Anda di halaman 1dari 65

ROKOK

Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang
dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok,
misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya
tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Di Indonesia pemasaran rokok adalah pemasaran produk yang paling heboh! Gencar
menyelusup kesegenap wilayah kehidupan masyarakat disemua strata. Tua, muda, miskin dan
kaya bisa menikmati rokok. Hal yang biasa, produsen rokok menjadi sponsor acara musik,
sehingga masyarakat, kawula muda khususnya bisa menikmati pertunjukkan musik artis
idolanya dengan cuma-cuma. Sponsor acara olahraga. Meskipun didunia olahraga, merokok
adalah hal yang tabu. Menjadi donatur sponsor untuk pengelolaan, keindahan taman suatu
kota, kegiatan seminar dan lain sebagainya.
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di
Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa
Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencobacoba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan
merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian
yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan
semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan
merokok mulai masuk negara-negara Islam
Menurut WHO, merokok akan menciptakan beban ganda, karena merokok akan
menganggu kesehatan sehingga lebih banyak biaya harus dikeluarkan untuk mengobati
penyakitnya. Disamping itu meropok juga menghabiskan uang yang seharusnya digunakan
untuk membeli makanan yang bergizi.

Untuk mengurangi/menghilangkan kemiskinan, pemerintah perlu segera mengatasi


masalah konsumsi tembakau. Karena itu Kepala Perwakilan WHO untuk Indonesia
mendorong pemerintah Indonesia untuk lebih serius lagi mempertimbangkan untuk
menandatangani global Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) akhir masa
penandatangan akhir Juni 2004. Dengan demikian Indonesia dapat menjadi pemimpin
regional dalam gerakan pengawasan tembakau.
Selain meluncurkan buku, Menkes menyerahkan penghargaan Manggala Karya
Bakti Husada Arutala kepada Pondok Pesantren Langitan karena jasanya dalam menciptakan
Kawasan Tanpa Rokok serta penyerahan hadiah kepada 4 pemenang Quit and Win (Lomba
Berhenti Merokok) yang diselenggarakan Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok
(LM3).

Mengapa Rokok Berbahaya?


Dalam satu batang rokok mengandung sekitar 7.000 zat kimia, 200 jenis diantaranya
bersifat karsinogenik, yaitu zat yang merusak gen dalam tubuh sehingga memicu terjadinya
kanker, seperti kanker paru, emfisema, dan bronkitis kronik. Atau juga kanker lain, seperti
kanker nasofarings, mulut, esofagus, pankreas, ginjal, kandung kemih, dan rahim.
Aterosklerosis atau pangerasan pembuluh darah bisa menyebabkan penyakit jantung,
hipertensi, risiko stroke, menopause dini, osteoporosis, kemandulan, dan impotensi.
Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang
sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak
sempurna. Asap rokok mengandung sejumlah zat yang berbahaya seperti benzen, nikotin,
nitrosamin, senyawa amin, aromatik, naftalen, ammonia, oksidan sianida, karbon monoksida
benzapirin, dan lain-lain. Partikel ini akan mengendap di saluran napas dan sangat berbahaya
bagi tubuh. Endapan asap rokok juga mudah melekat di benda- benda di ruangan dan bisa
bertahan sampai lebih dari 3 tahun, dengan tetap berbahaya.
Beberapa penyelidikan membuktikan bahwa anak-anak yang orang tuanya merokok
lebih mudah menderita penyakit pernafasan daripada anak-anak yang orang tuanya tidak
merokok. Orang tua yang menderita penyakit infeksi pernafasan, anaknya dua kali lebih
banyak menderita bronkitis dan pneumonia pada umur dibawah satu tahun. Anak-anak dari
ibu yang merokok tidak saja mengalami risiko pada masa sebelum dilahirkan, tetapi selama
berumur kurang dari satu tahun juga dalam risiko yang lebih besar untuk menderita penyakit
serius. Meningkatnya kalangan perokok pada wanita, memperlihatkan intensitas kanker paru

di kalangan wanita makin meningkat. Lebih memprihatinkan lagi merokok pada waktu hamil
berpengaruh buruk pada janin dan bayi yang dilahirkan dan dapat menyebabkan kelahiran
dini prematur.

Bahaya Perokok Pasif


Perokok pasif merupakan seorang penghirup asap rokok dari orang yang sedang
merokok. Akibatnya lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya yang harus
ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.
Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun
yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam
tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. "Namun konsentrasi racun
perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia
hembuskan."
Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang
sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak
sempurna.
Perokok pasif lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya perokok
pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif. Dokter Budhi Antariksa, Spesialis Paru dari
Rumah Sakit Royal Taruma mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung
dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang
berisiko masuk ke tubuh orang di sekitarnya.
Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun
yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam
tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. Namun konsentrasi racun
perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia
hembuskan. Namun karena perokok aktif sekaligus menjadi perokok pasif maka dengan
sendirinya risiko perokok aktif jauh lebih besar daripada perokok pasif, ujar dr.Budhi
Antariksa.
Selain itu, berbagai hasil penelitian juga menyimpulkan perokok wanita berisiko 25
persen lebih tinggi daripada perokok pria. Perokok wanita memiliki risiko ganda terhadap
penyakit jantung dan kanker paru-paru bila dibandingkan dengan perokok pria. Penyebabnya
karena wanita memiliki berat badan dan saluran darah yang lebih kecil dari pria.

Bahaya merokok pada wanita antara lain: Merusak kulit, mengganggu sistem
reproduksi, menganggu siklus menstruasi termasuk timbulnya rasa nyeri, menurunkan
kesuburan, meningkatkan risiko terkena kanker payudara, rahim, dan kanker paru-paru,
menganggu pertumbuhan janin dalam rahim, menganggu kelancaran ASI, keguguran, hingga
kematian janin.
Mungkin hanya rokok, satu-satunya produk yang menyantumkan iklan
pemberitahuan yang justru menyebabkan orang untuk berpikir tentang kerugian merokok.

Zat-Zat Berbahaya Pada Rokok


Pernahkah anda membayangkan bahwa kandungan zat kimia yang terdapat didalam
sebatang rokok itu berjumlah tiga ribu macam menurut Terry dan Horn. Tetapi hanya tujuh
ratus macam zat saja yang dikenal. Sedikit info tentang rokok yang berkenaan dengan bahan
pokoknya, tembakau : Tembakau berasal dari kata Indian tobago mengandung sekitar 2.000
unsur kimiawi! Yang sepuluh (10) diantaranya berbahaya bagi kesehatan, yakni : Tar
[belangkin], karbon monoksida, nikotin, hidrogen sianida, benzopyrene, dimethyl
nitrosamine, N-Nitrosonor nikotin, catechol, phenol dan acrolein. Di beberapa negara telah
dikenakan ketentuan-ketentuan pembatasan kadar tar, nikotin dalam pembuatan rokok.
Bahkan di Norwegia, Swedia dan Finlandia, pembatasan merokok telah tegas diatur dengan
undang-undang. Tahun 1971 pemerintah Norwegia mensahkan pendirian National Council
on Smoking and Health atau Dewan Nasional untuk Merokok dan Kesehatan . Disini ada 15
macam zat berbahaya yang bisa anda ketahui yaitu :
1. ACROLEIN ; zat berbentuk cair tidak berwarna diperoleh dengan mengambil cairan
dari glyceril atau dengan mengeringkannya. Pada dasarnya zat ini mengandung
alkohol yang pasti sangat mengganggu kesehatan.
2. KARBON MONOXIDA ; gas yang tidak berbau. Karbon monoksida adalah bahan
kimia beracun ditemukan dalam asap buangan mobil. Hal inilah yang kemudian bisa
menurunkan jumlah oksigen dalam darah dan menghalangi semua kinerja organ
pensuply oksigen di dalam tubuh. Karena tubuh kurang oksigen membuat jantung
mengalami penebalan dan bekerja lebih keras memompa darah. Inilah penyebab
utama seorang perokok bisa mengalami serangan jantung secara mendadak. Zat ini
dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat karbon. Jika karbon
monoxida ini masuk ke dalam tubuh dan dibawa oleh hemoglobin ke dalam otot-otot

tubuh. Satu molekul hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen. Apabila
didalam hemoglobin itu terdapat karbon monoxida, berakibat seseorang akan
kekurangan oksigen.
3. NIKOTIN ; cairan berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa menghambat rasa lapar.
Jadi menyebabkan seseorang merasa tidak lapar karena mengisap rokok.
4. AMMONIA ; gas yang tidak berwarna, terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Memiliki
bau yang sangat tajam dan merangsang. Zat ini sangat cepat memasuki sel-sel tubuh
dan kalau disuntikkan sedikit saja pada aliran darah akan membuat pingsan atau
koma.
5. FORMIC ACID ; cairan tidak berwarna, tajam baunya, bisa bergerak bebas dan
dapat membuat lepuh.
6. HYDROGEN CYANIDE ; gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa. Zat
ini paling ringan dan mudah terbakar. Cyanide mengandung racun berbahaya dan jika
dimasukkan langsung ke dalam tubuh akan berakibat kematian.
7. NITROUS OXIDE ; gas tidak berwarna dan jika diisap dapat menyebabkan
hilangnya pertimbangan dan membuat rasa sakit. Zat ini awalnya adalah untuk zat
pembius pada saat operasi.
8. FORMALDEHYDE ; gas tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini bersifat
pengawet dan pembasmi hama.
9. PHENOL ; zat ini terdiri dari campuran kristal yang dihasilkan dari distilasi zat-zat
organik misalnya kayu dan arang. Phenol bisa terikat didalam protein dan
menghalangi kerja enzyme.
10. ACETOL ; zat ini adalah hasil dari pemanasan aldehyde dan menguap dengan
alkohol.
11. HYDROGEN SULFIDE ; gas yang mudah terbakar dan berbau keras. Zat ini
menghalangi oxidasi enxym (zat besi berisi pigmen).
12. PYRIDINE ; cairan tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini mampu mengubah
alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
13. METHYL CHLORIDE : merupakan campuran zat-zat bervalensa satu atas mana
hidrogen dan karbon sebagai unsur utama. Zat ini merupakan compound organis yang
sangat beracun dan uapnya bersifat sama dengan pembius.

14. METHANOL ; cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika diminum dan
diisap dapat berakibat pada kebutaan dan kematian.
15. TAR ; cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan dengan cara distilasi
kayu dan arang juga dari getah tembakau. Tar itu sendiri mengandung banyak bahan
beracun ke dalam tubuh. Ini adalah substansi, tebal lengket, dan ketika menghirup itu
melekat pada rambut-rambut kecil di paru-paru. Organ ini melindungi paru-paru dari
kotoran dan infeksi, tapi ketika tertutup tar organ ini tidak dapat melakukan fungsinya.
Tar juga melapisi dinding sistem respirasi secara keseluruhan, mempersempit tabung
yang transportasi udara (yang bronchioles) dan mengurangi elastisitas paru-paru. Yang
pada akhirnya menyebabkan kanker paru-paru dan penyakit pernafasan kronis.

Bahaya Merokok Bagi Tubuh


Masih ada banyak bahaya merokok bagi tubuh manusia dan sangat berpengaruh negatif
terhadap kesehatan tubuh.
1. Merokok mengurangi kesuburan pasangan suami istri.
2. Merokok dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
3. Merokok dapat menyebabkan asma akut.
4. Asap rokok dapat menyebabkan iritasi mata dan membuat merah mata.
5. Perokok dapat meningkatkan risiko katarak .
6. Merokok menyebabkan noda dan membuat gigi kuning.
7. Merokok meningkatkan risiko penyakit periodontal , yang menyebabkan gusi
bengkak , bau mulut dan gigi rontok .
8. Perokok dapat meningkatkan keriput dan cepat tua.
Merokok dapat menyebabkan impoten

Salah satu penyakit yang paling ditakutkan oleh kaum adam adalah impoten, perokok
cendrung memiliki potensi terkena penyakit ini lebih tinggi dibandingkan dengan non
perokok.Bagi pria antara umur 30-40-an dapat meningkatkan disfungsi ereksi lebih dari 50%.

