Anda di halaman 1dari 5

Tulisan ini adalah ringkasan dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.

09/PRT/M/2010
tentang Pedoman Pengamanan Pantai yang terbit pada 25 Agustus 2010. Semoga tulisan ini
dapat membantu pembaca dalam memahami secara cepat isi dari pedoman tersebut.
Pasal 1 :

Pantai adalah daerah yang merupakan pertemuan antara laut dan daratan diukur pada saat
pasang tertinggi dan surut terendah

Daerah Pantai adalah suatu daratan beserta perairannya dimana pada daerah tersebut
masih saling dipengaruhi baik oleh aktivitas darat maupun laut (marine)

Wilayah pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi
perubahan di darat dan di laut.

Pengamanan pantai adalah upaya untuk melindungi dan mengamankan daerah pantai dan
muara sungai dari kerusakan akibat erosi, abrasi, dan akresi.

Zona pengamanan pantai adalah satuan wilayah pengamanan pantai yang dibatasi oleh
tanjung dan tanjung, tempat berlangsungnya proses erosi, abrasi, dan akresi yang terlepas
dari pengaruh satuan wilayah pengamanan pantai lainnya. (Coastal Cell)

Sempadan pantai adalah daratan sepanjang tepian pantai yang lebarnya proporsional
dengan bentuk dan kondisi fisik pantai, minimal 100 (seratus) meter dari titik pasang
tertinggi ke arah darat.

Pasal 2

Pengamanan pantai diselenggarakan berdasarkan ZONA PENGAMANAN PANTAI


(coastal cell) dan mempertimbangkan wilayah sungai, pola serta rencana pengelolaan
sumber daya air pada wilayah sungai.

Pasal 5

Tujuan pengamanan pantai adalah untuk melindungi :


1. Masyarakat yang tinggal di sepanjang pantai dari ancaman gelombang dan
genangan pasang tinggi (rob), erosi serta abrasi
2. Fasilitas umum, fasilitas sosial, kawasan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi,
nilai sejarah, serta nilai strategis nasional yang berada di sepanjang pantai.
3. Perairan pantai dari pencemaran dan kerusakan lingkungan oleh limbah
perkotaan, industri dan limbah lainnya.

4. Pendangkalan muara sungai.


Pasal 6

Aspek-aspek pengamanan pantai terdiri dari :


1. Aspek umum

studi kelayakan pengamanan pantai

penyusunan program pengamanan pantai

2. Aspek teknis

perencanaan detail

pelaksanaan

operasi dan pemeliharaan

pengelolaan BMN (barang milik negara)

pembiayaan

peran masyarakat

Pasal 7

Studi kelayakan pengamanan pantai meliputi :


1. kelayakan ekonomi, sosial dan lingkungan
2. kesiapan masyarakat untuk menerima rencana kegiatan
3. keterpaduan antar sektor
4. kesiapan pembiayaan
5. kesiapan kelembagaan

Penyusunan program pengamanan pantai mengacu pada studi kelayakan pengaman


pantai sesuai dengan :
1. rencana pengelolaan sumber daya air

2. rencana zonasi wilayah pesisir


Jika poin 1 dan 2 belum disusun, maka pelaksanaan pengamanan pantai dilakukan
berdasarkan zona pengaman pantai (coastal cell)
Pasal 8

Perencanaan detail melalui tahapan :


1. Inventarisasi, meliputi

pengumpulan data
1. data primer

survey pemetaan

survey hidro-oseanografi

survey mekanika tanah dan geoteknik

survey sosial ekonomi

survey lingkungan

2. data sekunder

identifikasi masalah

2. Penyusunan rencana detail, meliputi :

pengolahan data

pra desain

pemilihan alternatif

detail desain pengamanan pantai

Perencanaan detail mempertimbangkan :

kelestarian sumber daya pantai

dampak lingkungan

kondisi sosial ekonomi masyarakat

peraturan perundangan

kondisi politik dan kelembagaan

estetika

Pasal 17

Operasi dan Pemeliharaan bangunan pengaman pantai dimaksudkan agar bangunan


pengaman pantai dapat berfungsi optimal

Pasal 18

Kegiatan operasi, meliputi :


1. pemantauan, yaitu pengamatan dan pengukuran bangunan pengaman pantai pada
zona pengamanan pantai untuk mendapatkan informasi tentang kondisi fisik
pantai, meliputi :

kerusakan pantai dan kerugian yang ditimbulkan

perubahan bentuk fisik pantai

perubahan pola arus dan angkutan sedimen

bangunan pantai dan fungsinya

pengaruh bangunan terhadap lingkungan

pemanfaatan sempadan pantai dan perubahan garis pantai

kegiatan masyarakat yang merusak ekosistem pantai

jumlah penduduk yang mengalami dampak kerusakan

2. sosialisasi kebijakan

larangan penebangan hutan/tanaman mangrove

larangaman penambangan di sempadan pantai

tatacara pemanfaatan sempadan pantai

peraturan perundangan yang terkait

3. pengoperasian pompa dan pintu air

operasi pintu pengendali banjir

operasi pintu sistem polder

Pasal 19

Kegiatan pemeliharaan, meliputi :


1. bangunan pengaman pantai
2. alur muara sungai
3. lingkungan pantai

Pasal 22

Pembiyaan pengaman pantai ditetapkan berdasarkan angka kebutuhan nyata pengamanan


pantai.

Pembiayaan meliputi :
1. sistem informasi
2. perencanaan
3. konstruksi
4. operasi dan pemeliharaan
5. rehabilitasi

Anda mungkin juga menyukai