Anda di halaman 1dari 2

A.

PENGERTIAN JIHAD
Kata jihad mengandung beberapa pengertian, baik pengertian literal maupun
pengertian kontekstual. Di dalam kamus al- Mawrid karya Albaki (1973:217),
jihad berarti perang dijalan akidah (keimanan). Menurut Glasse (1998;194194), jihad berasal dari kata jahada yang artinya upaya sungguh sungguh,
dan mempertahankan Islam dari serangan pihak lawan. Di dalam kamus alMunawwir (1984: 217), jihad berasal dari kata jahada-yujjahidu yang berarti
mencurahkan segala kemampuan yang dimliki. Menurut al-Raghib dalam alBanna (2006), kata jihad adalah bentuk inifitif dari kata jahada, yang artinya
menggunakan atau mengeluarkan tenaga, daya,usaha, kekuatan untuk
melawan suatu obyek yang tercela. Salim (2002:619) memberikan
pengertian jihad secara kontekstual: jihad adalah usaha semaksimal mungkin
untuk mencapai cita cita, dan upaya untuk membela agama Islam dengan
harta, benda, jiwa, dan raga.
Dengan demikian, jihad dalam pengertian kontekstual ini adalah perjuangan
yang dilakukan oleh individu muslim maupun kelompok islam dalam
menyiarkan agama Islam, dan perjuangan perjuangan lain yang lebih luas,
seperti: perjuangan di bidang pendidikan, kesehatan, moral, ekonomi, social,
budaya, politik, kemanan, hak dan kewajiban, lapangan pekerjaan, dan lain
lain dengan segenap kemampuan yang dimiliki.
B. LANDASAN JIHAD
Landasan jihad dalam islam terdapat dalam kitab suci al-Quran, hadits, dan
ijtihad ulama. Dalam al-Quran, landasan jihad terdapat dalam ayat ayat
sebagai berikut
1. Dalam surat al-Ankabut 6
Barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah
untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar- benar Maha Kaya
(tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam
2. Dalam surat al-Hajj 78
Berhijadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar
benarnya. Dia telah memilihmu, dan Dia sekali kali tidak menjadikan
untukmu suatu kesempitan dalam agama. Ikutilah agama orang
tuamu, Ibrahim. Dia (Allah) telah menamakanmu sekalian orang
orang muslim sedari dulu (Maksudnya: dalam kitab kitab yang telah
diturunkan kepada nabi nabi sebelum Nabi Muhammad SAW), dan
begitu pula dalam al-Quran ini, agar Rasul itu menjadi saksi atas
dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia.
Maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan berpeganglah kamu
pada tali Allah! Dia adalah pelindungmu, maka Dialah sebaik baik
penolong
Dalam hadits, landasan jihad sebagai berikut
1. HR. al-Bukhari
Dari Abdullah RA, ia bertanya kepada Nabi Muhammad SAW: Amal
apakah yang paling dicintai oleh Allah? Nabi SAW menjawab: Shalat
tepat pada waktunya. Kemudian ia bertanya lagi: Lalu apa? Rasul

SAW kembali menjawab: Berbakti kepada kedua orang tua. Lalu


apa?,lanjut Abdullah RA. Nabi SAW menjawab: Berjihad di jalan Allah
2. HR. al-Bukhari dan Muslim
Anas RA berkata: Rasul Allah SAW bersaba, Berangkat pagi hari atau
senja hari untuk berjuang di jalan Allah, itu lebih baik dari
mendapatkan keuntungan dunia seisinya
3. HR. al-Bukhari dan Muslim
Abu Said al-Khudri RA berkata: Seseorang dating kepada Nabi
Muhammad SAW sembari bertanya: Manusia seperti apakah yang
paling utama?Nabi SAW menjawab: Orang mukmim yang berjuang
dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Kemudian siapa lagi?,tukas
lelaki itu. Nabi SAW kembali menjawab: Orang mukmim yang
menyendiri dalam suatu lokasi terpencil (di jalan berbukit), beribadat
menjauhi manusia dari kejahatannya
Menurut sebagian ulama fikih, seperti Zainuddin bin Abdul Aziz al-Malibari
(penulis Fath al-Muin), Imam Malik, Imam Nawawi, dan al-SyafiI, hokum jihad
adalah fardhu kifayah dan fardhu ain
Hukum jihad adalah fardhu kifayah, artinya jika jihad telah dilakukan oleh
orang yang memenuhi persyaratan, maka gugurlah kewajiban orang yang
menunaikan dan segenap muslimin lainnya.
Hokum jihad fardhu ain jika pemimpin umat Islam telah memaklumkan
mobilisasi umum bagi kaum meslimin yang memiliki kemampuan untuk
melaksanakan jihad dengan segenap kekuatan yang dimilikinya.
C. MACAM-MACAM JIHAD
Jihad ditinjau dari macamnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu
Jihad universal dan jihad kontekstual . jihad universal di dalam al-Quran
disebutkan didalam Q.S. al-Nahl 110.
Sesungguhnya Tuhanmu (adalah pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah
sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sadar.
Sesungguhnya Tuhanmu setelah itu benar benar Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
Jihad universal telah menyangkup seluruh raga jihad yang bersifat lahir dan
batin.
Jihad kontekstual, menurut al-Raghib dalam al-Banna (2006), ada tiga
macam: berjuang melawan musuh yang kelihatan, berjuang melawan setan,
dan berjuang melawan hawa nafsu. Di era modern jihad secara kontekstual
menurut Sabirin (2004) ada tiga: jihad memerangi musuh secara nyata, jihad
melawan setan, dan jihad mengendalikan diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai