Anda di halaman 1dari 10

BAB II

GAMBARAN UMUM PEKERJAAN


GAMBARAN UMUM WILAYAH
Kondisi Geografis Kabupaten Merauke
Kabupaten Merauke merupakan salah satu dari 29 Kabupaten /
Kota yang ada di Provinsi Papua terletak dibagian selatan yang memiliki
wilayah terluas diantara kabupaten / kota di Provinsi Papua. Secara
geografis letak Kabupaten Merauke berada antara 1370 - 1410 BT dan
60 009 00 LS. Kabupaten Merauke terletak paling timur wilayah
nusantara dengan batas-batas sebagai berikut :

Sebelah Utara dengan Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Mappi

Sebelah Timur dengan Negara Papua New Guinea

Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Arafura

Sebelah Barat berbatasan denganLaut Arafura


Secara geografis mempunyai prospek pengembangan ekonomi

dengan negara tetangga PNG, Australia dan negara kawasan Pasifik


Selatan. Luas Kabupaten Merauke 45.071 Km2 (11% dari wilayah
Provinsi). Sebagian besar wilayah Kabupaten Merauke terdiri dari
daratan rendah dan berawa, luas areal rawa 1.425.000 Ha dan daratan
tinggi dibeberapa kecamatan padalaman bagian utara. Umumnya
berdataran rendah, kemiringan 0-8 % , pesisir pantai berawa-rawa
tergenang air, bagian Utara dan Timur agak tinggi / bergelombang
dengan sedikit berbukit. Tinggi air pasang surut 5-7 m, air pasang laut
masuk sampai sejauh 50-60 Km dan beberapa tempat terintrusi air asin /
air laut.
Kondisi Fisik Kabupaten Merauke
KLIMATOLOGI
Kabupaten Merauke memiliki iklim yang sangat tegas antara
musim penghujan dan musim kemarau. Menurut Oldeman (1975),
wilayah Kabupaten Merauke berada pada zona (Agroclimate Zone C)
yang memiliki masa basah antara 5 6 bulan.
Dataran Merauke mempunyai karakteristik iklim yang agak
khusus yang mana curah hujan yang terjadi dipengaruhi oleh Angin
Muson, baik Muson Barat Barat Laut (Angin Muson Basah) dan Muson
LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENGEMBANGAN DAN REHABILITASI PELABUHAN KOTABUNAN

II 1

Timur Timur Tenggara (Angin Muson Kering) dan juga dipengaruhi oleh
kondisi Topografi dan elevasi daerah setempat.
Curah hujan pertahun di Kabupaten Merauke rata-rata mencapai 1.558,7
mm.Dari data yang ada memperlihatkan bahwa perbedaan jumlah curah
hujan pertahun antara daerah Merauke Selatan dan bagian utara. Secara
umum terjadi peningkatan curah hujan pertahun dari daerah Merauke
Selatan (1000 - 1500) dibagian Muting, kemudian curah hujan dengan
jumlah 1500 2000 mm/tahun terdapat di Kecamatan Okaba dan
sebagian Muting, selebihnya semakin menuju ke Utara curah hujannya
semakin tinggi. Perbedaan tersebut juga berlaku pada jumlah bulan
basah yaitu semakin kebagian utara masa basah sangat panjang
sedangkan pada bagian selatan terdapat masa basah yang relatif
pendek.
Kondisi iklim yang demikian berpeluang untuk dua kali tanam.
Musim hujan yang terjadi merupakan kendala terhadap kondisi jalan
jalan tanah yang setiap tahun mengalami kerusakan. Sementara disisi
lain musim kemarau yang panjang justru mengakibatkan kekurangan air
bersih dan air irigasi bagi masyarakat dan petani.
Berdasarkan data iklim yamg dikeluarkan oleh Kantor Meteorologi
dan Geofisika Merauke menunjukkan bahwa kecepatan angin hanpir
sama sepanjang tahun; di daerah pantai bertiup cukup kencang sekitar 4
5 m/det dan dipedalaman berkisar 2 m/det. Penyinaran matahari rata
rata di Merauke adalah 5,5 jam/hari pada bulan Juli dan yang terbesar
8,43 jam/hari pada bulan September, dengan rata rata harian selama
setahun sebesar 6,62 jam. Tingkat kelembapan udara cukup tinggi
karena dipengaruhi oleh iklim Tropis Basah, kelembapan rata rata
berkisar antara 78 81%.
TOPOGRAFI
Keadaan Topografi Kabupaten Merauke umumnya datar dan berawa
disepanjang pantai dengan kemiringan 0-3% dan kearah utara yakni
mulai dari Distrik Tanah Miring, Jagebob, Elikobel, Muting dan Ulilin
keadaan Topografinya bergelombang dengan kemiringan 0 8%. Kondisi
Geografis Kabupaten Merauke yang relatif masih alami, merupakan
tantangan serta peluang pengembangan bagi Kabupaten Merauke yang
LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENGEMBANGAN DAN REHABILITASI PELABUHAN KOTABUNAN

