Tatanan Klinik
Tatanan Klinik
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi saat ini umumnya masih banyak gaya hidup masyarakat yang
masih belum memahami tentang pentingnya kesehatan. Mereka pada umumnya
mengkonsumsi segala jenis makanan, seperti makanan tinggi lemak dan kolesterol
tanpa diimbangi dengan gaya hidup yang benar dan olahraga atau aktifitas fisik untuk
membakar lemak, sehingga menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan, salah
satunya menyebabkan diabetes mellitus.
Diabetes mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Smeltzer C, Suzanne,
2001). Penyakit diabetes mellitus memerlukan penatalaksanaan medis dan keperawatan
untuk mencegah komplikasi akut. Secara promotif perawat dapat memberikan
penyuluhan kesehatan tentang diabetes mellitus, kemudian dengan preventif yaitu
dengan cara menerapkan gaya hidup sehat seperti rutin berolahraga dan tidak merokok.
Selain itu perawat juga berperan secara kuratif dan rehabilitatif seperti pengontrolan
kadar gula darah, melakukan perawatan luka dan mengatur diet makanan yang harus
dimakan sehingga tidak terjadi peningkatan kadar gula darah.
1.2 Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan diabetes mellitus
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui definisi dari diabetes mellitus
2. Untuk mengetahui etiologi dari diabetes mellitus
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari diabetes mellitus
4. Untuk mengetahui resiko dari diabetes mellitus
5. Untuk mengetahui komplikasi dari diabetes mellitus
6. Untuk mengetahui pengobatan dan pencegahan dari diabetes mellitus
7. Untuk mengetahui gizi seimbang dari diabetes mellitus
8. Untuk mengetahui manajemen diabetes milletus
BAB II
KONSEP TEORI
2.1 Definisi
1
lima kali lipat pada individu yang memiliki salah satu dari kedua tipe HLLA
tersebut.
Faktor-faktor imunologi. Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon
otoimun. Respon ini merupakan respon abnormal dimana antibodi terarah pada
jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi pada jaringan tersebut yang
dianggapnnya seolah-olah jaringan asing. Factor-faktor ;lingkungan. Adanya faktor
eksternal yang dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi sel beta.
(IrawanSusiloImim, dkk, 2000)
2). Diabetes tipe II
Faktor genetik diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi
insulin. Selain itu terdapat pula faktor-faktor resiko tertentu yang berhubungan
dengan proses terjadinya diabetes melitus II. Faktor-faktoriniadalah :
a). Usia resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 tahun.
b). Obesitas
c). Riwayatkeluarga
(IrawanSusiloImim, dkk, 2000)
2.5 Resiko terkena Diabetes Milletus
a. Anak-anak
b. Remaja
c. Orang Tua
d. Obesitas
2.6 Komplikasi Diabetes Milletus
a. Penyakit jantung, penyakit Stroke
b. Kerusakan Ginjal
c. Infeksi pada Kulit
d. Kebutaan
2.7 Pengobatan dan Pencegahan Diabetes Milletus
a. mengatur makanan yang sehat
b. menjalani pemeriksaan gula darah
c. berolah raga secara teratur
d. menjaga keseimbangan berat badan
e. menggunakan obat sesuai anjuran dokter
2.8 Gizi seimbang Diabetes Milletus
1. makanlah makanan yang aneka ragam makanan
a. Sumber Zat Tenaga (Karbohidrat, Lemak)
b. Sumber Zat Pembangun (Protein)
c. Sumber Zat Pengatur (Vitamin,air dan mineral)
2. Makanlah makanan untuk memenuhi Kecukupan energy
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat Komplek dan Sehat
4. Batasi Konsumsi Lemak
5. Gunakan garam beryodium 1 sendok teh per hari
6. Makanlah sumber Zat Besi
3
secukupnya.
Latihan fisik dan pengaturan aktivitas fisik. Dianjurkan latihan jasmani teratur 3-4x
tiap minggu selama 0.5 jam yang sifatnya sesuai CRIPE (Continous, Rhytmical,
Interval, Progressive, Endurance training). Latihan yang dapat dijadikan pilihan
14. Pengetahuan tentang diabetes dan perawatan diri. Diabetes adalah penyakit kronik dan
pasien perlu menguasai pengobatan dan belajar bagaimana menyesuaikan agar
tercapai kontrol metabolik yang optimal.
BAB III
5
STUDI KASUS
Kasus
Tn. M berusia 35 tahun datang ke rumah sakit dan mengeluh kalau malam sering sekali
bolak-balik ke kamar mandi, sehingga saat bangun tidur terasa lemas. Karena lemas klien
sering merasa haus. Tn. M mengatakan sering sekali makan makanan olahan daging dan
makanan manis. Tiga hari sebelum masuk rumah sakit Tn. M terkena paku di tumit kaki
kirinya namun hanya dibersihkan dengan air hangat. Keesokan harinya luka pada tumit
menjadi membengkak dan mengeluarkan nanah dan oleh keluarga segera diperiksakan ke
dokter praktek dan hanya diberikan obat oral. TD: 140/100mmHg, Na: 88 x/menit, RR:
24x/menit, T: 38,50C TB: 171 cm, dan BB 75 kg.
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
1) Nama
: Ny. S
2) Umur
: 56 tahun
3) Jenis Kelamin
: Perempuan
4) Agama
: Islam
5) Pendidikan
: SD
6) Pekerjaan
7) Alamat
: Margodadi
2. Keluhan Utama
Klien mengeluh ada luka bernanah di tumit kaki kiri dan terasa nyeri.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Tiga hari sebelum masuk RS (tanggal 20 April 2014) kaki klien tertusuk paku. Pada
awalnya luka klien hanya dibersihkan dengan air hangat. Keesokan harinya luka
bertambah besar, membusuk, dan mengeluarkan nanah. Klien hanya diperiksa ke
dokter praktek dan diberi obat oral. Luka klien bertambah parah dan klien dirujuk ke
RSU untuk dirawat. Pada saat pengkajian tanggal 23 April 2014 luka pada kaki klien
masih basah. Luka dengan kedalaman 0,5 cm, lebar 3 cm, dolor (+), kolor (+), tumor
(+), rubor (+), dan fungsiolasea (+). Klien mengatakan nyeri tersebut sering
dirasakan oleh klien apabila klien melakukan pergerakan/banyak bergerak dan nyeri
berkurang apabila klien beristirahat.Klien mengatakan badannya panas dan
lemas. Klien juga mengeluh sering sekali merasa , haus, dan bolak balik ke kamar
mandi di malam hari dan lemas di pagi hari.
6
pasien makan 3x/hari dan minum air putih 2300 2500 cc/hari.
Pola eliminasi
Sebelum sakit pasien BAB 1x/hari dengan konsentrasi padat, bau khas dan
warnanya kuning kecoklatan. BAK 900 1000 cc/hari dengan warna kuning
pekat dan bau khas. Selama sakit pasien BAB 1x/hari dengan konsistensi padat,
bau khas dan warnanya kuning kecoklatan BAK 2200 - 2400 cc/hari dengan
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik dan lancar. Pasien mengatakan nyeri
tumit kaki kirinya sangat terasa apabila pasien bergerak. Pasien mengatakan
nyerinya hanya akibat dari kelelahan.
g. Pola sensori visual
Test tajam tumpul: dapat membedakan antara tajam dan tumpul
Test panas dingin : dapat membedakan antara panas dan dingin
h. Pola toleransi dan koping terhadap stress
Apabila pasien ada masalah selalu dibicarakan dengan keluarganya.
i. Persepsi diri / konsep diri
Klien mengatakan pasrah dengan penyakit yang dideritanya.Klien berharap dapat
sembuh dan dapat menjalankan aktifitasnya dengan normal.
j. Pola seksual dan reproduksi
Pasien berjenis kelamin pria dan sudah menikah mempunyai 2 anak.
k. Pola nilai dan keyakinan
Sebelum sakit klien selalu menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim
(shalat 5 waktu). Klien kurang mengetahui akan penyakitnya namun klien
percaya
bahwa
penyakitnya
dapat
disembuhkan.
Selama
sakit
klien
tidak ada
Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar teroid, kekauan leher tidak ada
Toraks dan paru-paru
Toraks : Simetris ki/ka, RR 24 x/menit, irama teratur dan tidak ada suara
tambahan
Jantung
I : denyut jantung normal, tidak ada dorongan, ictus cordis tidak tampak
P : tidak ada pulsasi, ictus cordis teraba di midklavikula intercosta 5
P : ukuran dan bentuk jantung dalam batas normal
A : terdengar suara lup dan dup, suara jantung tunggal
- Paru paru
I : Simetris
P : Fremitus kanan / kiri : normal kanan/kiri
P : Sonor ka/ki
A : vesikuler ka/ki
- Abdomen
I : Bentuk simetris
A.: Bising usus 13x/menit
P : Hati dan limfe tidak teraba, nyeri tekan (-)
P : Tympani
- Genetalia
: Bersih tidak ada kelainan dibuktikan tidak terpasang
-
kateter
Rectum dan anus : Klien mengatakan tidak ada hemoroid
Ekstremitas
Atas
: tangan kiri terpasang infus dan tangan kanan dapat digerakan
kesegala arah
Bawah : Kaki kanan dapat digerakan kesegala arah dan kaki
kiri tampak sulit digerakan karena adanya luka di telapak kaki. Luka
kedalaman 0,5 cm, lebar 3 cm, dolor (+), kolor (+), tumor (+), rubor (+),
c. GDS
Pemeriksaan HbA1c
HbA1c : 7,1 % (Normal 2,5 6,1 %)
Pemeriksaan leukosit
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Basofil
Eusinofil
N. Segmen
N. Batang
Limfosit
Monosit
: 0 % (Normal : 0 1 %)
: 0,5 % (Normal : 1 3 %)
: 47 % (50 75 %)
: 1 % (2 3%)
: 23 % (25 40 %)
: 2 % (Normal : 3 7 %)
10. Terapi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
B.
ANALISA DATA
N Data
Masalah
Etiologi
o
1 Ds:
-
keluarga dalam
tanda,
mengenal penyakit
gejala,
akibat
lanjut
tentang
diit
diabetes mellitus.
-
penyebab,
dan
perawatannya).
2 DS:
-
keluarga dalam
dingin bila lapar dan rasa ingin mellitus di keluarga merawat anggota
pingsan
-
Ny. S khususnya
No
3 DS:
-
Data
penyakit
Masalah
Etiologi
Resiko
terjadi Ketidakmampuan
Ny.
khususnya
No
Data
dingin bila lapar, dan terasa ingin
Masalah
Etiologi
pingsan.
-
Glukotes
urine
tgl
7-08-2008
hasilnya negatif
-
BB : 53 kg
TD : 130/80 mmHg
TB: 162 cm
12
C.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit diabetes mellitus
di keluarga Ny. S khususnya pada Ny. S b.d
ketidakmampuan
ditandai
dengan:
2. Resiko hipoglikemia penyakit diabetes mellitus di keluarga Ny. S
khususnya pada Ny. S b.d ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit
3. Resiko terjadi serangan ulang penyakit diabetes mellitus di
keluarga Ny. S
13
D.
1. Kurang
pengetahuan
Tujuan
Setelah
Kriteria Hasil
Keluarga dapat
dilakukan menyebutkan:
Intervensi
-
Jelaskan pengertian DM
Pengertian -
penyakit DM di kunjungan
DM
keluarga Ny. S
Kumpulan gejala
lanjut
DM
rumah
keluarga b.
Jelaskan penyebab DM
Menyebutka
dapat
n 3 dari 5
mengetahu
penyebab DM
i penyakit c.
Menyebutka
yang
n 3 dari 6 tanda
diderita
dan gejala
oleh Ny. S d.
Menyebutka
n 3 dari 5
komplikasi atau
akibat lanjut dari
DM
e. Keluarga dapat
menyediakan
menu makanan
untuk penderita
DM
f.
