Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II

REFRAKTOMETRI
Dosen Pengampu :
Drs. Sumari, M.Si.
Yahmin, S.Pd, M.Si.
Disusun oleh :
Kelompok 6 Offering H/2014
M. Syarief Hidayatullah
(140332603283)*
Mira Nur Fadilah
(140332604554)

LABORATORIUM KIMIA FISIKA


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
September 2016

A. TUJUAN
Memahami prinsip kerja refraktometri dan menentukan konsentrasi laruan gula
melalui kurva kalibrasi.
B. DASAR TEORI
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/ konsentrasi
bahan terlarut. Misalnya gula, garam, protein dll. Prinsip kerja dari refraktometer
sesuai dengan namanya adalah memanfaatkan refraksi cahaya. Refraktometer
ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe seorang ilmuan dari German pada permulaan abad
20 (Anonim, 2010). Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam

udara dengan kecepatan cahaya zat tersebut. Indeks bias berfungsi untuk
identifikasi kemurnian suatu zat, suhu pengukuran dilakukan pda suhu 20C dan
suhu tersebut harus benar-benar diatur dan dipertahankan karena sangat
mempengaruhi indeks bias.
Jika cahaya masuk dari suatu medium ke medium lain, frekuensi cahaya tidak
berubah tetapi cepat rambatnya akan berubah.
Perbandingan cepat rambat cahaya dalam ruang hampa (c) dengan cepat
rambat cahaya dalam medium (v) disebut indeks bias mutlak dari medium (n).
Pesamaannya dapat dirumuskan sebagai berikut.
n=

c
v Cepat rambat dalam medium (v) lebih kecil dibandingkan cepat rambat

dalam ruang hampa (c). Hal ini disebabkan oeh redaman osilasi dari atom-atom
dalam medium. Dengan kata lain bahwa cepat rambat cahaya (v) ditentukan oleh
atom-atom dalam medium dan ini berakibat pada harga indeks bias (n). Secara
atomik harga indeks bias dirumuskan sebagai berikut.

n=1+ N .

fi
e2

m e 0
wi N=jumlah atom per satuan volume

e = elektron
me = massa elektron
wi= frekuensi krakteristik
o = permitivitas ruang hampa
Dalam persamaan tersebut dapat dipahami bahwa indeks bias berbanding lurus
dengan jumlah atom per satuan volume. Dengan kata lain besar konsentrasi
larutan, semakin besar pula indeks biasnya. Pada percobaan penentuan kadar gula
pada percobaan ini didassarkan indeks bias larutan gua dengan menggnakan alat
refraktometri.
C. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
- Refraktometer
- Pipet ukur 10mL
- pipet volume 25mL

- Beaker glass 50mL


- pengaduk
- Tabung reaksi
b. Bahan
- gula
- aquades
D. LANGKAH KERJA
No
1

Langkah Kerja
Ditimbang gula pasir 25gram

Dibuat larutan gula dengan konsentrasi 50%


dengan dicampur 25 gram gula dan 25 gram
air

Diambil 40 mL laruta gula dan diencerkan 50


mL digunakan untuk membuat larutan
konsentrasi 40%.
Diambil 37,5 mL dan diencekan 50 mL untuk
larutan gula 30%.
Kemudian dambil 33,3 mL, diencerkan 50m
L untuk lartan gula 20%.
diambil 25mL, diencerkan 50 mL untuk
larutan 10%.
Untuk konsentrasi 0% digunakan air biasa.

dilakukan pengukuran indeks bias, dengan


menguji arutn yang konsentrasinya rendah
yaiu 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dn 50%

E. DATA HASIL PENGAMATAN

Foto

No

Larutan

Indeks bias (n)

Rata-rata indeks

Gula
50%

1
1,418

2
1,418

3
1,418

bias
1,418

40%

1,391

1,393

1,393

1,3923

30%

1,374

1,375

1,376

1,375

20%

1,365

1,365

1,365

1,365

10%

1,344

1,344

1,344

1,344

0%

1,332

1,331

1,331

1,3313

Sampel X

1,358

1,358

1,358

1,358

F. ANALISIS DATA DAN PEMAHASAN


Percobaan yang dilakukan yaitu menentukan konsentrasi suau larutan gula
melalui kurva kalibrasi. Percobaan ini didasarkan pada prinsip bahwa penentuan
kadar atau konsentrasi larutan gula didasarkan pada indeks bias larutan gula dengan
menggunakan alat refrakometer. Refraktometer merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur kadar bahan terlarut dengan memanfaatkan perambatan cahaya
dalam medium/sampel.
Konsentrasi gula standar untuk memperoleh kurva kalibrasi yaitu 50%,
40%, 30%, 20% dan !0% serta air murni (0%) dan sampel X. Dari data yang
diperoleh didapatkan nilai indeks bias rata-rata larutan gula 0% atau air murni
adalah 1,3313. Indeks bias rata-rata larutan gula 10% adalah 1,344. Indeks bias
rata-rata larutan gula 20% adalah 1,365. Indeks bias larutan gula 30% adalah 1,375.
Indeks bias lartan gula 40% adalah 1,3923. Indeks bias rata-rata larutan gula
50%adalah 1,418.
Perbedaan nilai rata-rata indeks disebabkan karena adanya perbedaan
konsentrasi dari masing-masing larutan gula, jika larutan memiliki konsentrasi
lebih besar akan mempunyai kerapatan antar molekul yang lebih kecil, sehingga
indeks biasnya semakin besar dan begitu juga sebaliknya.