NARKOBA
A. Pengertian Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya).
Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk
didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain
narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi
kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut
tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian dari:
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang
berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan
Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan
psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan psikotropika
yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan
pengetahuan. '
Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan psikotropika
yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang dikategorikan illegal. Akibat dari
status

illegalnya

tersebut

siapapun

yang

memiliki,

memproduksi,

menggunakan,

mendistribusikan atau mengedarkan narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan


pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
B. Macam Macam Narkoba

1. Morfin
Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupakan alkaloida
utama dari opium (C17H19NO3). Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna
putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan
disuntikkan.
2. Codeina
Codein termasuk garam turunan dari opium dan candu. Efek codein lebih lemah
daripada heroin dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual
dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan.
3. Heroin (putaw)
Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis
opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir akhir ini. Heroin
yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan
perubahan mood yang tidak menentu. Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin
adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker
terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang baik.
4. Methadon
Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid.
Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid.
Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine (Demerol),
methadone (Dolphine), pentazocine (Talwin), dan propocyphene (Darvon). Saat ini
Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis
opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat
tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine, levalorphane dan
apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah
disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine
(Buprenex). Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu
pengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid. Nama popoler jenis opioid : putauw,
etep, PT.
5. Demerol
Nama lain dari Demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan
suntikan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna.
6. Candu

Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap (menggores) buah yang
hendak masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai Lates. Getah ini dibiarkan
mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah
akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu
mentah atau candu kasar. Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang
sering disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjual
belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak,
burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap.
C. Faktor yang Mendorong
1. Motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut motivasi
yang berhubungan dengan keadaan individu (motivasi individual) yang mengenai
aspek fisik, emosional, mental-intelektual dan interpersonal.
2. Di samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan
penyalahgunaan zat, masih ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat dengan
kondisi penyalahgunaan zat yaitu faktor sosiokultural seperti di bawah ini dan ini
merupakan suasana hati menekan yang mendalam dalam diri remaja antara lain:
1) Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah, orang tua
yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya
2) Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat.
3) Perubahan teknologi yang cepat.
4) Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini berarti
perlu pembinaan Budi Pekerti Akhlaq)
5) Meningkatnya waktu menganggur.
6) Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi etno
rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya.
7) Menjadi manusia untuk orang lain.
D. Bahaya Narkoba
a. Menurut Efeknya
Halusinogen, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian
dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu
hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD .

Stimulan, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung
dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih
bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang
dan gembira untuk sementara waktu
Depresan, efek dari narkoba ini bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi
aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai
tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw
Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin
lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif ,
karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya
ganja , heroin , putaw
"Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh
akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya
kematian".
b. Menurut Jenisnya
Opioid:

depresi berat

apatis

rasa lelah berlebihan

malas bergerak

banyak tidur

gugup

gelisah

selalu merasa curiga

denyut jantung bertambah cepat

rasa gembira berlebihan

banyak bicara namun cadel

rasa harga diri meningkat

kejang-kejang

pupil mata mengecil

tekanan darah meningkat

berkeringat dingin

mual hingga muntah

luka pada sekat rongga hidung

kehilangan nafsu makan

turunnya berat badan

Kokain:

denyut jantung bertambah cepat

gelisah

rasa gembira berlebihan

rasa harga diri meningkat

banyak bicara

kejang-kejang

pupil mata melebar

berkeringat dingin

mual hingga muntah

mudah berkelahi

pendarahan pada otak

penyumbatan pembuluh darah

pergerakan mata tidak terkendali

kekakuan otot leher

Ganja:

mata sembab

kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair

sering melamun

pendengaran terganggu

selalu tertawa

terkadang cepat marah

tidak bergairah

gelisah

dehidrasi

tulang gigi keropos

liver

saraf otak dan saraf mata rusak

skizofrenia

Ectasy:

enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat,

berkeringat

sulit tidur

kerusakan saraf otak

dehidrasi

gangguan liver

tulang dan gigi keropos

tidak nafsu makan

saraf mata rusak

Shabu-shabu:

enerjik

paranoid

sulit tidur

sulit berfikir

kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak
nafas

banyak bicara

denyut jantung bertambah cepat

pendarahan otak

shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian

Benzodiazepin:

berjalan sempoyongan

wajah kemerahan

banyak bicara tapi cadel

mudah marah

konsentrasi terganggu

kerusakan organ-organ tubuh terutama otak

Jadi dapat disimpulkan apabila narkoba dikonsumsi Oleh:


a. Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa
dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk

perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan
remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup,
serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja,
tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data
menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia
remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular
dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba
melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat
banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja
sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
b. Pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu
narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia
produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya
diawali dengan perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan
pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar
tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba.
Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja adalah sebagai berikut:
- Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
- Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
- Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
- Sering menguap, mengantuk, dan malas,
- Tidak memedulikan kesehatan diri,
- Suka mencuri untuk membeli narkoba.
E. Penyelesaian atau Solusi

Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba
dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat
intervensi, yaitu
1. Primer
Sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi
mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti
halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar
pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja
langsung dan keluarga.
2. Sekunder
Pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini
meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 3 hari dengan melakukan
pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1
3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara
bertahap.
3. Tersier
yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses
penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3 - 12 bulan, untuk
mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar
mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di
masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok
dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

HIV/AIDS
Pengertian Virus HIV
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan
AIDS. HIV termasuk keluarga virus retro yaitu virus yang memasukan materi genetiknya ke
dalam sel tuan rumah ketika melakukan cara infeksi dengan cara yang berbeda (retro), yaitu
dari RNA menjadi DNA, yang kemudian menyatu dalam DNA sel tuan rumah, membentuk
pro virus dan kemudian melakukan replikasi.
Virus HIV ini dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih
yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada
akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan
sekalipun.

Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak
Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih
sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika
diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat
meninggal dunia akibat terkena pilek biasa.

Pengertian Penyakit AIDS


AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan dampak atau efek dari
perkembang biakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu
untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS
disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki
karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.
Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS
dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang
mematikan. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan
manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.
Bahaya AIDS
Orang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS
selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan
penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa
mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan tekanan mental
dan penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan mengucilkan atau
menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya biaya pengobatan.
Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan
penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.
Secara etiologi, HIV, yang dahulu disebut virus limfotrofik sel-T manusia tipe III (HTLV-III)
atau virus limfadenopati (LAV), adalah suatu retrovirus manusia sitopatik dari famili
lentivirus. Retrovirus mengubah asam ribonukleatnya (RNA) menjadi asam
deoksiribonukleat (DNA) setelah masuk ke dalam sel pejamu. HIV-1 dan HIV-2 adalah
lentivirus sitopatik, dengan HIV-1 menjadi penyebab utama AIDS di seluruh dunia.

Gejala Virus HIV/AIDS


Geajala penyakit HIV/AIDS tidak selalu muncul ketika terinfeksi AIDS, beberapa
orang menderita sakit mirip flu dalam waktu beberapa hari hingga beberapa minggu setelah
terpapar virus. Mereka mengeluh deman sakit kepala, kelelahan dan kelenjar getah bening
membesar di leher. Gejala HIV AIDS bias jadi salah satu/lebih dari ini semua biasanya hilang
dalam beberapa minggu . Perkembangan penyakit sangat bervariasi setiap orangnya. Kondisi
ini dapat berlangsung dari beberapa bulan sampai lebih dari 10 tahun. Selama periode ini
,virus terus berkembang secara aktif menginfeksi dan memebunuh sel-sel kekebalan tubuh .
Sistem kekebalan memungkinkan kita untuk melawan bakteri, virus, dan peyebab infeksi
lainnya. Virus HIV menghancurkan sel-sel yang berfungsi sebagai pejuang infeksi primer,
yang disebut sebagai CD4 + atau sel T4. Setelah system kekebalan melemah gejala
HIV/AIDS akan muncul. Gejala AIDS adalah tahap yang paling maju dalam infeksi HIV.
Definisi AIDS termasuk semua orang yang terinfeksi HIV yang memeiliki kurang 200 CD4 +
sel per mikroliter darah. Adapun tanda-tanda klinis penderita AIDS :
1. Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
2. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
3. Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan
4. Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis
5. Dimensia/HIV ensefalopati

Bagaimana HIV menjadi AIDS?


Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS:
1. Tahap 1: Periode Jendela
- HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah
- Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
- Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan
2. Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
- HIV berkembang biak dalam tubuh
- Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody

terhadap HIV
-Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata
8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)
3. Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
- Sistem kekebalan tubuh semakin turun
- Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di
seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
- Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya
4. Tahap 4: AIDS
- Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
- berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah

Cara Penularan Virus HIV/AIDS


Virus HIV terdapat dalam darah, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua yang
berupa cara tubuh yang bersal dari tubuh penderita HIV dapat dipastikan infeksius dan sangat
berpotensial untuk menularkan virus ini pada orang lain, termasuk ketika seseorang penderita
HIV positif melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Dan bukan tidak mungkin
jika pasangan seksual itu juga terjangkit penyakit HIV/AIDS apalagi tidak menggunakan
kondom. Baik penderita pria maupun wanita sangat beresiko menularkan virus HIV ini ketika
pasangan melakukan hubungan badan, yakni melalu cairan sperma(laki-laki) dan melalu
darah menstruasi pada vagina(perempuan). Selain itu HIV juga ditularkan melalui jarum
suntik yang digunakan bersamaan dengan penderita HIV

dengan yang bukan

penderita(kemungkinan besar akan terinfeksi). Dan juga virus HIV bias ditularkan oleh
seorang ibu yang positif menderita HIV/AIDS ketika ia hamil dan memberi ASI untuk
anakanya.

Penanggulangan /Pencegahan Virus HIV/AIDS


Beberapa hal yang bisa dilakukan agar semakin sedikit orang yang terkena , yaitu dengan:

- Menghindari Free Sex sebisa mungkin


- Usahakan hanya melakukan hunungan seksual dengan 1 pasangan
- Memberikan vaksinanasi jika ibu hamil

positif HIV agar bayi kemungkinan kecil terkena

HIV
- Tidak mendonorkan darah jika sudah terkena HIV
Adapun usaha lain yang dapat dilakukan yaitu : memberikan penyuluhan/informasi kepada
seluruh masyarakat tentang HIV/AIDS , melalui penyebaran brosur, poster-poster yang
berhubungan dengan HIV/AIDS , dan melalui iklan di media massa baik itu media cetak/
media elektronik.
Strategi ABCDE yang dimaksud adalah sebagai berikut:
A = Abstain
Jangan melakukan seks, terutama hubungan seksual berisiko.
B = Be faithful
Jadilah pasangan yang setia. "Kalau Anda punya istri, suami atau pacar, ya sudah satu saja, nggak
usah ganti-ganti," tegas Dr Nafsiah.
C = Condom
Jika hubungan seks tersebut adalah seks yang berisiko kehamilan atau penularan penyakit, maka
pakailah kondom.
D = Drug
"Jauhi drug (obat-obatan terlarang), baik drug telan yang dapat menyebabkan gairah seks meningkat
seperti ekstasi, atau drug suntik yang menularkan langsung penyakit dari alat suntiknya itu," jelas Dr
Nafsiah.
E = Equipment
Jangan bergantian atau berbagi menggunakan alat seperti jarum suntik atau alat potong kuku, tato atau
alat-alat lainnya yang dapat berhubungan dengan darah.

TOGA
Pengertian Tanaman Obat
Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya mulai
dari sejak itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi
keperluan alam bagi kehidupannya, termasuk keperluan obat-obatan untuk mengatasi
masalah-masalah kesehatan. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obat-obatan
asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang
dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam
khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya
kesehatan masyarakat.

Tanaman obat merupakan segala jenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai khasiat atau
kegunaan sebagai obat.
Bagian Dan Jenis Tanaman Obat
1. Bagian akar atau umbi
Bagian akar yang sering kita sebut sebagai rimpang. Dan bagian-bagian tanaman tersebut
mempunyai klasifikasi penyembuhan penyakit yang berbeda-beda. Jenis akar yang digunakan
sebagai obat contohnya sebagai berikut :
1. Bawang Putih
(Garlic/Allium sativum) termasuk dalam Familli Lilyacea. Tanaman ini berbentuk rumput
dan mempunyai suing tunas yang timbul pada pangkal batang bentuknya lebih menyerupai
umbi-umbi kecil yang telah berubah bentuk dan fungsinya. Umbi-umbi kecil tersebut disebut
suing.
Kandungan Kimia dan Kegunaannya :
Senyawa yang ada pada bawang putih adalah alisin. Ketika bawang putih
dimemarkan/dihaluskan, zat aliin yang sebenarnya tidak berbau akan terurai. Dengan
dorongan enzim alinase, aliin terpecah menjadi alisin, amonia, dan asam piruvat. Bau tajam
alisin disebabkan karena kandungan zat belerang. Aroma khas ini bertambah menyengat
ketika zat belerang (sulfur) dalam alisin diterbangkan ammonia ke udara, sebab ammonia
mudah menguap. Senyawa alisin berkhasiat menghancurkan pembentukan pembekuan darah
dalam arteri, mengurangi gejala diabetes dan mengurangi tekanan darah.
Manfaat bawang putih untuk terapi antara lain :

Sebagai obat batuk, sakit gigi, sakit telinga, atherosclerosis, diare, disentri, diptheri
dan vaginitas.

Menurunkan takanan darah tinggi

Menurunkan kolesterol

Menurunkan gula darah pada penderita diabetes

Mendorong reaksi penawar racun

Meningkatkan system kekebalan tubuh

Melindungi serangan kanker dan jantung.