Keluarga
mampu menjaga
aktivitas dan
istirahat bagi
14
Diagnosa
Tujuan
Keperawatan
Kriteria Hasil
Intervensi
klien
2. Resiko
Setelah
Keluarga dapat
Ucapkan salam
hipoglikemia
dilakuka menyebutkan:
penyakit
diabetes
asuhan
p diit diabetes
disepakati
mellitus di
keperaw
mellitus: Tepat -
Jelaskan
waktu , Tepat
mellitus
macam, Tepat
Ny. S b.d
jumlah
a.
hari
Prinsi dengan
ketidakmampua keluargab.
n keluarga
sakit
Jelaskan
Meny
- Jelaskan
penyebab
prinsip
diit
tentang
telah
diabetes
penyebab
tujuan
diit
diabetes
mellitus
-
hipoglikimea
Anjurkan
klien
untuk
ebutkan 3 dari 3
tidak
tujuan diit
terjadi
diabetes mellitus
pada Ny. S d.
yang
ebabkan 5 dari 8
diharapk
dalam merawat an
anggota
hipoglikem
keluarga yang
kontrak
diit
diabetes
mellitus
-
Demontrasikan
diit
diabetes
mellitus
Klien
- Anjurkan keluarga untuk memberi
dapat
memeriksakan
diit
Puskesmas
dan
istirahat
untuk
penderita
diabetes mellitus
3. Resiko terjadi
Setelah
Keluarga dapat
Ucapkan salam
Diagnosa
Keperawatan
keluarga
Ny. S
Tujuan
asuhan
Kriteria Hasil
a.
Intervensi
Meny dengan
kontrak
khususnya pada
keperawata
ebutkan 3 dari 4
Ny. S b.d
n selama 3
perawatan
ketidakmampuan
hari
diabetes mellitus
keluarga dalam
keluarga
merawat anggota
diharapkan
dari 3
mellitus
keluarga yang
serangan
penatalaksanaan -
Jelaskan
sakit
ulang tidak
diabetes mellitus
diabetes mellitus
terjadi
pada Ny. S
yang
telah
disepakati
-
b. Menyebutkan 2 -
c. Menyebutkan 3 -
Anjurkan
pemeriksaan
klien
untuk
dari 4
pemeriksaan
secara rutin
diabetes mellitus-
Jelaskan
d. Menyebutkan 3
pencegahan
serangan
ulang
dari 3 tindakan -
pengobatan
Demontrasikan
diabetes mellitus
-
diit
diabetes
mellitus
Meng
- Anjurkan keluarga untuk memberi
atau menyajikan makanan sesuai
atur makanan
-
Olahr diit
aga
Obat- dan
obatan
istirahat
untuk
penderita
diabetes mellitus
16
Tujuan
Setelah dilakukan
Implementasi
- melakukan
Evaluasi
S : Keluarga dan
g pengetahuan
asuhan keperawatan
penyuluhan tentang
Ny. S dapat
keluarga tentang
selama 1x60menit
diabetes mellitus
menyebutkan
penyakit diabetes
keluarga dapat
Menjelaskan pada
keluarga dengan
dari diabetes
mellitus
diabetes mellitus
1.
mellitus di
1.
keluarga Ny. S
Menyebutka
n pengertian DM
khususnya pada 2.
Ny. S
Menyebutka
n DM
3.
Menyebutka
Menjelaskan pada
keluarga dengan
DM
gejala diabetes
4.
Menyebutka
Serin
g BAK
2.
Banya
k minum
3.
mellitus
Banya
k makan
n komplikasi atau -
Menjelaskan pada
keluarga dengan
lelah walau
DM
aktivitas
diabetes mellitus
ringan
Mendemontrasikan
4.
Cepat
5.
Penur
Menjaga aktivitas
unan berat
untuk penderita
badan
diabetes mellitus
6.
Kese
Mendemontrasikan
mutan dan
gatal-gatal
menggunakan
glukotest
O : Keluarga dan
Ny. S tampak
memperhatikan
saat diberikan
17
penyuluhan dan
mendemontrasik
an diit untuk
penderita DM
A : Keluarga dan
Ny. S telah
mengerti
penyakit tanda
dan gejala,
akibat lanjut,
penyebab, dan
diit untuk
penderita
diabetes mellitus
P : Anjurkan kepada
keluarga untuk
memeriksakan
kesehatan secara
rutin ke
Puskesmas
-Anjurkan kepada
Ny. S untuk
beristirahat
yang cukup
-Anjurkan kepada
keluarga dalam
memberikan
makanan
sesuai diit
untuk penderita
diabetes
18
mellitus
2. 2. Resiko
Mengucapkan
S: - Keluarga dapat
hipoglikemia
Setelah dilakukan
salam dan
menyebutkan 3
penyakit diabetes
asuhan keperawatan
menjelaskan
mellitus di
diabetes mellitus
keluarga Ny. S
keluarga dapat :
akan melakukan
1.
khususnya pada
a.
