SISTEM RESPIRASI
Oleh Kelompok 5 :
1
2
3
( 150341601023 )
( 150341601250 )
( 150341600910 )
2. a.Efek Bohr : afinitas Hb terhadap O2 dipengaruhi oleh pH, CO2, suhu dan 2,3
difosfogliserat (DPG). Hal ini malah membantu terjadinya pertukaran O2 dan CO2 di
jaringan. Jelaskan.
Jawaban :
Efek Bohr didasarkan pada pendapat bahwa bila ion hidrogen mengikat
hemoglobin, ia mengubah struktur hemoglobin, sehingga menurunkan kapasitas angkut
oksigen. Darah dengan pH rendah akibat dari adanya asam laktat, suatu hasil kontraksi otot,
dan tingginya CO2. Karena CO2 diambil dalam darah, banyak CO2 diubah sementara
menjadi asam askorbat. Perubahan ini dikatalisis oleh suatu enzim dalam eritrosit yang
disebut karbonat anhidrase.
Asam karbonat yang terbentuk dalam sel darah merah terurai memnjadi ion hidrogen
dan ion bikarbonat. Karena konsentrasi ion hidrogen meningkat, maka pH menurun.
Sehingga peningkatan pCO2 menghasilkan lingkungan asam lebih besar yang membantu
memisahkan oksigen dari hemoglobin. Pada bats tertentu, karena suhu bertambah, maka
banyak oksigen yang dilepas dari hemoglobin. Selanjutnya, asam dan panas merangsang
oksihemoglobin untuk melepas oksigen.
DPG mempengaruhi afinitas Hb terhadap O2 karena DPG mempunyai kemampuan
untuk bergabung dengan hemoglobin secara reversibel, dan karenanya dapat mengubah
strukturnya untuk melepas oksigen. Semakin besar derajad DPG, semakin banyak oksigen
yang dilepas dari hemoglobin
b.Apa yang dimaksud dengan hipoksia, sebut dan jelaskan beberapa macam hipoksia.
Jawaban :
Hipoksia adalah suatu derajad kerendahan oksigen yang tersedia. Secara fisiologis, hipoksia
adalah defisiensi oksigen di dalam darah.
Macam-Macam hipoksia :
1. Hipoksik hipoksia adalah hipoksia yang disebabkan oleh rendahnya pO2 dalam darah
arteri. Kondisi ini dapat diakibatkan oleh ketinggian tempat (altitude), rusaknya
saluran udara pernapasan atau cairan dalam paru.
2. Anemik hipoksia adalah kondisi dimana fungsi hemoglobin terlalu kecil dalam darah.
Diantara sebabnya adalah hemorrhage, anemia, atau kegagalan hemoglobin
mengangkut komplemen oksegen normalnya seperti keracunan karbomonoksida.
3. Stagnan hipoksia adalah kondisi akibat ketidakmampuan darah mengangkut oksigen
ke jaringan dengan dengan cepat untuk menopang kebutuhannya. Mungkin
disebabkan karena kegagalan hati atau kejutan sirkulasi, keduanya menghambat
penyaluran oksegen ke jaringan yang memadai.
4. Histotoksik hipoksia adalah kondisi dimana darah mengalirkan oksigen ke jaringan
cukup memadai tetapi jaringan tidak mampu menggunakan fungsinya. Secara umum
dikatakan karena keracunan sianida, dalam hal ini sianida menghalangi proses
metabolik sel-sel yang berhubungan dengan penggunaan oksigen.
terus
ke
otot-otot
inspirasi.
Impuls
mencapai
diaphragmamelalui
saraf
fernikus
dan
otot-otot
interkostalis
a. Udara tidal adalah volume udara inspirasi atau ekspirasi pada saat
pernapasan normal, jumlahnya 500 mL pada orang dewasa. Namun
hanya kira-kira 350 mL volume tidal yang benar-benar mencapai
alveoli, sedangkan yang 150 mL tetap berada di hidung, faring,
trakhea, dan bronkioli, yang disebut sebagai volume udara mati.
b. Udara cadangan inspiratori , didapatkan dari volume udara yang
dapat diinspirasi kekuat-kuatnya dan
lebih rendah