1. Bawang merah
(Onion/Allium Cepa) termasuk dalam Familli Lilyacea yang berasal dari Asia Tengah.
Manfaat bawang putih untuk terapi antara lain :

Menurunkan lemak darah

Mencegah pembekuan darah

Menurunkan tekanan darah

Haid tidak teratur.

Kencing manis.

Obat cacing.

Demam pada anak-anak (obat luar).

Perut kembung pada anak-anak (obat luar).

1. Bawang bombay
Salah satu zat yang dikandung bawang bombay adalah gultation. Gultation adalah salah satu
unsur yang berfungsi sebagai anti oksidan. Zat ini juga terdapat pada liver dan bola mata.

Bila gultation berkurang, akan mengakibatkan menurunnya fungsi hati dan memicu
terbentuknya katarak.
Kandungan Kimia dan Kegunaannya :
Bawang bombay juga banyak mengandung vitamin B1 yang berfungsi untuk mendorong
vitalitas dan meningkatkan nafsu makan. Pada penelitian yang dilakukan oleh salah satu
universitas di Amerika pada tahun 2004, diteliti reaksi perkembangan sel kanker bial sel
tersebut disatukan dengan zat-zat yang dikeluarkan oleh bawang bombay. Dari penelitian
tersebut diketahui bahwa beberapa jenis baawang bombay dapat berkhasiat untuk mencegah
kanker hati dan kanker usus besar.
Manfaat bawang bombay bagi kesehatan :

Menurunkan kadar gula darah

Menurunkan kolesterol dan tekanan darah

Untuk mencegah kanker

1. Wortel
(Carrot / Daucus carota), termasuk dalam famili Umbeliflorae, tanaman ini memiliki batang
yang sangat pendeksehingga hampir tidak kelihatan sebagai batang pada umumnya.
Manfaat wortel untuk terapi, antara lain yaitu:

Membantu indera penglihatan

Mencegah kanker dan paru-paru

Menurunkan kolesterol darah dan mencegah konstipasi.

Kandungan Kimia dan Kegunaannya :


Wortel mengandung pro vitamin A yang sangat tinggi, oleh karena sangat baik untuk menjaga
kesehatan mata, khususnya pada anak-anak dan dapat meningkatkan ketahanan tubuh terhdap

penyakit infeksi. Kandungan karoten terutama bet karoten dalam wortel berfungsi sebagai
anti kanker. Penelitian di Swedia tahun 1976 mengemukakan bahwa wortel adalah satu dari 2
bentuk diet(satunya diet jeruk) untuk menghalangi kanker pankreas.
Untuk memperoleh zat anti kanker yang lebih banyak, sebaiknya wortel dikonsumsi dalam
keadaan masak, karena pemasakan akan membantu meningkatkan karoten 2 kali lebih
banyak. Namun pemasakan yang terlalu lama akan menghilangkan beta karoten tersebut.
Serta dengan mengkonsumsi 200g wortel mentah tiap pagi maka kolesterol darah akan turun
11%.
1. Lengkuas merah
Lengkuas yang biasanya digunakan untuk pengobatan adalah jenis lengkuas merah (Alpinia
purpurata K Schum). Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lainnya
disebutkan, lengkuas merah memiliki sifat antijamur dan antikembung. Efek farmakologi ini
umumnya diperoleh dari rimpang yang mengandung basonin, eugenol, galangan dan
galangol.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Reumatik, Sakit Limpa, Gairah seks, Nafsu makan, Bronkhitis; Morbili, Panu.
1. Bengkuang
Bengkuang merupakan buah yang kaya akan berbagai zat gizi yang sangat penting untuk
kesehatan terutama vitamin dan mineral. Vitamin yang terkandung dalam bengkuang yang
paling tinggi adalah vitamin C. Sedangkan mineral yang terkandung dalam bengkuang adalah
fosfor, zat besi, kalsium dan lain-lain. Bengkuang juga merupakan buah yang mengandung
kadar air yang cukup tinggi sehingga dapat menyegarkan tubuh setelah mengkonsumsinya
dan menambah cairan tubuh yang diperlukan untuk menghilangkan deposit-deposit lemak
yang mengeras yang terbentuk dalam beberapa bagian tubuh. Oleh karena itu, bengkuang
dianggap dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Manfaat bengkuang untuk kesehatan:

Mengobati wasir

Mengobati demam

Baik bagi penderita penyakit diabetes mellitus

Mengobati sariawan

Menurunkan kadar kolesterol darah

1. Temulawak
Kandungan Kimia : Daging buah (rimpang) temulawak mempunyai beberapa kandungan
senyawa kimia antara lain berupa fellandrean dan turmerol atau yang sering disebut minyak
menguap. Kemudian minyak atsiri, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol. Dan kurkumin
yang terdapat pada rimpang tumbuhan ini bermanfaat sebagai acnevulgaris, disamping
sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan empedu).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit limpa, sakit ginjal, sakit pinggang, asma, sakit kepala; masuk angin, maag, sakit perut,
produksi ASI, nafsu makan; sembelit, sakit cangkrang, cacar air, sariawan, jerawat;
1. Jahe
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempahrempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas
tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Manfaat jahe, berdasar sejumlah penelitian, antara lain:
Merangsang pelepasan hormon adrenalin, memperlebar pembuluh darah, sehingga darah
mengalir lebih cepat dan lancar. Tubuh pun menjadi lebih hangat, kerja jantun memompa
darah lebih ringan. Akibatnya, tekanan darah menjadi turun.
Jahe mengandung dua enzim pencernaan yang penting. Pertama, protease yang berfungsi
memecah protein. Kedua, lipase yang berfungsi memecah lemak. Kedua enzim ini membantu
tubuh mencerna dan menyerap makanan.

Caranya: pukul-pukul jahe segar sepanjang 1 ruas jari, masukkan dalam satu gelas air panas.
Beri madu secukupnya, lalu minum. Dapat pula menggunakan sepertiga sendok teh jahe
bubuk, atau jika tahan, makan dua kerat jahe mentah.
Membuat lambung menjadi nyaman, dan membantu mengeluarkan angin. Bisa meringankan
kram perut saat menstruasi atau kram akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan
berlemak.
1. Kencur
Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis empon-empon/tanaman obat yang
tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpang atau rizoma tanaman ini
mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan.
Khasiat Kencur :
Rimpang kencur bermanfaat sebagai sumber minyak atsiri, penyedap makanan, minuman,
juga bahan jamu dan obat. Minyak atsiri dalam kencur berupa sineol, asam metal kanil, dan
pendekaan. Minyak atsiri ini biasa diperoleh dengan cara menyuling rimpangnya.
Berdasarkan analisis laboratorium, minyak atsiri dalam rimpang kencur mengandung kurang
lebih 23 macam senyawa. Tujuh belas di antaranya mengandung senyawa aromatic,
monoterpena, dan seskuiterpena. Senyawa terakhir punya efek mengurangi dan
menghilangkan rasa nyeri (daya analgesic). Kencur juga bersifat stimulant, sehingga bias
sebagai penambah tenaga. Selain itu juga bersifat karminatif atau meluruhkan angina, jadi
menghilangkan kembung di perut.
2. Bagian daun
1. Bayam
Kandungan dan Manfaat : Bayam, terutama bayam merah, terkenal mengandung zat besi
yang tinggi yang berkhasiat menambah darah. Selain itu, bayam juga mengandung vitamin A,
B, C, dan K, kalium serta fosfor.
Kegunaan :

Anemia, disentri, ambien, demam, melancarkan ASI, mengencerkan dahak, menguatkan


lever.
1. Dadap Serep
Kandungan dan Manfaat : Daun dadap serep mengandung zat alkaloida yang sifatnya
mendinginkan dan antiradang. Kulit kayunya berkhasiat mengencerkan dahak.
Kegunaan: untuk mengobati demam
Kulit dan cabang muda dadap serep diremas, sedikit adas dan pulosari diseduh dengan 1
gelas air. Minum ramuan ini 2x sehari. Dan masih banyak kegunaan lain dari dadap serep ini.
1. Kangkung
Kandungan dan Manfaat : Kangkung bersifat, antiracun, antiradang, peluruh kencing,
menghentikan perdarahan, sedatif ( obat tidur ). Kangkung juga besifat menyejukkan dan
menenangkan. Kangkung mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, hentriakontan,
dan sitosterol
Kegunaan : sakit kepala
Cara I : Segenggam daun kangkung tumbuk halus, beri sedikit garam dan air secukupnya.
Saring, beri madu. Minum 1x sehari sekaligus
Cara II : Seikat daun dan batang kangkung segar rebus, minum air rebusannya.
1. Delima
Delima memang istimewa. Dalam bentuk buahnya yang cantik, terkandung zat-zat yang
menyehatkan dan mampu mencegah segala macam penyakit, mulai dari cacingan sampai
berbagai jenis kanker. Seluruh bagian dari tanaman ini pun bermanfaat bagi kesehatan.
Kulit kayu delima dengan kandungan alkaloid pelletierine, lebih berkhasiat terhadap cacing
pita (faenia) daripada cacing gelang (Askaris). Adanya tannin dalam jumlah besar pada kulit
kayu sering menyebabkan rasa mual dan muntah. Karena itu, sebelum minum rebusan ini,
disarankan puasa terlebih dahulu sekitar 12 jam.

1. Seledri
(Apium graveolens, Linn.). Penyakit yang dapat diobati : hipertensi, sakit mata, reumatik.
Pemanfaatan : hipertensi
Bahan: daun seledri secukupnya
Cara membuat: diperas dengan air masak secukupnya kemudian disaring;
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 2 sendok makan, dan dilakukan secara teratur.
Untuk obat mata yang memiliki khasiat mengatasi sakit mata kering.
Bahan: 2 tangkai daun seledri, 2 tangkai daun bayam, 1 tangkai daun kemangi.
Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama kemudian diseduh dengan 1 gelas
air panas dan disaring.
Kandungan kimia :
Seledri mempunyai banyak kandungan gizi antara lain, (per 100 gr):

Kalori sebanyak 20 kalori,

Protein 1 gram

Lemak 0,1 gram

Hidrat arang 4,6 gram

Kalsium 50 mg

Fosfor 40 mg

Besi 1 mg

Daun seledri juga banyak mengandung apiin, di samping substansi diuretik yang
bermanfaat untuk menambah jumlah air kencing.

3. Bagian buah
1. Menngkudu
Senyawa terpenoid adalah senyawa hidrokarbon isometrik yang juga terdapat pada
lemak/minyak esensial (essential oils), yaitu sejenis lemak yang sangat penting bagi tubuh.
Zat-zat terpenoid membantu tubuh dalam proses sintesa organik dan pemulihan sel-sel tubuh.
Dalam mengkudu juga terdapat Zat Anti-bakteri Acubin, L. asperuloside, alizarin dan
beberapa zat antraquinon.
Manfaat dari buah mengkudu :

Meningkatkan daya tahan tubuh

Menormalkan tekanan darah

Melawan tumor dan kanker

Menghilangkan rasa sakit

Anti-peradangan dan anti-alergi

Anti-bakteri

Mengatur siklus energi tubuh

1. Jambu Biji
Kandungan dan manfaat :
Diantara berbagai jenis buah, jambu biji mengandung vitamin C yang paling tinggi dan cukup
mengandung vitamin A. Dibanding buah-buahan lainnya seperti jeruk manis yang
mempunyai kandungan vitamin C 49 mg/100 gram bahan, kandungan vitamin C jambu biji 2
kali lipat. Vitamin C ini sangat baik sebagai zat antioksidan. Sebagian besar vitamin C jambu

biji terkonsentrasi pada kulit dan daging bagian luarnya yang lunak dan tebal. Jambu biji juga
mengandung kalium yang berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan
kontraksi otot, mengatur pengiriman zat-zat gizi lainnya ke sel-sel tubuh, mengendalikan
keseimbangan cairan pada jaringan dan sel tubuh serta menurunkan kadar kolesterol total dan
trigliserida darah, serta menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Manfaat :
Untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah serta mencegah munculnya kanker,
memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, meningkatkan kesehatan gusi, gigi
dan pembuluh kapiler serta membantu penyerapan zat besi dan penyembuhan luka. Jambu
biji juga berkhasiat anti radang, anti diare dan menghentikan pendarahan, misalnya pada
penderita demam berdarah dengue (DHF).
1. Belimbing Wuluh
Kandungan dan manfaat :
Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menyebut, kandungan vitamin C yang
cukup tinggi (25,8 mg/ 100 gram) dalam belimbing wulung sangat berkhasiat mengobati
sariawan dan gusi berdarah. Untuk mengatasi gusi berdarah cukup dengan menkonsumsi
buah segar belimbing atau manisannya secara ritu setiap hari.
Ada beberapa manfaat lain dari belimbing wuluh yang belum diuji klinis, antara lain:

Mengatasi batuk rejan

Ambil sebanyak 10 buah belimbing wuluh dicuci bersih, remas dengan dua sendok air garam.
Kemudian saring dan minum dua kali sehari.

Untuk obat jerawat.