II 2

masis

menyimpan

banyak

potensi

ekonomi

untuk

menunjang

pembangunan. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:


Kelas
Lereng
0 3%

Luas (Km2)
5.598

Persentas
e
12,42

3 8%

30.513

67,70

8.960

19,88

8 12%

Sebelah Wilayah
Kimaam,
Okaba,
Kurik,
Semangga
Merauke, Tanah Miring, Jagebob,
Sota
Okaba, Kurik, Muting, Elikobel
dan Ulilin

Jumlah
45.071
100,00
Sumber: Bappeda Kabupaten Merauke
Kemudian berdasarkan peta dasar Kabupaten Merauke terlihat
sebagian besar daerah merupakan areal dataran yang berada pada
ketinggian antara 0 60 m diatas permukaan laut. Wilayah yang benar
benar datar tersebut berada sebagian besar pada daerah selatan dan
tengah. Daerah tersebut merupakan sentra penduduk yang memulai
usaha pemanfaatan lahan untuk kegiatan budidaya dan konsentrasi
pemukiman penduduk.
HIDROLOGI
Sungai sungai besar yakni Bian, Digul, Maro, Yuliana, Lorents,
dan Kumbe merupakan potensi sumber air tawar untuk pengairan dan
digunakan sebagai prasarana angkutan antara kecamatan dan desa
desa. Sumber air tawar dari rawa rawa, air permukaan dan air tanah
cukup tersedia untuk dimanfaatkan. Dibeberapa tempat air tanah
mengandung belerang panas.
GEOLOGI
Pantai selatan dibentuk oleh hutan sedimen, tergolong endapan
alivium, di Utara pasir Kwarsa dan batu apung. Berdasarkan data tingkat
kesuburan

tanah

tergolong

rendah

sampai

sedang.

Bahan

tambang/mineral yang diduga ada minyak dan emas.


JENIS TANAH
Jenis tanah yang terdapat diwilayah Kabupaten Merauke terdiri
atas tanah organosol, alluvial dan hidromorf kelabu yang terdapat
didaerah daerah rawa dan payau. Jenis tanah ini terbentuk dari bahan
LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENGEMBANGAN DAN REHABILITASI PELABUHAN KOTABUNAN

II 3

induk buatan sedimen yang menyebar diwilayah distrik Okaba, Merauke


dan Kimaam.
POTENSI WILAYAH
PERTANIAN TANAMAN PANGAN
Kesesuaian Lahan Pertanian Tanaman Pangan

Lahan potensial

2.491.821,99 Ha

Lahan produktif

34.270,00 Ha

Luas Tanaman Pangan dan Holtikultura tahun 2005 di Kabupaten


Merauke:
KOMODITI
Padi
Jagung
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Kacang Tanah
Kedelai
Kacang Hijau
Sayuran
Buah-buahan

LUAS TANAMAN (HA)


21.318
349
205
100
636
800
148
144
1.571

PERIKANAN
Dengan luas perairan sekitar 25.000 Km 2 dan panjang pantai berkisar
sekitar 350 km2 mempunyai potensi lestari sebesar 292.800 ton/tahun
baik

perikanan

laut

maupun

perairan

umum,

sedangkan

yang

dimanfaatkan setiap tahunnya baru mncapai 11,76%.

PETERNAKAN
Kabupaten Merauke dengan luas wilayahnya yang demikian besar
sangatlah dimungkinkan untuk dikembangkan pada bidang perternakan.
Dengan daya dukung lahan seluas 2.930.160 Ha yang tersebar
diberbagai distrik, sedangkan lahan yang telah digunakan sebesar
47.220 Ha dan lahan yang belum dimanfaatkan seluas 2.882.940 Ha.
Khusus ternak sapi potong dari total populasi sapi 15.978 ekor, hanya
terkonsentrasi di Distrik Kurik 34,02%, Distrik Semangga 23,4%, Distrik
Tanah Miring 13,19% dan sisanya terdapat pada distrik lainnya.
LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENGEMBANGAN DAN REHABILITASI PELABUHAN KOTABUNAN

II 4

KEHUTANAN
Kabupaten Merauke yang demikian luas mempunyai potensi di bidang
kehutanan yang sangat melimpah. Dengan luas hutan 4.677.832 Ha
sangat kaya akan hasil kayunya dan hasil hutan ikutan. Hasil Hutan
bukan kayu antara lain: kulit kayu gambir, kemiri, rotan, kulit masohi,
gaharu, kemendangan, kulit lawang, sagu, damar dan bambu. Jenis kayu
potensial antara lain kayu besi, eukalyptus, pala hutan, bintangur nyatoh
dan meranti. Selain itu nasih terdapat berbagai jenis flora dan fauna
PERTAMBANGAN
Salah satu potensi yang perlu dikembangkan adalah pertambangan.
Sampai saat ini masih perlu penelitian yang lebih dalam tentang
kandungan dari tiap-tiap bahan galian yang ada. Secara umum potensi
bahan tambang / galian yang terdapat di Kabupaten Merauke adalah
sebagai berikut :
N

BAHAN GALIAN

DEPOSIT

KETERANGAN

O
1.