Kurva kalibrasi Refraktometer

1.44
1.42
1.4
1.38

Indeks Bias

f(x) = 0.17x + 1.33


R = 0.99

1.36
1.34

Linear ()

1.32
1.3
1.28
0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Konsentrasi

Dari kurva kalibrasi diatas, diperoleh persamaan n=0,1681C +1,3289 .


Berdasarkan persamaan tersebut, maka konsentrasi sampel dapat ditentukan sebagai
berikut.
Indeks bias sampel x = 1,3503
1,3503=0,1681 C+1,3289
1,35031,3289=0,1681C

0,0214=0,1681C
C=

0,0214
0,1681

C=0,1273=12,73

Jadi diperoleh konsentrasi dari sampel x sebesar = 12,73


Kesalahan yang mungkin terjadi selama percobaan adalah kesalahan
penentuan harga indeks bias yang tertera pada refraktometer. Harga indeks bias
yang baik adalah apabila daerah terang dan daerah gelap pada alat memiliki luas
yang sama kemudian dibaca besar indeks biasnya. Namun, praktikan kesulitan
selama pengamatan dikarenakan kotak daerah terang dan gelap tersebut memiliki
warna yang hampir sama dan tidak terdapat jelas diantara keduanya. Selain itu,
pembuatan larutan gula standar dengan penimbangan dan pengenceran yang kurang
cermat membuat adanya perbedaan konsentrasi dengan yang seharusnya.

G. KESIMPULAN
Refraktometer dapat digunakan untuk analisis atau penentuan konsentrasi
suatu larutan. Penentuan konsentrasi zat(dalam percabaan adalah gula) dengan cara
memasukkan harga indeks bias zat/sampel pada kurva kalibarasi yang didapatkan
dari pengukuran-pengukuran menggunakan larutan standar sampel(gula). Besarnya
indeks bias larutan gula sebanding dengan konsentrasinya. Semakin besar
konsentrasi larutan gula, maka semakin besar pula indeks biasnya. Persamaan linier
kurva kalibrasi ialah n=0,1681C +1,3289 . Sehingga, konsentrasi senyawa X
didapatkan sebesar 12,73 . Selama percobaan, kesalahan yang mungkin
membuat kasil pengukuran kurang presisi dan akurasi diantaranya kesalahan
membaca harga indeks bias akibat pengamatan daerah terang dan gelap sulit
ditentukan dan pembuatan larutan standar yang kurang cermat
H. DAFTAR PUSTAKA
ALex. 2013. Refraktometer (Online), (http://PraktikumKFRefraktometri/literatur
refrakto/LAPORAN REFRAKTOMETER.html), diakses tanggal 14 September 2015.
Oka Putra. 2013..Refraktoetri(Online), (https://www.academia.edu/8845039/
REFRAKTOMETRI), diakses tanggal 25 September 2016.

JAWABAN PERTANYAAN
1. Konsentrasi suatu larutan merupakan ukuran yang digunakan untuk menyatakan
kuantitas zat terlarut dalam suatu pelarut atau larutan. Dapat dinyatakan Persen massa,
persen volum, dan persen massa/volum, Bagian per juta, bagian per miliar, Fraksi mol dan
persen mol, Molaritas, dan Molalitas.
2. Larutan gula 50%
V larutan = 50 ml

Massa air = 50 mol gula


Mr gula = 180
Massa molar gula = 180 g/mol
m = 50 gram / 180 g/mol x 1000 / 50 g
= 5,55 m
Larutan gula 40%
V larutan = 62,5 ml
m = 50 gram / 180 g/mol x 1000 / 62,5 gram
= 4,44 m
Larutan gula 30%
V larutan = 84,34 ml
m = 50 gram / 180 g/mol x 1000 / 83,34 gram
= 3,33 ml
Larutan gula 20 %
V larutan = 125,01 ml
m = 50 gram / 180 g/mol x 1000 / 125,01 gram
= 2,22 m
Larutan gula 10%
V larutuan = 250,02 ml
m = 50 gram / 180 g/mol x 1000 / 250,02 gram
= 1,11 m

Anda mungkin juga menyukai