Menyebut
Ny. S b.d
ketidakmampuan
DM
keluarga dalam
b.
penyuluhan tentang
diabetes mellitus
-
Menyebut
at waktu
2.
Menjelaskan
dengan flip card
Tep
Tep
at macam
3.
Tep
merawat anggota
kan penyebab
pada keluarga
keluarga yang
hipoglikemia dan
sakit
DM
diabetes mellitus
menanyakan
Menjelaskan
tentang
penyakit yang
DM
keluarga tentang
diderita oleh
penyebab
Ny S
c.
Menyebut -
d. Merawat anggota
at jumlah
O : - Keluarga
keluarga yang
hipoglikemia
sakit
diabetes mellitus
S tampak
Menjelaskan
memperhatikan
saat dilakukan
keluarga tentang
penyuluhan
A : Keluarga dan
mellitus
Ny. S telah
Menganjurkan klien
mengetahui
untuk
tentang prinsip
memeriksakan diri
diit diabetes
secara rutin ke
mellitus dan
Puskesmas/pusat
mencegah
pelayanan kesehatan
hipoglikemia
19
terdekat
-
P : Anjurkan pada
Menjelaskan dan
keluarga untuk
mendemontrasikan
memberikan
makanan sesuai
penderita DM
diit untuk
penderita
diabetes
Dx 2 (2)
a. Setelah dilakukan
asuhan
keperawatan
selama 1x60
menit keluarga
dapat
b. Menyebutkan
prinsip diit
mellitus
S: - Keluarga
salam dan
dapat
menjelaskan
menyebutkan 3
akan melakukan
diabetes mellitus
penyuluhan tentang
4.
diabetes mellitus
-
Menjelaskan
pada keluarga
penyebab
diabetes mellitus
-
diabetes mellitus
d. Menyebutkan
tujuan diit
diabetes mellitus
5.
Tep
at macam
6.
Tep
at jumlah
O : - Keluarga
Menjelaskan
menanyakan
tentang
keluarga tentang
penyakit yang
penyebab
diderita oleh
hipoglikemia
Ny S
diabetes mellitus
-
Tep
at waktu
diabetes mellitus
hipoglikemia
Mengucapkan
Menjelaskan
S tampak
memperhatikan
keluarga tentang
saat dilakukan
penyuluhan
mellitus
A : Keluarga dan
20
Menganjurkan klien
Ny. S telah
untuk
mengetahui
memeriksakan diri
tentang prinsip
secara rutin ke
diit diabetes
Puskesmas/pusat
mellitus dan
pelayanan kesehatan
mencegah
terdekat
hipoglikemia
Menjelaskan dan
P :Anjurkan pada
mendemontrasikan
keluarga untuk
memberikan
penderita DM
makanan sesuai
diit untuk
Menganjurkan
penderita diabetes
kepada keluarga
mellitus
untuk menyajikan
makanan sesuai diit
3.
Resik
Setelah dilakukan
o terjadi
asuhan keperawatan
DM
Mengucapkan
salam dan
menjelaskan
keluarga Ny. S
keluarga dapat :
khususnya pada
TUK I:
akan melakukan
Ny. S b.d
Keluarga dapat
penyuluhan tentang
ketidakmampuan
mengenal masalah
diabetes mellitus
keluarga dalam
kesehatan dengan
merawat anggota
cara:
keluarga yang
e.
sakit
f.
Menjelaskan
dengan flip card
Menyebut
pada keluarga
diabetes mellitus
diabetes mellitus
Menjelaskan
Menyebut
kan penyebab
keluarga tentang
hipoglikemia
penyebab
diabetes mellitus
hipoglikemia
g.