Pasir

839.371,92 M3

Hasil penelitian tim survey


golongan C
Source: Group C exploration
team

2
3
4
5
6
7
8

Tanah Timbun/
Tanah Liat
Emas
Tembaga
Timah
Seng
Perak

870.000,00 M3
-

Au 238 ppb
Pb 84 ppm
Ag 2 ppm
Zn 287 ppm
Cu 50,90 ppm
Untuk bahan galian
bersumber: Dirjen
dan Sumber Daya
Direktorat Investasi
Daya Mineral

4 s/d 8
Geologi
Mineral
Sumber

Sampai saat ini sumber daya mineral di Kabupaten Merauke baru


sebagian kecil yang diketahui namun belum sampai pada tahap
exploitasi dan produksi. Bahan galian yang telah diexploitasi hanyalah
bahan galian C seperti Pasir, Tanah Timbun sedangkan tanah liat dibuat
menjadi batu bata yang digunakan untuk kegiatan pembangunan di
Kabupaten Merauke.
LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENGEMBANGAN DAN REHABILITASI PELABUHAN KOTABUNAN

II 5

PROFIL PENGGUNAAN LAHAN


Kabupaten Merauke yang merupakan ujung timur Indonesia
memiliki mayoritas guna lahan hutan dan rawa-semak. Hutan yang
terdapat di Kabupaten Merauke adalah Hutan lahan kering, hutan
mangrove, dan hutan rawa. Hutan di Kabupaten Merauke sendiri
mencapai luasan sekitar 18.596 km2. Sedangkan rawa dan semak yang
terdapat di Kabupaten Merauke sendiri mencapai 13.762km2. Hutan
yang terdapat di Kabupaten Merauke masih mendominasi guna lahan
dengan luasan tutupan lahan mencapai 40% dari total luas Kabupaten
Merauke itu sendiri.

Sedangkan rawa-semak memiliki luasan tutupan

lahan hingga 29% dari total luas Kabupaten Merauke. Sementara itu,
kawasan permukiman hanya memiliki luas 49 km2, atau hanya sekitar
0,1% dari luas total Kabupaten Merauke. Hal ini menunjukkan bahwa
guna lahan yang terdapat di Kabupaten Merauke masih didominasi oleh
hutan dan rawa-semak, sementara kawasan permukiman yang menjadi
tempat tinggal bagi warga Kabupaten Merauke masih menjadi minoritas
dengan hanya 0,1% menutupi luas lahan Kabupaten Merauke. Berikut ini
merupakan penggunaan lahan yang ada di Kabupaten Merauke:
Penggunaan Lahan di Kabupaten Merauke
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3

Penggunaan Lahan
Hutan Lahan Kering Primer
Hutan Lahan Kering Sekunder
Hutan Mangrove Primer
Hutan Mangrove Sekunder
Hutan Rawa Primer
Hutan Rawa Sekunder
Pelabuhan Udara/Laut
Permukiman
Pertanian Lahan Kering
Pertanian Lahan Kering
Bercampur dgn Semak
Rawa
Savana
Sawah

Luas (ha)
5.915,06
5.496,18
2.809,02
157,62
1.760,55
2.458,14
1,57
49,15
157,60
588,45
4.092,89
11.586,85
107,88

LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENGEMBANGAN DAN REHABILITASI PELABUHAN KOTABUNAN

II 6

N
o
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8

Penggunaan Lahan

Luas (ha)
2.822,97

Semak/Belukar

6.846,89

Semak/Belukar Rawa

352,17

Tanah Terbuka

464,70

Transmigrasi

429,72

Tubuh Air

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa Kabupaten


Merauke memiliki penggunaan lahan yang didominasi oleh lahan pasif.
Sedangkan lahan aktif seperti permukiman hanya 49,15 Ha. Dengan
kondisi lahan seperti ini cocok digunakan sebagai pelabuhan tipe militer,
begitu juga dengan dermaganya.
PROFIL PEREKONOMIAN
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Merauke
adalah indikator yang menggambarkan perekonomian penduduk di
Kabupaten Merauke. Struktur ekonomi wilayah di Kabupaten Merauke
masih didominasi oleh sektor primer, khususnya sektor pertanian karena
didukung oleh letak geografis wilayahnya. Sebagaimana trend struktur
ekonomi di Indonesia, peran sektor pertanian dalam pembentukan
perekonomian wilayah di Kabupaten Merauke secara perlahan mulai
bergeser. Kontribusi sektor pertanian sebesar 43,59% pada tahun 2009
menjadi 35,1% pada tahun 2013, satu perubahan yang yang sangat
signifikan. Kondisi ini sedikit bertolak belakang dengan rencana besar
mendorong wilayah Merauke sebagai lumbung pangan nasional.
Tabel
Kontribusi Sektoral Dalam Pembentukan PDRB Kabupaten Merauke
2009-2013

N
o

Sektor Usaha

200
9

201
0

201
1

201
2

201
3

Pertanian

43.5
9

41.3
6

38.9
1

36.7
6

35.1

Pertambangan dan Penggalian

1.98

2.02

2.14

2.18

2.12

LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENGEMBANGAN DAN REHABILITASI PELABUHAN KOTABUNAN

II 7

Industri Pengolahan

1.09

2.95

2.9

2.75

Listrik dan Air Bersih

0.41

0.39

0.38

0.36

0.35

Bangunan dan Konstruksi

10.4

11.0
7

12.3

13.3
6

14.8
3

Perdagangan, Hotel dan Restoran

12.8
8

13.0
1

13.8
6

14.6
2

15.1
7

Pengangkutan dan Komunikasi

10.8
6

10.9
1

11.4

12.0
6

12.1
1

Keuangan, Persewaan dan Jasa

2.7

4.56

4.11

3.99

4.12

Jasa-jasa

14.1
1

13.6
9

13.8
9

13.7
8

13.4
5

100

100

100

100

100

Jumlah
Sumber: BPS Merauke, 2014

Peran sektor pertanian secara perlahan mulai tergeser oleh sektor


perdagangan, sektor pengangkutan dan sektor jasa. Pergeseran sektor
ini perlu dicermati dalam konteks pembangunan perdesaan di Indonesia,
khususnya di Provinsi Papua. Pembangunan sektor pertanian harus
menjadi satu pondasi dasar dalam rangka pembangunan perdesaan
yang disinergikan dengan pengembangan sektor ekonomi turunan yang
dikembangkan pada kawasan perkotaan kecil di sekitar perdesaan di
Kabupaten Merauke.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Merauke dalam lima tahun
terakhir mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan dan tumbuh di
atas pertumbuhan ekonomi nasional dan pada tahun 2013 pertumbuhan
ekonomi melampaui pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua.

Tabel
Kontribusi Sektoral Dalam Pembentukan PDRB Kabupaten Merauke
2009-2013

N
O

LPE

LPE Merauke

LPE Papua

2009

2010

2011

2012

8.19

8.95

5.31

7.29

10.24

12.38

11.05

9.29

8.80

8.88

LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENGEMBANGAN DAN REHABILITASI PELABUHAN KOTABUNAN

II 8

2013

LPE Nasional
14.00
12.38
12.00
10.00
8.19
8.00
6.00
4.63

4.63

6.22

6.49

6.23

11.05

5.78

10.24

8.95

9.29

6.22
LPE Merauke

6.49

2010

2011

LPE Papua

8.88

8.80
7.29
6.23

5.31

LPE Nas ional5.78

4.00
2.00
0.00
2009

2012

2013

Gambar
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Merauke 2009-2013
Sumber: BPS Merauke, 2014
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada tahun 2013 dipicu oleh
pertumbuhan sektor pertanian yang memberikan kontribusi sebesar
3.11%, sektor bangunan sebesar 1,96% dan sektor jasa sebesar 1.8%.
Gambaran kontribusi sektor ekonomi dalam pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Merauke dapat diikuti pada tabel berikut.

LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENGEMBANGAN DAN REHABILITASI PELABUHAN KOTABUNAN

II 9

Tabel
Kontribusi Sektor Usaha Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Merauke

N
o

Sektor Usaha

Distribus
i PDRB
2012

Laju
Pertumbuh
an PDRB
ADHK 2013

Perana
n
terhad
ap LPE

42.33

7.35

3.11

Pertanian

Pertambangan dan
Penggalian

1.75

8.59

0.15

Industri Pengolahan

3.15

5.46

0.17

Listrik dan Air Bersih

0.46

10.04

0.05

Bangunan dan Konstruksi

8.75

22.73

1.99

Perdagangan, Hotel dan


Restoran

10.83

10.55

1.14

Pengangkutan dan
Komunikasi

11.57

10.85

1.26

Keuangan, Persewaan dan


Jasa

4.21

13.54

0.57

Jasa-jasa

16.96

10.67

1.81

Jumlah

98.26

99.78

10.25

Sumber: BPS Merauke, 2014

LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENGEMBANGAN DAN REHABILITASI PELABUHAN KOTABUNAN

II 10

Anda mungkin juga menyukai