7
6
35.1
1.98
2.02
2.14
2.18
2.12
LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENGEMBANGAN DAN REHABILITASI PELABUHAN KOTABUNAN
II 7
Industri Pengolahan
1.09
2.95
2.9
2.75
0.41
0.39
0.38
0.36
0.35
10.4
11.0
7
12.3
13.3
6
14.8
3
12.8
8
13.0
1
13.8
6
14.6
2
15.1
7
10.8
6
10.9
1
11.4
12.0
6
12.1
1
2.7
4.56
4.11
3.99
4.12
Jasa-jasa
14.1
1
13.6
9
13.8
9
13.7
8
13.4
5
100
100
100
100
100
Jumlah
Sumber: BPS Merauke, 2014
Tabel
Kontribusi Sektoral Dalam Pembentukan PDRB Kabupaten Merauke
2009-2013
N
O
LPE
LPE Merauke
LPE Papua
2009
2010
2011
2012
8.19
8.95
5.31
7.29
10.24
12.38
11.05
9.29
8.80
8.88
LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENGEMBANGAN DAN REHABILITASI PELABUHAN KOTABUNAN
II 8
2013
LPE Nasional
14.00
12.38
12.00
10.00
8.19
8.00
6.00
4.63
4.63
6.22
6.49
6.23
11.05
5.78
10.24
8.95
9.29
6.22
LPE Merauke
6.49
2010
2011
LPE Papua
8.88
8.80
7.29
6.23
5.31
4.00
2.00
0.00
2009
2012
2013
Gambar
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Merauke 2009-2013
Sumber: BPS Merauke, 2014
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada tahun 2013 dipicu oleh
pertumbuhan sektor pertanian yang memberikan kontribusi sebesar
3.11%, sektor bangunan sebesar 1,96% dan sektor jasa sebesar 1.8%.
Gambaran kontribusi sektor ekonomi dalam pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Merauke dapat diikuti pada tabel berikut.
LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENGEMBANGAN DAN REHABILITASI PELABUHAN KOTABUNAN
II 9
Tabel
Kontribusi Sektor Usaha Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Merauke
N
o
Sektor Usaha
Distribus
i PDRB
2012
Laju
Pertumbuh
an PDRB
ADHK 2013
Perana
n
terhad
ap LPE
42.33
7.35
3.11
Pertanian
Pertambangan dan
Penggalian
1.75
8.59
0.15
Industri Pengolahan
3.15
5.46
0.17
0.46
10.04
0.05
8.75
22.73
1.99
10.83
10.55
1.14
Pengangkutan dan
Komunikasi
11.57
10.85
1.26
4.21
13.54
0.57
Jasa-jasa
16.96
10.67
1.81
Jumlah
98.26
99.78
10.25
LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENGEMBANGAN DAN REHABILITASI PELABUHAN KOTABUNAN
II 10