Ambil buah belimbing wuluh secukupnya lalu ditumbuk halus. Ramuan diremas dengan
garam secukupnya dan digunakan untuk menggosok muka yang berjerawat. Obat panu, 10
buah belimbing wuluh dicuci lalu digiling halus. Tambahkan sedikit kapur sirih, diremas
sampai rata. Ramuan digunakan untuk menggosok kulit berpanu sebanyak dua kali sehari.

Obat darah tinggi

Tiga buah belimbing wuluh dipotong-potong, rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu
gelas. Setelah dingin disaring dan diminum setelah makan pagi. Mengatasi sakit gigi
berlubang, lima buah belimbing wuluh dimakan dengan sedikit garam, kunyah di tempat gigi
yang berlubang.
1. Apel
Kandungan dan manfaat :
1. Kaya vitamin
Buah apel kaya akan kandungan vitamin. Beberapa vitamin yang terdapat dalam buah apel
misalnya vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin
B9, vitamin C.
2. Kaya mineral
Buah apel mengandung banyak mineral. Mineral dalam buah apel antara lain kalsium,
magnesium, potasium, zat besi, dan zinc.
3. Fitokimia
Buah apel juga mengandung fitokimia. Fitokimia merupakan antioksidan untuk melawan
radikal bebas yang berasal dari polusi atau lingkungan sekitar. Zat ini juga berfungsi untuk
menekan jumlah kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh
darah. Fitokimia di dalam apel akan berfungsi sebagal antioksidan yang melawan kolesterol
jahat (LDL, Low Density Lipoprotein), yang potensial menyumbat pembuluh darah.
Antioksidan akan mencegah kerusakan sel-sel atau jaringan pembuluh darah. Pada saat
bersamaan, antioksidan akan meningkatkan kolesterol baik (HDL, High Density
Lipoprotein), yang bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah.
4. Kaya Serat
Apel kaya akan serat, sehingga baik untuk orang yang sedang dalam program diet. Hal ini
disebabkan karena serat yang tinggi sehingga mencegah lapar datang lebih cepat. Serat untuk

mengurangi lemak dan kolesterol Buah apel mengandung serat yang berguna mengikat lemak
dan kolesterol jahat dalam tubuh untuk selanjutnya dibuang.
1. Melon
Buah melon mengandung antikoagulan yang disebut dengan adenosine sehingga mampu
menghentikan penggumpalan sel darah yang dapat memicu timbulnya penyakit stroke atau
jantung. Sementara itu, kandungan karotenoid buah melon yang tinggi dapat mencegah
kanker dan menurunkan resiko serangan kanker paru-paru karena merupakan senyawa utama
penyerang penyakit kanker.
Kesegaran daging buah melon berasal dari kandungan airnya yang sangat tinggi (mencapai
95 persen), karena itu bisa memberikan rasa dingin yang menyejukkan. Tingginya kandungan
air memberikan efek diuretik sehingga konsumsi melon bermanfaat untuk memperlancar
buang air kecil. Kandungan air ini juga bermanfaat menggelontor dan menetralkan toksin
serta bakteri dari dalam tubuh. Karena itu, melon bisa dimanfaatkan dalam terapi
detoksifikasi. Kandungan air dan mineral kalium dalam melon bekerja sama untuk
mengeluarkan asam urat dan sisa metabolisme lewat ginjal. Asam urat yang berlebihan di
dalam darah dapat membentuk kristal yang jika menumpuk di persendian akan menyebabkan
artritis atau radang sendi. Sedangkan sisa metabolisme berupa garam mineral yang
menumpuk di saluran kemih akan membentuk batu ginjal.
1. Nanas
Protein bromelain memiliki potensi yang sama dengan papain yang ditemukan pada
pepaya yang dapat mencerna protein sebesar 1000 kali beratnya, sehingga nanas bermanfaat
sebagai penghancur lemak. Bromelain dapat membantu melarutkan pembentukan mukus dan
juga mempercepat pembuangan lemak melalui ginjal. Bromelain juga memiliki asam sitrat
dan malat yang penting dan diperlukan untuk memperbaiki proses pembuangan lemak dan
mangan, dan menjadi komponen penting enzim tertentu yang diperlukan dalam metabolisme
protein dan karbohidrat
Berbagai macam kegunaan nanas antara lain adalah:
1. Nanas membantu pencernaan protein dan mempercepat proses penyembuhan.

Buah nanas kaya akan enzim bromelain yang berguna untuk melegakan tenggorokan dan
membantu pencernaan. Enzim bromelain mencerna protein di dalam makanan dan
menyiapkannya agar mudah untuk diserap oleh tubuh. Nanas juga dapat digunakan untuk
mengempukkan daging. Selain kegunaan di atas, nanas mengandung citric dan malic acid
yang memberi rasa manis dan asam pada buahnya. Asam ini membuat nanas menjadi bahan
makanan yang digunakan secara luas untuk membuat masakan asam manis. Bromelain
membantu proses penyembuhan luka dan mengurangi pembengkakan atau peradangan di
dalam tubuh. Nanas adalah pilihan yang baik untuk pasien sebelum dan sesudah menjalani
operasi.
2. Berfungsi sebagai pembersih.
Nanas juga bersifat membersihkan. Enzim bromelain membantu membersihkan tubuh dan
mengimbangi kadar keasaman dalam darah. Nanas menaikkan kadar basa darah dan
membantu meringankan penyakit edema dengan cara mengurangi air berlebih didalam tubuh.
Nanas adalah salah satu dari beberapa buah yang mempunyai kandungan aspartic acid yang
cukup tinggi. Asam aspartic berfungsi sebagai asam amino di dalam tubuh kita sehingga
membantu proses metabolisme tubuh. Asam ini juga membantu membuang asam amonia di
dalam tubuh. Amonia adalah racun yang berbahaya bagi sistem saraf pusat.
1. Strawberry
Orang Romawi mengelompokkan strawberry sebagai tumbuhan obat-obatan karena sangat
kaya dengan vitamin C, sumber folat dan potasium. strawberry juga mengandung
phytochemicals, yang berfungsi sebagai antioksidan yang ampuh. Antioksidan akan mengikat
radikal bebas, sehingga mencegah timbulnya penyakit dan menunda proses penuaan.
Selain itu strawberry juga mengandung ellagic acid sebagai antioksidan.
1. Jeruk
Manfaat medis dari berbagai jenis jeruk adalah :

Jeruk Besar

Mengurangi sakit yang timbul karena malaria atau disentri.

Jeruk Limun/ Jeruk Nipis

Meredakan radang tenggorokan, obat batuk, penawar panas.

Jeruk Limau

Melemaskan otot dan menyembuhkan kram yang terjadi karena influenza.

Orange

Banyak vitamin C untuk menghasilkan kekebalan tubuh untuk menetralkan berbagai masalah
yang diakibatkan oleh penyakit-penyakit infeksi. Asam askorbat dan vitamin C mengatasi
infeksi karena bakteri dan menstimulasi sistem kekebalan tubuh yang mangsung membunuh
bakteri stereptokokus, penyebab infeksi akut amandel.

Jeruk Keprok

Menghilangkan sumbatan lendir di tenggorokan, rongga hidung, paru-paru, dan juga perut,
membersihkan liver, meringankan rasa sakit di tubuh yang diakibatkan oleh berbagai macam
gejala influenza.
1. Mangga
Kandungan :
1. Sumber Serat
Kandungan serat dalam buah mangga sekitar 1,8 persen, memberikan kontribusi yang cukup
terhadap kebutuhan serat manusia. Serat pangan memiliki peran fisiologis terhadap usus.
2. Sumber Antioksidan
Kemampuan antioksidatif dari buah mangga dihasilkan oleh berbagai senyawa yang terdapat
di dalamnya, yaitu betakaroten, senyawa fenolik, lupeol, vitamin C, E, serta beberapa mineral
seperti Cu, Zn, Mn, dan Se. Senyawa-senyawa tersebut dapat melindungi tubuh dari
kerusakan akibat radikal bebas, seperti kanker.
3. Sumber Vitamin C

Kandungan vitamin C mangga cukup layak diperhitungkan. Jika setiap 100 gram mangga
masak rata-rata dapat memasok vitamin C sebanyak 41 mg, dengan mengonsumsi mangga
ranum 150 gram, kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan perempuan
dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi.
Manfaat :
Mangga adalah sumber penting beta-karoten, salah satu jenis karotenoid (pigmen tanaman
yang berwarna kuning hingga merah) yang memiliki aktivitas provitamin A. Artinya, ketika
dikonsumsi, beta-karoten dalam mangga akan diubah menjadi vitamin A.
Karena kaya akan beta-karoten dan vitamin A, makan mangga diduga dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dan dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Itu didasarkan atas
riset yang dilakukan the Institute of Nutritional Science, the University of Potsdam, Jerman,
yang menemukan bahwa bayi tikus percobaan yang makanannya diberi tambahan betakaroten dan vitamin A ternyata memiliki kadar protein pembentuk sistem kekebalan lebih
tinggi.
Teknologi Pengolahan Tanaman Obat
1. Penyortiran
Penyortiran harus segera dilakukan setelah bahan selesai dipanen, terutama untuk komoditas
temu-temuan, seperti: kunyit, temulawak, jahe dan kencur. Rimpang yang baik dengan yang
busuk harus segera dipisahkan juga tanah, pasir maupun gulma yang menempel harus segera
dibersihkan. Demikian juga untuk tanaman obat yang diambil daunnya maupun herba
(Sambiloto, pegagan), setelah dipanen langsung disortir, daun yang busuk, kering maupun
gulma lainnya harus segera dipisahkan.
2. Pencucian
Setelah disortir bahan harus segera dicuci sampai bersih jangan dibiarkan tanah berlama-lama
menempel pada rimpang karena dapat mempengaruhi mutu bahan. Pencucian harus
menggunakan air bersih, seperti : air dari mata air, sumur atau PAM. Cara pencucian dapat
dilakukan dengan cara merendam sambil disikat menggunakan sikat yang halus. Perendaman
tidak boleh terlalu lama karena zat-zat tertentu yang terdapat dalam bahan dapat larut dalam

air sehingga mutu bahan menurun. Penyikatan diperbolehkan karena bahan yang berasal dari
rimpang pada umumnya terdapat banyak lekukan sehingga perlu dibantu dengan sikat. Tetapi
untuk bahan yang berupa daun-daunan cukup dicuci dibak pencucian sampai bersih dan
jangan sampai direndam berlama-lama.
3. Penirisan dan Pengeringan
Selesai pencucian rimpang, daun atau herbal ditiriskan dirak-rak pengering. Hal ini dilakukan
sampai bahan tidak meneteskan air lagi. Untuk komoditas temu-temuan pengeringan rimpang
dilakukan selama 4-6 hari dan cukup didalam ruangan saja. Setelah kering rimpang disortir
kembali sesuai dengan standar mutu perdagangan atau mungkin dapat diolah lebih lanjut.
Khusus untuk rimpang jahe, standar perdagangan dikategorikan sbb: Mutu I : bobot 250
g/rimpang, kulit tidak terkelupas, tidak mengandung benda asing dan tidak berjamur, Mutu
II : bobot 150-249 g/rimpang, kulit tidak terkelupas, tidak mengandung benda asing dan tidak
berjamur dan Mutu III: bobot lebih kecil, kulit terkelupas maksimum 10%, benda asing
maksimum 3% dan kapang maksimum 10%.
4. Penyimpanan
Jika belum diolah bahan dapat dikemas dengan menggunakan jala plastik, kertas maupun
karung goni yang terbuat dari bahan yang tidak beracun/tidak bereaksi dengan bahan yang
disimpan. Pada kemasan jangan lupa beri label dan cantumkan nama bahan, bagian tanaman
yang digunakan, no/kode produksi, nama/alamat penghasil dan berat bersih. Hal-hal yang
perlu diperhatikan untuk ruang penyimpanan, yaitu gudang harus bersih, ventilasi udara
cukup baik, tidak bocor, suhu gudang maksimal 30C, kelembaban udara serendah mungkin
65% dan gudang bebas dari hewan, serangga maupun tikus dll.
5. Pengolahan
Dalam pengolahan tanaman obat perlu diperhatikan teknik pengolahan yang baik karena
menyangkut standar mutu. Hal ini ada hubungannya dengan masalah kebersihan maupun
bahan aktif.