Menyebut
kan tujuan diit
diabetes mellitus
-
diabetes mellitus
TUK II
Mengambil
-
keputusan
-
Menjelaskan
Meng
Menganjurkan klien
untuk
memeriksakan diri
rutin ke Puskesmas
secara rutin ke
Puskesmas/pusat
TUK III:
pelayanan kesehatan
Merawat anggota
terdekat
Menjelaskan dan
a. Menyebutkan diit
diabetes mellitus
b. Memberikan
mendemontrasikan
tentang diit untuk
penderita DM
makanan yang
sesuai diit
c. Menjaga aktivitas
dan istirahat klien
Menganjurkan
kepada keluarga
untuk menyajikan
makanan sesuai diit
DM
22
BAB IV
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan
: Diabetes Mellitus
Subpokok bahasan
Sasaran
: Warga RT 01 RW 2
Hari/Tanggal
:Kamis /22-09-2016
Waktu
:20 menit
Tempat
:Rumah Tn.S RT 01 RW 2
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah selesai mengikuti penyuluhan selama 20 menit, pasien memahami
C.
D.
E.
F.
G. Peorganisasian
a. Pembimbing Akademik
b. Pemateri
c. Moderator
d. Fasilitator
e. Observer
f. Peserta
H. PELAKSANAAN KEGIATAN
N
WAKT
O
1.
U
5 Menit
KEGIATAN
PENYULUH
a.
b.
c.
d.
e.
2.
15
Pembukaan
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Mengingatkan kontrak
Menjelaskan maksud dan tujuan
Menanyakanpertanyaanapersepsi
PASIEN
-
Menjawab salam
Memperhatikan
Berpartisipasi
aktif
Memperhatikan
Memperhatikan
dan
mencatat
24
c.
d.
e.
f.
penjelasan
penyuluhan
dengan cermat
pengobatan DM
g. Menyebutkna gizi seimbang pada
penderita DM
h. Manajemen Diabetes
Mellitus
3.
5 menit
Penutup
Melakukan evaluasi
memperhatikan
keterangan
a. Memberikan kesimpulan
b. Membuat rencana tindaklanjut
c. Menutup penyuluhan kesehatan
kesimpulan
dari
materi
dengan hamdalah
d. Memberikan salam penutup
penyuluhan yang
-
disampaikan
membaca
hamdalah
menjawab salam
I. EVALUASI
1). Evaluasi Persiapan
a. Materi sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan kesehatan
b. Media sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan kesehatan
c. Tempat sudah siap 10 menit sebelum penyuluhan kesehatan
d. SAP sudah jadi 1 hari sebelum penyuluhan kesehatan
2) Evaluasi Proses
a. Peserta hadir tepat waktu
b. Peserta kooperatif serta aktif bertanya
c. Media digunakan secara efektif
3) Evaluasi Hasil
a. Menjelaskan pengertian DM
b. Menyebutkan penyebab DM
c. Menyebutkan tanda gejala DM
d. Meyebutkan resiko terkena DM
e. Menyebutkan komplikasi DM
f. Menyebutkan pencegahan dan pengobatan DM
25
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Diabetes Mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan metabolism dengan
hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi sekresi insulin atau
berkurangnya efektifitas biologis dari insulin atau keduanya (Francis dan John 2000).
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi
system dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin
atau kerja insulin yang tidak adekuat. (Brunner danSudart 2001)
Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan
metabolic akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik
pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam
pemeriksaan dengan mikroskop elektron.
26
5.2 Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan kami menyarankan agar masyarakat dapat
mencegah penyakit diabetes mellitus dengan menjaga pola hidup sehatnya dengan
menghindari makanan makanan yang dapat menaikkan kadar gula darah dan senantiasa
melakukan aktivitas sehari harinya dengan kebiasaan yang baik juga. Jika sudah terkena
penyakit diabetes mellitus harus sering-sering periksakan ke pelayanan kesehatan dan
mengikuti berbagai pengobatannya untuk menghindari akan terjadinya komplikasi yang
lebih berat dari penyakit diabetes milletus.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & suddarth (2001) keperawatan medical bedah. Jakarta: EGC
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi III. Jakarta : Media Aesculapsis
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawawtan Medikal Bedah. Jakarta : EGC
27
28