Anda di halaman 1dari 3

PRASARANA SUMBER DAYA AIR

PERBAIKAN MUTU SUMBERDAYA AIR


1. Dasar Pertimbangan
Sejalan dengan kenaikan jumlah penduduk dan pembangunan yang tidak ramah lingkungan
akan berdampak peningkatan limbah cair domestik ataupun limbah industri dan pertanian
(pupuk, peptisida dan obat-obatan) yang berpengaruh negatif, baik langsung maupun tidak
langsung bagi kehidupan mahluk air maupun kesehatan manusia itu sendiri. Dampak limbah
tersebut dalam perkembangannya ternyata tidak saja terjadi di daerah hilir sungai, akan tetapi
telah merambah ke daerah hulu akibat pemanfaatan sungai untuk jamban keluarga.
Akibat penurunan kualitas air yang berkelanjutan, bukan saja secara langsung dapat
merugikan kegiatan produksi perikanan, tapi beban biaya yang akan semakin besar untuk
menjadikan lingkungan air nyaman untuk kehidupan manusia itu sendiri. Belum lagi dampak
negatif terhadap perubahan keanekaragaman jenis fauna dan flora di perairan yang kualitasnya
menurun karena telah berada diluar kemampuan lingkungan untuk melakukan pemurnian alami
(self purification). Akibatnya akan terjadi penimbunan sebagian besar limbah, sehingga
penurunan kualitas sumberdaya air akan semakin memperburuk mutu air secara berkelanjutan.
2. Tujuan Program
Mengingat menurunan kualitas air merupakan akibat dari berbagai sumber pencemar, maka
pengelolaan sumberdaya air yang menghasilkan mutu yang kita butuhkan harus dilakukan
secara listas sektor dan melibatkan masyarakat penghasil limbah dengan memberdayakan
masyarakat luas, khususnya menyadarkan masyarakat industri. Upaya ini harus dilakukan yang
dikaitkan dengan adanya ekolabelling dan diberlakukannya ISO 14000 dalam era perdagangan
global saat ini.
Dengan mengacu permasalahan arah dan tujuan serta tantangan masa depan untuk
memenuhi kebutuhan sumberdaya air yang bermutu, maka arah dan tujuan pengelolaan mutu
sumberdaya air adalah sebagai berikut :
1.

Mengatur sistem pembuangan limbah domestik (konsumen rumahtangga) maupun


industri, termasuk limbah pertanian, peternakan, perikanan dan lainnya
yang didukung
dengan kampanye penyadaran masyarakat luas, khususnya masyarakat industri, petani,
rumahtangga dan masyarakat luas dalam peningkatan mutu air untuk kesehatan maupun
persyaratan perdagangan global;
2.
Melakukan kajian, evaluasi dan pengembangan teknologi pengendalian limbah dan
perbaikan mutu air, termasuk penyebarluasan IPTEK melalui penyuluhan penggunaan air
yang sehat untuk setiap peruntukan;

3.

Penegakan aturan pengendalian limbah cair atau padat menurut kriteria kesehatan dan
memberikan pinalti setiap bentuk pelanggaran secara tegas dan konsisten;
4.
Meningkatkan berbagai upaya, seperti pemberdayaan masyarakat dalam pembuangan
limbah domestik dan kebersihan lingkungan untuk menghilangkan faktor penyebab
menurunnya kuantitas sumberdaya air di setiap DAS di Jawa Timur;
5.
Mengembangkan sistem pengolahan limbah cair maupun limbah padat yang aman dalam
rangka proses produksi industri untuk keperluan pengendalian limbah untuk menghasilkan
cadangan air yang bermutu secara berkelanjutan.
PENGENDALIAN BANJIR DAN PENGAMANAN PANTAI
1. Dasar Pertimbangan
Strategi penanganan banjir dan rob merupakan misi dari Badan penanggulangan Bencana
Daerah dan Pengelolaan Sumber Daya Air Kota Semarang untuk mencapai visi yang ditetapkan.
Penanganan banjir dan rob di Kota Semarang belum optimal, namun banjir dan rob di Kota
Semarang kian lama semakin meningkat. Konsep penanganan yang baik tidak menjamin
berhasilnya program penanganan banjir dan rob, dikarenakan banyaknya kendala-kendala yang
terjadi seperti kurangnya kendaraan operasional, kualitas SDM kurang, penguasaan teknologi
kurang, masyarakat kurang sadar terhadap lingkungan, luasnya wilayah dampak banjir dan rob,
cuaca yang tidak menentu
Dilihat dari berbagai program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan besarnya
sumber dana yang telah dikeluarkan, penanganan banjir dan rob di Semarang tetap masih
menjadi permasalahan yang tidak mudah untuk diatasi. Hal tersebut terbukti dengan
dibangunnya banjir kanal barat, banjir kanal timur, dan polder depan stasiun tawang masih tidak
dapat mengatasi masalah banjir dan rob di Kota Semarang.
2. Tujuan Program
Pengendalian daya rusak air terutama dalam hal penanggulangan banjir mengutamakan
pendekatan non-konstruksi melalui konservasi sumberdaya air dan pengelolaan daerah aliran
sungai dengan memperhatikan keterpaduan dengan tata ruang wilayah. Peningkatan partisipasi
masyarakat dan kemitraan di antara pemangku kepentingan terus diupayakan tidak hanya pada
saat kejadian banjir, tetapi juga pada tahap pencegahan serta pemulihan pasca bencana.
Penanggulangan banjir diutamakan pada wilayah berpenduduk padat dan wilayah strategis.
Untuk menunjang keberhasilan penanganan banjir dan rob di Kota Semarang, berikut saran yang
dapat diberikan:
a. Bekerjasama dengan dinas/instansi, LSM, dan stakeholder lainnya selain bisa menambah
anggaran dalam penanganan banjir dan rob, dinas/instansi, LSM dan sebagainya bisa
sebagai sarana dan prasarana.
b. Dinas seharusnya melakukan penyuluhan dan pendekatan pada masyarakat lebih intensif.
Hal ini dilakukan melalui sosialisasi dari berbagai kalangan yang cinta akan lingkungan.
c. Peningkatan pengawasan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah terhadap kegiatan penanganan banjir dan rob. Dinas

harus bisa melakukan pendampingan dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan
mengikutkan warga.
d. Pengoptimalan teknologi yang digunakan sangat diperlukan dalam penanganan banjir dan
rob.

Anda mungkin juga menyukai