DUTA ANAK
A. PENGERTIAN
1) Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian
tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru.
Menghasilkan penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian.
Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang
secara kuantitatif dapat diukur ( Whalley dan Wong, 2000)
Pertumbuhan adalah adanya perubahan dalam jumlah akibat pertambahan sel dan
pembentukan protein baru sehingga meningkatkan jumlah dan ukuran sel diseluruh
bagian tubuh (Sutjiningsih, 1998 )
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat
pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari

konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam bentuk
proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan
kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
2) Pengertian Perkembangan
Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-angsur dan
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang
melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran. (wong, 2000).
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa
perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari
keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi,
artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai
prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambant laun bagianbagiannya akan menjadi semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka keseluruhan.
B. TAHAP PENCAPAIAN TUMBUH KEMBANG ANAK
1. Masa Pranatal
Masa pranatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa
pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari
satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampuan berperilaku,
dihasilkan dalam waktu Iebih kurang sembilan bulan.
Masa pranatal terdiri atas dua fase yaitu :
- Fase Embrio.
- Fase Fetus.
2. Masa Pascanatal
Tumbuh kembang pada masa pascanatal dibagi ke dalam beberapa fase berikut :
2.1 Masa Neonatus (0-28 hari)
Tumbuh kembang masa pascanatal diawali dengan masa neonatus, yaitu dimana
terjadinya kehidupan yang baru. Pada masa ini terjadi proses adaptasi semua sistem
organ tubuh, dimulai dari aktifitas pernafasan, pertukaran gas dengan frekuensi
pernapasan antara 35-50 kali permenit, penyesuaian denyut jantung antara 120-160 kali
permenit, perubahan ukuran jantung menjadi lebih besar di bandingkan dengan rongga
dada, kemudian gerakan bayi mulai meningkat untuk memenuhi kebutuhan gizi.
2.2 Masa Bayi (29 hari 1 tahun)
Pada masa bayi, tahap tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi 3 tahap yaitu :
Usia 1-4 bulan, tumbuh kembang pada tahap ini diawali dengan perubahan berat badan.
Bila gizi anak baik, maka perkiraan berat badan akan mencapai 700-1000 g/bulan.

Pertumbuhan tinggi badan agak stabil, tidak mengalami kecepatan dalam pertumbuhan
tinggi badan.
Usia 4-8 bulan, pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan perubahan berat benda pada
waktu lahir. Rata-rata kenaikan berat benda adalah 500-600 g/bulan, apabila
mendapatkan

gizi

yang

baik.

Sedangkan

pertumbuhan

tinggi

badan

tidak

mengalamikecepatan dan stabil berdasarkan pertambahan umur.


Usia 8-12 bulan, pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat mencapai tiga kali berat
badan lahir, pertambahan berat badan perbulan sekitar 350-450 gram pada usia 7-9
bulan, 250-350 gram pada usia 10-12 bulan, bila memperoleh gizi baik. Pertumbuhan
tinggi badan sekitar 1,5 kali tinggi badan pada saat lahir. Pada usia 1 tahun, pertambahan
tinggi badan masih stabil dan diperkirakan mencapai 75 cm.
2.3 Masa Anak (1-2 tahun)
Pada masa ini, anak akan mengalami beberapa perlambatan dalam pertumbuhan fisik.
Pada tahun kedua, anak hanya mengalami kenaikan berat badan sekitar 1,5 2,5 kg dan
penambahan tinggi badan 6-10 cm. Pertumbuhan otak juga akan mengalami
perlambatan, kenaikan lingkar kepala hanya 2 cm. untuk pertumbuhan gigi, terdapat
tambahan 8 buah gigi susu, termasuk gigi geraham pertama dan gigi taring, sehingga
seluruhnya berjumlah 14-16 buah. Pada usia 2 tahun, pertumbuhan fisik berat badan
sudah mencapai 4x berat badan lahir dan tinggi badan sudah mencapai 50 persen tinggi
badan orang dewasa. Menginjak usia 3 tahun, rata-rata berat badan naik menjadi 2-3
kg/tahun, tinggi badan naik 6-8 cm/tahun, dan lingkar kepala menjadi sekitar 50 cm.
2.4 Masa Prasekolah (3-6 tahun)
Pada masa prasekolah, berat badan mengalami kenaikan rata-rata 2kg/tahun. Tubuh
anak terlihat kurus, akan tetapi aktivitas motorik tinggi dan sistem tubuh mencapai
kematangan dalam hal berjalan, melompat, dan lain-lain. Tinggi badan bertambah ratarata 6,75 7,5 cm setiap tahun.
Pada masa ini anak mengalami proses perubahan pola bakan, umumnya mengalami
kesulitan untuk makan. Anak juga mulai menunjukkan kemandirian pada proses
eliminasi.
2.5 Masa Sekolah (6-12 tahun)
Fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 12 tahun, sama
dengan masa usia Sekolah Dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar
membaca, menulis dan berhitung. Secara formal mereka mulai memastiki dunia yang
lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia
anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.

2.6 Masa Remaja (12-18 tahun)


Pada masa remaja ini banyak dijumpai masalah, karena masa ini merupakan proses
menuju kedewasaan dan anak ingin mencoba mandiri. Masalah yang sering dijumpai
adalah perubahan bentuk tubuh.
Perkembangan khusus yang terjadi pada masa ini adalah kematangan identitas seksual
yang ditandai dengan perkembangan organ reproduksi. Masa ini merupakan masa krisis
identitas dimana anak memasuki proses pendewasaan dan meninggalkan masa anakanak, sehingga membutuhkan bantuan dari orang tua.
C. TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
1. Perkembangan kognitif (Piaget)
1.1 Tahap sensori motor (0-2 tahun)
Anak mempunyai kemampuan dalam mengasimilasi dan mengakomodasi
informasi dengan cara melihat, mendengar, menyentuh dan kativitas motorik. Semua
gerakan akan diarahkan ke mulut dengan merasakan keingintahuan sesuatu dari apa yang
dilihat, didengar, disentuh dll.
1.2 Tahap praoperasional ( 2-7 tahun)
Anak belum mampu mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan
dalam pikiran anak, perkembangan anak masih bersifat egosentris. Pada masa ini pikiran
bersifat transduktif menganggap semuanya sama. Seperti semua pria dikeluarga adalah
ayah maka semua pria adalah ayah. Selain itu ada pikiran animisme, yaitu selalu
memperhatikan adanya benda mati. Seperti anak jatuh dan terbentur batu, dia akan
menyalahkan batu tersebut dan memukulnya.
1.3 Tahap kongret (7-11 tahun)
Anak sudah memandang realistis dari dunianya dan mempunyai anggapan yang sama
dengan orang lain, sifat egosentrik sudah hilang, karena anak sudah mengerti tentang
keterbatasan diri sendiri. Anak sudah mengenal konsep tentang waktu dan mengingat
kejadian yang lalu. Pemahaman belum mendalam dan akan berkembang di akhir usia
sekolah (masa remaja).
1.4 Tahap formal operasional ( > 11 tahun)
Anak remaja dapat berpikir dengan pola yang abstrak menggunakan tanda atau
simbol dan menggambarkan kesimpulan yang logis. Mereka dapat membuat dugaan dan

mengujinya dengan pemikirannya yang abstrak, teoritis dan filosofis. Pola berfikir logis
membuat mereka mampu berpikir tentang apa yang orang lain juga memikirkannya dan
berpikir untuk memecahkan masalah.

2. Perkembangan psikoseksual anak (Freud)

2.1 Tahap oral (0-1 tahun)


Pada masa ini kepuasan dan kesenangan, kenikmatan dapat melalui dengan cara
menghisap, menggigit, mengunyah atau bersuara, ketergantungan sangat tinggi dan
selalu minta dilindungi untuk mendapatkan rasa aman. Masalah yang diperoleh pada
tahap ini adalah menyapih dan makanan.
2.2 Tahap anal (1-3 tahun)
Kepuasan pada fase ini adalah pada pengeluaran tinja.Anak akan menunjukkan
keakuannya dan sikapnya sangat narsistik yaitu cinta terhadap dirinya sendiri dan sangat
egosentrik, mulai mempelajari struktur tubuhnya. Masalah pada saat ini adalah obesitas,
introvet, kurang pengendalian diri dan tidak rapi.
2.3 Tahap oedipal/phalik ( 3-5 tahun)
Kepuasan pada anak terletak pada rangsangan autoerotik yaitu meraba-raba,
merasakan kenikmatan dari beberapa daerah erogennya, suka pada lain jenis. Anak lakilaki cenderung suka pada ibunya dan anak perempuan cenderung suka pada ayahnya.
2.4 Tahap laten ( 5-12 tahun)
Kepuasan anak mulai terintegrasi, anak masuk dalam fase pubertas dan berhadapan
langsng pada tuntutan sosial seperti suka hubungan dengan kelompoknya atau sebaya,
dorongan libido mulai mereda.
2.5 Tahap Genital ( > 12 tahun)
Kepuasan anak pada fase ini kembali bangkit dan mengarah pada perasaan cinta
matang terhadap lawan jenis.

3. Perkembangan psikososial (Erikson)

3.1 Tahap percaya tidak percaya (0-1 th)


Bayi sudah terbentuk rasa percaya kepada seseorang baik orang tua maupun orang
yang mengasuhnya ataupun tenaga kesehatan yang merawatnya. Kegagalan pada tahap
ini apabila terjadi kesalahan dalam mengasuh atau merawat maka akan timbul rasa tidak
percaya.

3.2 Tahap kemandirian, rasa malu dan ragu (1-3 tahun)


Anak sudah mulai mencoba dan mandiri dalam tugas tumbuh kembang seperti
kemampuan motorik dan bahasa. Pada tahap ini jika anak tidak diberikan kebebasan
anak akanmerasa malu.
3.4 Tahap inisiatif, rasa bersalah (4-6 tahun)
Anak akan mulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara aktif dalam
aktivitasnya. Apabila pada tahap ini anak dilarang akan timbul rasa bersalah.
3.5 Tahap rajin dan rendah diri (6-12 tahun)
Anak selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan atau prestasinya
sehingga anak pada usia ini adalah rajin dalam melakukan sesuatu. Apabila pada tahap
ini gagal anak akan rendah diri.
Tahap identitas dan kebingungan peran pada masa adolesence.anak mengalami
perubahan diri, perubahan hormonal.
Tahap keintiman dan pemisahan terjadi pada masa dewasa yaitu anak mencoba
melakukan hubungan dengan teman sebaya ata kelompok masyarakat dalam kehidupan
sosial.
Tahap generasi dan penghentian terjadi pada dewasa pertengahan yaitu seseorang
ingin mencoba memperhatikan generasi berikutnya dalam kegiatan aktivitasnya.
Tahap integritas dan keutusasaan terjadi pada dewasa lanjut yaitu seseorang
memikirkan tugas-tugas dalam mengakhiri kehidupan.

D. CARA PENILAIAN TUMBUH KEMBANG ANAK


1. Pengukuran antropometrik
Pengukuran antropometrik meliputi :

1.1 Berat badan


Untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh
(tulang, otot, lemak, cairan tubuh ) sehingga akan diketahui status gizi anak atau tumbuh
kembang anak. BB dapat juga sebagai menghitung dosis obat. Penilaian berat badan
berdasarkan umur menurut WHO dengan baku NCHS, berdasarkan tinggi badan menurut
WHO, dan NCHS yaitu; persentil ke 75 -25 dikatakan normal, persentil 10-5 malnutrisi
sedang dan < >
-

Kenaikan berat badan pada bayi cukup bulan kembali pada hari ke-10.
Umur 10 hari : BBL
Umur 5 balan : 2 x BBL
Umur 1 tahun : 3 x BBL
Umur 2 tahun : 4 x BBL
Pra sekolah : meningkat 2 kg/tahun
Adolecent : meningkat 3-3,5 kg/tahun

Kenaikan BB pada tahun pertama kehidupan


Trimester I : 700-1000 gram/bulan
Trimester II : 500-600 gram/bulan
Trimester III : 350-450 gram/bulan
Trimester IV : 250-350 gram/bulan

Perkiraan BB dalam kilogram


Usia 3-12 bulan : umur (bulan) + 92
Usia 1-6 tahun : umur (tahun) x 2 + 8
Usia 6-12 tahun : umur (tahun) x 7 52

2.2 Tinggi Badan


Pengukuran tinggi badan untuk menilai status perbaikan gizi disamping faktor
genetik. Penilaian TB dapat dilakukan dengan sangat mudah dalam menilai gangguan

pertumbuhan dan perkembangan anak. Penilaian TB daat berdasarkan umur menurut


WHO dengan baku NCHS yaitu dengan cara presentase dari median dengan penilaian ;
90& adalah normal, <>
TB meningkat sampai tinggi maksimaldicapai, meningkat pesat pada usia bayi dan
adolecent dan berhenti pada usia 18 20 tahun.
TB dapat diperkirakan sebagai berikut :
Umur 1 tahun = 1,5 x TB lahir
Umur 4 tahn = 2 x TB lahir
Umur 6 tahun = 1,5 x TB setahun
Umur 13 tahun = 3 x TB lahir
Dewasa = 3,5 x TB lahir atau 2 x TB umur 2 tahun)
Atau dengan rumus Behrman,
Lahir = 50 cm
Umur 1 tahun = 75 cm
Umur 2 12 tahun = umur (tahun) x 6 + 77
Atau berdasarkan potensi genetik TB akhir :
Wanita = (TB ayah 13 cm) +TB ibu 8,5 cm2
Pria = (TB ibu + 13 cm) + TB ayah 8,5 cm2
2.3 Lingkar kepala
Dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan otak. Penilaian ini dapat dilihat apabila
pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) maka menunjukkan adanya retardasi mental,
sebaliknya apabila otaknya besar (volume kepala meningkat) akibat penyumbatan pada
aliran cairan cerebrospinalis.
-

Peningkatan volume
6 -9 bulan kehamila = 3 gram/24 jam
Lahir-6 bulan = 2 gram/24 jam
6 bulan- 3 tahun = 0,35 gram/24 jam
3-6 tahun = 0,15 gram/24 jam

Pengukuran lingkar lengan atas


Digunakan untuk menilai jaringan lemak dan otot, tetapi penilaian ini banyak
berpengaruh pada keadaan jaringan tubuh apabila dibanding dengan BB. Penilaian ini
juga dapat dipakai untuk menilai status gizi pada anak usia pra sekolah.

2.4 Pemeriksaan Fisik


Untuk menilai pertumbuhan dan perkembangan dengan cara melakukan pemeriksaan
fisik, dengan melihat bentuk tubuh, perbandingan bagian tubuh dan anggota gerak
lainnya, menentukan jaringan otot dengan memeriksa lengan atas, pantat dan paha,
menentukan jaringan lemak dilakukan pada triseps, rambut dan geligi
2.5 Pemeriksaan Laboratorium
Dilakukan untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan dengan status
keadaan penyakit, adapun pemeriksaan yang dapat dilakukan ; pemeriksaan Hb, serum
protein (albumun, globulin), hormonal, dll.
2.6 Pemeriksaan radiologi
Dilakukan untuk menilai umur pertumbuhan dan perkembangan seperti tulang
(apabila dicurigai adanya gangguan pertumbuhan )

E. PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK


Tujuan
-

Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal-hal lain yang merupakan isiko

terjadinya perkembangan tersebut


Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan pengobatan atau
konseling genetik
Mengetahui anak perlu dirujuk
Cara deteksi perkembangan

a.
b.
c.
d.
e.

DDST (Denver development screnning test)


KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
KPAP (Kuesioner Perilaku Anak Pra Sekolah)
Tes Daya Lihat dan tes Kesehataan Mata Anak Pra Sekolah
Tes Daya Dengar Anak (TDD)

F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBANG ANAK


1. Faktor herediter
Merupakan faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan yaitu suku, ras, dan jenis
kelamin (Marlow, 1988 dalam Supartini, 2004). Jenis kelamin ditentukan sejak dalam
kandungan. Anak laki-laki setelah lahir cenderung lebih besar dan tinggi dari pada anak
perempuan, hal ini akan nampak saat anak sudah mengalami masa pra-pubertas. Ras dan
suku bangsa juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya suku
bangsa Asia memiliki tubuh yang lebih pendek dari pada orang Eropa atau suku Asmat
dari Irian berkulit hitam.

2. Faktor lingkungan

Lingkungan pra-natal
Kondisi lingkungan yang mempengaruhi fetus dalam uterus yang dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin antara lain gangguan nutrisi karena ibu kurang
mendapat asupan gizi yang baik, gangguan endokrin pada ibu (diabetes mellitus), ibu
yang mendapatkan terapi sitostatika atau mengalami infeksi rubela, toxoplasmosis, sifilis
dan herpes. Faktor lingkungan yang lain adalah radiasi yang dapat menyebabkan
kerusakan pada organ otak janin.

Lingkungan pos-natal
Lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan setelah bayi
lahir adalah:

a. Nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam menunjang keberlangsungan
proses pertumbuhan dan perkembangan. Terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan
seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan air.Apabila kebutuhan tersebut
tidak atau kurang terpenuhi maka dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
anak. Asupan nutrisi yang berlebihan juga berdampak buruk bagi kesehatan anak, yaitu
terjadi penumpukan kadar lemak yang berlebihan dalam sel/jaringan bahkan pada
pembuluh darah.
Penyebab status nutrisi kurang pada anak :

Asupan nutrisi yang tidak adekuat, baik secara kuantitatif maupun kualitatif
Hiperaktivitas fisik/ istirahat yang kurang
Adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan kebutuhan nutrisi
Sters emosi yang dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan atau absorbsi makanan

tidak adekuat
b. Budaya lingkungan
Budaya keluarga atau masyarakat akan mempengaruhi bagaimana mereka dalam
mempersepsikan dan memahami kesehatan dan perilaku hidup sehat. Pola perilaku ibu
hamil dipengaruhi oleh budaya yang dianutnya, misalnya larangan untuk makan
makanan tertentu padahal zat gizi tersebut dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin. Keyakinan untuk melahirkan d dukun beranak dari pada di tenaga
kesehatan. Setelah anak lahir dibesarkan di lingkungan atau berdasarkan lingkungan
budaya masyarakat setempat.
c.

Status sosial dan ekonomi keluarga


Anak yang dibesarkan di keluarga yang nerekonomi tinggi untuk pemenuhan
kebutuhan gizi akan tercukupi dengan baik dibandingkan dengan anak yang dibesarkan
di keluarga yang berekonomi sedang atau kurang. Demikian juga dengan status
pendidikan orang tua, keluarga dengan pendidikan tinggi akan lebih mudah menerima
arahan terutama tentang peningkatan pertumbuhan dan perkembangan anak, penggunaan
fasilitas kesehatan dll dibandingka dengan keluarga dengan latar belakang pendidikan
rendah.

d. Iklim/cuaca
Iklim tertentu akan mempengaruhi status kesehatan anak misalnya musim penghujan
akan dapat menimbulkan banjir sehingga menyebabkan sulitnya transportasi untuk
mendapatkan bahan makanan, timbul penyakit menular,dan penyakit kulit yang dapat
menyerang bayi dan anak-anak. Anak yang tinggal di daerah endemik misalnya endemik
demam berdarah, jika terjadi perubahan cuaca wabah demam berdarah akan meningkat.
e.

Olahraga/latihan fisik
Manfaat olah raga atau latihan fisikyang teratur akan meningkatkan sirkulasi darah
sehingga meningkatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh, meningkatkan aktivitas fisik
dan menstimulasi perkembangan otot dan jaringan sel

f.

Posisi anak dalam keluarga

Posisi anak sebagai anak tunggal, anak sulung, anak tengah atau anak bungsu akan
mempengaruhi poa perkembangan anak tersebut diasuh dan dididik dalam keluarga.
g. Status kesehatan
Status kesehatan anak dapat berpengaruh pada pencapaian pertumbuhan dan
perkembangan. Hal ini dapat terlihat apabila anak dalm kondisi sehat dan sejahtera maka
percepatan pertumbuhan dan perkembangan akan lebih mudah dibandingkan dengan
anak dalam kondisi sakit.
h. Faktor Hormonal
Faktor hormonal yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak adalah
somatotropon yang berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan, hormon
tiroid dengan mestimulasi metabolisme tubuh, glukokortiroid yang berfungsi
menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari testis untuk memproduksi testosteron dan
ovarium untuk memproduksi estrogen selanjutnya hormon tersebut akan menstimulasi
perkembangan seks baik pada anak laki-laki maupun perempuan sesuai dengan peran
hormonnya.

KESPRO
Pengertian Remaja Dalam Konteks Kesehatan Reproduksi Remaja
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa.Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat.
Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12
sampai 24 tahun.
Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh
Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan belum
kawin.Menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak Reproduksi) batasan
usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.
Hurlock (1973) memberi batasan masa remaja berdasarkan usia kronologis, yaitu
antara 13 hingga 18 tahun. Menurut Thornburgh (1982), batasan usia tersebut adalah
batasan tradisional, sedangkan alran kontemporer membatasi usia remaja antara 11
hingga 22 tahun.

Kesehatan Reproduksi (kespro) adalah Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem reproduksi
(Konferensi International Kependudukan dan Pembangunan, 1994).
Kesehatan Reproduksi Menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial
yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau Suatu keadaan
dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan
fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman.
Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat
berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi yaitu :
1. Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat pendidikan yang
rendah, dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta
lokasi tempat tinggal yang terpencil).
2. Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang berdampak buruk
pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak rejeki, informasi tentang
fungsi reproduksi yang membingungkan anak dan remaja karena saling berlawanan satu
dengan yang lain, dsb).
3.

Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi karena
ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita pada pria yang membeli
kebebasannya secara materi, dsb),

4. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit menular
seksual, dsb).
Cakupan pelayanan kesehatan reproduksi:
a.

Konseling dan informasi Keluarga Berencana (KB)

b. Pelayanan kehamilan dan persalinan (termasuk: pelayanan aborsi yang aman, pelayanan
bayi baru lahir/neonatal)
c.

Pengobatan infeksi saluran reproduksi (ISR) dan penyakit menular seksual (PMS),
termasuk pencegahan kemandulan

d. Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR)


e.

Konseling, informasi dan edukasi (KIE) mengenai kesproa.


Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem,
fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja.Pengertian sehat disini tidak
semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara
mental serta sosial kultural.

Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang


benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan
informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang
bertanggung jawab mengenai proses reproduksi.
Pengetahuan Dasar yang perlu diberikan kepada remaja agar mereka mempunyai
kesehatan reproduksi yang baik, antara lain :
a.

Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi (aspek tumbuh kembang
remaja)

b.

mengapa remaja perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana merencanakan


kehamilan agar sesuai dengan keinginnannya dan pasanganya

c.

Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya terhadap kondisi kesehatan
reproduksi

d.

Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi

e.

Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual

f.

Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya

g.

Mengambangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri


agar mampu menangkal hal-hal yang bersifat negatif

h.

Hak-hak reproduksi
Masalah kesehatan reproduksi remaja di Indonesia kurang mendapat perhatian yang
cukup. Ada beberapa kemungkinan mengapa hal itu terjadi:

1) Banyak kalangan yang berpendapat bahwa masalah kesehatan reproduksi, seperti juga
masalah kesehatan lainnya, semata-mata menjadi urusan kalangan medis, sementara
pemahaman terhadap kesehatan reproduksi (apalagi kesehatan reproduksi remaja) di
kalangan medis sendiri juga masih minimal. Meskipun sejak konperensi Kairo definisi
mengenai kesehatan reproduksi sudah semakin jelas, diseminasi pengertian tersebut di
kalangan medis dan mahasiswa kedokteran agaknya belum memadai.
2)

Banyak kalangan yang beranggapan bahwa masalah kesehatan reproduksi hanyalah


masalah kesehatan sebatas sekitar poses kehamilan dan melahirkan, sehingga dianggap
bukan masalah kaum remaja. Apalagi jika pengertian remaja adalah sebatas mereka yang
belum menikah. Di sini sering terjadi ketidak konsistensian di antara para pakar sendiri
karena di satu sisi mereka menggunakan istilah remaja dengan batasan usia, tetapi di sisi
lain dalam pembicaraan selanjutnya mereka hanya membatasi pada mereka yang belum
menikah.

3) Banyak yang masih mentabukan untuk membahas masalah kesehatan reproduksi remaja
karena membahas masalah tersebut juga akan juga berarti membahas masalah hubungan
seks dan pendidikan seks.
2.2 Perubahan Fisik, Biologis, Psikososial Remaja
Tumbuh Kembang Remaja.
Masa remaja dibedakan dalam :

Masa remaja awal, 10 13 tahun.

Masa remaja tengah, 14 16 tahun.

Masa remaja akhir, 17 19 tahun.

Pertumbuhan Fisik Pada Remaja Perempuan :

Mulai menstruasi.

Payudara dan panggul membesar.

Indung telur membesar.

Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.

Vagina mengeluarkan cairan.

Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.

Tubuh bertambah tinggi (Lengan dan Tungkai kaki bertambah panjang )

Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak terlihat seperti
anak kecil lagi.

Kaki dan tangan bertambah besar

Keringat bertambah banyak

Indung telur mulai membesar dan berfungsi sebagai organ reproduksi

Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki :

Terjadi perubahan suara mejadi besar dan berat.

Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin.

Tumbuh kumis.

Mengalami mimpi basah.

Tumbuh jakun.

Pundak dan dada bertambah besar dan bidang.

Penis dan buah zakar membesar.

Tubuh bertambah berat dan tinggi

Keringat bertambah banyak

Kulit dan rambut mulai berminyak

Lengan dan tungkai kaki bertambah besar

Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak terlihat seperti
anak kecil lagi
Pada Usia Remaja, Tugas-Tugas Perkembangan yang harus dipenuhi adalah
sebagai berikut:

a.

Mencapai hubungan yang baru dan lebih masak dengan teman sebaya baik sesama jenis
maupun lawan jenis

b. Mencapai peran sosial maskulin dan feminin


c.

Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif

d. Mencapai kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
e.

Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi

f.

Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja

g. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga


h.

Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk tercapainya


kompetensi sebagai warga negara

i.

Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan secara sosial

j.

Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman perilaku (Havighurst
dalam Hurlock, 1973).
Perubahan Psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja lakilaki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung
jawab, yaitu :

a.

Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya.

b. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.


c.
d.

Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri.


Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada
kelompoknya.
Hal tersebut diatas menyebabkan remaja menjadi lebih mudah terpengaruh oleh halhal yang negatif dari lingkungan barunya.
Menurut Hurlock (1973) ada beberapa masalah yang dialami remaja dalam
memenuhi tugas-tugas tersebut, yaitu:

a.

Masalah pribadi, yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi dan kondisi
di rumah, sekolah, kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas dan nilainilai.

b.

Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak jelas pada
remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian, kesalahpahaman atau penilaian
berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih besar dan lebih sedikit
kewajiban dibebankan oleh orangtua.

2.3 Determinan Perkembangan Remaja


Pada bagian ini juga penting diketahui aspek atau faktor-faktor yang berhubungan
atau yang mempengaruhi kehidupan remaja. Keluarga, sekolah ,dan tetangga merupakan
aspek yang secra langsung mempengaruhi kehidupan reamaja, sedangan struktur sosial
,ekonomi politik ,dan budaya lingkungan merupakan aspek yang memberikan pengarauh
secara tidak langsung terhadap kehidupan remaja. Secara garis besarnya ada dua tekanan
pokok yang berhubungan dengan kehidupan remaja ,yaitu internal pressure (tekanan dari
dalam diri remaja) dan external pressure (tekanan dari luar diri remaja)
Tekanan dari dalam (internal pressure) merupakan tekanan psikologis dan
emosional. Sedangkan teman sebaya, orang tua guru, dan masyarakat merupakan sumber
dari luar (external pressure). Teori ini akan membantu kita memahami masalah yang
dihadapi remaja salah satunya adalah masalah kesehatan reproduksi.
2.4 Perilaku seksual remaja dan kesehatan reproduksi
Perilaku seksual remaja terdiri dari tiga buah kata yang memiliki pengertian yang
sangat berbeda satu sama lainya. Perilaku dapat di artikan sebagai respons organisme
atau respons seseorang terhadap stimulus (rangsangan) yang ada(Notoatmojdo,1993).
Sedangakan seksual adalah rangsangan-rangsangan atau dorongan yang timbul
berhubungan dengan seks. Jadi perilaku seksual remaja adalah tindakan yang dilakukan
berhubungan dengan dorongan seksual yang datang baik dari dalam dirinya maupun dari
luar dirinya.
Adanya penurunan usia rata-rata pubertas mendorong remaja untuk aktif secara
seksual lebih dini. Dan adanya presepsi bahwa dirinya memiliki resiko yang lebih rendah
atau tidak beresiko sama sekali yang berhubungan dengan perilaku seksual, semakin
mendorong remaja memenuhi memenuhi dorongan seksualnya pada saat sebelum
menikah. Persepsi seperti ini di sebut youth uulnerability oleh Quadrel et. aL. (1993)
juga menyatakan bahwa remaja cenderung melakuakan underestimate terhadap
uulnerability dirinya. Banyak remaja mengira bahwa kehamilan tidak akan terjadi pada

intercourse (sanggama) yang pertama kali atau dirinya tidak akan pernah terinfeksi
HIV/AIDS karena pertahanan tubuhnya cukup kuat.
Mengenai kesehatan reproduksi, ada beberapa konsep tentang kesehatan reproduksi,
namun dalam tulisan ini hanya akan dikemukakan dua batasan saja. (ICPD) dan sai dan
Nassim). Batasan kesehatan reproduksi menurut International Conference on Population
and Development(ICPD) hampir berdekatan dengan batasan sehat dari WHO.
Kesehatan reproduksi menurut ICPD adalah keadaan sehat jasmani, rohani,dan buakan
hanya terlepas dari ketidak hadiran penyakit atau kecacatan semata, yang berhubungan
sistem fungsi, dan proses reproduksi(ICPD,1994).
Beberapa tahun sebelumnya Rai dan Nassim mengemukakan definisi kesehatan
reproduksi mencakup kondisi di mana wanita dan pria dapat melakukan hubungan seks
secara aman, dengan atau tanpa tujuan terjadinya kehamilan, dan bila kehamilan
diinginkan, wanita di mungkinkan menjalani kehamilan dengan aman, melahirkan anak
yang sehat serta di dalam kondisi siap merawat anak yang dilahirkan (Iskandar, 1995)
Dari kedua definisi kesehatan reproduksi tersebut ada beberapa faktor yang
berhubungan dengan status kesehatan reproduksi seseorang, yaitu faktor sosial
,ekonomi,budaya, perilaku lingkungan yang tidak sehat, dan ada tidaknya fasilitas
pelayanan kesehatan yang mampu mengatasi gangguan jasmani dan rohani. Dan tidak
adanya akses informasi merupakan faktor tersendiri yang juga mempengaruhi kesehatan
reproduksi.
Perilaku seksual merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang sangat
berhubungan dengan kesehatan reproduksi seseorang. Pada pasal 7 rencana kerja ICPD
Kairo dicantumkam definisi kesehatan reproduksi menyebabkan lahirnya hak-hak
reproduksi. Berdasarkan pasal tersebut hak-hak reproduksi di dasarkan pada pengakuan
akan hak-hak asasi semua pasangan dan pribadi untuk menentukan secara bebas dan
bertangung jawab mengenai jumlah anak , penjarangan anak (birth spacing ), dan
menentukan waktu kelahiran anak-anak mereka dan mempunyai informasi dan cara
untuk memperolehnya, serta hak untuk menentukan standar tertinggi kesehatan seksual
dan reproduksi. Dalam pengertian ini ada jaminan individu untuk memperoleh seks yang
sehat di samping reproduksinya yang sehat (ICPD, 1994). Sudah barang tentu saja kedua
faktor itu akan sangat mempengaruhi tercapai atau tidak kesehatan reproduksi
seseorang ,termasuk kesehatan reproduksi remaja.
2.5 Resiko perilaku seksual berisiko remaja saat ini

Seperti telah dikemukakan di bagian pendahuluan, banyak penelitian dan berita di


media massa yang menggambarkan fenomena perilaku seksual remaja pranikah di
indonesia. Sebenarnya perilaku seksual remaja pranikah sudah ada sejak manusia ada.
Tetapi informasi tentang perilaku tersebut cenderung tidak terungkap secara luas.
Sekarang kondisi masyarakat telah berubah .dengan telah makin terbukanya arus
informasi, makin banyak pula penelitian atau studi yang mengungkapkan permasalahan
perilaku seksual remaja, termasuk hubungan seksual pranikah. Di indonesia sendiri ada
beberapa penelitihan yang menggambarkan fenomena perilaku seksual remaja pranikah.
Berikut ini ada beberapa penelitian kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan
fenomena tersebut.
Pada tahun 1981, pangkahila melakuakan penelitian di bali terhadap ABG(anak baru
gede) ternyata pengalaman seksual mereka cukup jauh .terdapat 56,0% dari mereka
pernah melakukan ciuman bibir,31,0% yang pernah dirangsang alat kelaminya,dan
bahkan pernah melakuakan hubungan seksual sebanyak 25,0% satu tahun kemudian
,sarlito (1982) melakukan penelitian di jakarta ternyata hanya 75,0% dari responden
remaja putri yang di teliti masih menjaga ke gadisanya. Artinya 25,0% remaja putri telah
melakukan hungan seks .kemudian penelitian di yogyakarta (1984) terungkap bahwa
13,0% dari 846 pernikahan di dahului oleh kehamilan. Dan pada tahun 1985 hasil
penelitian biran affandi menunjukkan bahwa 80,0% dari remaja yang hamil melakukan
hubungan seksual di rumah mereka sendiri.
Pada tahun 1989 penelitian yang dilakuakan oleh fakultas psikologi UI juga
menunjukkan bahwa ada 61,0% anak usia 16-20 tahun pernah melakuakan seksual
intercourse (sanggama) dengan temanya dan suatu penelitian terhadap siswa SMTP di
bandung ternyata terdapat 10,53% dari mereka pernah melakuakan ciuman bibir,
5,60%pernah melakukan ciuman dalam, dan 3,86% pernah melakuakan hubungan
seksual. Penelitian yang dilakukan oleh sebuah majalah mingguan ibu kota dari
responden 100 orang pelajar dari 26 SMA di Jakarta menunjukkan bahwa 41,0% pelajar
mengaku pernah melakuakan hubungan seks dengan lawan njenis (51.7% pada laki-laki
dan 25,0%pada wanita). Di samping responden yang melakuakan hubungan seks dengan
lawan jenis, ada 42,0% yang pernah berciuaman dengan lawan jenis, 4,0% pernah
meraba alat kelamin alat vital lawan jenis ,dan 12,0% pernah menyenggol, memegang,
meraba ,membelai bagian tubuh yang peka milik lawan jenisnya. Hanya 1,0% saja yang
tidak mempunyai pengalaman seks dengan lawan jenis. Walapun masih di perdebatkan

keabsahan hasil penelitian tersebut paling tidak tata diatas mengingatkan kita betapa
besarnya masalah perilaku seks pada remaja kita.
Hasil yang tidak begitu jauh berbeda juga terjadi pada mahasiswa. Penelitian yang di
lakuakan di yogyakarta (Dasakung1984) mengunggkapkan bahwa 62,0% dari mahasiswa
pernah melakukan kumpul kebo. Survei kecil yang pernah dilakuakan oleh mahasiswa
fakultas psikologi UI (1993) terhadap 200responden menunjukan bahwa alasan yang di
kemukakan oleh sebagian mahasiswa untuk melakukan hubungan seks adalah sebagai
ungakapan kasih sayang(36,20%), terbawa suasana (15,0%), kebutuhan biologis
(14,0%), dan untuk kenikmatan dan kesenagan 10.1%).
Bila kita lihat kecenderungan perilaku seksual remaja pranikah berdasarkan tempat
tinggal mereka, ternyata baik di desa maupun di kota perilaku tersebut juga sangat
memprihatinkan. Penelitian yang dilakukan oleh Faturochman dan soetjipto di bali
(1989) menunjukkan bahwa persentase remaja laki-laki di desa dan di kota yang telah
melakukan hubungan seks masing-masing adalah 23,6% dan33,5%. Sedangkan
penelitian singarimbun (1994) menemukan 1,8% remaja wanita di kota pernah
melakuakan hubungan seks pranikah. Penelitian di lakuakan oleh laboratium antropologi
FISIP UI Hidayana dan Saefuddin, (1997) menunjukan bahwa tidak ada perbedaan
perilaku seksual yang cukup mencolok pada remaja desa dan remaja kota di Sumatra
Utara dan Kalimantan selatan. Di kedua tempat penelitian itu terlihat adanya
kecenderungan perilaku seksual yang permisif baik di desa maupun di desa.
Faktor-faktor yang sangat terkait kondisi saat ini menyebabkan perilaku serksual
remaja semakin menggejala akhir-akhir ini. Namun begitu, banyak remaja tidak
mengindahkan bahkan tidak tahu dampak dari perilaku seksual mereka terhadap
kesehatan reproduksi baik dalam waktu yang cepat ataupun waktu yang lebih panjang.
Sebuhungan dengan definisi kesehatan reproduksi yang telah di bicarakan dahulu,
berikut ini akan di bahas mengenai beberapa dampak perilaku seksual remaja pranikah
terhadap kesehatan reproduksi.
o Hamil yang tidak dikehendaki (unwanted pregnancy)
Unwanted pregnancy (kehamilan yang tidak di kehendaki) merupakan salah satu
akibat dari perilaku seksual remaja. Anggapan-anggapan yang keliru seperti: melakuakan
hubungan seks pertama kali, atau hubungan seks jarang dilakuakan,atau perempuan
masih muda usianya, atau bila hubungan seks dilakuan sebelum atau sesudah menstruasi,
atau bila mengunakan teknik coitus interuptus (sanggama terputus), kehamilan tidak

akan terjadi merupakan pencetus semakin banyaknya kasus unwanted pregnancy. Seperti
salah satu kasus pada penelitian khisbiyah (1995) ada responden mengatakan, untuk
menghindari kehamilan maka hubungan seks dilakuakan di antara dua waktu menstruasi.
Informasi itu tentu saja bertentangan dengan kenyataan bahwa sebenarnya masa antara
dua siklus menstruasi itu merupakan masa subur bagi seorang wanita.
Unwanted pregnancy membawa remaja pada dunia pilihan, melanjutkan kehamilan
atau mengugurkanya. Menurut Khisbiyah (1995) secara umum ada dua faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan itu, yakni faktor intrnal dan faktor eksternal.
a.

Faktor intrnal meliputi, intensitas hubungan dan komit-men pasangan remaja untuk
menjalin hubungan jangka panjang dalam perkawinan, sikap dan persepsi terhadap janin
yang di kandung, seperti persepsi subjektif mengenai kesiapan psikologis dan ekonomi
untuk memasuki kehidupan perkawinan.

b. Faktor eksternal meliputi sikap dan penerimaan orng tua kedua belah pihak, penilaian
masyarakat, nilai-nilai normatif dan etis dari lembaga keagamaan, dan kemingkinankemungkinan perubahan hidup di masa depan yang mengikuti pelaksanaan keputusa
yang akan dipilih.
Terlepas dari alasan di atas, yang pasti melahirkan dalam usia remaja (early
chilbearing) dan melakuakan aborsi merupakan pilihan yang harus mereka jalani.
Banyak remaja putri yang mengalami unwanted pregnancy terus melanjutkan
kehamilanya. Kosenkuensi dari keputusan yang mereka ambil itu adalah melahirkan
anak yang dikandungnya dalam usia yang relatif muda.
o Penyakit menular seksual (PMS) HIV/AIDS
Dampak lain dari perilaku seksual remaja terhadap kesehatan reproduksi adalah
tertular PMS termasuk HIV/AIDS. Sering kali remaja melakukan hubungan seks yang
tidak aman. Adanya kebiasaan berganti-ganti pasangan dan melakuakan anal seks
menyebabkan remaja semakin rentan untuk tertular PMS/HIV, seperti sifilis
,gonore,herpes, klamidia dan AIDS . dari data yang ada menukjukan bahwa diantara
penderita atau kasus HIV/AIDS, 53,0% berusia antara 15-29 tahun. Tidak terbatasnya
cara melakuakan hubungan kelamin pada genital-genital saja(bisa juga oragenital)
menyebabkan penyakit kelamin tidak saja terbatas pada daerah genital, tetapi dapat juga
pada daerah-daerah ektra genital.
o Psikologis

Dampak lain dari perilaku seksual remaja yang sangat berhubungan dengan
kesehatan reproduksi adalah konsekuensi psikologis. Setelah kehamilan terjadi ,pihak
perempuan atau tepatnya korban- utama dalam masalah ini. Kodrat untuk hamil dan
melahirkan menempatkan remaja perempuan dalam posisi terpojok yang sangat
delimatis. Dalam pandangan masyarakat ,remaja putri yang hamil merupakan aib
keluarga,yang secara telak mencoreng nama baik keluarga dan ia adalah si pendosa yang
melangar norma-norma sosial dan agama. Penghakiman sosial ini tidak jarang meresap
dan terus tersosialisasi dalam diri remaja putri tersebut. Perasaan binggung, cemas, malu,
dan bersalah yang dialami remaja setelah mengetahui kehamilanya bercampur dengan
perasaan depresi, pesimis terhadap masa depan, dan kadang disertai rasa benci dan marah
baik kepada diri sendiri maupun kepada pasangan, dan kepada nasib membuat kondisi
sehat secara fisik ,sosial dan mental yang berhubungan dengan sistem ,fungsi,dan proses
reproduksi remaja tidak terpenuhi.
Namun ada hal yang perlu pula untuk diketahui bahwa dampak yang terjadi pada
remaja bukan hanya pada saat pranikah,namun dapat pula memberikan dampak negatif
saat menikah dan hamil muda.Hal-hal yang mungkin terjadi saat menikah dan hamil
di usia sangat muda (dibawah 20 tahun).
Tetap perlu diingat bahwa perempuan yang belum mencapai usia 20 tahun sedang
berada di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan fisik. Karena tubuhnya belum
berkembang secara maksimal, maka perlu dipertimbangkan hambatan/ kerugian antara
lain :
1.

Ibu muda pada waktu hamil kurang memperhatikan kehailannya termasuk control
kehamilan. Hal ini berdampak pada meningkatnya berbagai resiko kehamilan.

2.

Ibu muda pada waktu hamil sering mengalami ketidakteraturan tekanan darah yang
dapat berdampak pada keracunan kehamilan serta kejang yang berakibat pada kematian.

3. Penelitian juga memperlihatkan bahwa kehamilan usia muda (di bawah 20tahun) sering
kali berkaitan dengan munculnya kanker rahim. Ini erat kaitannya dengan belum
sempurnanya perkembangan dinding rahim.
4.

Dari sisi pertimbangan psikologis, remaja masih merupakan kepanjangan dari masa
kanak-kanak. Kebutuhan untuk bermain dengan teman sebaya, kebutuhan untuk
diperhatikan, disayang dan diberi dorongan, masih begitu besar sebelum ia benar-benar
siap untuk mandiri.

5. Wawasan berpikirnya belum luas dan cukup matang untuk bisa menghadapi kesulitan,
pertengkaran yang ditimbulkan oleh pasangan hidup dan lingkungan rumah tangganya.

2.6 Strategi Meningkatkan Kesehatan Anak Remaja


a.

Pendidikan Seks
Strategi pendidikan seks di masa lalu berfokus pada anatomi fisiologi reproduksi dan
penyuluhan perilaku yang khas kehidupan keluarga Amerika kelas menengah. Baru
baru ini pendidikan seks mulai membahas masalah seksualitas manusia yang dihadapi
remaja. Misalnya, program program yang sekarang berfokus pada upaya remaja untuk
mengatakan tidak. Pihak oponen program pendidikan seks di sekolah percaya bahwa
diskusi eksplisit tentang seksualitas meningkatkan aktivitas seksual diantara remaja dan
mengecilkan peran orang tua. Pihak pendukung mengatakan, tidak adanya diskusi
semacam itu dari orang tua dan kegagalan mereka untuk member anak anak mereka
informasi yang diperlukan secara nyata untuk menghambat upaya mencegah kehamilan
pada remaja. Peran keluarga, masjid, gereja, sekolah kompleks dan kontraversial tentang
pendidikan seks. Orang tua mungkin tidak terlibat dalam pendidikan seks anak
anaknya karena beberapa alasan, seperti :

Orang tua tidak memiliki informasi yang tidak adekuat.

Orang tua tidak merasa nyaman dengan topik seks.

Para remaja tidak merasa nyaman bila orang tua mereka membahas seks.
Beberapa orang tua mendapat kesulitan untuk mengakui anaknya adalah individu
seksual yang memiliki perasaan dan perilaku seksual. Penolakan orang tua untuk
membahas perilaku seksual dengan putri mereka bisa menyebabkan putrinya
merahasiakan aktivitas seksnya dan dapat menghambat upaya untuk mendapat bantuan.

b. Fungsi Penting Program Promosi Kesehatan Remaja

Meningkatkan penerimaan pengetahuan dan keterampilan untuk perawatan diri yang


kompeten dan menginformasikan pembuatan keputusan tentang kesehatan.

Memberikan pengkuatan positif terhadap perilaku sehat.


Pengaruh struktur lingkungan dan sosial untuk mendukung perilaku peningkatan
kesehatan.

Memfasilitasi pertumbuhan dan aktualisasi diri.


Menyadarkan remaja terhadap aspek lingkungan dan budaya barat yang merusak
kesehatan dan kesejahteraan.

Menjaga dan merawat organ reproduksi

Khusus untuk alat reproduksi wanita, memang tidak mudah dalam merawatnya. Terlebih jika
tidak dijaga dan dirawat dengan baik, berbagai penyakit organ reproduksi berbahaya pun
akan bemunculan. Menurut dokter inneke sirowanto, SpOG Spesialis Kebidanan &
Kandungan, kebanyakan masalah yang terjadi pada kesehatan reproduksi wanita adalah
disebabkan oleh jamur, bakteri dan virus. Sehingga menjadi penyebab terjadinya radang
panggul. Juga adanya kelainan pada organ reproduksi wanita.
Tips merawat alat reproduksi wanita

Biasakan membilas vagina setelah selesai buang air kecil dan BAB. cucilah hingga
bersih dengan membilasnya dari arah depan ke belakang. Kebanyakan wanita tidak
paham akan hal ini, banyak wanita yang membasuh organ intim dari anus ke arah
vagina.

Hal ini akan menyebabkan bakteri bersarang pada anus dan masuk ke liang vagina,
sehingga mengakibat timbulnya rasa gatal di area vagina. Sebaiknya basuh organ
intim dengan tisu sebelum mengenakan celana dalam dengan sekali usap. Apabila
area organ intim dibiarkan lembab, jamur akan tumbuh dengan mudah.

Jangan memakai celana dalam yang terlalu ketat, Karena dapat menekan otot vagina
dan membuat area sekitar menjadi lembab. Contohnya seperti celana jeans, inilah
yang memicu terjadinya kelembaban dan menimbulkan tumbuh kembangnya jamur.

Ganti celana dalam 1 kali sehari bila keadaan cuacanya dingin. Namun, bila keadaan
cuacanya panas sebaiknya ganti 2 kali dalam sehari. Pastikan celana yang dikenakan
yang mudah menyerap keringat.

Perhatikan jenis kertas tisu saat akan digunakan untuk membersihkan organ intim.
Tissue memang sangat baik karena berfungsi menyerap air dan lendir. Namun tissue
yang tercemar oleh kuman dan bakteri akan sangat berbahaya

Hindari menggunakan air penampungan atau air bekas orang saat berada di toilet
umum, dari hasil penelitian air yang ditampung yang terdapat dalam toilet umum bisa
mengandung bakteri dan jamur.

Gunakanlah pembalut dengan tekstur yang lembut dan kering supaya tidak terjadi
iritasi ketika Anda mengalami menstruasi. Ganti pembalut sesering mungkin terlebih
pada saat aliran darah banyak yang mencapai 5 hingga 6 jam sekali. Sebab darah yang
tertampung pada pembalut akan tumbuhnya kuman yang bisa menyebabkan infeksi.

Jangan menggunakan pantyliner beraroma parfum secara rutin setiap hari karena bisa
menimbulkan iritasi pada kulit. Penggunaan pantyliner hanya dilakukan jika
mengalami keputihan. Persiapkan selalu celana dalam lebih untuk ganti.

Penggunakan cairan khusus secara terus-menerus dalam membersihkan organ intim


juga harus dihindari. Karena ini akan mengganggu keseimbangan flora dalam vagina.
Apabila terlalu sering digunakan, justru akan membunuh bakteri baik yang berujung
pada tumbuhnya jamur. Sehingga akan timbul gatal-gatal di daerah organ intim.

Jangan melakukan hubungan seksual saat haid. Karena dinding rahim saat menstruasi
cenderung lebih lunak sehingga mudah terjadinya luka.

Hindari juga depresi dan stres yang berlebihan dan beralihlah ke gaya hidup sehat
dengan aktif berolahraga dan mengosumsi makanan dengan gizi seimbang.

Cara merawat kesehatan organ reproduksi pria

Selain sebagai organ penting penis merupakan simbol kejantanan bagi kaum pria, sehingga
kesehatannya pun harus selalu dijaga agar dapat berfungsi dengan baik. Dalam menjaga dan
merawat organ reproduksinya terkadang sering diabaikan oleh para pria, sehingga
menimbulkan berbagai masalah seperti ejakulasi dini, impotensi dan lainnya. Nah, untuk para
pria yang masih bingung gimana cara merawat kesehatan organ reproduksi dengan baik,
simak beberapa tips berikut ini :
Membersihkan secara rutin

Cuci alat kelamin Anda secara rutin, yaitu membilasnya dengan air bersih setiap kali
melakukan buang air baik buang air kecil maupun buang air besar. Untuk laki-laki yang
belum atau tidak disunat wajib membersihkan bagian dalam kulup yaitu kepala penis dalam
sampai bersih agar terhindar dari kanker.
Memakai celana dalam yang bersih dan higienis
Ganti celana dalam paling tidak 2 kali dalam sehari jika si penggunanya mudah berkeringat,
untuk menghindari tumbuhnya kuman dan bakteri. Celana dalam yang tidak higienis seperti
berkeringat, kotor, daki serta lembab, ini akan memudahkan bakteri berkembang biak.
Sehingga timbullah berbagai jenis penyakit seperti biang keringat, bau tak sedap dan lainlain.
Mencukur rambut kelamin secara berkala
Jika rambut pada alat kelamin sudah memanjang sebaiknya harus segera dicukur supaya tetap
pendek dan terhindar dari tumbuhnya bakteri. Selain itu, ada juga bakteri baik yang terdapat
di area alat kelamin, maka jangan mencukur habis rambut pada alat kelamin Anda.
Menghindari dari ancaman berbahaya
Alat kelamin sangat sensitif terhadap sinar x rontgen, maka usahakan untuk tidak keseringan
melakukan rontgen. Lakukan rontgen satu kali saja dalam rentang waktu enam bulan. Hindari
juga makanan dan minuman yang dapat merusak organ reproduksi seperti minum minuman
beralkohol , rokok, narkoba dan lain sebagainya...
Menjaga dari kelembapan
Bila alat kelamin pria berada dalam lingkup yang panas, maka sperma yang dihasilkan akan
turun kualitasnya. Ini bisa menyebabkan sulit terjadinya pembuahan oleh sel telur sang istri.
Oleh karena itu, hindari penggunaan pakaian ketat berbahan panas dan kurang ventilasi
udara. Serta jauhi juga kebiasaan buruk seperti memangku laptop di atas paha karena dapat
meningkatkan suhu pada alat kelamin Anda.

Anda mungkin juga menyukai